1 Raja-Raja
Hari Tua Raja Daud dan Soal Penggantinya
1 Raja Daud sudah tua dan lanjut umurnya. Sekalipun orang menyelimutinya dengan beberapa helai kain, ia tidak juga merasa hangat.
2 Lalu, para pegawainya berkata kepadanya, “Akan kami cari bagi Tuanku Raja seorang gadis muda untuk melayani dan merawat Raja. Biarlah ia berbaring di pangkuan Tuanku supaya Tuanku Raja menjadi hangat.”
3 Maka, mereka mencari seorang perempuan muda yang cantik di seluruh daerah Israil, dan mendapatkan Abisag, seorang gadis Sunem. Ia pun dibawa menghadap raja.
4 Perempuan muda itu sangat cantik. Ia menjadi perawat raja dan melayaninya, tetapi raja tidak menggauli dia.
5 a Suatu ketika, Adonia anak Hagit meninggikan diri dengan berkata, “Aku mau menjadi raja.” Ia pun memperlengkapi diri dengan kereta-kereta, pasukan berkuda, dan lima puluh orang yang berlari di depannya.
6 Seumur hidupnya, Adonia belum pernah dikerasi ayahnya dengan berkata, “Mengapa engkau berbuat begitu?” Parasnya sangat tampan. Ia lahir setelah Absalom.
7 Kemudian, ia mengadakan permufakatan dengan Yoab, anak Zeruya, dan dengan Imam Abyatar. Mereka mengikuti Adonia dan membantu dia.
8 Tetapi, Imam Zadok, Benaya bin Yoyada, Nabi Natan, Simei, Rei, dan para kesatria Daud tidak berpihak kepada Adonia.
9 Adonia mengurbankan domba, lembu, dan ternak yang tambun dekat Batu Zohelet, di sisi En-Rogel. Diundangnya semua saudaranya, yaitu anak-anak raja, dan semua orang Yuda yang menjadi pegawai raja.
10 Tetapi, Nabi Natan, Benaya, para kesatria, dan Sulaiman, adiknya, tidak diundang olehnya.
11 b Kemudian, Natan berkata kepada Batsyeba, ibunda Sulaiman, demikian, “Tidakkah Ratu mendengar bahwa Adonia bin Hagit telah menjadi raja tanpa diketahui oleh tuan kita Daud?
12 Sekarang, izinkanlah hamba memberi nasihat kepada Ratu supaya Ratu dapat menyelamatkan nyawa Ratu dan nyawa Sulaiman, anak Ratu.
13 Masuklah Ratu menghadap Raja Daud dan katakan kepadanya, ‘Bukankah Tuanku Raja telah bersumpah kepada hambamu ini demikian, “Anakmu Sulaiman akan menjadi raja sesudah aku, dan ia akan duduk di atas takhtaku”? Mengapa sekarang Adonia yang menjadi raja?’
14 Sementara Ratu berbicara di sana dengan raja, hamba akan masuk menyusul Ratu dan menguatkan perkataan Ratu.”
15 Maka, masuklah Batsyeba ke dalam kamar menghadap raja. Waktu itu raja sudah sangat tua dan Abisag, gadis Sunem itu, melayani raja.
16 Batsyeba membungkuk, lalu sujud memberi hormat kepada raja.
Raja bertanya, “Apa yang kauinginkan?”
17 Jawabnya, “Ya Tuanku, Tuanku telah bersumpah kepada hambamu ini demi Allah, Tuhanmu, dengan berkata, ‘Anakmu Sulaiman akan menjadi raja sesudah aku, dan ia akan duduk di atas takhtaku.’
18 Tetapi sekarang, Adonia sudah menjadi raja tanpa sepengetahuan Tuanku Raja.
19 Ia telah mengurbankan lembu, ternak yang tambun, dan domba dalam jumlah besar. Ia mengundang semua anak raja serta Imam Abyatar dan Yoab, panglima tentara itu. Tetapi, Sulaiman, hambamu, tidak diundangnya.
20 Sekarang, ya Tuanku Raja, mata semua orang Israil tertuju kepada Tuanku. Tuanku harus memberitahukan kepada mereka siapa yang sepatutnya duduk di atas takhta Tuanku Raja sesudah Tuanku.
21 Jika tidak, begitu Tuanku Raja dibaringkan bersama nenek moyangnya, maka hamba dan anak hamba Sulaiman akan dianggap sebagai orang-orang yang bersalah.”
22 Sementara Batsyeba masih berbicara dengan raja, datanglah Nabi Natan.
23 Kepada raja diberitahukan, “Ada Nabi Natan.” Ia masuk menghadap raja dan sujud memberi hormat di hadapan raja.
24 Kata Natan, “Ya Tuanku Raja, sungguhkah Tuanku telah bertitah, ‘Adonia akan menjadi raja sesudah aku, dan ia akan duduk di atas takhtaku’?
25 Pada hari ini ia pergi mengurbankan lembu, ternak yang tambun, dan domba dalam jumlah besar. Diundangnya semua anak raja, para panglima tentara, dan Imam Abyatar. Sekarang ini mereka sedang makan dan minum di hadapannya sambil berseru, ‘Hidup Raja Adonia!’
26 Tetapi, hambamu ini beserta Imam Zadok, Benaya bin Yoyada, dan Sulaiman, hambamu, tidak diundangnya.
27 Sungguhkah ini prakarsa Tuanku Raja tanpa memberitahu hamba-hambamu ini tentang siapa yang akan duduk di atas takhta Tuanku Raja sesudah Tuanku?”
Sulaiman Dilantik Jadi Raja
28 Jawab Raja Daud, “Panggillah Batsyeba menghadap aku.” Batsyeba pun datang menghadap raja dan berdiri di hadapannya.
29 Lalu, Raja bersumpah demikian, “Demi Allah, Tuhan yang hidup, yang telah menebus nyawaku dari segala kesesakan,
30 sebagaimana aku telah bersumpah kepadamu demi Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, dengan berkata, ‘Anakmu Sulaiman akan menjadi raja sesudah aku, dan ia akan duduk di atas takhtaku menggantikan aku,’ demikianlah akan kulaksanakan pada hari ini.”
31 Maka, Batsyeba pun membungkuk dan sujud memberi hormat kepada raja. Katanya, “Hidup Tuanku Raja Daud untuk selama-lamanya!”
32 Kemudian, Raja Daud berkata, “Panggillah Imam Zadok, Nabi Natan, dan Benaya bin Yoyada menghadap aku.” Maka, datanglah mereka menghadap raja.
33 Kata raja kepada mereka, “Bawalah para pegawai tuanmu dan naikkanlah Sulaiman, anakku, ke atas bagal kendaraanku sendiri, lalu antarkanlah dia ke Gihon.
34 Di sana Imam Zadok dan Nabi Natan harus melantik dia menjadi raja atas Israil. Kemudian, tiuplah sangkakala sambil berseru, ‘Hidup Raja Sulaiman!’
35 Setelah itu, kamu harus mengiringi dia pulang kemari. Ia akan masuk dan duduk di atas takhtaku karena ia harus naik takhta menggantikan aku. Aku telah menetapkan dia menjadi pemimpin atas Israil dan atas Yuda.”
36 Jawab Benaya bin Yoyada kepada raja, “Amin! Demikianlah kiranya firman Allah, Tuhan Tuanku Raja.
37 Seperti Allah telah menyertai Tuanku Raja, demikianlah kiranya Ia menyertai Sulaiman dan menjadikan takhtanya lebih agung daripada takhta Tuanku Raja Daud.”
38 Maka, pergilah Imam Zadok, Nabi Natan, dan Benaya bin Yoyada dengan orang Kreti dan orang Pleti. Mereka menaikkan Sulaiman ke atas bagal Raja Daud dan mengantarkan dia ke Gihon.
39 Imam Zadok mengambil tabung tanduk berisi minyak dari dalam Kemah Suci, lalu melantik Sulaiman. Kemudian, sangkakala ditiup dan seluruh rakyat berseru, “Hidup Raja Sulaiman!”
40 Sesudah itu, seluruh rakyat pergi mengiringi dia. Orang banyak itu bermain seruling dan bersukacita sambil bersorak-sorai gembira sampai bumi seakan-akan terbelah oleh suara mereka.
41 Hal itu terdengar oleh Adonia dan semua undangan yang menyertainya saat mereka baru selesai makan. Ketika Yoab mendengar bunyi sangkakala itu, ia bertanya, “Mengapa ada bunyi keramaian di dalam kota?”
42 Sementara ia berbicara, tiba-tiba datanglah Yonatan, anak Imam Abyatar. Kata Adonia, “Masuklah! Engkau orang baik, tentu engkau membawa kabar baik juga.”
43 Tetapi, jawab Yonatan kepada Adonia, “Tidak! Tuan kita Raja Daud telah mengangkat Sulaiman menjadi raja.
44 Raja telah menyuruh dia pergi bersama Imam Zadok, Nabi Natan, dan Benaya bin Yoyada, juga orang Kreti dan orang Pleti. Mereka menaikkan dia ke atas bagal raja.
45 Kemudian, Imam Zadok dan Nabi Natan melantik dia di Gihon menjadi raja. Mereka pergi dari sana dengan penuh sukacita sehingga suasana kota pun menjadi riuh rendah. Itulah bunyi yang Tuan-tuan dengar tadi.
46 Sekarang Sulaiman telah duduk di atas takhta kerajaan.
47 Para pegawai raja pun telah datang mengucapkan selamat kepada Tuan kita Raja Daud, demikian, ‘Kiranya Tuhanmu membuat nama Sulaiman lebih masyhur daripada nama Tuanku, dan takhtanya lebih agung daripada takhta Tuanku.’ Lalu, raja sujud menyembah di peraduannya.
48 Raja pun berkata begini, ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan yang disembah bani Israil. Pada hari ini Ia telah mengaruniakan seorang untuk duduk di atas takhtaku. Mataku sendiri melihatnya.’ ”
49 Maka, semua orang yang diundang Adonia menjadi gemetar. Mereka segera pergi mengambil jalannya masing-masing.
50 Adonia menjadi takut kepada Sulaiman. Ia segera pergi memegang tanduk-tanduk mazbah, yaitu tempat pembakaran kurban.
51 Lalu, kepada Sulaiman diberitahukan demikian, “Ternyata Adonia takut kepada Raja Sulaiman. Ia memegang tanduk-tanduk mazbah sambil berkata, ‘Biarlah Raja Sulaiman bersumpah pada hari ini kepada hamba bahwa ia tidak akan membunuh hambanya ini dengan pedang.’ ”
52 Kata Sulaiman, “Jika ia memang beritikad baik, maka tak sehelai pun dari rambutnya akan jatuh ke bumi. Tetapi, jika niat jahat didapati padanya, maka ia harus mati.”
53 Raja Sulaiman menyuruh orang membawa Adonia dari mazbah. Adonia pun datang dan sujud memberi hormat kepada Raja Sulaiman. Kata Sulaiman kepadanya, “Pulanglah ke rumahmu.”
Amanat Terakhir Daud, Raja Israil
1 Menjelang ajalnya, Daud beramanat kepada Sulaiman, anaknya, demikian,
2 “Aku akan menempuh jalan kefanaan. Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki.
3 Peganglah teguh kewajibanmu terhadap Allah, Tuhanmu, dengan hidup menurut jalan-Nya dan dengan memegang teguh ketetapan-ketetapan-Nya, perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya, serta peringatan-peringatan-Nya seperti yang tertulis dalam Kitab Taurat Musa. Dengan demikian, engkau akan berhasil dalam segala tindakanmu serta dalam segala tujuanmu,
4 dan Allah akan melaksanakan firman yang disampaikan-Nya mengenai aku: ‘Jika anak-anakmu tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati, dan dengan segenap jiwa, maka tidak akan terputus keturunanmu yang duduk di atas takhta kerajaan Israil.’
5 a Engkau tahu apa yang dilakukan Yoab, anak Zeruya, terhadapku, yaitu apa yang dilakukannya terhadap Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter, kedua panglima tentara Israil. Ia membunuh mereka dan menumpahkan darah peperangan di masa damai sehingga darah peperangan melumuri ikat pinggang serta kasut kakinya.
6 Maka, bertindaklah sesuai dengan hikmatmu dan jangan biarkan orang yang beruban itu turun ke alam kubur dengan damai.
7 b Akan tetapi, kepada anak-anak Barzilai, orang Gilead itu, tunjukkanlah kasihmu. Biarlah mereka termasuk orang-orang yang mendapat makanan dari mejamu karena demikianlah mereka menyambut aku ketika aku melarikan diri dari Absalom, abangmu.
8 c Juga masih ada padamu Simei bin Gera, orang Binyamin dari Bahurim itu. Dialah yang melontarkan kutuk yang keras terhadapku pada waktu aku pergi ke Mahanaim, tetapi kemudian ia datang menyongsong aku di tepi Sungai Yordan. Kepadanya aku telah bersumpah demi Allah, ‘Aku tidak akan menghukum mati engkau dengan pedang.’
9 Sekarang, janganlah anggap dia tak bersalah karena engkau seorang yang bijak. Engkau akan tahu apa yang patut kaulakukan terhadapnya. Turunkanlah orang beruban itu ke alam kubur dengan berdarah.”
10 d Lalu, Daud dibaringkan bersama nenek moyangnya, dan dimakamkan di Kota Daud.
11 e Empat puluh tahun lamanya Daud bertakhta atas orang Israil. Tujuh tahun ia bertakhta di Hebron, dan tiga puluh tiga tahun di Yerusalem.
12 f Kemudian, Sulaiman duduk di atas takhta Daud, ayahnya, dan kerajaannya sangat kokoh.
Tindakan-Tindakan Raja Sulaiman untuk Kokohkan Takhtanya
13 Pada suatu waktu, datanglah Adonia, anak Hagit, menghadap Batsyeba, ibunda Sulaiman.
Tanya Batsyeba, “Apakah engkau datang dengan maksud damai?”
Jawabnya, “Dengan maksud damai.”
14 Katanya pula, “Ada sesuatu yang hendak hamba katakan kepada Ibu suri.”
Kata Batsyeba, “Katakanlah.”
15 Katanya, “Ibu suri maklum bahwa kerajaan itu sebenarnya milik hamba. Semua orang Israil pun mengharapkan hamba menjadi raja. Akan tetapi, kerajaan itu beralih menjadi milik adik hamba karena ia memperolehnya dari Allah.
16 Sekarang, hamba menyampaikan satu permintaan saja kepada Ibu suri. Mohon jangan tolak permintaan hamba.”
Kata Batsyeba kepadanya, “Katakanlah.”
17 Maka, katanya, “Karena baginda tentu tidak akan menolak permintaan Ibu suri, tolong mintakan kepada Raja Sulaiman supaya baginda memberikan Abisag, gadis Sunem itu, kepada hamba menjadi istri hamba.”
18 Jawab Batsyeba, “Baiklah, aku akan berbicara kepada raja bagimu.”
19 Lalu, masuklah Batsyeba menghadap Raja Sulaiman untuk berbicara kepadanya bagi Adonia. Raja bangkit menyambut dia serta sujud memberi hormat kepadanya. Kemudian, raja duduk di atas takhtanya. Disuruhnya orang meletakkan kursi untuk ibunda raja, lalu duduklah ibunda raja di sebelah kanannya.
20 Katanya, “Ibu hendak menyampaikan suatu permintaan kecil kepadamu. Mohon jangan tolak permintaan Ibu.”
Kata raja kepadanya, “Sampaikanlah, Ibu, karena aku tidak akan menolak permintaan Ibu.”
21 Katanya, “Biarlah Abisag, gadis Sunem itu, diberikan kepada Adonia, abangmu, menjadi istrinya.”
22 Tetapi, jawab Raja Sulaiman kepada ibunya, “Mengapa Ibu meminta Abisag, gadis Sunem itu, bagi Adonia? Mintalah juga kerajaan ini bagi dia karena dia saudaraku yang lebih tua—ya, bagi dia, bagi Imam Abyatar, dan bagi Yoab anak Zeruya.”
23 Kemudian, Raja Sulaiman bersumpah demi Allah, katanya, “Biarlah Allah mengazab aku, bahkan lebih lagi, jikalau permintaan ini tidak dibayar Adonia dengan nyawanya sendiri.
24 Sekarang, demi Allah, Tuhan yang hidup, yaitu Tuhan yang mengokohkan aku serta mendudukkan aku di atas takhta Daud, ayahku, dan yang membangun suatu keluarga bagiku seperti yang dijanjikan-Nya, sesungguhnya Adonia harus dihukum mati pada hari ini juga.”
25 Raja Sulaiman memberi perintah kepada Benaya bin Yoyada, lalu Benaya menyerang Adonia sehingga ia mati.
26 h Kepada Imam Abyatar, raja berkata, “Pergilah ke Anatot, tanah milikmu. Sesungguhnya, engkau patut dihukum mati, tetapi pada hari ini aku tidak akan menghabisi engkau karena engkau pernah mengusung tabutg loh hukum Allah Taala di hadapan Daud, ayahku, dan karena engkau pernah turut merasakan semua yang diderita ayahku.”
27 i Demikianlah Sulaiman memecat Abyatar dari jabatannya sebagai imam Allah sehingga terpenuhilah firman yang disampaikan Allah mengenai keluarga Eli di Silo.
28 Kabar itu pun sampai kepada Yoab. Yoab memang telah berpihak kepada Adonia sekalipun dahulu ia tidak berpihak kepada Absalom. Maka, larilah Yoab ke Kemah Suci Allah, lalu dipegangnyalah tanduk-tanduk mazbah, yaitu tempat pembakaran kurban.
29 Kepada Raja Sulaiman diberitahukan bahwa Yoab telah lari ke Kemah Suci Allah dan telah berada di samping mazbah. Kemudian, Sulaiman menyuruh Benaya bin Yoyada, katanya, “Pergilah, serang dia!”
30 Benaya pun masuk ke dalam Kemah Suci Allah dan berkata kepada Yoab, “Beginilah titah raja, ‘Keluarlah!’ ”
Jawabnya, “Tidak, di sinilah aku mau mati.”
Kemudian, Benaya menyampaikan perkataan itu kepada raja, katanya, “Beginilah kata Yoab dan beginilah jawabnya kepada hamba.”
31 Kata raja kepadanya, “Lakukanlah seperti yang dikatakannya. Seranglah dia, lalu makamkanlah dia supaya darah yang ditumpahkan Yoab dengan tidak semena-mena itu dijauhkan dariku dan dari kaum keluargaku.
32 Allah akan menanggungkan darahnya atas dirinya sendiri sebab ia telah menyerang dua orang yang lebih benar dan lebih baik daripadanya. Tanpa sepengetahuan ayahku Daud, ia telah membunuh Abner bin Ner, panglima tentara Israil, dan Amasa bin Yeter, panglima tentara Yuda, dengan pedang.
33 Dengan demikian, darah mereka akan ditanggungkan atas Yoab dan atas keturunannya untuk selama-lamanya. Tetapi, bagi Daud, bagi keturunannya, bagi keluarganya, dan bagi takhtanya akan ada damai dari Allah sampai selama-lamanya.”
34 Maka, pergilah Benaya bin Yoyada. Diserangnya Yoab, lalu dihabisinya dia. Kemudian, ia dimakamkan di rumahnya sendiri, di padang belantara.
35 Selanjutnya, Benaya bin Yoyada diangkat oleh raja menjadi kepala tentara menggantikan Yoab. Imam Zadok pun diangkat oleh raja menggantikan Abyatar.
36 Kemudian, raja menyuruh agar Simei dipanggil. Kata raja kepadanya, “Bangunlah sebuah rumah bagimu di Yerusalem, lalu tinggallah di situ. Jangan keluar ke mana pun dari situ.
37 Karena camkanlah, pada hari engkau keluar dari situ, lalu menyeberangi Sungai Kidron, engkau pasti dihukum mati. Darahmu akan ditanggungkan atas dirimu sendiri.”
38 Kata Simei kepada raja, “Titah yang baik. Akan hamba lakukan apa yang Tuanku Raja titahkan itu.” Maka, Simei pun tinggal di Yerusalem selama beberapa waktu.
39 Akan tetapi, setelah lewat tiga tahun, dua orang hamba Simei lari kepada Akhis bin Maakha, raja Gat. Kepada Simei dikabarkan, “Ketahuilah, hamba-hamba Tuan ada di Gat.”
40 Simei pun segera memelanai keledainya dan pergi ke Gat, ke tempat Akhis, untuk mencari hamba-hambanya itu. Lalu, Simei pulang dan membawa kembali hamba-hambanya dari Gat.
41 Ketika dikabarkan kepada Sulaiman bahwa Simei pergi dari Yerusalem ke Gat lalu kembali,
42 maka raja menyuruh agar Simei dipanggil. Katanya kepadanya, “Bukankah aku telah menyuruh engkau bersumpah demi Allah dan telah memperingatkan engkau demikian, ‘Camkanlah, bahwa pada waktu engkau keluar dan pergi ke mana pun, engkau pasti dihukum mati’? Lalu, jawabmu kepadaku, ‘Titah yang baik. Hamba akan menaatinya.’
43 Mengapa engkau tidak memegang sumpah demi Allah itu dan menaati perintah yang kuberikan kepadamu?”
44 Raja berkata pula kepada Simei, “Di dalam hatimu, engkau sendiri tahu segala kejahatan yang kaulakukan terhadap Daud, ayahku. Allah akan membalikkan kejahatanmu itu kepada dirimu sendiri.
45 Tetapi, Raja Sulaiman akan diberkahi, dan takhta Daud akan dikokohkan di hadapan Allah sampai selama-lamanya.”
46 Raja pun memberi perintah kepada Benaya bin Yoyada, lalu Benaya keluar, lalu menyerang dia sehingga ia mati. Demikianlah kerajaan itu kokoh di tangan Sulaiman.
Doa Raja Sulaiman Mohon Hikmat
(2Taw. 1:1–13)
1 Sulaiman menjadi menantu Firaun, raja Mesir. Ia memperistri anak Firaun dan membawanya ke Kota Daud sampai ia selesai membangun istananya dan juga Bait Allah serta tembok sekeliling Yerusalem.
2 Hanya, rakyat masih mempersembahkan kurban di bukit-bukit pengurbanana sebab sampai saat itu belum dibangun sebuah bait bagi nama Allah.
3 Sulaiman mencintai Allah, ia hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya. Hanya, ia masih mempersembahkan kurban dan membakar dupa di bukit-bukit pengurbanan.
4 Suatu kali, raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan kurban karena di situlah tempat bukit pengurbanan yang terbesar. Kemudian, di atas mazbah di sana, Sulaiman mempersembahkan seribu kurban bakaran.
5 Di Gibeon itu, Allah menampakkan diri kepada Sulaiman dalam mimpi di malam hari. Allah berfirman, “Mintalah apa yang patut Kukaruniakan kepadamu.”
6 Kata Sulaiman, “Engkau telah menunjukkan kasih yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadirat-Mu dengan setia, benar, dan tulus hati terhadap Engkau. Engkau telah meneguhkan baginya kasih yang besar ini dengan mengaruniakan kepadanya seorang anak yang duduk di atas takhtanya sebagaimana nyata pada hari ini.
7 Sekarang, ya Allah, ya Tuhanku, Engkau telah mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, padahal aku ini masih muda belia. Aku belum berpengalaman menangani ini dan itu.
8 Hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat yang telah Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tak terbilang dan tak terhitung banyaknya.
9 Sebab itu, karuniakanlah kepada hamba-Mu ini hati yang bijaksana untuk memerintah umat-Mu sehingga aku dapat membedakan antara yang baik dengan yang jahat, karena siapakah yang dapat memerintah umat-Mu yang besar ini?”
10 Permintaan Sulaiman yang demikian itu dipandang baik oleh Tuhan.
11 Firman Allah kepadanya, “Karena engkau meminta hal itu, dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuh-musuhmu, melainkan meminta pengertian untuk memutuskan secara adil,
12 maka Aku mengabulkan apa yang kauminta itu. Sesungguhnya, Aku mengaruniakan kepadamu hati yang bijak dan berpengertian sehingga sebelum engkau tidak ada orang yang seperti engkau, dan setelah engkau pun tidak akan bangkit orang yang seperti engkau.
13 Selain itu, Kukaruniakan juga kepadamu apa yang tidak kauminta, yaitu kekayaan dan kemuliaan, sehingga di antara raja-raja tidak akan ada seorang pun yang seperti engkau sepanjang umurmu.
14 Jika engkau hidup menurut jalan-Ku serta memegang teguh ketetapan-ketetapan-Ku dan perintah-perintah-Ku seperti yang dilakukan oleh Daud, ayahmu, maka Aku akan memperpanjang umurmu.”
15 Sulaiman pun terjaga, rupanya ia bermimpi.
Kemudian, ia pergi ke Yerusalem, lalu berdiri di depan tabut loh hukum Tuhan. Dipersembahkannya kurban-kurban bakaran serta kurban perdamaian, lalu diadakannya perjamuan bagi semua pegawainya.
Hikmat Raja Sulaiman
16 Suatu kali, dua orang perempuan sundal datang menghadap raja, lalu berdiri di hadapannya.
17 Kata perempuan yang satu, “Ya Tuanku, hamba dan perempuan ini tinggal serumah. Beberapa waktu yang lalu, hamba melahirkan anak, dan saat itu dia ada di rumah.
18 Tiga hari setelah hamba melahirkan, perempuan ini pun melahirkan. Di rumah itu, tidak ada orang lain bersama-sama kami. Hanya kami berdua di dalam rumah.
19 Pada malam hari, anak dari perempuan ini mati sebab tertindih olehnya.
20 Lalu, tengah malam perempuan ini bangun dan mengambil anak hamba dari sisi hamba sementara hambamu ini tidur. Dibaringkannya anak hamba di pangkuannya, lalu dibaringkannya anaknya yang mati itu di pangkuan hamba.
21 Ketika hamba bangun pada pagi hari untuk menyusui anak hamba, ternyata ia sudah tak bernyawa. Akan tetapi, setelah hamba mengamat-amatinya pada pagi itu, tampak bahwa ia bukan anak yang hamba lahirkan.”
22 Kata perempuan yang seorang lagi, “Tidak! Yang hidup itu anakku dan yang mati itu anakmu.”
Tetapi, kata perempuan yang pertama, “Tidak! Yang mati itu anakmu dan yang hidup itu anakku.” Demikianlah mereka berbantah-bantahan di hadapan raja.
23 Kata raja, “Yang seorang berkata, ‘Anakkulah yang hidup ini dan anakmulah yang mati.’ Yang seorang lagi berkata, ‘Tidak! Anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup.’ ”
24 Kemudian, raja berkata, “Ambilkan aku sebilah pedang.” Maka, dibawalah sebilah pedang ke hadapan raja.
25 Kata raja, “Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua. Berikan separuh kepada yang satu dan separuh lagi kepada yang lain.”
26 Maka, terdorong oleh rasa iba terhadap anaknya, ibu dari anak yang masih hidup itu berkata kepada raja, “Ya Tuanku, berikanlah anak yang hidup itu kepadanya. Jangan sekali-kali Tuanku membunuhnya.”
Tetapi, perempuan yang seorang lagi berkata, “Supaya tidak menjadi milikku atau pun milikmu, penggal sajalah.”
27 Lalu, raja berkata, “Berikanlah kepadanya anak yang hidup itu. Jangan sekali-kali dibunuh. Dialah ibunya.”
28 Ketika semua orang Israil mendengar keputusan yang diberikan raja perihal perkara itu, seganlah mereka kepada raja karena mereka melihat bahwa hikmat Allah ada padanya untuk menegakkan keadilan.
Para Pembesar Raja Sulaiman dan Para Pejabatnya di Daerah
Azarya bin Zadok, menjadi imam;
3 Elihoref dan Ahia, anak-anak Sisa, menjadi panitera;
Yosafat bin Ahilud, menjadi pencatat sejarah;
4 Benaya bin Yoyada, mengepalai tentara;
Zadok dan Abyatar, menjadi imam;
5 Azarya bin Natan, mengepalai para pejabat;
Zabut bin Natan, menjadi imam dan sahabat raja;
6 Ahisar, mengepalai istana;
Adonirama bin Abda, mengepalai pekerja rodi.
7 Selain itu, Sulaiman mempunyai dua belas orang pejabat atas seluruh Israil, yang harus menyediakan makanan untuk raja dan istananya, masing-masing selama sebulan dalam setahun.
8 Inilah nama-nama mereka:
Ben-Hur di Pegunungan Efraim;
9 Ben-Deker di Makas, Saalbim, Bait-Semes, dan Elon-Bait-Hanan;
10 Ben-Hesed di Arubot, wilayahnya adalah Sokho dan seluruh Tanah Hefer;
11 Ben-Abinadab, di seluruh Dataran Tinggi Dor (Tafat binti Sulaiman menjadi istrinya);
12 Baana bin Ahilud di Taanakh, Megido, dan seluruh Bait-Sean yang di sebelah Sartan di hilir Yizreel, dari Bait-Sean sampai ke Abel-Mehola sampai ke seberang Yokmeam;
13 Ben-Geber di Ramot-Gilead, wilayahnya adalah Hawot-Yair di Gilead (Yair adalah anak Manasye), juga kawasan Argob di Basan, enam puluh kota besar yang bertembok dan berpalang pintu tembaga;
14 Ahinadab bin Ido, di Mahanaim;
15 Ahimaas, di Naftali (ia memperistri Basmat binti Sulaiman);
16 Baana bin Husai di Asyer dan di Alot;
17 Yosafat bin Paruah, di Isakhar;
18 Simei bin Ela, di Binyamin;
19 Geber bin Uri, di Tanah Gilead (negeri Sihon, raja orang Amori, dan Og, raja Basan), dialah satu-satunya pejabat yang ada di tanah itu.
Kebesaran Raja Sulaiman
20 Orang Yuda dan orang Israil seperti pasir di tepi laut banyaknya. Mereka makan, minum, dan bersukacita.
21 b Sulaiman menjadi penguasa atas seluruh kerajaan, mulai dari Sungai Efrat sampai ke negeri orang Filistin, bahkan sampai ke perbatasan Mesir. Mereka membawa persembahan dan takluk kepada Sulaiman seumur hidup mereka.
22 Kebutuhan makanan Sulaiman untuk sehari adalah: tiga puluh korc tepung terbaik, enam puluh kor tepung biasa,
23 sepuluh ekor lembu yang tambun, dua puluh ekor lembu gembalaan, dan seratus ekor domba, di samping rusa, kijang, pelanduk, dan unggas yang gemuk.
24 Ia memerintah atas seluruh kawasan di sebelah barat Sungai Efrat, dari Tifsah sampai ke Gaza, dan atas semua raja di sebelah barat Sungai Efrat; segala penjuru kawasannya aman dan damai.
25 Seumur hidup Sulaiman, orang Yuda dan orang Israil dari Dan sampai Bersyeba tinggal dengan tenteram, masing-masing memiliki pohon anggur serta pohon ara.
26 d Sulaiman mempunyai empat puluh ribu kandang untuk kuda penarik kereta-keretanya, dan dua belas ribu orang pasukan berkuda.
27 Pada bulan yang telah ditentukan, masing-masing pejabat itu harus menyediakan makanan untuk Raja Sulaiman dan untuk semua orang yang ikut makan di meja Raja Sulaiman. Mereka harus memastikan bahwa tidak ada sesuatu pun yang kurang.
28 Sesuai dengan kewajiban masing-masing, mereka membawa jelai dan jerami untuk kuda-kuda biasa serta kuda-kuda teji.
29 Allah mengaruniakan kepada Sulaiman hikmat dan pengertian yang luar biasa serta wawasan yang luas seperti hamparan pasir di tepi laut.
30 Hikmat Sulaiman melebihi hikmat seluruh bani Timur dan segala hikmat orang Mesir.
31 e Ia lebih bijak daripada semua orang, daripada Etan, orang Ezrahi, atau Heman, Kalkol, dan Darda, anak-anak Mahol. Maka, masyhurlah namanya di antara semua bangsa di sekelilingnya.
32 f Ia mengarang tiga ribu pepatah, dan nyanyiannya ada seribu lima.
33 Ia berbicara mengenai pepohonan, dari pohon aras di Libanon sampai hisop yang tumbuh di dinding. Ia juga berbicara mengenai binatang, burung, binatang melata, dan ikan.
34 Orang dari segala bangsa datang untuk mendengar hikmat Sulaiman. Mereka ini adalah utusan dari semua raja di bumi yang telah mendengar tentang hikmatnya itu.
Persiapan-Persiapan Pendirian Bait Allah
(2Taw. 2:1–18)
1 Hiram, raja Tirus, mengutus pegawai-pegawainya kepada Sulaiman karena ia mendengar kabar bahwa Sulaiman telah dilantik menjadi raja menggantikan ayahnya. Memang Hiram senantiasa menjadi sahabat Daud.
2 Sulaiman pun mengutus orang kepada Hiram dengan pesan,
3 “Tuan maklum bahwa Daud, ayahku, tidak dapat membangun sebuah bait bagi nama Allah, Tuhannya, karena peperangan terus mengelilingi dia sampai Allah menaruh musuh-musuhnya di bawah telapak kakinya.
4 Tetapi sekarang, Allah, Tuhanku, telah mengaruniakan kepadaku ketenteraman di segala penjuru. Tidak ada lagi lawan, dan tidak ada lagi kejadian buruk.
5 a Jadi, aku berniat hendak membangun sebuah bait bagi nama Allah, Tuhanku, sebagaimana firman Allah kepada Daud, ayahku: ‘Anakmu yang akan Kududukkan di atas takhtamu menggantikan engkau, dialah yang akan membangun bait bagi nama-Ku.’
6 Sekarang, sudilah kiranya Tuan memerintahkan orang untuk menebang bagiku pohon-pohon aras dari Libanon. Hamba-hambaku akan mendampingi hamba-hamba Tuan, dan upah hamba-hamba Tuan akan kubayarkan kepada Tuan seberapa pun yang Tuan tetapkan. Tentu Tuan maklum bahwa di antara kami tidak ada orang yang cakap menebang pohon seperti orang Sidon.”
7 Pada waktu Hiram mendengar perkataan Sulaiman itu, ia sangat bersukacita. Katanya, “Segala puji bagi Allah pada hari ini karena Ia telah mengaruniakan kepada Daud seorang anak yang bijak untuk mengepalai bangsa yang besar ini.”
8 Lalu, Hiram mengirim utusan kepada Sulaiman dengan pesan, “Aku telah mendengar pesan yang Tuan kirimkan kepadaku. Akan kulakukan semua yang Tuan kehendaki sehubungan dengan kayu aras dan kayu sanobar itub .
9 Hamba-hambaku akan membawa kayu-kayu itu turun dari Libanon sampai ke laut, lalu aku akan membuatnya menjadi rakit-rakit di laut untuk dibawa sampai ke tempat yang Tuan tentukan. Di sana aku akan menyuruh mereka membongkarnya sehingga Tuan dapat mengangkutnya. Sementara itu, biarlah Tuan memenuhi keinginanku dengan menyediakan makanan bagi seisi istanaku.”
10 Jadi, Hiram memberikan kepada Sulaiman kayu aras dan kayu sanobar sebanyak yang dikehendakinya.
11 Lalu, Sulaiman memberikan kepada Hiram dua puluh ribu kor gandum sebagai bahan makanan bagi seisi istananya dan dua puluh kor minyak zaitun tumbuk. Demikianlah diberikan Sulaiman kepada Hiram tahun demi tahun.
12 Allah mengaruniakan hikmat kepada Sulaiman seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya. Di antara Hiram dan Sulaiman ada hubungan damai. Keduanya mengikat perjanjian bersama.
13 Raja Sulaiman mengerahkan tiga puluh ribu pekerja rodi dari antara semua orang Israil.
14 Setiap bulan, secara bergantian disuruhnya sepuluh ribu orang di antara mereka ke Libanon. Sebulan lamanya mereka di Libanon, lalu dua bulan berikutnya di rumah mereka masing-masing. Adoniram bertugas mengepalai pekerja-pekerja rodi itu.
15 Sulaiman mempunyai tujuh puluh ribu orang tukang pikul dan delapan puluh ribu orang tukang pahat di pegunungan.
16 Selain itu, Sulaiman juga mempunyai tiga ribu tiga ratus orang pejabat utama yang mengepalai pekerjaan itu. Mereka memberi pengarahan kepada orang-orang yang melaksanakan pekerjaan itu.
17 Atas perintah raja, mereka menggali batu-batu besar, yaitu batu-batu mahal, untuk membuat dasar bait itu dari batu-batu pahat.
18 Sementara itu, tukang-tukang bangunan Sulaiman, tukang-tukang bangunan Hiram, dan orang-orang Gebal memahat serta menyediakan kayu dan batu untuk membangun bait itu.
Raja Sulaiman Dirikan Bait Allah
(2Taw. 3:1–14)
1 Pada tahun keempat ratus delapan puluh setelah bani Israil keluar dari Tanah Mesir, tahun keempat pemerintahan Sulaiman atas orang Israil, mulailah Sulaiman membangun Bait Allah di bulan Ziw, yaitu bulan kedua.
2 Bait yang dibangun oleh Raja Sulaiman bagi Allah itu enam puluh hastaa panjangnya, dua puluh hasta lebarnya, dan tiga puluh hasta tingginya.
3 Di depan ruang besar bait itu ada serambi yang panjangnya dua puluh hasta—menurut lebar bait itu—dan lebarnya sepuluh hasta ke sebelah depan bait itu.
4 Pada bait itu dibuatnya jendela-jendela yang berbidai rapat.
5 Kemudian, ia membangun beberapa tingkat kamar tambahan pada dinding bait itu berkeliling, mengitari ruang besar dan juga ruang belakang.
6 Tingkat bawah lebarnya lima hasta, tingkat tengah enam hasta, sedangkan tingkat ketiga tujuh hasta. Di sekeliling dinding bait sebelah luar, dibuatnya tumpuan-tumpuan sehingga balok penyangga tidak perlu ditancapkan pada dinding bait itu.
7 Batu-batu yang dipakai untuk membangun bait itu telah disiapkan di penggalian sehingga selama pembangunan tidak terdengar bunyi palu, kapak, atau perkakas besi apa pun pada bait itu.
8 Pintu kamar tingkat tengah ada pada sisi kanan bait itu, dan untuk sampai ke situ orang harus menaiki tangga putar, begitu pula dari tingkat tengah ke tingkat ketiga.
9 Demikianlah ia membangun bait itu dan menyelesaikannya. Langit-langit bait itu dibuatnya dari balok dan papan kayu aras.
10 Kamar-kamar tambahan yang dibangunnya di sekeliling bait itu masing-masing lima hasta tingginya, dan semuanya terhubung pada bait itu dengan kayu aras.
11 Kemudian, turunlah firman Allah untuk Sulaiman demikian,
12 “Mengenai bait yang sedang kaubangun ini, jika engkau mengikuti ketetapan-ketetapan-Ku, menaati peraturan-peraturan-Ku, dan memegang teguh segala perintah-Ku dengan tetap hidup di dalamnya, maka Aku akan menepati janji-Ku kepadamu, yang telah Kufirmankan kepada Daud, ayahmu.
13 Aku akan bersemayam di tengah-tengah bani Israil dan tidak akan meninggalkan umat-Ku Israil.”
14 Demikianlah Sulaiman membangun dan menyelesaikan bait itu.
15 Ia melapisi dinding sebelah dalam bait itu dengan papan kayu aras, dari lantai bait sampai ke balok-balok langit-langitnya. Sedangkan lantai bait itu dilapisinya dengan papan kayu sanobar.
16 b Kemudian, di bagian belakang bait itu dibuatnya ruang belakang sepanjang dua puluh hasta dengan disekat papan kayu aras dari lantai sampai ke balok-balok untuk dijadikan Ruang Teramat Suci.
17 Jadi, ruang besar tepat di depan ruang belakang itu empat puluh hasta panjangnya.
18 Kayu aras pada bagian dalam bait itu berukirkan buah labu dan bunga yang mengembang. Semuanya dari kayu aras, tidak ada batu yang tampak.
19 Disiapkannya bagian dalam ruang belakang bait itu agar tabut loh hukum Allah dapat ditaruh di sana.
20 Ruang belakang itu dua puluh hasta panjangnya, dua puluh hasta lebarnya, dan dua puluh hasta tingginya. Disalutnya ruang itu dengan emas murni, lalu disalutnya juga mazbah, yaitu tempat pembakaran kurban, dengan kayu aras.
21 Sulaiman menyalut bagian dalam bait itu dengan emas murni. Direntangkannya rantai-rantai emas di depan ruang belakang, lalu disalutnya ruang itu dengan emas.
22 c Ia menyalut bait itu seluruhnya dengan emas hingga selesai. Juga seluruh mazbah yang ada pada ruang belakang itu disalutnya dengan emas.
23 e Di ruang belakang itu dibuatnya dua kerubd dari kayu zaitun, masing-masing sepuluh hasta tingginya.
24 Sayap yang satu dari kerub itu lima hasta panjangnya, demikian pula sayap lainnya. Sedangkan jarak dari ujung sayap yang satu sampai ujung sayap lainnya sepuluh hasta.
25 Kerub yang kedua juga sepuluh hasta tingginya. Kedua kerub itu sama ukuran dan rupanya.
26 Tinggi kerub yang satu sepuluh hasta, demikian juga kerub yang kedua.
27 Kemudian, ditaruhnya kedua kerub itu di tengah-tengah bagian dalam bait itu dengan sayap-sayap terkembang. Sayap kerub yang satu menyentuh dinding yang satu dan sayap kerub yang kedua menyentuh dinding yang lain, sedangkan sayap-sayap lainnya saling bersentuhan di tengah-tengah bait itu.
28 Lalu, disalutnya kerub-kerub itu dengan emas.
29 Pada seluruh dinding bait itu berkeliling, baik di sebelah dalam maupun di luar, dibuatnya ukiran berupa kerub, pohon kurma, dan bunga yang mengembang.
30 Lantai bait itu disalutnya dengan emas, baik di ruang sebelah dalam maupun di luar.
31 Untuk pintu ruang belakang itu dibuatnya daun pintu dari kayu zaitun. Ambang dan tiangnya berbentuk segi lima.
32 Pada kedua daun pintu dari kayu zaitun itu dibuatnya pula ukiran berupa kerub, pohon kurma, dan bunga yang mengembang, lalu disalutnya dengan emas. Selanjutnya, ia melapiskan emas pada kerub dan pada pohon kurma itu.
33 Demikian juga untuk pintu ruang besar dibuatnya tiang-tiang dari kayu zaitun berbentuk segi empat.
34 Kedua daun pintu itu terbuat dari kayu sanobar, masing-masing terdiri dari dua papan yang dapat dilipat.
35 Pada pintu itu dibuatnya ukiran berupa kerub, pohon kurma, dan bunga yang mengembang, lalu ukiran itu disalutnya dengan emas secara merata.
36 Ia membangun pelataran sebelah dalam dengan tiga lajur batu pahat dan satu lajur balok kayu aras.
37 Pada bulan Ziw di tahun keempat, dasar Bait Allah diletakkan.
38 Kemudian, pada bulan Bul, yaitu bulan kedelapan, di tahun kesebelas, selesailah bait itu dengan semua bagiannya sesuai dengan segala rinciannya. Jadi, tujuh tahun lamanya ia membangun bait itu.
Istana Raja Sulaiman
1 Sulaiman membangun pula istananya sendiri. Setelah tiga belas tahun lamanya, selesailah seluruh istananya itu.
2 Ia membangun gedung “Hutan Libanon,” seratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya, dan tiga puluh hasta tingginya. Gedung ini disangga oleh empat deret tiang kayu aras dengan balok kayu aras di atas tiang-tiang itu.
3 Dari sisi atas, gedung ini ditutup dengan langit-langit kayu aras. Kayu aras itu ditempatkan di atas empat puluh lima balok yang disangga oleh tiang-tiang tadi, lima belas balok sederet.
4 Selain itu, ada tiga deret jendela berbidai yang saling berhadapan.
5 Semua pintu dan tiang pintu berbentuk segi empat, saling berhadapan dalam tiga deret.
6 Dibuatnya pula “Balai Pilar”, lima puluh hasta panjangnya dan tiga puluh hasta lebarnya. Di bagian depannya ada serambi dengan pilar-pilar serta penudung di depannya.
7 Kemudian, dibuatnya “Balai Takhta,” tempat ia memutuskan hukum, yaitu Balai Pengadilan. Balai itu dipapani dengan kayu aras dari lantai sampai ke langit-langit.
8 a Rumah tempat tinggalnya sendiri terletak di pelataran yang lain, lebih ke sebelah dalam dari balai itu, dan dibuat dengan cara yang sama. Selain itu, Sulaiman juga membuat sebuah rumah bagi putri Firaun yang telah diperistrinya. Rumah itu serupa dengan balai ini.
9 Semua itu, dari dasar sampai ke atas dan dari luar sampai ke pelataran besar, terbuat dari batu-batu mahal—batu yang dipahat menurut ukuran tertentu, digergaji dari sebelah dalam dan dari sebelah luar.
10 Dasarnya terbuat dari batu-batu mahal pula, yaitu batu-batu besar, batu-batu berukuran sepuluh hasta dan delapan hasta.
11 Di bagian atasnya pun terdapat batu-batu mahal, yaitu batu yang dipahat menurut ukuran tertentu, serta kayu aras.
12 Pelataran besar dikelilingi oleh tiga lajur batu pahat dan satu lajur balok kayu aras, serupa dengan pelataran dalam Bait Allah dan serambi bait itu.
Benda-Benda Logam Bait Suci
(2Taw. 2:13–14; 3:15—5:1)
13 Kemudian, Raja Sulaiman mengutus orang untuk menjemput Hiram dari Tirus.
14 Hiram adalah anak seorang janda dari suku Naftali, sedangkan ayahnya orang Tirus, tukang tembaga. Hiram sangat terampil, penuh dengan pengertian dan pengetahuan untuk mengerjakan segala pekerjaan tembaga. Maka, datanglah ia menghadap Raja Sulaiman, lalu melaksanakan segala yang ditugaskan kepadanya.
15 Dibentuknya dua batang pilar dari tembaga. Masing-masing pilar delapan belas hasta tingginya, dan dapat dililit oleh tali sepanjang dua belas hasta.
16 Dibuatnya juga dua buah kepala pilar dari tembaga tuangan untuk ditempatkan di atas pilar-pilar itu, masing-masing kepala pilar lima hasta tingginya.
17 Ada kerawang jala-jala dan untaian rantai pada bagian kepala di atas kedua pilar itu, tujuh untuk masing-masing kepala pilar.
18 Lalu, dibuatnya buah-buah delima, dua deret berkeliling pada jala-jala yang satu untuk menudungi kepala di atas pilar itu. Demikian juga dibuatnya untuk kepala pilar yang lain.
19 Bagian kepala di atas kedua pilar dekat serambi itu berbentuk bunga bakung, empat hasta tingginya.
20 Kepala-kepala pilar itu ada di bagian teratas kedua pilar itu, dekat rongga di sisi jala-jala, sedangkan buah-buah delima itu dua ratus banyaknya, berderet-deret berkeliling pada kedua kepala pilar itu.
21 Kemudian, didirikannya pilar-pilar itu di serambi Bait Suci. Pilar yang didirikannya di sebelah kanan dinamainya Yakhinb , dan pilar yang didirikannya di sebelah kiri dinamainya Boasc .
22 Di atas pilar-pilar itu terdapat bunga bakung buatan. Demikianlah ia menyelesaikan pekerjaan pilar-pilar itu.
23 Selanjutnya, dibuatnya kolam tuangan bulat berkeliling, sepuluh hasta dari tepi ke tepi, lima hasta tingginya, dan dapat dililit oleh tali sepanjang tiga puluh hasta.
24 Di bawah tepi kolam itu ada dua deret rupa buah labu yang mengitari sekelilingnya, sepuluh buah dalam sehasta. Buah labu itu dibuat setuangan dengan kolam itu.
25 Kolam itu didirikan di atas dua belas lembu-lembuan: tiga menghadap ke utara, tiga menghadap ke barat, tiga menghadap ke selatan, dan tiga menghadap ke timur. Kolam itu ditumpangkan di atasnya, sedang semua buntut lembu itu mengarah ke dalam.
26 Tebal kolam itu setelapak tangan dan tepinya dibuat seperti tepi cawan, seperti bunga bakung yang mengembang. Kolam itu dapat memuat dua ribu batd air.
27 Setelah itu, dibuatnya sepuluh kereta penopang dari tembaga, masing-masing empat hasta panjangnya, empat hasta lebarnya, dan tiga hasta tingginya.
28 Kereta penopang itu dibentuk dari papan-papan yang masing-masing dibingkai.
29 Pada papan-papan berbingkai itu terdapat gambar singa, lembu, dan kerub, demikian juga pada bingkai-bingkainya. Di sebelah atas dan bawah gambar singa dan lembu itu ada karangan-karangan bunga buatan yang tergantung.
30 Masing-masing kereta penopang memiliki empat roda dari tembaga dengan poros-poros dari tembaga pula. Pada keempat penjurunya ada penyangga-penyangga untuk menyangga bejana pembasuhan. Penyangga-penyangga itu dituang dan ada karangan bunga pada masing-masing sisinya.
31 Di bagian kepala kereta itu ada semacam mulut, tingginya sehasta. Mulut itu bundar, berfungsi sebagai tumpuan, satu setengah hasta dalamnya. Di sekeliling mulut itu juga terdapat ukiran-ukiran. Namun, papan-papan bingkainya berbentuk segi empat, bukan bulat.
32 Keempat roda ada di bagian bawah papan-papan, dan poros-poros rodanya menempel pada kereta penopang itu. Tinggi masing-masing roda adalah satu setengah hasta
33 sementara bentuk rodanya seperti roda kereta. Porosnya, lingkarnya, jari-jarinya, dan pusatnya, semuanya tuangan.
34 Pada keempat sudut setiap kereta penopang itu terdapat empat penyangga, yang semuanya seiras dengan kereta penopang itu.
35 Di sebelah atas kereta penopang itu ada leher bundar, setengah hasta tingginya, dan juga ada penopang-penopang serta papan-papan yang seiras dengannya.
36 Pada lempeng penopang serta papan-papan itu diukirnya gambar kerub, singa, dan pohon kurma, masing-masing sesuai dengan ruang yang tersedia, dengan karangan-karangan bunga berkeliling.
37 Demikianlah dibuatnya kesepuluh kereta penopang itu. Tuangannya, ukurannya, dan bentuknya sama semuanya.
38 e Ia juga membuat sepuluh bejana pembasuhan dari tembaga. Setiap bejana empat hasta lebarnya, dan dapat memuat empat puluh bat air. Lalu, masing-masing bejana ditempatkan di atas kesepuluh kereta penopang itu.
39 Ditaruhnya lima kereta penopang di sebelah kanan bait itu, dan lima di sebelah kiri. Kemudian, kolam tuangan ditempatkannya di sebelah kanan bait, menghadap ke tenggara.
40 Setelah itu, Hiram membuat bejana-bejana, penyodok-penyodok, dan juga bokor-bokor.
Demikianlah Hiram menyelesaikan semua pekerjaan yang harus dilaksanakannya bagi Raja Sulaiman di Bait Allah:
41 kedua pilar,
mangkuk-mangkuk kepala yang ada di atas kedua pilar itu;
kedua jala-jala untuk menudungi kedua mangkuk kepala di atas pilar-pilar itu;
42 keempat ratus buah delima untuk kedua jala-jala,
dua deret buah delima pada tiap jala-jala untuk menudungi kedua
mangkuk kepala di atas pilar-pilar itu;
43 kesepuluh kereta penopang dengan kesepuluh bejana pembasuhan di atas kereta-kereta itu;
44 sebuah kolam tuangan dengan kedua belas lembu-lembuan yang menyangganya;
45 kuali-kuali, penyodok-penyodok, dan bokor-bokor.
Segala perlengkapan yang dibuat Hiram bagi Raja Sulaiman di Bait Allah itu adalah dari tembaga yang dikilapkan.
46 Raja menyuruh agar semua itu dituang di Lembah Yordan, dalam tanah liat, di antara Sukot dan Sartan.
47 Semua perlengkapan itu dibiarkan Sulaiman tak ditimbang sebab jumlahnya amat besar. Tak dapat diketahui lagi berat tembaga itu.
48 f Sulaiman juga membuat segala perlengkapan yang ada di Bait Allah:
mazbah atau tempat pembakaran kurban dari emas;
meja-meja emas tempat roti persembahan;
49 kaki-kaki pelita dari emas murni, lima di sebelah kanan dan lima di sebelah kiri, di depan ruang belakang;
bunga-bunganya, pelita-pelitanya, dan penjepit-penjepitnya yang terbuat dari emas;
50 mangkuk-mangkuk, sepit-sepit, bokor-bokor, pedupaan-pedupaan, dan perbaraan-perbaraannya yang terbuat dari emas murni;
engsel-engsel dari emas untuk pintu bait sebelah dalam, yaitu Ruang Teramat Suci, dan untuk pintu ruang besar Bait Suci.
51 g Maka, selesailah segala pekerjaan yang dilakukan Raja Sulaiman di Bait Allah. Sulaiman membawa masuk persembahan-persembahan suci Daud, ayahnya, yaitu perak, emas, dan perlengkapan-perlengkapan itu, lalu menaruhnya di dalam perbendaharaan Bait Allah.
PERESMIAN BAIT Allah
Tabut Loh Hukum Dipindahkan—Kemuliaan Allah Penuhi Bait Suci
(2Taw. 5:2—6:2)
1 a Setelah itu, Sulaiman mengumpulkan para tua-tua Israil dan semua kepala suku, yaitu para pemimpin kaum keluarga bani Israil, menghadap Raja Sulaiman di Yerusalem untuk mengangkut tabut loh hukum Allah dari Kota Daud, yaitu Sion.
2 Maka, berkumpullah semua orang Israil menghadap Raja Sulaiman pada hari raya di bulan Etanim, yaitu bulan ketujuh.
3 Setelah semua tua-tua Israil datang, para imam pun mengusung tabut itu.
4 Mereka mengangkut tabut loh hukum Allah, Kemah Hadirat Allah, dan segala perlengkapan suci yang ada dalam kemah itu. Semua itu diangkut oleh para imam dan orang-orang Lewi.
5 Lalu, Raja Sulaiman dan seluruh umat Israil yang telah berkumpul di hadapannya berdiri di depan tabut itu, dan mengurbankan kambing, domba, serta lembu yang tak terhitung dan tak terbilang banyaknya.
6 Kemudian, para imam membawa tabut loh hukum Allah masuk ke tempatnya, yaitu Ruang Teramat Suci, di ruang belakang bait itu. Tabut itu diletakkan di bawah sayap kerub-kerub
7 yang mengembang di atas tempat tabut itu sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas.
8 Kayu-kayu pengusung tabut itu sedemikian panjang sehingga ujung-ujungnya terlihat dari Ruang Suci di depan ruang belakang, tetapi tidak terlihat dari luar. Di situlah tempatnya sampai hari ini.
9 b Tidak ada yang lain dalam tabut itu, kecuali kedua loh batu yang diletakkan Musa di dalamnya di Horeb, ketika Allah mengikat perjanjian dengan bani Israil, setelah mereka keluar dari Tanah Mesir.
10 c Pada waktu para imam keluar dari Ruang Suci, tiba-tiba awan memenuhi Bait Allah.
11 Para imam tidak dapat berdiri untuk menyelenggarakan ibadah karena awan itu, sebab kemuliaan Allah memenuhi Bait Allah.
12 Kemudian, berkatalah Sulaiman,
“Allah telah berfirman
bahwa Ia bersemayam dalam kelam pekat.
13 d Sesungguhnya, aku telah membangun bait agung bagi hadirat-Mu,
tempat Engkau hadir selama-lamanya.”
Pidato Raja Sulaiman di Hadapan Bani Israil
(2Taw. 6:3–11)
14 Kemudian, raja berpaling dan memohonkan berkah bagi seluruh jemaah Israil, sedang seluruh jemaah Israil berdiri.
15 Ia berkata, “Segala puji bagi Allah, Tuhan yang disembah bani Israil! Ia sendiri telah berfirman kepada Daud, ayahku, dan telah menggenapinya dengan kuasa-Nya. Firman-Nya,
16 e ‘Sejak Aku membawa umat-Ku Israil keluar dari Mesir, tidak ada kota yang Kupilih di antara semua suku Israil untuk membangun sebuah bait supaya nama-Ku tinggal di sana. Tetapi, Aku memilih Daud untuk mengepalai umat-Ku Israil.’
17 Lalu, Daud, ayahku, berniat membangun sebuah bait bagi nama Allah, Tuhan yang disembah bani Israil.
18 Tetapi, Allah berfirman kepada Daud, ayahku, ‘Niatmu membangun sebuah bait bagi nama-Ku itu memang baik.
19 Hanya, bukan engkau yang akan membangun bait itu, melainkan anak kandungmu yang akan lahir kelak. Dialah yang akan membangun sebuah bait bagi nama-Ku.’
20 Sekarang Allah telah memenuhi firman yang disampaikan-Nya karena aku telah bangkit menggantikan Daud, ayahku. Aku telah duduk di atas takhta kerajaan Israil, seperti yang difirmankan Allah, dan telah membangun bait bagi nama Allah, Tuhan yang disembah bani Israil.
21 Di sana telah kusediakan tempat untuk tabut berisi loh hukum Allah, yang diikat-Nya dengan nenek moyang kita ketika Ia membawa mereka keluar dari Tanah Mesir.”
Doa Raja Sulaiman
(2Taw. 6:12–42)
22 Setelah itu, di hadapan seluruh jemaah Israil, Sulaiman berdiri di depan tempat pembakaran kurban atau mazbah Allah dan menadahkan tangannya ke langit.
23 Ia berkata, “Ya Allah, ya Tuhan yang disembah bani Israil, tidak ada Tuhan yang seperti Engkau, baik di langit di atas maupun di bumi di bawah. Engkau yang memegang teguh perjanjian dan kasih abadi bagi hamba-hamba-Mu yang hidup di hadapan-Mu dengan segenap hatinya.
24 Engkau yang memegang teguh apa yang Kaujanjikan kepada hamba-Mu Daud, ayahku. Engkau sendiri telah berfirman, lalu menggenapinya dengan kuasa-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini.
25 f Sekarang, ya Allah, ya Tuhan yang disembah bani Israil, peganglah apa yang telah Kaujanjikan kepada hamba-Mu Daud, ayahku, dengan berfirman, ‘Di hadapan-Ku, tidak akan terputus keturunanmu yang akan duduk di atas takhta kerajaan Israil, asal anak-anakmu tetap hidup di hadapan-Ku sebagaimana engkau telah hidup di hadapan-Ku.’
26 Sekarang, ya Tuhan yang disembah bani Israil, biarlah terbukti firman yang Kausampaikan kepada hamba-Mu Daud, ayahku.
27 g Namun, sungguhkah Tuhan mau tinggal di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Engkau, apalagi bait yang kubangun ini!
28 Tiliklah doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya Allah, ya Tuhanku. Dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadirat-Mu pada hari ini.
29 h Biarlah mata-Mu terbuka terhadap bait ini, baik siang maupun malam, terhadap tempat yang Kaufirmankan, ‘Nama-Ku akan tinggal di situ.’ Dengarkanlah kiranya doa yang dipanjatkan hamba-Mu dengan menghadap ke tempat ini.
30 Dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israil ketika mereka berdoa dengan menghadap ke tempat ini. Dengarkanlah dari tempat tinggal-Mu di surga, dan ampunilah kami ketika Engkau mendengarkannya.
31 Jika seseorang berdosa terhadap sesamanya, lalu ia harus mengangkat sumpah dengan mengutuki diri, dan ia datang bersumpah di depan mazbah-Mu di bait ini,
32 maka dengarkanlah kiranya di surga dan bertindaklah. Adililah hamba-hamba-Mu, nyatakanlah bersalah orang yang bersalah, dan timpakanlah perbuatannya pada dirinya sendiri. Benarkanlah orang benar, dan ganjarlah ia sesuai dengan kebenarannya.
33 Jika umat-Mu Israil terpukul kalah di depan musuhnya karena mereka berdosa terhadap Engkau, kemudian mereka berbalik kepada-Mu, mengakui keagungan nama-Mu, berdoa, dan memohon belas kasihan kepada-Mu di bait ini,
34 maka dengarkanlah kiranya di surga. Ampunilah dosa umat-Mu Israil dan bawalah mereka kembali ke tanah yang telah Kaukaruniakan kepada nenek moyang mereka.
35 Apabila langit tertutup dan hujan tak kunjung turun karena mereka telah berdosa terhadap Engkau, lalu mereka berdoa dengan menghadap ke tempat ini, mengakui keagungan nama-Mu, dan berbalik dari dosa mereka sebab Engkau telah menindas mereka,
36 maka dengarkanlah kiranya di surga. Ampunilah dosa hamba-hamba-Mu dan umat-Mu Israil— karena Engkaulah yang mengajarkan kepada mereka jalan yang baik yang patut mereka tempuh—dan turunkanlah hujan ke tanah-Mu, yang telah Kaukaruniakan kepada umat-Mu sebagai milik pusaka.
37 Jika ada bencana kelaparan di negeri, penyakit sampar, kelayuan tanaman, penyakit gandum, belalang besar, dan belalang padi; jika musuh mengepung salah satu kota di negeri mereka; jika ada wabah atau penyakit apa pun,
38 lalu seseorang atau seluruh umat-Mu Israil memanjatkan suatu doa atau suatu permohonan sambil menadahkan tangan dengan menghadap ke bait ini karena masing-masing mengetahui kesusahan hatinya sendiri,
39 maka dengarkanlah kiranya di surga, tempat tinggal-Mu. Ampunilah, bertindaklah, dan balaslah setiap orang sesuai dengan jalan hidupnya karena Engkau mengetahui isi hatinya—hanya Engkaulah yang mengetahui isi hati semua manusia.
40 Dengan demikian, mereka akan bertakwa kepada-Mu selama mereka hidup di tanah yang telah Kaukaruniakan kepada nenek moyang kami.
41 Juga bagi orang asing yang tidak termasuk umat-Mu Israil, yang datang dari negeri jauh karena nama-Mu—
42 karena mereka akan mendengar tentang nama-Mu yang besar, tangan-Mu yang kuat, dan kuasa-Mu yang nyata—apabila ia datang dan berdoa dengan menghadap ke bait ini,
43 maka dengarkanlah kiranya di surga, tempat tinggal-Mu. Bertindaklah sesuai dengan semua yang diserukan kepada-Mu oleh orang asing itu. Dengan demikian, segala bangsa di bumi ini dapat mengenal nama-Mu serta bertakwa kepada-Mu seperti umat-Mu Israil, dan mereka tahu bahwa nama-Mu diserukan atas bait yang kubangun ini.
44 Jika umat-Mu maju berperang melawan musuhnya, ke mana pun Kausuruh mereka, dan jika mereka berdoa kepada Allah dengan berkiblat ke kota yang Kaupilih serta ke bait yang kubangun bagi nama-Mu,
45 maka dengarkanlah kiranya di surga doa dan permohonan mereka. Belalah perkara mereka.
46 Jika mereka berdosa terhadap Engkau—karena tidak ada manusia yang tidak berdosa—dan Engkau murka terhadap mereka serta menyerahkan mereka kepada musuh sehingga mereka diangkut sebagai tawanan ke negeri musuh yang jauh atau yang dekat,
47 dan jika mereka sadar diri di negeri tempat mereka tertawan, lalu berbalik serta memohon belas kasihan kepada-Mu di negeri orang-orang yang menawan mereka itu dengan berkata, ‘Kami telah berdosa, bersalah, dan berbuat fasik;’
48 jika mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa di negeri musuh yang menawan mereka, dan jika mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri yang telah Kaukaruniakan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih, dan ke bait yang telah kubangun bagi nama-Mu,
49 maka dengarkanlah kiranya di surga, tempat tinggal-Mu, doa dan permohonan mereka, dan belalah perkara mereka.
50 Ampunilah umat-Mu, yang telah berdosa terhadap Engkau, dan segala pelanggaran yang mereka lakukan terhadap Engkau. Biarlah orang-orang yang menawan mereka berbelaskasihan terhadap mereka
51 karena mereka adalah umat-Mu dan milik pusaka-Mu yang telah Kaubawa keluar dari Mesir, dari tengah-tengah dapur peleburan besi.
52 Biarlah mata-Mu terbuka terhadap permohonan hamba-Mu ini dan terhadap permohonan umat-Mu Israil sehingga Engkau mendengarkan mereka kapan pun mereka berseru kepada-Mu.
53 Karena Engkaulah yang mengkhususkan mereka dari antara segala bangsa di bumi sebagai milik pusaka-Mu, seperti yang telah Kaufirmankan dengan perantaraan Musa, hamba-Mu, ketika Engkau membawa nenek moyang kami keluar dari Mesir, ya Allah, ya Rabbi.”
Ucapan Berkah dan Pujian
(2Taw. 7:1–3)
54 Setelah Sulaiman selesai memanjatkan doa dan permohonan itu kepada Allah, bangkitlah ia dari depan mazbah Allah itu, dari tempat ia bertelut sambil menadahkan kedua tangannya ke langit.
55 Ia berdiri dan memohonkan berkah bagi seluruh jemaah Israil dengan suara nyaring, katanya,
56 i “Segala puji bagi Allah yang telah mengaruniakan ketenteraman kepada umat-Nya Israil sesuai dengan semua janji-Nya. Tidak ada satu hal pun yang gagal dari semua janji-Nya yang baik, yang disampaikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya.
57 Kiranya Allah, Tuhan kita, menyertai kita, seperti Ia menyertai nenek moyang kita. Kiranya Ia tidak meninggalkan kita dan tidak menelantarkan kita.
58 Kiranya Ia mencondongkan hati kita kepada-Nya sehingga kita mengikuti segala jalan-Nya serta memegang teguh perintah-perintah-Nya, ketetapan-ketetapan-Nya, dan peraturan-peraturan-Nya yang telah diperintahkan-Nya kepada nenek moyang kita.
59 Biarlah perkataanku ini, yang telah kumohonkan di hadirat Allah, tetap dekat pada Allah, Tuhan kita, siang dan malam supaya Ia membela perkara hamba-Nya dan perkara umat-Nya Israil sebagaimana diperlukan hari demi hari.
60 Dengan demikian, segala suku bangsa di bumi ini dapat mengetahui bahwa Allah ialah Tuhan, dan tidak ada yang lain.
61 Biarlah hatimu tulus kepada Allah, Tuhan kita, sehingga kamu hidup menurut ketetapan-ketetapan-Nya dan memegang teguh perintah-perintah-Nya, seperti pada hari ini.”
Kurban Peresmian dan Perayaan
(2Taw. 7:4–10)
62 Kemudian, raja beserta semua orang Israil mempersembahkan kurban sembelihan di hadapan Allah.
63 Sulaiman mempersembahkan dua puluh dua ribu ekor lembu dan seratus dua puluh ribu ekor kambing dan domba sebagai kurban perdamaian untuk bersyukur kepada Allah. Demikianlah raja dan seluruh bani Israil meresmikan Bait Allah.
64 Pada hari itu juga raja menyucikan bagian tengah pelataran yang terletak di depan Bait Allah karena di situ ia mempersembahkan kurban bakaran, persembahan bahan makanan, dan lemak kurban perdamaian, sebab mazbah tembaga yang ada di hadirat Allah itu terlalu kecil untuk memuat kurban bakaran, persembahan bahan makanan, dan lemak kurban perdamaian itu.
65 Pada waktu itu juga di hadirat Allah, Tuhan kita, Sulaiman mengadakan perayaan bersama semua orang Israil—suatu jemaah yang besar, dari jalan masuk Hamat sampai ke Wadi Mesir. Perayaan itu berlangsung tujuh hari lamanya, lalu ditambah tujuh hari lagi sehingga menjadi empat belas hari.
66 Pada hari kedelapan ia melepas bangsa itu pulang. Mereka memohonkan berkah bagi raja, lalu pulang ke kemahnya dengan gembira dan riang hati karena semua kebaikan yang telah ditunjukkan Allah kepada Daud, hamba-Nya, dan kepada Israil, umat-Nya.
Allah Menampakkan Diri Lagi kepada Raja Sulaiman
(2Taw. 7:11–22)
1 Setelah Sulaiman selesai membangun Bait Allah, istana raja, dan segala sesuatu yang ingin dibuatnya,
2 b Allah menampakkan diri kepada Sulaimana untuk kedua kalinya, seperti dahulu Ia menampakkan diri kepadanya di Gibeon.
3 Firman Allah kepadanya, “Aku telah mendengar doa dan permohonanmu yang kaupanjatkan ke hadirat-Ku. Aku telah menyucikan bait yang kaubangun itu dan menegakkan nama-Ku di situ sampai selama-lamanya. Mata-Ku dan hati-Ku akan ada di sana sepanjang masa.
4 Mengenai engkau, jika engkau hidup di hadapan-Ku sama seperti Daud, ayahmu, yaitu dengan tulus hati dan jujur, dan engkau bertindak sesuai dengan segala sesuatu yang Kuperintahkan kepadamu, serta memegang teguh ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan-Ku,
5 c maka Aku akan meneguhkan takhta kerajaanmu atas orang Israil untuk selama-lamanya seperti yang telah Kujanjikan kepada Daud, ayahmu, demikian, ‘Tidak akan terputus keturunanmu dari takhta kerajaan Israil.’
6 Akan tetapi, jika kamu dan anak-anakmu berhenti mengikut Aku dan tidak memegang teguh perintah-perintah-Ku serta ketetapan-ketetapan yang telah Kuberikan kepadamu, lalu pergi beribadah kepada ilah-ilah lain dan sujud menyembah ilah-ilah itu,
7 maka Aku akan menyingkirkan orang Israil dari tanah yang telah Kukaruniakan kepada mereka, dan bait yang telah Kusucikan bagi nama-Ku itu akan Kubuang dari hadirat-Ku. Israil pun akan menjadi suatu ibarat dan sindiran di antara segala bangsa.
8 d Bait yang ditinggikan ini akan membuat setiap orang yang melewatinya tercengang, mencemooh, dan berkata, ‘Mengapa Allah berbuat demikian terhadap negeri ini dan bait ini?’
9 Maka, orang akan menjawab, ‘Karena mereka meninggalkan Allah, Tuhan mereka, yang membawa nenek moyang mereka keluar dari Tanah Mesir. Mereka berpaut kepada ilah-ilah lain, sujud menyembah serta beribadah kepada ilah-ilah itu. Itulah sebabnya, Allah mendatangkan segala malapetaka ini ke atas mereka.’ ”
Beberapa Usaha Raja Sulaiman
(2Taw. 8:1–18)
10 Dua puluh tahun lamanya Sulaiman membangun kedua gedung itu, yaitu Bait Allah dan istana raja. Setelah lewat masa itu,
11 Raja Sulaiman memberikan kepada Hiram dua puluh kota di Tanah Galilea karena Hiram, raja Tirus itu, telah memasok bagi Sulaiman kayu aras, kayu sanobar, dan emas, sebanyak yang dikehendakinya.
12 Lalu, Hiram pergi dari Tirus untuk melihat kota-kota yang diberikan Sulaiman kepadanya, tetapi semua kota itu tidak menyenangkan hatinya.
13 Maka, katanya, “Kota-kota macam apakah yang kauberikan kepadaku ini, Saudaraku?” Sebab itu, orang menamainya Tanah Kabule sampai hari ini.
14 Hiram telah mengirim kepada raja seratus dua puluh talentaf emas.
15 Inilah perihal pekerja rodi yang dikerahkan oleh Raja Sulaiman untuk membangun Bait Allah, istananya sendiri, Milo, tembok Yerusalem, Hazor, Megido, dan Gezer.
16 (Dulu Firaun, raja Mesir, maju berperang merebut Gezer. Ia membakar habis kota itu dan membunuh orang-orang Kanaan yang tinggal di situ. Kemudian, ia memberikan kota itu kepada anaknya, istri Sulaiman, sebagai hadiah pernikahan.
17 Maka, Sulaiman membangun kembali Kota Gezer.) Ia juga membangun Bait-Horon Hilir,
18 Baalat, dan Tamar di padang belantara di negeri itu,
19 semua kota perbekalan yang dimiliki Sulaiman, kota-kota tempat kereta, kota-kota tempat pasukan berkuda, dan apa pun yang ingin dibangun Sulaiman di Yerusalem, di Libanon, dan di seluruh negeri kekuasaannya.
20 Semua orang yang tersisa dari orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, yang tidak termasuk bani Israil,
21 yaitu keturunan orang-orang itu yang masih tinggal di negeri itu dan yang tidak dapat ditumpas oleh bani Israil, merekalah yang dikerahkan Sulaiman sebagai budak rodi, dan demikianlah keadaan mereka sampai hari ini.
22 Sebaliknya, dari antara bani Israil tidak ada seorang pun yang dijadikan budak oleh Sulaiman. Mereka dijadikan pejuang, pegawai, pembesar, ajudan, atau panglima atas pasukan kereta dan pasukan berkudanya.
23 Inilah jumlah pejabat utama yang mengepalai pekerjaan Sulaiman: lima ratus lima puluh orang membawahi rakyat yang melakukan pekerjaan itu.
24 Setelah putri Firaun pindah dari Kota Daud ke istana yang khusus dibangun Sulaiman untuk dia, maka Sulaiman pun membangun Milo.
25 g Tiga kali setahun Sulaiman mempersembahkan kurban-kurban bakaran dan kurban perdamaian di atas mazbah yang dibangunnya bagi Allah. Dibakarnya pula dupa di atas mazbah pembakaran dupa yang ada di hadirat Allah. Demikianlah ia menyelesaikan bait itu.
26 Raja Sulaiman juga membuat kapal-kapal di Ezion-Geber, yang letaknya dekat Elot, di tepi Laut Merah, Tanah Edom.
27 Lalu, Hiram mengirimkan beberapa anak buahnya, yaitu para awak kapal yang cakap melayari laut, untuk naik kapal itu bersama anak-anak buah Sulaiman.
28 Mereka berlayar ke Ofir dan mengambil dari sana empat ratus dua puluh talenta emas yang mereka bawa kepada Raja Sulaiman.
Kunjungan Ratu Negeri Syeba
(2Taw. 9:1–12)
1 a Setelah ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Sulaiman serta kaitannya dengan nama Allah, datanglah ia untuk menguji Sulaiman dengan teka-teki.
2 Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan yang amat besar serta unta-unta yang mengangkut rempah-rempah, sangat banyak emas, dan permata. Ketika ia bertemu dengan Sulaiman, ia pun bercakap-cakap dengan Sulaiman tentang semua yang ada di dalam benaknya.
3 Sulaiman menjawab semua pertanyaannya. Bagi raja, tidak ada hal tersembunyi yang tidak dapat dijelaskannya kepada ratu itu.
4 Maka, setelah ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Sulaiman, istana yang dibangunnya,
5 santapan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, juru-juru minumannya, dan kurban-kurban bakaran yang dipersembahkannya di Bait Allah, ia pun sangat takjub.
6 Katanya kepada raja, “Ternyata benar kabar yang kudengar di negeriku tentang Tuan dan tentang hikmat Tuan.
7 Aku tidak memercayai kabar-kabar itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Sesungguhnya, apa yang dikabarkan kepadaku belumlah sampai separuhnya. Hikmat dan kemakmuran Tuan melebihi kabar yang kudengar.
8 Berbahagialah anak buah Tuan dan berbahagialah para pegawai Tuan ini, yang senantiasa melayani Tuan dan mendengarkan hikmat Tuan.
9 Segala puji bagi Allah, Tuhanmu, yang telah berkenan kepada Tuan sehingga Ia mendudukkan Tuan di atas takhta kerajaan Israil! Karena Allah mengasihi Israil untuk selama-lamanya, maka diangkat-Nya Tuan menjadi raja supaya Tuan menegakkan keadilan dan kebenaran.”
10 Kemudian, sang ratu memberikan kepada raja seratus dua puluh talenta emas, sangat banyak rempah-rempah, dan permata. Tidak pernah datang lagi rempah-rempah sebanyak pemberian ratu negeri Syeba kepada Raja Sulaiman itu.
11 Lagi pula, kapal-kapal Hiram, yang mengangkut emas dari Ofir, membawa dari Ofir banyak sekali kayu cendana dan permata.
12 Dari kayu cendana itu raja membuat anjungan untuk Bait Allah dan istana raja, serta kecapi dan gambus bagi para penyanyi. Kayu cendana yang demikian itu tidak pernah datang lagi dan tidak pernah terlihat lagi sampai hari ini.
13 Raja Sulaiman memberikan kepada ratu negeri Syeba semua yang dikehendakinya dan yang dimintanya, selain apa yang telah diberikan raja kepadanya sesuai dengan kemurahan Raja Sulaiman. Lalu, ratu itu berangkat pulang ke negerinya bersama para pegawainya.
Penghasilan dan Kekayaan Raja Sulaiman
(2Taw. 9:13–28)
14 Emas yang dibawa kepada Sulaiman dalam setahun enam ratus enam puluh enam talenta beratnya,
15 belum termasuk yang dibawa oleh saudagar-saudagar, pedagang-pedagang, semua raja Arab, dan gubernur-gubernur negeri itu.
16 Raja Sulaiman membuat dua ratus perisai besar dari emas tempaan. Enam ratus syikalb emas terpakai untuk sebuah perisai besar.
17 Ia juga membuat tiga ratus perisai kecil dari emas tempaan. Tiga minac emas terpakai untuk sebuah perisai kecil. Lalu, raja menaruh semua itu di dalam gedung “Hutan Libanon”.
18 Selain itu, raja juga membuat sebuah takhta besar dari gading dan menyalutnya dengan emas tua.
19 Takhta itu mempunyai enam anak tangga dan bagian belakang takhta itu berpuncak bulat. Pada masing-masing sisi tempat duduknya ada pegangan tangan. Di sisi pegangan-pegangan tangan itu berdiri wujud dua ekor singa,
20 sedangkan di atas keenam anak tangga berdiri wujud dua belas ekor singa sebelah-menyebelah. Belum pernah dibuat barang seperti itu di kerajaan mana pun.
21 Segala perlengkapan minuman Raja Sulaiman terbuat dari emas, dan segala perlengkapan gedung “Hutan Libanon” terbuat dari emas murni, tidak ada yang terbuat dari perak. Pada zaman Sulaiman perak tidak lagi dianggap berharga.
22 Raja mempunyai kapal-kapal Tarsis di laut yang bergabung dengan kapal-kapal Hiram. Tiga tahun sekali kapal-kapal Tarsis itu datang mengangkut emas, perak, gading, kera, dan burung merak.
23 Raja Sulaiman melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat.
24 Seluruh bumi berikhtiar menghadap Sulaiman untuk mendengarkan hikmat yang ditaruh Allah di dalam hatinya.
25 Tahun demi tahun mereka datang membawa persembahan mereka masing-masing, yaitu barang-barang perak, barang-barang emas, pakaian, senjata, rempah-rempah, kuda, dan bagal.
26 d Sulaiman mengumpulkan kereta dan pasukan berkuda. Ia mempunyai seribu empat ratus kereta dan dua belas ribu orang pasukan berkuda yang ditempatkannya di kota-kota kereta dan juga di Yerusalem bersama raja.
27 e Raja membuat perak di Yerusalem sama seperti batu karena banyaknya, dan pohon aras sama seperti pohon ara yang ada di Dataran Rendah oleh karena limpahnya.
28 f Kuda untuk Sulaiman didatangkan dari Mesir dan dari Kewe. Saudagar-saudagar raja membelinya dari Kewe dengan harga pasar.
29 Sebuah kereta yang didatangkan dari Mesir harganya enam ratus syikal perak, sedangkan seekor kuda harganya seratus lima puluh syikal. Kemudian, dengan perantaraan mereka semua itu dijual lagi kepada semua raja Het dan kepada raja-raja Aram.
Istri-Istri Raja Sulaiman
1 a Raja Sulaiman mencintai banyak perempuan asing di samping putri Firaun, yaitu perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon, dan Het.
2 b Mereka ini berasal dari bangsa-bangsa yang telah difirmankan Allah kepada bani Israil: “Jangan kamu bercampur-baur dengan mereka dan jangan mereka bercampur-baur dengan kamu. Mereka pasti membuat hatimu menyimpang untuk mengikuti dewa-dewa mereka.” Namun, Sulaiman terpaut pada mereka karena cinta.
3 Ia mempunyai tujuh ratus orang istri keturunan bangsawan dan tiga ratus orang gundik. Kemudian, istri-istrinya itu menyesatkan hatinya.
4 Ketika Sulaiman sudah tua, istri-istrinya membuat hatinya menyimpang untuk mengikuti ilah-ilah lain sehingga hatinya tidak lagi tulus kepada Allah, Tuhannya, seperti hati Daud, ayahnya.
5 Sulaiman mengikuti Astoret, yaitu dewi orang Sidon, dan juga Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon.
6 Demikianlah Sulaiman melakukan apa yang jahat di mata Allah dan tidak sepenuhnya mengikuti Allah seperti Daud, ayahnya.
7 Pada waktu itu Sulaiman membangun bukit pengurbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem, juga bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon.
8 Demikian pulalah dilakukannya bagi semua istrinya, yaitu perempuan-perempuan asing itu, yang membakar dupa dan mempersembahkan kurban kepada dewa-dewa mereka.
9 Maka, Allah pun murka kepada Sulaiman sebab hatinya menyimpang dari Allah, Tuhan bani Israil, yang telah menampakkan diri kepadanya dua kali
10 dan yang telah memberinya perintah supaya ia tidak mengikuti ilah-ilah lain. Ia tidak memegang teguh apa yang diperintahkan Allah kepadanya.
11 Lalu, berfirmanlah Allah kepada Sulaiman, “Karena begitu kelakuanmu dan engkau tidak memegang teguh perjanjian-Ku serta ketetapan-ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka Aku pasti mengoyakkan kerajaan itu darimu dan mengaruniakannya kepada seorang pegawaimu.
12 Namun, Aku tidak akan melakukannya pada masa hidupmu oleh karena Daud, ayahmu. Aku akan mengoyakkannya dari tangan anakmu.
13 Meskipun begitu, Aku tidak akan mengoyakkan seluruh kerajaan itu. Satu suku akan Kukaruniakan kepada anakmu oleh karena Daud, hamba-Ku, dan oleh karena Yerusalem yang telah Kupilih.”
Lawan-Lawan Raja Sulaiman
14 Kemudian, Allah membangkitkan seorang lawan bagi Sulaiman, yaitu Hadad, orang Edom. Ia berasal dari keturunan raja Edom.
15 Dulu, pada waktu Daud berada di Edom, Yoab panglima tentaranya pergi menguburkan orang-orang yang terbunuh dan menewaskan semua laki-laki di Edom.
16 Yoab dan semua orang Israil tinggal di sana enam bulan lamanya sampai ia melenyapkan semua laki-laki di Edom.
17 Hadad melarikan diri bersama beberapa orang Edom, yaitu pegawai-pegawai ayahnya, pergi ke Mesir. Pada waktu itu Hadad masih muda belia.
18 Mereka berangkat dari Midian, lalu sampai ke Paran. Dari Paran mereka membawa serta beberapa orang, lalu sampailah mereka di Mesir. Mereka menghadap Firaun, raja Mesir, lalu raja memberikan kepadanya sebuah rumah, menentukan jatah makanannya, dan memberikan sebidang tanah kepadanya.
19 Firaun sangat berkenan kepada Hadad sehingga ia memberikan kepadanya seorang istri, yaitu adik istrinya sendiri, adik permaisuri Tahpenes.
20 Adik Tahpenes itu melahirkan bagi Hadad seorang anak laki-laki, Genubat namanya. Tahpenes menyapihnya di istana Firaun, dan Genubat dibesarkan di istana Firaun, di tengah-tengah anak-anak Firaun.
21 Ketika Hadad mendengar di Mesir bahwa Daud telah dibaringkan bersama nenek moyangnya dan bahwa Yoab, panglima tentara itu, sudah mati, berkatalah Hadad kepada Firaun, “Izinkanlah hamba pergi. Hamba hendak pulang ke negeri hamba.”
22 Tanya Firaun kepadanya, “Kekurangan apakah engkau bersamaku di sini sehingga tiba-tiba engkau ingin pulang ke negerimu?”
Jawabnya, “Tidak kekurangan apa-apa, tetapi mohon izinkan hamba pergi.”
23 Kemudian, Allah membangkitkan seorang lawan lagi bagi Sulaiman, yaitu Rezon bin Elyada. Orang ini melarikan diri dari tuannya, yaitu Hadadezer, raja Zoba.
24 Dikumpulkannya sejumlah orang, lalu ia menjadi pemimpin suatu gerombolan. Ketika Daud membunuh orang Zoba, pergilah mereka ke Damsyik. Mereka tinggal di sana dan mendirikan kerajaan di Damsyik.
25 Ia menjadi lawan orang Israil seumur hidup Sulaiman dan menambahi kesusahan yang dibuat oleh Hadad. Ia muak terhadap orang Israil dan bertakhta atas Aram.
Pemberontakan Yerobeam
26 Juga Yerobeam bin Nebat, seorang Efraim dari Zereda, seorang pegawai Sulaiman (nama ibunya ialah Zerua, seorang janda), memberontak terhadap raja.
27 Inilah alasan mengapa ia memberontak terhadap raja: Sulaiman membangun Milo dan menutup lubang tembok Kota Daud, ayahnya.
28 Yerobeam adalah seorang yang sangat cakap. Ketika Sulaiman melihat bahwa pemuda itu rajin bekerja, ia mengangkatnya menjadi pengawas atas semua tukang pikul dari kaum keturunan Yusuf.
29 Suatu kali, ketika Yerobeam keluar dari Yerusalem, Nabi Ahia, orang Silo itu, menemui dia di jalan. Ahia mengenakan sehelai pakaian baru, dan mereka berdua saja di padang.
30 Ahia mencengkeram pakaian baru yang dikenakannya itu dan mengoyakkannya menjadi dua belas koyakan.
31 Katanya kepada Yerobeam, “Ambillah untukmu sepuluh koyakan karena beginilah firman Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, ‘Sesungguhnya, Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Sulaiman dan akan mengaruniakan kepadamu sepuluh suku.
32 Tetapi, satu suku akan tetap padanya oleh karena Daud, hamba-Ku, dan oleh karena Yerusalem, kota yang telah Kupilih dari antara semua suku Israil.
33 Hal ini terjadi karena ia telah meninggalkan Aku serta sujud menyembah Astoret, dewi orang Sidon, Kamos, dewa orang Moab, dan Milkom, dewa bani Amon. Ia tidak hidup menurut jalan-Ku dengan melakukan apa yang benar di mata-Ku serta memegang teguh ketetapan-ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku seperti Daud, ayahnya.
34 Namun, Aku tidak akan mengambil seluruh kerajaan itu dari tangannya. Aku akan membiarkan dia menjadi pemimpin seumur hidupnya oleh karena Daud, hamba-Ku yang telah Kupilih, yang memegang teguh perintah-perintah-Ku dan ketetapan-ketetapan-Ku.
35 Aku akan mengambil kerajaan itu dari tangan anaknya dan akan mengaruniakan sepuluh suku kepadamu.
36 Kepada anaknya Aku akan mengaruniakan satu suku supaya senantiasa ada suatu pelitac bagi Daud, hamba-Ku, di hadirat-Ku di Yerusalem, kota yang telah Kupilih untuk menegakkan nama-Ku di sana.
37 Engkau Kupilih untuk bertakhta atas semua yang dikehendaki hatimu. Engkau akan menjadi raja atas Israil.
38 Jika engkau mendengarkan semua yang Kuperintahkan kepadamu, hidup menurut jalan-Ku, dan melakukan apa yang benar di mata-Ku dengan memegang teguh ketetapan-ketetapan-Ku dan perintah-perintah-Ku seperti yang telah dilakukan oleh Daud, hamba-Ku, maka Aku akan menyertai engkau, akan membangun bagimu suatu keluarga yang teguh seperti yang telah Kubangun bagi Daud, dan akan mengaruniakan orang Israil kepadamu.
39 Untuk itu Aku akan merendahkan keturunan Daud, tetapi bukan untuk selamanya.’ ”
40 Sulaiman berikhtiar membunuh Yerobeam, tetapi Yerobeam segera melarikan diri ke Mesir. Ia menghadap Sisak, raja Mesir, dan tinggal di Mesir sampai Sulaiman mangkat.
Raja Sulaiman Mangkat
(2Taw. 9:29–31)
41 Riwayat Sulaiman selebihnya, juga semua yang dilakukannya serta hikmatnya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab riwayat Sulaiman?
42 Empat puluh tahun lamanya Sulaiman bertakhta di Yerusalem atas seluruh Israil.
43 Lalu, Sulaiman dibaringkan bersama nenek moyangnya dan dimakamkan di Kota Daud, ayahnya. Maka, Rehabeam, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
Pecahnya Kerajaan Israil
(2Taw. 10:1—11:4)
1 Rehabeam pergi ke Sikhem karena semua orang Israil telah datang ke Sikhem untuk menobatkan dia menjadi raja.
2 Pada waktu itu Yerobeam bin Nebat masih berada di Mesir sebab sebelumnya ia melarikan diri dari Raja Sulaiman. Setelah Yerobeam mendengar kabar itu, kembalilah ia dari Mesir.
3 Maka, beberapa orang diutus untuk memanggil dia. Lalu, Yerobeam dan seluruh jemaah Israil menemui Rehabeam dan berkata demikian,
4 “Ayah Tuanku telah memberatkan tanggungan kami. Sekarang, mohon sudilah Tuanku meringankan perhambaan yang keras dari ayah Tuanku itu serta tanggungan berat yang dipikulkannya atas kami maka kami akan menjadi hamba Tuanku.”
5 Jawabnya kepada mereka, “Pulanglah dahulu sampai selang tiga hari, kemudian kembalilah menghadap aku.” Lalu, pulanglah rakyat itu.
6 Raja Rehabeam pun berunding dengan para tua-tua yang dahulu melayani Sulaiman, ayahnya, sewaktu Sulaiman masih hidup. Tanyanya, “Apakah nasihatmu untuk menjawab rakyat ini?”
7 Jawab mereka kepadanya, “Jika pada hari ini Tuanku mau menjadi hamba bagi rakyat, mengabdi kepada mereka, dan menjawab mereka dengan perkataan yang baik, maka mereka akan menjadi hamba-hamba Tuanku sepanjang waktu.”
8 Akan tetapi, ia mengabaikan nasihat yang diberikan kepadanya oleh para tua-tua itu, lalu berunding dengan orang-orang muda yang tumbuh besar bersamanya dan yang melayani dia.
9 Tanyanya kepada mereka, “Apakah nasihatmu supaya kita dapat menjawab rakyat yang berkata kepadaku, ‘Ringankanlah tanggungan yang dipikulkan ayah Tuanku atas kami’?”
10 Orang-orang muda yang tumbuh besar bersamanya itu menjawab, “Beginilah harus Tuanku katakan kepada rakyat yang berkata kepada Tuanku, ‘Ayah Tuanku telah memberatkan tanggungan kami, tetapi mohon sudilah Tuanku meringankannya bagi kami.’ Beginilah harus Tuanku katakan kepada mereka, ‘Jari kelingkingku lebih besar daripada pinggang ayahku.
11 Ayahku telah membebankan tanggungan yang berat kepadamu, tetapi aku akan menambah tanggunganmu. Ayahku telah menghajar kamu dengan cemeti, tetapi aku akan menghajar kamu dengan kalajengkinga .’ ”
12 Kemudian, datanglah Yerobeam dan seluruh rakyat menghadap Rehabeam pada hari ketiga sebagaimana perkataan raja, “Kembalilah menghadap aku dalam tiga hari.”
13 Raja menjawab rakyat dengan kasar. Ia mengabaikan nasihat yang diberikan kepadanya oleh para tua-tua.
14 Ia menjawab mereka menurut nasihat orang-orang muda itu, katanya, “Ayahku telah memberatkan tanggunganmu, tetapi aku akan menambah tanggunganmu. Ayahku telah menghajar kamu dengan cemeti, tetapi aku akan menghajar kamu dengan kalajengking.”
15 Dengan demikian, raja tidak mendengarkan permintaan rakyat. Perkara itu memang ditetapkan Allah sebab Ia hendak melaksanakan firman yang disampaikan-Nya kepada Yerobeam bin Nebat dengan perantaraan Ahia, orang Silo itu.
16 b Setelah semua orang Israil melihat bahwa raja tidak mau mendengarkan permintaan mereka, maka rakyat menjawab raja demikian,
“Bagian apakah yang kita peroleh dari Daud?
Kita tidak memperoleh milik pusaka dari anak Isai itu!
Pulanglah ke kemahmu, hai Israil!
Sekarang uruslah rumah tanggamu sendiri, hai Daud!”
Maka, pergilah orang Israil ke kemah-kemah mereka.
17 Namun, Rehabeam masih bertakhta atas bani Israil yang tinggal di kota-kota Yuda.
18 Kemudian, Raja Rehabeam mengutus Adoramc , yang mengepalai pekerja rodi. Tetapi, semua orang Israil melemparinya dengan batu hingga ia mati. Raja Rehabeam pun segera menaiki keretanya untuk melarikan diri ke Yerusalem.
19 Demikianlah orang Israil memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.
20 Ketika seluruh bani Israil mendengar bahwa Yerobeam sudah pulang, mereka mengutus orang untuk memanggil dia ke pertemuan umat, lalu mereka menobatkan dia menjadi raja atas semua orang Israil. Tidak ada yang mengikuti keluarga Daud, selain suku Yuda saja.
21 Setelah Rehabeam sampai di Yerusalem, ia mengumpulkan seluruh kaum keturunan Yuda dan suku Binyamin, seratus delapan puluh ribu orang pilihan yang siap tempur, untuk berperang melawan kaum keturunan Israil dan untuk mengembalikan kerajaan itu kepada Rehabeam bin Sulaiman.
22 Tetapi, turunlah firman Allah untuk Semaya, abdi Allah, demikian,
23 “Katakanlah kepada Rehabeam bin Sulaiman, raja Yuda, serta kepada seluruh kaum keturunan Yuda dan Binyamin, juga kepada rakyat yang selebihnya itu,
24 ‘Beginilah firman Allah, “Jangan maju dan jangan berperang melawan saudara-saudaramu, bani Israil. Pulanglah masing-masing ke rumahnya karena hal ini berasal dari-Ku.” ’ ” Mereka mendengarkan firman Allah, lalu berangkat pulang sesuai dengan firman Allah.
Raja Yerobeam Memulai Ibadah Baru
25 Yerobeam membangun Kota Sikhem di Pegunungan Efraim dan tinggal di sana. Setelah itu, ia bergerak dari sana, lalu membangun Penuel.
26 Kata Yerobeam dalam hatinya, “Sekarang, bisa jadi kerajaan ini akan kembali kepada keluarga Daud.
27 Jika rakyat pergi mempersembahkan kurban sembelihan di Bait Allah di Yerusalem, tentu hati rakyat akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yuda. Mereka akan membunuh aku dan kembali kepada Rehabeam, raja Yuda.”
28 d Sebab itu, berundinglah raja, lalu dibuatnya dua ekor anak lembu dari emas. Katanya kepada orang banyak, “Terlalu repot kamu pergi ke Yerusalem. Inilah dewa-dewamu, hai Israil, yang telah menuntun kamu keluar dari Tanah Mesir.”
29 Kemudian, ditempatkannya yang satu di Bait-El, sedang yang lain di Dan.
30 Maka, hal ini menyebabkan rakyat berdosa karena mereka pergi sampai ke Dan untuk menyembah patung yang satu.
31 Ia juga membuat kuil-kuil di bukit-bukit pengurbanan dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi.
32 e Yerobeam menetapkan suatu hari raya, yaitu pada hari kelima belas dalam bulan kedelapan, sama seperti hari raya di Yuda, dan ia sendiri naik ke mazbah atau tempat pembakaran kurban. Demikianlah yang dilakukannya di Bait-El. Ia mempersembahkan kurban kepada anak-anak lembu yang dibuatnya itu. Di Bait-El ia juga menugaskan imam-imam di bukit pengurbanan yang dibuatnya.
33 Ia naik ke mazbah yang dibuatnya di Bait-El itu pada hari kelima belas dalam bulan kedelapan, yaitu bulan yang telah direka-rekanya sendiri. Demikianlah ia menetapkan suatu hari raya bagi umat Israil dan naik ke mazbah untuk membakar dupa.
Abdi Allah dari Yuda
1 Kemudian, datanglah seorang abdi Allah dari Yuda ke Bait-El atas perintah Allah. Pada waktu itu Yerobeam sedang berdiri di sisi mazbah untuk membakar dupa.
2 a Atas perintah Allah, orang itu berseru terhadap mazbah itu, katanya, “Hai, mazbah! Hai, mazbah! Beginilah firman Allah, ‘Sesungguhnya, seorang anak akan lahir bagi keluarga Daud, Yosia namanya. Ia akan mengurbankan di atasmu imam-imam bukit pengurbanan yang membakar dupa di atasmu, dan tulang-tulang manusia akan dibakar di atasmu.’ ”
3 Pada hari itu juga ia memberitahukan suatu tanda ajaib, katanya, “Inilah tanda ajaib yang telah difirmankan Allah, ‘Sesungguhnya, mazbah ini akan terbelah, dan abu di atasnya akan tercurah.’ ”
4 Begitu Raja Yerobeam mendengar perkataan yang diserukan abdi Allah itu terhadap mazbah di Bait-El, ia mengulurkan tangannya dari mazbah sambil berkata, “Tangkap dia!” Tetapi, tangan yang diulurkannya kepada orang itu menjadi kaku sehingga tidak dapat ditariknya kembali.
5 Mazbah itu pun terbelah dan abu tercurah dari atasnya sesuai dengan tanda ajaib yang diberitahukan oleh abdi Allah itu atas perintah Allah.
6 Lalu, raja berkata kepada abdi Allah itu, “Tolong mohonkan belas kasihan Allah, Tuhanmu, dan doakanlah aku supaya tanganku dapat kembali.” Maka, abdi Allah itu memohonkan belas kasihan Allah sehingga tangan raja dapat kembali dan menjadi seperti sediakala.
7 Kata raja kepada abdi Allah itu, “Mari singgah ke istanaku. Segarkanlah dirimu, sesudah itu aku hendak memberimu hadiah.”
8 Tetapi, kata abdi Allah itu kepada raja, “Sekalipun setengah istanamu kauberikan padaku, aku tidak mau singgah di tempatmu. Aku pun tidak mau makan roti atau minum air di tempat ini
9 karena demikianlah firman Allah memerintahkanku, ‘Jangan makan roti atau minum air. Jangan kembali melalui jalan yang telah kautempuh.’ ”
10 Lalu, pergilah ia melalui jalan lain dan tidak kembali melalui jalan yang ditempuhnya sewaktu ia datang ke Bait-El.
Seorang Nabi Tua di Bait-El
11 Pada waktu itu ada seorang nabi tua yang tinggal di Bait-El. Anak-anaknya datang menceritakan kepadanya semua perbuatan yang dilakukan abdi Allah pada hari itu di Bait-El. Mereka juga menceritakan kepada ayah mereka perkataan yang diucapkannya kepada raja.
12 Lalu, ayah mereka bertanya kepada mereka, “Ke jalan manakah ia pergi?” Anak-anaknya pun menunjukkan jalan yang ditempuh abdi Allah yang datang dari Yuda itu.
13 Kemudian, ia berkata kepada anak-anaknya, “Pelanailah keledai bagiku.” Mereka memelanai keledai baginya, lalu ia menungganginya.
14 Ia pergi menyusul abdi Allah itu dan mendapatinya sedang duduk di bawah sebuah pohon besar. Tanyanya kepadanya, “Engkaukah abdi Allah yang datang dari Yuda?”
Jawabnya, “Ya, akulah dia.”
15 Lalu, katanya kepadanya, “Mari, ikutlah aku ke rumah untuk makan roti.”
16 Jawabnya, “Aku tidak dapat kembali bersamamu atau singgah di rumahmu. Aku pun tidak mau makan roti atau minum air bersamamu di tempat ini
17 karena kepadaku telah disampaikan firman Allah, ‘Jangan makan roti atau minum air di sana. Jangan kembali melalui jalan yang telah kautempuh.’ ”
18 Lalu, kata orang itu kepadanya, “Aku pun seorang nabi, sama seperti engkau. Ada malaikat yang bersabda kepadaku atas perintah Allah demikian, ‘Bawalah dia pulang bersamamu ke rumahmu supaya ia makan roti dan minum air.’ ” Tetapi, ia berbohong padanya.
19 Maka, kembalilah orang itu bersamanya, lalu makan roti dan minum air di rumahnya.
20 Sementara mereka duduk menghadap meja, turunlah firman Allah untuk nabi yang telah membawa dia kembali.
21 Lalu, nabi itu berseru kepada abdi Allah yang datang dari Yuda itu, katanya, “Beginilah firman Allah, ‘Karena engkau telah mendurhaka terhadap firman Allah dan tidak memegang teguh perintah yang diberikan kepadamu oleh Allah, Tuhanmu,
22 melainkan kembali, lalu makan roti dan minum air di tempat ini, padahal Ia telah berfirman kepadamu, “Jangan makan roti atau minum air di situ,” maka jenazahmu tidak akan masuk ke dalam kubur nenek moyangmu.’ ”
23 Setelah makan roti dan minum air, dipelanainyalah keledainya untuk nabi yang telah dibawanya kembali itu.
24 Orang itu pun pergi, tetapi di jalan ia dihadang seekor singa yang kemudian menewaskannya. Jenazahnya tercampak di jalan sementara keledai dan singa itu berdiri di sisinya.
25 Kemudian, lewatlah beberapa orang di situ. Melihat jenazah itu tercampak di jalan dengan singa berdiri di sisinya, pergilah mereka mengabarkannya di kota tempat nabi tua itu tinggal.
26 Ketika nabi yang mengajak orang itu berbalik dari jalannya mendengar hal itu, berkatalah ia, “Dialah abdi Allah yang mendurhaka terhadap firman Allah. Sebab itu, Allah menyerahkan dia kepada singa yang kemudian mencabik dan menewaskannya sesuai dengan firman yang disampaikan Allah kepadanya.”
27 Kemudian, berkatalah ia kepada anak-anaknya, “Pelanailah keledai bagiku.” Mereka pun memelanainya.
28 Ia pergi dan mendapati jenazah orang itu tercampak di jalan sementara keledai dan singa itu berdiri di sisi jenazah itu. Singa itu tidak memakan jenazah itu, pula tidak mencabik keledai itu.
29 Nabi itu mengangkat jenazah abdi Allah itu, meletakkannya ke atas keledai, dan membawanya pulang ke kotanya untuk meratapi dan menguburkannya.
30 Diletakkannya jenazah itu dalam kuburnya sendiri, lalu mereka meratapi jenazah itu demikian, “Aduh, saudaraku!”
31 Setelah menguburkannya, berkatalah ia kepada anak-anaknya, “Kalau aku mati, kuburkanlah aku dalam kubur tempat abdi Allah itu dikuburkan. Letakkanlah tulang-tulangku di sisi tulang-tulangnya.
32 Karena perkataan yang diserukannya atas perintah Allah terhadap mazbah yang ada di Bait-El dan terhadap semua kuil di bukit-bukit pengurbanan di kota-kota Samaria pasti akan terjadi.”
33 Sesudah peristiwa itu pun Yerobeam tidak berbalik dari jalannya yang jahat. Sebaliknya, ia mengangkat pula imam-imam untuk bukit-bukit pengurbanan dari kalangan rakyat, dan melantik siapa saja yang mau menjadi imam di bukit-bukit pengurbanan.
34 Hal itu menyebabkan keluarga Yerobeam berdosa sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.
Sambungan Riwayat Raja Yerobeam
1 Tak lama setelah itu Abia bin Yerobeam jatuh sakit.
2 a Kata Yerobeam kepada istrinya, “Berkemaslah, menyamarlah supaya jangan diketahui orang bahwa engkau istri Yerobeam, lalu pergilah ke Silo. Di sana ada Nabi Ahia, yang dahulu mengatakan bahwa aku akan menjadi raja atas bangsa ini.
3 Bawalah sepuluh roti, beberapa kue kering, dan sekendi air madu, lalu pergilah mendapatkannya. Ia akan memberitahukan kepadamu apa yang akan terjadi dengan anak ini.”
4 Istri Yerobeam pun berbuat demikian. Ia berkemas, pergi ke Silo, dan sampai di rumah Ahia. Pada waktu itu Ahia tidak dapat melihat lagi. Matanya telah kabur karena ia sudah tua.
5 Namun, Allah berfirman kepada Ahia, “Ketahuilah, istri Yerobeam datang untuk mencari petunjuk darimu mengenai anaknya karena anak itu sakit. Begini-begitu harus kaukatakan kepadanya. Waktu ia datang, ia akan berpura-pura menjadi orang lain.”
6 Begitu Ahia mendengar bunyi langkah kaki perempuan itu memasuki pintu, berkatalah ia, “Masuklah, hai istri Yerobeam. Mengapa engkau berpura-pura menjadi orang lain? Aku disuruh menyampaikan kepadamu kabar yang menyusahkan.
7 Pulanglah, katakanlah kepada Yerobeam, ‘Beginilah firman Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, “Aku telah mengangkat engkau dari tengah-tengah bangsa itu dan menjadikan engkau pemimpin atas umat-Ku Israil.
8 Aku telah mengoyakkan kerajaan itu dari keluarga Daud dan memberikannya kepadamu. Tetapi, engkau tidak seperti hamba-Ku Daud, yang memegang teguh perintah-perintah-Ku dan yang hidup mengikuti Aku dengan segenap hatinya, sehingga ia hanya melakukan apa yang benar di mata-Ku.
9 Sebaliknya, engkau telah berbuat jahat lebih daripada semua orang yang ada sebelum engkau. Engkau pergi membuat bagi dirimu sembahan-sembahan lain serta patung-patung tuangan sehingga engkau membangkitkan murka-Ku sementara Aku kaucampakkan ke belakangmu.
10 b Maka sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarga Yerobeam. Aku akan melenyapkan dari Yerobeam setiap laki-laki, baik orang kurungan maupun orang merdeka, di antara orang Israil. Aku akan menyingkirkan keluarga Yerobeam seperti orang menyingkirkan kotoran sampai habis.
11 Setiap orang dari Yerobeam yang mati di kota akan dimakan anjing, dan yang mati di padang akan dimakan burung-burung di udara karena Allah telah berfirman.” ’
12 Segeralah pulang ke rumahmu. Pada waktu kakimu memasuki kota, anak itu akan mati.
13 Seluruh Israil akan meratapi dia dan menguburkannya. Dari keturunan Yerobeam, dan di antara keluarga Yerobeam, hanya dialah yang akan masuk ke dalam kubur sebab dalam dirinya didapati sesuatu yang baik di mata Allah, Tuhan yang disembah bani Israil.
14 Allah akan membangkitkan bagi diri-Nya seorang raja atas Israil yang akan melenyapkan keluarga Yerobeam pada hari ini. Ya, sekarang ini juga.
15 Allah akan menghajar Israil seperti buluh yang bergoyang-goyang di air. Ia akan mencabut Israil dari tanah yang baik ini, yang telah dikaruniakan-Nya kepada nenek moyangnya. Ia akan menyerakkan mereka ke seberang Sungai Efrat sebab mereka telah membuat patung-patung Dewi Asyera serta membangkitkan murka Allah.
16 Ia akan lepas tangan terhadap orang Israil oleh karena dosa-dosa Yerobeam yang dilakukannya sendiri, dan yang menyebabkan orang Israil berdosa pula.”
17 Istri Yerobeam segera pulang, lalu sampai di Tirza. Ketika ia memasuki ambang pintu rumah, meninggallah anak itu.
18 Seluruh Israil menguburkan dia dan meratapinya sesuai dengan firman yang disampaikan Allah dengan perantaraan hamba-Nya, Nabi Ahia.
19 Riwayat Yerobeam selebihnya, bagaimana ia berperang dan bagaimana ia bertakhta, sesungguhnya semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil.
20 Yerobeam bertakhta dua puluh dua tahun lamanya, lalu ia dibaringkan bersama nenek moyangnya. Maka, Nadab, anaknya, naik takhta menggantikannya.
Sambungan Riwayat Raja Rehabeam
(2Taw. 12:1–16)
21 Rehabeam bin Sulaiman bertakhta di Yuda. Umur Rehabeam empat puluh satu tahun pada waktu ia naik takhta. Tujuh belas tahun lamanya ia bertakhta di Yerusalem, kota yang dipilih Allah dari antara semua suku Israil untuk menegakkan nama-Nya di sana. Nama ibunya ialah Naama, orang Amon.
22 Orang Yuda melakukan apa yang jahat di mata Allah dan menggusarkan Dia dengan dosa-dosa yang mereka perbuat lebih daripada semua yang dilakukan oleh nenek moyang mereka.
23 c Mereka juga membangun tempat-tempat tinggi, tiang-tiang berhala, dan patung-patung Dewi Asyera di atas setiap bukit yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun.
24 e Bahkan ada kaum laki-laki pelacur kuild di negeri itu. Mereka melakukan hal-hal keji sebagaimana diperbuat bangsa-bangsa yang telah dihalau Allah dari hadapan bani Israil.
25 Pada tahun kelima zaman Raja Rehabeam, majulah Sisak, raja Mesir, menyerang Yerusalem.
26 f Ia merampas perbendaharaan Bait Allah dan perbendaharaan istana raja. Segala sesuatu dirampasnya. Ia juga merampas semua perisai emas yang dibuat Sulaiman.
27 Raja Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga sebagai gantinya, dan memercayakannya kepada pemimpin-pemimpin bentara yang menjaga pintu istana raja.
28 Kapan pun raja masuk ke Bait Allah, bentara-bentara membawa perisai-perisai itu dan kemudian mengembalikannya ke kamar jaga para bentara.
29 Riwayat Rehabeam selebihnya dan semua yang dilakukannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda?
30 Di antara Rehabeam dengan Yerobeam selalu saja ada peperangan.
31 Lalu, Rehabeam dibaringkan bersama nenek moyangnya. Ia dimakamkan bersama nenek moyangnya di Kota Daud. Nama ibunya ialah Naama, orang Amon. Maka, Abiam, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
Abiam, Raja Yuda
(2Taw. 13:1—14:1)
1 Pada tahun kedelapan belas zaman Raja Yerobeam bin Nebat, Abiam naik takhta atas Yuda.
2 Tiga tahun lamanya ia bertakhta di Yerusalem. Nama ibunya ialah Maakha binti Abisalom.
3 Ia mengikuti segala dosa yang telah dilakukan ayahnya sebelumnya. Hatinya tidak tulus kepada Allah, Tuhannya, seperti hati Daud, leluhurnya.
4 a Tetapi, oleh karena Daud, maka Allah, Tuhannya, mengaruniakan suatu pelita kepadanya di Yerusalem dengan mengangkat anaknya menggantikan dia, serta dengan meneguhkan Yerusalem.
5 b Sebab Daud telah melakukan apa yang benar di mata Allah dan tidak menyimpang dari segala yang diperintahkan-Nya seumur hidupnya, kecuali dalam perkara Uria, orang Het itu.
6 Peperangan yang sebelumnya terjadi di antara Rehabeam dengan Yerobeam terus berlanjut seumur hidup Abiam.
7 Riwayat Abiam selebihnya dan semua yang dilakukannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda? Ada peperangan di antara Abiam dengan Yerobeam.
8 Kemudian, Abiam dibaringkan bersama nenek moyangnya dan ia dimakamkan di Kota Daud. Maka, Asa, anaknya, naik takhta menggantikannya.
Asa, Raja Yuda
(2Taw. 14:1–5; 15:16—16:13)
9 Pada tahun kedua puluh pemerintahan Yerobeam, raja Israil, Asa naik takhta atas Yuda.
10 Empat puluh satu tahun lamanya Asa bertakhta di Yerusalem. Nama neneknya ialah Maakha binti Abisalom.
11 Asa melakukan apa yang benar di mata Allah seperti Daud, leluhurnya.
12 c Ia mengusir kaum laki-laki pelacur kuil dari negeri itu dan menyingkirkan segala berhala yang dibuat oleh leluhurnya.
13 Ia bahkan memecat Maakha, neneknya, dari kedudukan ibu suri sebab Maakha membuat patung kekejian bagi Dewi Asyera. Asa menebang patung keji itu dan membakarnya di Lembah Kidron.
14 Memang bukit-bukit pengurbanan tidak disingkirkannya, tetapi hati Asa tulus kepada Allah seumur hidupnya.
15 Ia membawa ke dalam Bait Allah persembahan-persembahan suci ayahnya dan persembahan-persembahan suci miliknya sendiri, yaitu perak, emas, dan berbagai perlengkapan.
16 Ada peperangan di antara Asa dengan Baesa, raja Israil, seumur hidup mereka.
17 Baesa, raja Israil, maju menyerang Yuda. Ia membangun Rama untuk mencegah orang keluar atau masuk ke wilayah Asa, raja Yuda.
18 Maka, Asa mengambil semua perak dan emas yang tersisa dalam perbendaharaan Bait Allah serta istana raja, lalu menyerahkannya kepada para pegawainya. Kemudian, Raja Asa mengutus mereka kepada Benhadad bin Tabrimon bin Hezion, raja Aram yang tinggal di Damsyik, dengan pesan,
19 “Ada perjanjian antara aku dengan Tuan, antara ayahku dengan ayah Tuan. Lihatlah, aku mengirimkan kepada Tuan suatu pemberian, yaitu perak dan emas. Batalkanlah perjanjian Tuan dengan Baesa, raja Israil, supaya ia mundur dariku.”
20 Benhadad mendengarkan Raja Asa. Ia menyuruh panglima-panglima pasukannya menyerang kota-kota Israil. Ia mengalahkan Iyon, Dan, Abel-Bet-Maakha, seluruh Kinerot, dan seluruh Tanah Naftali.
21 Pada waktu Baesa mendengar hal itu, berhentilah ia membangun Rama, lalu tinggal di Tirza.
22 Raja Asa mengerahkan semua orang Yuda tanpa terkecuali, lalu mereka mengangkut batu dan kayu yang dipakai Baesa untuk membangun Rama. Dengan semua itu Raja Asa membangun Geba-Binyamin dan Mizpa.
23 Seluruh riwayat Asa selebihnya, segala kejayaannya, semua yang dilakukannya, dan kota-kota yang dibangunnya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda? Tetapi, pada masa tuanya ia menderita sakit pada kedua kakinya.
24 Lalu, Asa dibaringkan bersama nenek moyangnya, dan dimakamkan bersama nenek moyangnya di Kota Daud, leluhurnya. Maka, Yosafat, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
Nadab, Raja Israil
25 Nadab bin Yerobeam naik takhta atas Israil pada tahun kedua pemerintahan Asa, raja Yuda. Dua tahun lamanya ia bertakhta atas Israil.
26 Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah serta hidup mengikuti jejak ayahnya dan dosa ayahnya sehingga menyebabkan orang Israil berdosa pula.
27 Baesa bin Ahia dari kaum keturunan Isakhar bersekongkol melawan dia. Pada waktu Nadab dan seluruh Israil mengepung Gibeton, ia dibunuh oleh Baesa di Gibeton, wilayah orang Filistin.
28 Peristiwa itu terjadi pada tahun ketiga pemerintahan Asa, raja Yuda. Maka, Baesa naik takhta menggantikan Nadab.
29 d Begitu ia naik takhta, dibantainya seluruh keluarga Yerobeam. Tidak ditinggalkannya bagi Yerobeam seorang pun yang bernyawa. Dipunahkannya semuanya sesuai dengan firman yang disampaikan Allah dengan perantaraan hamba-Nya Ahia, orang Silo itu.
30 Hal itu terjadi karena dosa-dosa Yerobeam—yang dilakukannya sendiri dan yang menyebabkan orang Israil berdosa pula—dan karena ia membangkitkan murka Allah, Tuhan yang disembah bani Israil.
31 Riwayat Nadab selebihnya dan semua yang dilakukannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil?
32 Ada peperangan di antara Asa dengan Baesa, raja Israil, seumur hidup mereka.
Baesa, Raja Israil
33 Pada tahun ketiga pemerintahan Asa, raja Yuda, Baesa bin Ahia bertakhta atas seluruh Israil di Tirza. Empat puluh tahun lamanya ia bertakhta.
34 Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah serta hidup mengikuti jejak Yerobeam dan mengikuti dosanya, yang menyebabkan orang Israil berdosa pula.
1 Kemudian, turunlah firman Allah untuk Yehu bin Hanani menentang Baesa, demikian bunyinya,
2 “Aku telah mengangkat engkau dari debu dan menjadikan engkau pemimpin atas umat-Ku Israil, tetapi engkau hidup mengikuti jejak Yerobeam dan menyebabkan umat-Ku Israil berdosa pula sehingga mereka membangkitkan murka-Ku dengan dosa-dosa mereka itu.
3 Sesungguhnya, Aku akan menyingkirkan Baesa dan keluarganya. Aku akan menjadikan keluargamu sama seperti keluarga Yerobeam bin Nebat.
4 Setiap orang dari Baesa yang mati di kota akan dimakan anjing, dan setiap orangnya yang mati di padang akan dimakan burung-burung di udara.”
5 Riwayat Baesa selebihnya, apa yang dilakukannya serta kejayaannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil?
6 Lalu, Baesa dibaringkan bersama nenek moyangnya dan dimakamkan di Tirza. Maka, Ela, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
7 Juga dengan perantaraan Nabi Yehu bin Hanani turunlah firman Allah menentang Baesa dan keluarganya sehubungan dengan segala kejahatan yang telah dilakukannya di mata Allah, dan juga karena ia telah membunuh Yerobeam. Baesa membangkitkan murka-Nya dengan perbuatan tangannya dan menjadi sama seperti keluarga Yerobeam.
Ela, Raja Israil
8 Pada tahun kedua puluh enam pemerintahan Asa, raja Yuda, Ela bin Baesa naik takhta atas Israil di Tirza. Ia bertakhta dua tahun lamanya.
9 Kemudian, Zimri, pegawainya yang menjadi panglima atas setengah keretanya, bersekongkol melawan dia. Suatu kali, ketika ia berada di Tirza tengah minum-minum sampai mabuk di rumah Arza, kepala istananya di Tirza,
10 datanglah Zimri menyerang dia dan membunuhnya. Peristiwa itu terjadi pada tahun kedua puluh tujuh pemerintahan Asa, raja Yuda. Maka, Zimri pun naik takhta menggantikan Ela.
11 Segera setelah Zimri naik takhta dan duduk di atas takhtanya, ia membunuh seluruh keluarga Baesa. Tak ditinggalkannya bagi Baesa seorang laki-laki pun, baik kerabatnya maupun sahabatnya.
12 Demikianlah Zimri memunahkan seluruh keluarga Baesa sesuai dengan firman yang disampaikan Allah dengan perantaraan Nabi Yehu menentang Baesa.
13 Hal itu terjadi karena semua dosa Baesa dan dosa Ela, anaknya, baik yang mereka lakukan sendiri maupun yang menyebabkan orang Israil berdosa, sehingga mereka membangkitkan murka Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, dengan berhala-berhala mereka.
14 Riwayat Ela selebihnya dan semua yang dilakukannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil?
Zimri, Raja Israil
15 Pada tahun kedua puluh tujuh pemerintahan Asa, raja Yuda, Zimri bertakhta tujuh hari lamanya di Tirza. Pada waktu itu pasukan sedang berkemah mengepung Gibeton, wilayah orang Filistin.
16 Ketika pasukan yang sedang berkemah itu mendengar kabar yang mengatakan, “Zimri telah bersekongkol melawan raja serta membunuhnya,” maka pada hari itu juga semua orang Israil di perkemahan menobatkan Omri, panglima tentara mereka, menjadi raja atas Israil.
17 Omri maju dari Gibeton beserta semua orang Israil, lalu mengepung Tirza.
18 Begitu Zimri melihat bahwa kota itu telah direbut, masuklah ia ke dalam puri istana raja, lalu membakar habis istana itu bersama dirinya. Maka, matilah ia
19 karena dosa-dosa yang telah dilakukannya. Ia mengerjakan apa yang jahat di mata Allah serta hidup mengikuti jejak Yerobeam. Diikutinya dosa Yerobeam yang menyebabkan orang lsrail berdosa pula.
20 Riwayat Zimri selebihnya dan persekongkolan yang diadakannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil?
Omri, Raja Israil
21 Pada waktu itu rakyat Israil terbagi dua. Sebagian rakyat mengikuti Tibni bin Ginat dan hendak menobatkannya menjadi raja, sedangkan sebagian yang lain mengikuti Omri.
22 Akan tetapi, rakyat yang mengikuti Omri lebih kuat daripada rakyat yang mengikuti Tibni bin Ginat. Maka, Tibni pun mati, dan Omri menjadi raja.
23 Omri naik takhta atas Israil pada tahun ketiga puluh satu pemerintahan Asa, raja Yuda. Ia bertakhta dua belas tahun lamanya, enam tahun di antaranya di Tirza.
24 Dibelinya Gunung Samaria dari Semer seharga dua talenta perak dan dibangunnya sebuah kota di atas gunung itu. Kemudian, dinamainya kota itu Samaria menurut nama Semer, pemilik gunung itu.
25 Omri melakukan apa yang jahat di mata Allah. Kejahatan yang dilakukannya lebih besar daripada semua orang yang mendahuluinya.
26 Ia hidup mengikuti segala jejak Yerobeam bin Nebat dan mengikuti dosa Yerobeam yang menyebabkan orang Israil berdosa pula sehingga mereka membangkitkan murka Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, dengan berhala-berhala mereka.
27 Riwayat Omri selebihnya, apa yang dilakukannya serta kejayaan yang dicapainya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil?
28 Lalu, Omri dibaringkan bersama nenek moyangnya dan dimakamkan di Samaria. Maka, Ahab, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
Raja Ahab Sembah Dewa Baal
29 Ahab bin Omri naik takhta atas Israil pada tahun ketiga puluh delapan pemerintahan Asa, raja Yuda. Ahab bin Omri bertakhta atas Israil di Samaria dua puluh dua tahun lamanya,
30 dan ia melakukan apa yang jahat di mata Allah lebih daripada semua orang yang mendahuluinya.
31 Seakan-akan hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat adalah perkara ringan, ia memperistri pula Izebel binti Etbaal, raja Sidon, lalu pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembahnya.
32 Didirikannya mazbah atau tempat pembakaran kurban bagi Baal di kuil Baal yang dibangunnya di Samaria,
33 lalu dibuatnya patung Dewi Asyera, bahkan banyak hal yang lain sehingga ia membangkitkan murka Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, lebih daripada semua raja Israil yang pernah ada sebelum dirinya.
34 a Di zamannya, seorang dari Bait-El bernama Hiel membangun kembali Kota Yerikho. Ia meletakkan dasarnya dengan nyawa Abiram, anaknya yang sulung, dan mendirikan pintu-pintu gerbangnya dengan nyawa Segub, anaknya yang bungsu, sesuai dengan firman yang disampaikan Allah dengan perantaraan Yusak bin Nun.
Nabi Ilyas di Tepi Sungai Kerit
1 b Suatu waktu Ilyasa , orang Tisbe dari Tisbe-Gilead, berkata kepada Ahab, “Demi Allah, Tuhan yang hidup, Tuhan yang disembah bani Israil, yang kepada-Nya aku mengabdi, tidak akan turun embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali jika mulutku mengatakannya.”
2 Lalu, turunlah firman Allah untuknya demikian,
3 “Pergilah dari sini ke arah timur dan bersembunyilah di tepi Sungai Kerit, di sebelah timur Sungai Yordan.
4 Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk menyediakan makananmu di sana.”
5 Maka, pergilah ia dan bertindak sesuai dengan firman Allah. Ia tinggal di tepi Sungai Kerit, di sebelah timur Sungai Yordan.
6 Burung-burung gagak membawakannya roti dan daging pada pagi dan juga petang hari, dan ia minum dari sungai itu.
Nabi Ilyas dan Janda di Sarfat
7 Setelah lewat beberapa waktu, sungai itu menjadi kering sebab hujan tidak turun di negeri itu.
8 Lalu, turunlah firman Allah untuknya demikian,
9 c “Pergilah segera ke Sarfat, wilayah Sidon, dan tinggallah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk menyediakan makananmu di sana.”
10 Ilyas pun segera pergi ke Sarfat. Sesampainya ia di pintu gerbang kota itu, tampak ada seorang janda yang sedang mengumpulkan kayu bakar di sana. Ilyas memanggil dia dan berkata, “Tolong ambilkan bagiku sedikit air dalam kendi supaya aku dapat minum.”
11 Ketika perempuan itu hendak pergi mengambilnya, Ilyas memanggilnya lagi dan berkata, “Tolong bawakan juga bagiku sepotong roti.”
12 Maka, kata perempuan itu, “Demi Allah, Tuhanmu yang hidup, tidak ada padaku sepotong roti pun, kecuali segenggam penuh tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buyung. Sekarang ini aku sedang mengumpulkan satu dua potong kayu bakar supaya aku dapat pulang serta mengolah tepung itu bagi diriku dan bagi anakku sehingga kami dapat makan, lalu setelah itu kami mati.”
13 Kata Ilyas kepadanya, “Jangan takut. Pergilah dan lakukanlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari tepung itu dan bawalah kepadaku. Setelah itu, barulah buat bagi dirimu dan bagi anakmu.
14 Beginilah firman Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, ‘Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buyung itu tidak akan berkurang sampai saat Allah menurunkan hujan ke atas muka bumi.’ ”
15 Perempuan itu pun pergi dan bertindak sesuai dengan perkataan Ilyas. Maka, perempuan itu beserta keluarganya dan juga Ilyas dapat makan selama beberapa waktu.
16 Tepung dalam tempayan itu tidak pernah habis dan minyak dalam buyung itu tidak juga berkurang sesuai dengan firman yang disampaikan Allah dengan perantaraan Ilyas.
17 Tak berapa lama sesudah peristiwa itu, anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit. Sakitnya amat parah sehingga anak itu berhenti bernapas.
18 Kata perempuan itu kepada Ilyas, “Apa masalahku dengan engkau, ya abdi Allah? Engkau telah singgah di tempatku untuk mengingatkan kesalahanku dan untuk membunuh anakku.”
19 Kata Ilyas, “Bawalah anakmu itu kepadaku.” Lalu, diambilnya anak itu dari pangkuan ibunya, dibawanya naik ke kamar atas tempat ia tinggal, dan dibaringkannya di tempat tidurnya.
20 Kemudian, berserulah ia kepada Allah, katanya, “Ya Allah, ya Tuhanku, masakan Engkau mendatangkan celaka atas janda yang menerima aku sebagai pendatang ini dengan membunuh anaknya?”
21 Lalu, ia mengunjurkan tubuhnya di atas anak itu tiga kali dan berseru kepada Allah, katanya, “Ya Allah, ya Tuhanku, kembalikanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam tubuhnya.”
22 Allah mendengarkan perkataan Ilyas. Nyawa anak itu pun kembali ke dalam tubuhnya sehingga ia hidup lagi.
23 Ilyas mengambil anak itu, membawanya turun dari kamar atas ke dalam rumah, dan menyerahkannya kepada ibunya. Kata Ilyas, “Lihatlah, anakmu hidup.”
24 Kata perempuan itu kepada Ilyas, “Sekarang aku tahu bahwa engkau ini abdi Allah, dan firman Allah yang kaukatakan itu benar.”
Obaja, Pegawai Ahab, Bertemu Nabi Ilyas
1 Setelah sekian lama, pada tahun ketiga turunlah firman Allah untuk Ilyas demikian, “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Ahab sebab Aku akan menurunkan hujan ke atas muka bumi.”
2 Maka, Ilyas pun pergi untuk memperlihatkan diri kepada Ahab.
Bencana kelaparan merajalela di Samaria.
3 Suatu kali Ahab memanggil Obaja, kepala istananya. Obaja adalah seorang yang sangat bertakwa kepada Allah.
4 Pada waktu Izebel melenyapkan nabi-nabi Allah, Obaja mengambil seratus orang nabi, lalu menyembunyikan mereka dalam gua, lima puluh orang sekelompok, dan menyediakan bagi mereka roti serta air.
5 Kata Ahab kepada Obaja, “Jelajahilah negeri ini, datangi semua mata air dan sungai. Barangkali kita dapat menemukan rumput sehingga kita dapat menyelamatkan kuda serta bagal, dan tidak perlu memotong seekor pun dari binatang-binatang itu.”
6 Maka, mereka membagi negeri itu untuk dijelajahi. Ahab pergi seorang diri ke arah yang satu dan Obaja pergi seorang diri ke arah yang lain.
7 Sementara Obaja di perjalanan, tiba-tiba ia bertemu dengan Ilyas. Obaja mengenalinya, lalu sujud dan berkata, “Benarkah ini Tuanku Ilyas?”
8 Jawabnya, “Benar. Pergilah, katakan kepada tuanmu, ‘Ilyas ada di sini.’ ”
9 Kata Obaja, “Apakah dosa hamba sehingga Tuan menyerahkan hambamu ini ke dalam tangan Ahab untuk dibunuh olehnya?
10 Demi Allah, Tuhanmu yang hidup, tidak ada bangsa atau kerajaan yang tidak didatangi oleh suruhan tuanku Ahab untuk mencari Tuan. Apabila orang berkata, ‘Ia tidak ada,’ maka ia menyuruh kerajaan atau bangsa itu bersumpah bahwa mereka memang tidak menemukan Tuan.
11 Tetapi sekarang, Tuan berkata, ‘Pergilah, katakanlah kepada tuanmu, “Ilyas ada di sini.” ’
12 Nanti, setelah hamba pergi meninggalkan Tuan, Ruh Allah mengangkat Tuan ke tempat yang tidak hamba ketahui. Lalu, apabila hamba datang memberitahu kepada Ahab dan ia tidak mendapati Tuan, maka ia akan membunuh hamba, padahal hambamu ini bertakwa kepada Allah sejak kecil.
13 Tidakkah diberitahukan kepada Tuanku apa yang hamba lakukan ketika Izebel membunuh nabi-nabi Allah? Hamba menyembunyikan seratus orang dari antara nabi-nabi Allah di dalam gua, lima puluh orang sekelompok, dan menyediakan bagi mereka roti serta air.
14 Tetapi sekarang, Tuan berkata, ‘Pergilah, katakanlah kepada tuanmu, “Ilyas ada di sini.” ’ Pasti ia akan membunuh hamba.”
15 Kata Ilyas, “Demi Allah, Tuhan semesta alam, yang hidup dan yang kepada-Nya aku mengabdi, sesungguhnya hari ini juga aku akan memperlihatkan diri kepadanya.”
Nabi Ilyas Bertemu Raja Ahab
16 Maka, pergilah Obaja menemui Ahab dan memberitahukan hal itu kepadanya. Lalu, Ahab pun pergi menemui Ilyas.
17 Pada waktu Ahab melihat Ilyas, Ahab berkata kepadanya, “Engkaukah ini, hai orang yang menyusahkan Israil?”
18 Jawabnya, “Bukan aku yang menyusahkan Israil, melainkan engkau dan kaum keluargamu sebab kalian telah meninggalkan perintah-perintah Allah, lalu mengikuti dewa-dewa Baal.
19 Sekarang, kumpulkanlah semua orang Israil, lalu temui aku di Gunung Karmel. Ajak pula empat ratus lima puluh orang nabi Dewa Baal itu, dan empat ratus orang nabi Dewi Asyera,a yang mendapat makanan dari meja Izebel.”
Nabi Ilyas di Gunung Karmel
20 Ahab mengirim utusan ke seluruh bani Israil dan mengumpulkan nabi-nabi di Gunung Karmel.
21 Kemudian, Ilyas mendekati seluruh rakyat itu dan berkata, “Berapa lama lagi kamu akan berjalan timpang dengan mendua hati? Jika Allah itu Tuhan, ikutilah Dia, tetapi jika Baal itu Tuhan, ikutilah dia.”
Rakyat tidak menjawab dia sepatah kata pun.
22 Kemudian, Ilyas berkata kepada rakyat, “Hanya aku sendiri inilah yang masih tinggal sebagai nabi Allah, sedangkan nabi-nabi Dewa Baal itu ada empat ratus lima puluh orang jumlahnya.
23 Berikanlah kepada kami dua ekor lembu jantan. Mereka boleh memilih seekor lembu untuk mereka, memotong-motongnya, lalu meletakkannya di atas kayu bakar, tetapi jangan bubuhkan api pada kayu bakar itu. Aku akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya di atas kayu bakar, juga tanpa membubuhkan api pada kayu bakar itu.
24 Panggillah nama dewamu. Aku akan memanggil nama Allah. Mana yang menjawab dengan api, dialah Tuhan.”
Kata seluruh rakyat itu, “Usul yang baik!”
25 Kemudian, berkatalah Ilyas kepada nabi-nabi Dewa Baal itu, “Pilihlah seekor lembu untukmu dan olahlah lebih dahulu karena kamu banyak jumlahnya. Panggillah nama dewamu, tetapi jangan bubuhkan api.”
26 Maka, mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya, lalu memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari.
Mereka berseru-seru, “Ya Baal, jawablah kami!” Tetapi, tidak ada suara dan tidak ada yang menjawab. Sementara itu, mereka berjingkrak-jingkrak di sekeliling mazbah, yaitu tempat pembakaran kurban, yang mereka buat.
27 Tengah hari Ilyas mengolok-olok mereka, katanya, “Panggillah dengan suara nyaring! Bukankah dia itu dewa? Mungkin ia sedang berpikir, mungkin sedang pergi, mungkin sedang dalam perjalanan. Jangan-jangan ia tertidur dan harus dibangunkan.”
28 Maka, mereka memanggil dengan suara nyaring serta menoreh-noreh diri dengan pedang dan tombak seperti yang biasa mereka lakukan sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka.
29 Setelah lewat tengah hari, mereka kesurupan sampai waktu mempersembahkan persembahan petang. Namun, tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, dan tidak ada tanggapan.
30 Lalu, kata Ilyas kepada seluruh rakyat, “Mendekatlah kepadaku!” Maka, seluruh rakyat pun mendekatinya. Kemudian, Ilyas memperbaiki mazbah Allah yang telah diruntuhkan itu.
31 b Diambilnya dua belas buah batu sesuai dengan jumlah suku bani Yakub—untuk Yakub ini pernah turun firman Allah demikian, “Namamu akan menjadi Israil.”
32 Dengan batu-batu itu dibangunnya suatu mazbah demi nama Allah dan dibuatnya parit di sekeliling mazbah itu, yang dapat memuat dua sukat benihc .
33 Diaturnya kayu bakar, lalu dipotong-potongnya lembu itu, dan diletakkannya di atas kayu bakar.
34 Kemudian, ia berkata, “Isilah empat buah tempayan dengan air, lalu curahkanlah air itu ke atas kurban bakaran dan juga kayu bakar itu.”
Katanya, “Buatlah begitu untuk kedua kalinya.” Lalu, mereka melakukan hal itu untuk kedua kalinya.
Katanya lagi, “Buatlah begitu untuk ketiga kalinya.” Maka, mereka melakukannya lagi untuk ketiga kalinya.
35 Air pun mengalir dari mazbah itu, memenuhi parit di sekelilingnya.
36 Ketika tiba waktu mempersembahkan persembahan petang, majulah Nabi Ilyas dan berkata, “Ya Allah, Tuhan Ibrahim, Ishak, dan Israil, biarlah pada hari ini mereka tahu bahwa Engkaulah Tuhan di Israil, bahwa aku ini hamba-Mu, dan bahwa aku melakukan segala hal ini berdasarkan firman-Mu.
37 Jawablah aku, ya Allah, jawablah aku supaya umat ini tahu bahwa Engkau, ya Allah, adalah Tuhan, dan bahwa Engkaulah yang membuat hati mereka berbalik kembali.”
38 Maka, turunlah api Allah melalap kurban bakaran, kayu bakar, batu-batu, dan debu tanah, serta menjilat air yang ada dalam parit itu.
39 Ketika seluruh rakyat melihat hal itu, sujudlah mereka, lalu berkata, “Allah, Dialah Tuhan! Allah, Dialah Tuhan!”
40 Kata Ilyas kepada mereka, “Tangkaplah nabi-nabi Dewa Baal itu. Jangan biarkan seorang pun dari mereka terluput!” Mereka pun ditangkapi, lalu Ilyas membawa mereka turun ke Sungai Kison dan menyembelih mereka di sana.
41 Kemudian, berkatalah Ilyas kepada Ahab, “Pergilah, makan dan minumlah, karena sudah terdengar bunyi derau hujan.”
42 d Ahab pun pergi untuk makan dan minum, tetapi Ilyas naik ke puncak Gunung Karmel, lalu membungkuk ke tanah dengan mukanya di antara kedua lututnya.
43 Katanya kepada pelayannya, “Naiklah ke atas, pandang ke arah laut.”
Pelayan itu naik, melayangkan pandang, dan berkata, “Tidak ada apa-apa!”
Ilyas berkata, “Naiklah lagi,” sampai tujuh kali.
44 Pada kali ketujuh pelayan itu berkata, “Ada awan kecil sebesar telapak tangan muncul dari laut.”
Kata Ilyas, “Pergilah, katakan kepada Ahab, ‘Pasanglah keretamu dan turunlah supaya engkau tidak tertahan oleh hujan.’ ”
45 Seketika saja langit menjadi gelap oleh awan dan angin, lalu turunlah hujan lebat. Ahab menaiki keretanya, lalu pergi ke Yizreel.
46 Sementara itu, kuasa Allah turun ke atas Ilyas. Ia mengikat pinggangnya, lalu berlari mendahului Ahab sampai ke jalan masuk Yizreel.
Nabi Ilyas ke Gunung Horeb
1 Ahab memberitahukan kepada Izebel semua yang dilakukan Ilyas dan bagaimana ia membunuh semua nabi itu dengan pedang.
2 Lalu, Izebel mengutus seorang pesuruh kepada Ilyas dengan pesan, “Biarlah para dewa mengazab aku, bahkan lebih lagi jikalau besok pada waktu seperti ini aku tidak membuat nyawamu sama dengan nyawa salah seorang dari antara mereka.”
3 Mengetahui hal itu, Ilyas pun segera pergi menyelamatkan diri. Sesampainya di Bersyeba, wilayah Yuda, ditinggalkannya pelayannya di sana
4 sementara ia pergi seorang diri kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke padang belantara. Di sana duduklah ia di bawah sebuah pohon arar, dan memohon supaya ia mati saja, katanya, “Cukuplah! Sekarang, ya Allah, cabutlah nyawaku karena aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku.”
5 Kemudian, ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu.
Tiba-tiba sesosok malaikat menjamah dia dan bersabda kepadanya, “Bangunlah, makanlah.”
6 Ketika ia memandang sekelilingnya, tampaklah di dekat kepalanya sepotong roti bundar terpanggang di atas bara api dan sebuah buyung berisi air. Ia pun makan dan minum, lalu berbaring lagi.
7 Lalu, untuk kedua kalinya malaikat Allah datang lagi dan menjamah dia serta bersabda, “Bangunlah, makanlah, karena perjalanan nanti terlalu jauh bagimu.”
8 Maka, bangunlah Ilyas, lalu makan dan minum. Kemudian, dengan kekuatan dari makanan itu, ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yaitu Horeb.
Allah Menyatakan Diri di Gunung Horeb
9 Di sana ia masuk ke dalam sebuah gua, lalu bermalam di situ. Tiba-tiba turunlah firman Allah untuknya demikian, “Apa yang kaukerjakan di sini, hai Ilyas?”
10 a Jawabnya, “Aku telah berjuang penuh semangat bagi Allah, Tuhan semesta alam, karena bani Israil telah mengabaikan perjanjian-Mu, meruntuhkan mazbah-mazbah-Mu, yaitu tempat-tempat pembakaran kurban-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang. Hanya aku sendirilah yang masih tinggal, dan mereka berniat mencabut nyawaku.”
11 Firman-Nya, “Keluarlah dan berdirilah di atas gunung itu, di hadirat Allah.”
Kemudian, Allah lewat. Mendahului Allah ada angin yang besar dan kuat membelah gunung itu serta memecahkan bukit-bukit batu, tetapi Allah tidak ada dalam angin itu. Sesudah angin itu ada gempa, tetapi Allah tidak ada dalam gempa itu.
12 Sesudah gempa itu ada api, tetapi Allah tidak juga ada dalam api itu. Sesudah api itu ada suara yang lembut.
13 Begitu Ilyas mendengar suara itu, diselubunginya mukanya dengan jubahnya, lalu keluar dan berdiri di pintu gua itu.
Tiba-tiba terdengarlah suara menyapanya demikian, “Apa yang kaukerjakan di sini, hai Ilyas?”
14 b Jawabnya, “Aku telah berjuang penuh semangat bagi Allah, Tuhan semesta alam, karena bani Israil telah mengabaikan perjanjian-Mu, meruntuhkan mazbah-mazbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang. Hanya aku sendirilah yang masih tinggal, dan mereka berniat mencabut nyawaku.”
15 c Firman Allah kepadanya, “Pergilah, kembalilah ke jalanmu menuju Padang Belantara Damsyik. Sesampainya di sana, lantiklah Hazael menjadi raja atas Aram.
16 e Lantiklah juga Yehu, cucu Nimsi, menjadi raja atas Israil, dan Ilyasad bin Safat dari Abel-Mehola menjadi nabi menggantikan engkau.
17 Nanti, siapa yang luput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu, dan siapa yang luput dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Ilyasa.
18 f Namun, Aku akan menyisakan tujuh ribu orang di Israil, yaitu semua orang yang lututnya tidak bertelut kepada Baal dan semua orang yang mulutnya tidak mencium dia.”
Nabi Ilyasa Terpanggil
19 Maka, pergilah Ilyas dari sana, lalu didapatinya Ilyasa bin Safat yang sedang membajak. Ada dua belas pasang lembu di hadapannya sementara ia sendiri membajak dengan pasangan lembu kedua belas. Ilyas berjalan melewati dia seraya melemparkan jubahnya kepadanya.
20 Lalu, Ilyasa meninggalkan lembu-lembu itu dan berlari menyusul Ilyas, katanya, “Izinkanlah hamba mencium ayah dan ibu hamba dahulu, barulah hamba akan mengikuti Tuan.” Kata Ilyas kepadanya, “Pulanglah. Apakah aku menghalangimu?”
21 Ia pun berhenti mengikuti Ilyas. Kemudian, diambilnya sepasang lembu dan disembelihnya. Dimasaknya dagingnya dengan kayu bakar dari bajak lembu itu, diberikannya kepada orang banyak, lalu makanlah mereka. Setelah itu, ia segera mengikuti Ilyas dan menjadi pelayannya.
Samaria Tertolong dari Kepungan
1 Benhadad, raja Aram, mengerahkan seluruh pasukannya. Menyertainya ada tiga puluh dua orang raja dengan kuda dan kereta. Ia maju mengepung Samaria dan memeranginya.
2 Dikirimnya beberapa utusan ke dalam kota menemui Ahab, raja Israil,
3 dengan pesan, “Beginilah titah Benhadad, ‘Perakmu dan emasmu adalah milikku. Juga istri-istrimu dan anak-anakmu yang elok adalah milikku.’ ”
4 Raja Israil menjawab, “Sebagaimana titah Tuanku itu, ya Tuanku Raja. Hamba beserta semua yang ada pada hamba adalah milik Tuanku.”
5 Kemudian, para utusan itu kembali lagi dan berkata, “Beginilah titah Benhadad, ‘Memang aku telah menyuruh orang menemuimu dengan pesan, “Engkau harus menyerahkan kepadaku perak, emas, istri-istri, dan anak-anakmu,”
6 tetapi besok pada waktu seperti ini, aku akan menyuruh pegawai-pegawaiku mendatangimu untuk menggeledah rumahmu dan rumah pegawai-pegawaimu. Nanti, semua yang kausukai akan mereka ambil dan mereka bawa.’ ”
7 Maka, raja Israil memanggil semua tua-tua negeri itu dan berkata, “Lihatlah dan perhatikanlah bagaimana orang ini mengikhtiarkan celaka atas kita. Ketika ia menyuruh orang menemuiku, lalu meminta istri-istri dan anak-anakku, juga perak dan emasku, aku tidak menolak memberikannya.”
8 Maka, kata semua tua-tua dan seluruh rakyat itu kepadanya, “Jangan dengarkan dan jangan luluskan keinginannya.”
9 Sebab itu, ia berkata kepada para utusan Benhadad, “Katakanlah kepada tuanku raja, ‘Segala sesuatu yang pertama kali Tuanku tuntut dari hambamu ini akan hamba lakukan, tetapi permintaan yang sekarang ini tidak dapat hamba lakukan.’ ” Maka, pergilah mereka menyampaikan perkataan itu kepada Benhadad.
10 Benhadad mengutus orang lagi menemuinya dengan pesan, “Biarlah para dewa mengazab aku, bahkan lebih lagi jikalau debu Tanah Samaria nanti masih cukup untuk digenggam seluruh pasukan yang mengiringi aku!”
11 Jawab raja Israil, “Katakanlah kepadanya, ‘Janganlah orang yang baru menyandang senjata bermegah seolah-olah sudah menanggalkannya.’ ”
12 Begitu Benhadad mendengar perkataan itu, sedang ia minum-minum bersama para raja di dalam pondok, berkatalah ia kepada pegawai-pegawainya, “Bersiaplah!” Maka, mereka bersiap-siap untuk menyerang kota itu.
13 Sementara itu, seorang nabi datang menghadap Ahab, raja Israil, dan berkata, “Beginilah firman Allah, ‘Sudahkah kaulihat seluruh pasukan yang besar itu? Sesungguhnya, pada hari ini Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu dan engkau akan tahu bahwa Akulah Allah.’ ”
14 Tanya Ahab, “Dengan perantaraan siapa?”
Kata nabi itu, “Beginilah firman Allah, ‘Dengan perantaraan pelayan-pelayan pengiring para kepala provinsi.’ ”
Tanyanya lagi, “Siapakah yang akan memulai peperangan?”
Jawabnya, “Engkau.”
15 Maka, dihitungnya jumlah pelayan-pelayan pengiring para kepala provinsi itu, dua ratus tiga puluh dua orang banyaknya. Setelah itu, dihitungnya pula jumlah seluruh pasukan, yaitu seluruh bani Israil, tujuh ribu orang banyaknya.
16 Maka, keluarlah mereka pada waktu tengah hari sementara Benhadad minum-minum sampai mabuk di dalam pondok bersama ketiga puluh dua raja yang membantunya itu.
17 Ketika pelayan-pelayan pengiring para kepala provinsi itu maju lebih dahulu, Benhadad menyuruh orang menyelidikinya.
Kepadanya diberitahukan, “Ada orang-orang yang keluar dari Samaria.”
18 Katanya, “Jika mereka datang dengan maksud damai, tangkap mereka hidup-hidup! Tetapi, jika mereka datang dengan maksud perang, tangkap juga mereka hidup-hidup!”
19 Sementara itu, pelayan-pelayan pengiring para kepala provinsi keluar dari dalam kota, diiringi pasukan yang mengikuti mereka.
20 Masing-masing menewaskan lawannya sehingga orang Aram itu melarikan diri, dikejar oleh orang Israil. Benhadad, raja Aram, juga meluputkan diri dengan menunggangi kuda bersama beberapa orang pasukan berkuda.
21 Raja Israil pun keluar. Dipukulnya kalah kuda dan kereta, lalu dilakukannya pembantaian besar-besaran di antara orang Aram.
22 Kemudian, nabi itu datang menghadap raja Israil dan berkata kepadanya, “Pergilah, kuatkanlah hatimu. Pikirkan dan pertimbangkanlah apa yang harus kaulakukan karena pada pergantian tahun nanti raja Aram akan maju menyerang engkau lagi.”
Pertempuran dekat Kota Afek
23 Pegawai-pegawai raja Aram berkata kepada raja, “Dewa mereka adalah dewa gunung. Itulah sebabnya, mereka lebih kuat daripada kita. Tetapi, jika kita berperang melawan mereka di tanah datar, pasti kita lebih kuat daripada mereka.
24 Lakukanlah hal ini, Tuanku: Singkirkanlah raja-raja itu masing-masing dari kedudukannya dan angkatlah gubernur-gubernur menggantikan mereka.
25 Selanjutnya, kerahkanlah pasukan Tuanku sebanyak yang telah tewas, demikian juga kuda-kuda dan kereta-kereta. Kita harus berperang melawan mereka di tanah datar. Pasti kita lebih kuat daripada mereka.” Raja mendengarkan usulan mereka dan bertindak demikian.
26 Pada pergantian tahun, Benhadad mengerahkan pasukan Aram, lalu maju ke Afek untuk berperang melawan orang Israil.
27 Bani Israil pun mengerahkan pasukannya. Setelah dibekali, mereka pergi menghadapi orang Aram. Bani Israil berkemah berhadapan dengan mereka seperti dua kawanan kecil kambing sementara orang Aram memenuhi negeri itu.
28 Kemudian, seorang abdi Allah datang menghadap raja Israil dan berkata kepadanya, “Beginilah firman Allah, ‘Karena orang Aram telah berkata, “Allah adalah dewa gunung dan bukan dewa lembah,” maka Aku akan menyerahkan seluruh pasukan yang besar ini ke dalam tanganmu dan kamu akan tahu bahwa Akulah Allah.’ ”
29 Tujuh hari lamanya mereka berkemah berhadap-hadapan, dan pada hari ketujuh perang pun dimulai. Bani Israil menewaskan seratus ribu orang pasukan berjalan kaki dari antara orang Aram dalam satu hari.
30 Orang-orang yang terluput melarikan diri ke Afek, ke dalam kota, tetapi temboknya roboh menimpa kedua puluh tujuh ribu orang yang terluput itu. Benhadad pun melarikan diri ke kota, lalu masuk ke sebuah kamar yang letaknya sangat di dalam.
31 Kata pegawai-pegawainya kepadanya, “Sesungguhnya, kami telah mendengar bahwa raja-raja kaum keturunan Israil itu adalah raja-raja yang pemurah. Izinkan kami mengenakan kain kabung pada pinggang kami dan tali pada kepala kami, lalu keluar mendapatkan raja Israil. Mudah-mudahan ia akan menyelamatkan nyawa Tuanku.”
32 Kemudian, mereka melilitkan kain kabung pada pinggang mereka dan tali pada kepala mereka, lalu pergi menghadap raja Israil dan berkata, “Hambamu Benhadad berkata, ‘Kumohon, biarkan hamba tetap hidup.’ ”
Katanya, “Masih hidupkah dia? Dia saudaraku.”
33 Orang-orang itu menganggapnya sebagai pertanda baik dan segera memegang perkataannya itu.
Kata mereka, “Ya, saudara Tuankulah Benhadad.” Kata Ahab, “Pergilah dan bawalah dia kemari.” Lalu, keluarlah Benhadad mendapatkan Ahab, lalu Ahab mengajak Benhadad naik ke atas keretanya.
34 Kata Benhadad kepadanya, “Kota-kota yang telah diambil ayah hamba dari ayah Tuanku akan hamba kembalikan. Tuanku boleh membuat pasar bagi Tuanku di Damsyik, seperti yang telah dibuat ayah hamba di Samaria.” Kata Ahab, “Atas dasar perjanjian itu aku akan melepas engkau pergi.”
Demikianlah Ahab mengikat perjanjian dengan Benhadad dan melepasnya pergi.
Nubuat tentang Hukuman yang Akan Menimpa Raja Ahab
35 Atas perintah Allah, seorang dari rombongan nabi berkata kepada kawannya, “Pukullah aku!” Tetapi, kawannya itu menolak memukulnya.
36 Lalu, ia berkata kepadanya, “Ketahuilah, karena engkau tidak mematuhi Allah, maka segera setelah engkau pergi meninggalkan aku, seekor singa akan menerkam engkau.” Maka, ketika orang itu pergi meninggalkannya, seekor singa menghadang dia dan menerkamnya.
37 Kemudian, nabi itu bertemu dengan seorang yang lain dan berkata, “Pukullah aku!” Orang itu benar-benar memukul dan melukainya.
38 Setelah itu, pergilah nabi itu, menantikan raja di tepi jalan. Ia menyamar dengan membalut matanya.
39 Pada waktu raja lewat, berserulah ia kepada raja, katanya, “Hambamu ini maju ke tengah peperangan, lalu tiba-tiba ada orang yang menyimpang dan membawa seseorang kepadaku. Ia berkata, ‘Jagalah orang ini. Kalau ia sampai hilang, maka nyawamu adalah ganti nyawanya, atau engkau harus membayar setalenta perak.’
40 Namun, sementara hambamu ini sibuk ke sana kemari, orang itu hilang.”
Kata raja Israil kepadanya, “Itulah hukumanmu. Engkau sendiri yang telah memutuskannya.”
41 Kemudian, segeralah ia membuka pembalut itu dari matanya, dan raja Israil mengenalinya sebagai seorang dari antara para nabi.
42 Kata nabi itu kepadanya, “Beginilah firman Allah, ‘Karena engkau telah melepaskan dari tanganmu orang yang Kukhususkan untuk ditumpas, maka nyawamu adalah ganti nyawanya dan rakyatmu ganti rakyatnya.’ ”
43 Maka, pergilah raja Israil ke istananya dengan jengkel dan geram, lalu ia sampai di Samaria.
Kebun Anggur Nabot
1 Tak berapa lama kemudian, setelah peristiwa itu, terjadilah hal berikut. Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun anggur yang terletak di Yizreel, di sisi istana Ahab, raja Samaria.
2 Ahab berkata kepada Nabot, “Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu untuk kujadikan kebun sayur karena letaknya dekat dengan istanaku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik daripada itu sebagai gantinya, atau jika engkau lebih suka, aku akan membayarnya dengan uang senilai harganya.”
3 Kata Nabot kepada Ahab, “Demi Allah, pantang bagi hamba untuk memberikan milik pusaka nenek moyang hamba kepada Tuanku.”
4 Maka, pulanglah Ahab ke istananya dengan jengkel dan geram karena perkataan yang diucapkan Nabot, orang Yizreel itu, kepadanya, “Hamba tidak boleh memberikan kepada Tuanku milik pusaka nenek moyang hamba itu.” Lalu, ia berbaring di tempat tidurnya sambil memalingkan mukanya, dan tidak mau makan.
5 Izebel, istrinya, datang menghampiri dia dan bertanya kepadanya, “Mengapa hatimu begitu jengkel sehingga engkau tidak mau makan?”
6 Jawabnya kepada istrinya, “Tadi aku berbicara dengan Nabot, orang Yizreel itu, dan berkata kepadanya, ‘Juallah kebun anggurmu kepadaku, atau jika engkau lebih suka, aku akan memberikan kepadamu kebun anggur lain sebagai gantinya.’ Tetapi, jawabnya, ‘Hamba tidak boleh memberikan kepada Tuanku kebun anggur hamba itu.’ ”
7 Kata Izebel, istrinya, kepadanya, “Bukankah engkau yang sekarang memerintah kerajaan Israil? Bangunlah, makanlah, dan senangkanlah hatimu. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu.”
8 Maka, Izebel menulis beberapa surat atas nama Ahab dan memeteraikannya dengan meterai raja. Dikirimnya surat-surat itu kepada para tua-tua dan kepada para bangsawan yang tinggal sekota dengan Nabot.
9 Dalam surat-surat itu ditulisnya demikian, “Maklumkanlah puasa dan dudukkanlah Nabot di tempat yang terutama di antara rakyat.
10 Dudukkanlah juga di hadapannya dua orang bejat dan biarlah mereka bersaksi menentang dia dengan mengatakan, ‘Engkau telah mengutuki Allah dan raja.’ Lalu, bawalah dia keluar dan rajamlah dia sampai mati.”
11 Orang-orang sekotanya, yaitu para tua-tua dan para bangsawan yang tinggal di kotanya, melakukan apa yang diperintahkan Izebel kepada mereka, seperti tertulis dalam surat yang dikirimkannya kepada mereka.
12 Mereka memaklumkan puasa dan mendudukkan Nabot di tempat yang terutama di antara rakyat.
13 Kemudian, datanglah kedua orang bejat itu. Mereka duduk di hadapannya, lalu bersaksi menentang Nabot di hadapan rakyat, kata mereka, “Nabot telah mengutuki Allah dan raja.” Lalu, mereka membawa dia keluar kota dan merajam dia dengan batu sampai mati.
14 Setelah itu, mereka menyuruh orang menghadap Izebel dan berkata, “Nabot telah mati dirajam.”
15 Begitu Izebel mendengar bahwa Nabot telah mati dirajam, berkatalah Izebel kepada Ahab, “Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi milikmu, yaitu kebun yang tidak mau dijualnya kepadamu, sebab Nabot tidak lagi hidup. Ia sudah mati.”
16 Begitu Ahab mendengar bahwa Nabot sudah mati, segeralah ia pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk mengambilnya menjadi miliknya.
17 Kemudian, turunlah firman Allah untuk Ilyas, orang Tisbe itu, demikian,
18 “Segeralah pergi dan temui Ahab, raja Israil, yang tinggal di Samaria. Ketahuilah, ia sedang berada di kebun anggur Nabot. Ia pergi ke sana untuk mengambilnya menjadi miliknya.
19 Katakanlah kepadanya, ‘Beginilah firman Allah: Bukankah engkau telah membunuh orang dan mengambil miliknya pula?’ Katakan juga kepadanya, ‘Beginilah firman Allah: Di tempat anjing menjilati darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilati darahmu.’ ”
20 Maka, kata Ahab kepada Ilyas, “Engkau telah mendapatkan aku, hai musuhku.”
Jawabnya, “Benar, aku telah mendapatkan engkau karena engkau telah menjual dirimu dengan melakukan apa yang jahat di mata Allah.
21 ‘Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka atasmu. Aku akan menyingkirkan engkau dan melenyapkan dari Ahab setiap laki-laki, baik orang kurungan maupun orang merdeka, di antara orang Israil.
22 Aku akan menjadikan keluargamu sama seperti keluarga Yerobeam bin Nebat dan seperti keluarga Baesa bin Ahia karena engkau telah membangkitkan murka-Ku dan karena engkau telah menyebabkan orang Israil berdosa pula.’
23 a Juga mengenai Izebel Allah berfirman demikian, ‘Anjing akan memakan Izebel di dekat tembok Yizreel.’
24 Setiap orang dari Ahab yang mati di kota akan dimakan anjing, dan yang mati di padang akan dimakan burung-burung di udara.”
25 Memang belum pernah ada orang seperti Ahab, yang menjual diri dengan melakukan apa yang jahat di mata Allah karena dibujuk oleh Izebel, istrinya.
26 Ia bertindak sangat keji dengan mengikuti berhala-berhala, sama seperti semua yang dilakukan oleh orang Amori, yang telah dihalau Allah dari hadapan bani Israil.
27 Begitu Ahab mendengar perkataan itu, dikoyakkannya pakaiannya, dikenakannya kain kabung pada tubuhnya, dan berpuasalah ia. Ia tidur dengan memakai kain kabung dan berjalan perlahan-lahan.
28 Maka, turunlah firman Allah untuk Ilyas, orang Tisbe itu, demikian,
29 “Sudahkah kaulihat bagaimana Ahab merendahkan diri di hadapan-Ku? Karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka Aku tidak akan mendatangkan malapetaka pada zamannya. Pada zaman anaknyalah Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya.”
Ahab Perangi Ramot-Gilead—Nabi Allah Berhadapan dengan Nabi-Nabi Sesat
(2Taw. 18:1–34)
1 Tiga tahun lamanya tidak ada perang antara orang Aram dengan orang Israil.
2 Tetapi, pada tahun ketiga Yosafat, raja Yuda, pergi mendapatkan raja Israil.
3 Kata raja Israil kepada para pegawainya, “Tahukah kamu bahwa Ramot-Gilead itu milik kita? Tetapi, kita berdiam diri saja dan tidak merebutnya dari tangan raja Aram.”
4 Lalu, katanya kepada Yosafat, “Maukah Tuan berangkat bersamaku untuk berperang ke Ramot-Gilead?”
Jawab Yosafat kepada raja Israil, “Aku ini sehati dengan Tuan, rakyatku dengan rakyat Tuan, dan kuda-kudaku dengan kuda-kuda Tuan.”
5 Namun, kata Yosafat kepada raja Israil, “Sebaiknya, cari dahulu petunjuk Allah.”
6 Maka, raja Israil mengumpulkan para nabi, kira-kira empat ratus orang banyaknya, dan bertanya kepada mereka, “Bolehkah aku pergi berperang melawan Ramot-Gilead, atau haruskah aku membatalkannya?”
Jawab mereka, “Pergilah, karena Tuhan akan menyerahkannya ke dalam tangan Raja.”
7 Tetapi, kata Yosafat, “Tidak adakah lagi di sini seorang nabi Allah supaya kita dapat mencari petunjuk darinya?”
8 Kata raja Israil kepada Yosafat, “Masih ada satu orang lagi yang dapat dimintai petunjuk Allah, tetapi aku membenci dia karena ia tidak pernah menubuatkan hal yang baik tentang aku, melainkan hanya hal yang buruk. Dia adalah Mikha bin Yimlaa .”
Kata Yosafat, “Janganlah Raja berkata demikian.”
9 Kemudian, raja Israil memanggil seorang pegawai istananya dan berkata, “Jemputlah segera Mikha bin Yimla.”
10 Pada waktu itu dengan mengenakan pakaian kebesaran, raja Israil dan Yosafat, raja Yuda, duduk di atas takhtanya masing-masing di tempat pengirikan dekat pintu gerbang Samaria sementara semua nabi itu meramal di hadapan mereka.
11 Zedekia bin Kenaana membuat bagi dirinya tanduk-tanduk dari besi, lalu berkata, “Beginilah firman Allah, ‘Dengan inilah Tuanku akan menanduk orang Aram sampai mereka habis.’ ”
12 Semua nabi pun meramalkan demikian, kata mereka, “Majulah ke Ramot-Gilead dan raihlah keberhasilan karena Allah akan menyerahkannya ke dalam tangan Raja.”
13 Sementara itu, utusan yang pergi memanggil Mikha berkata kepada Mikha, “Ketahuilah, nabi-nabi itu satu hati mengatakan hal yang baik kepada raja. Jadi, hendaklah perkataannmu sama dengan perkataan salah satu dari antara mereka. Katakanlah hal yang baik.”
14 Jawab Mikha, “Demi Allah, Tuhan yang hidup, sesungguhnya apa yang difirmankan Allah kepadaku, itulah yang akan kukatakan.”
15 Setelah ia sampai di hadapan raja, berkatalah raja kepadanya, “Mikha, bolehkah kami pergi berperang ke Ramot-Gilead, atau haruskah kami membatalkannya?”
Jawabnya kepadanya, “Pergilah dan raihlah keberhasilan. Allah akan menyerahkannya ke dalam tangan Raja.”
16 Tetapi, kata raja kepadanya, “Sampai berapa kali aku harus menyuruh engkau bersumpah untuk tidak mengatakan apa-apa kepadaku, selain kebenaran di dalam nama Allah?”
17 Kata Mikha, “Aku melihat semua orang Israil tercerai-berai di gunung-gunung seperti domba-domba yang tak bergembala. Lalu, Allah berfirman, ‘Mereka ini tidak bertuan. Biarlah mereka pulang ke rumah mereka masing-masing dengan selamat.’ ”
18 Kemudian, raja Israil berkata kepada Yosafat, “Bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa ia tidak pernah menubuatkan hal yang baik tentang aku, melainkan hanya hal yang buruk?”
19 Mikha berkata lagi, “Sebab itu, dengarkanlah firman Allah. Aku telah melihat Allah duduk di atas arasy-Nya sementara seluruh tentara surga berdiri di sebelah kanan dan kiri-Nya.
20 Lalu, Allah berfirman, ‘Siapakah yang mau membujuk Ahab supaya ia maju dan tewas di Ramot-Gilead?’
Maka, yang satu berkata begini dan yang lain berkata begitu.
21 Kemudian, tampillah suatu ruh, lalu berdiri di hadapan Allah. Ia berkata, ‘Aku akan membujuk dia.’
Firman Allah kepadanya, ‘Dengan apa?’
22 Jawabnya, ‘Aku akan keluar dan menjadi ruh dusta dalam mulut semua nabinya.’
Firman-Nya, ‘Engkau akan membujuk dia dan berhasil. Pergilah dan perbuatlah demikian!’
23 Sekarang ketahuilah, Allah telah mengizinkan ruh dusta ditaruh dalam mulut semua nabi Tuanku itu. Allah telah menetapkan malapetaka atas Tuanku.”
24 Kemudian, Zedekia bin Kenaana mendekat dan menampar pipi Mikha. Katanya, “Bagaimana mungkin ruh dari Allah itu berpindah dariku untuk berbicara kepadamu?”
25 Jawab Mikha, “Sesungguhnya, engkau akan membuktikannya pada hari itu, ketika engkau masuk ke suatu kamar yang terdalam untuk bersembunyi.”
26 Maka, raja Israil memerintahkan, “Tangkap Mikha dan bawa kembali kepada Amon, penguasa kota itu, dan kepada Pangeran Yoas.
27 Katakanlah, ‘Beginilah perintah raja: Masukkan orang ini ke dalam penjara. Beri dia roti dan air serba sedikit sampai aku pulang dengan selamat.’ ”
28 Kata Mikha, “Jika Tuanku betul-betul kembali dengan selamat, berarti Allah tidak berfirman melalui aku.” Lalu, ia berkata, “Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian!”
29 Kemudian, majulah raja Israil dengan Yosafat, raja Yuda, ke Ramot-Gilead.
30 Kata raja Israil kepada Yosafat, “Aku akan memasuki medan perang itu dengan menyamar. Tetapi, engkau, kenakanlah pakaian kebesaranmu.” Maka, menyamarlah raja Israil, kemudian masuk ke medan perang.
31 Sementara itu, raja Aram telah memberi perintah kepada ketiga puluh dua panglima pasukan keretanya demikian, “Jangan berperang melawan sembarang orang, kecil atau pun besar, tetapi lawanlah raja Israil saja.”
32 Pada waktu para panglima pasukan kereta itu melihat Yosafat, mereka berkata, “Itu pasti raja Israil.” Mereka berputar untuk berperang melawan dia, tetapi Yosafat berteriak.
33 Jadi, begitu para panglima pasukan kereta itu menyadari bahwa dia bukanlah raja Israil, berhentilah mereka mengejar dia.
34 Lalu, ada seseorang menarik busur panah secara sembarang saja, lalu memanah raja Israil di antara sambungan baju zirahnya. Kemudian, raja berkata kepada pengemudi keretanya, “Putar arah! Bawa aku keluar dari pertempuran ini karena aku terluka!”
35 Peperangan bertambah sengit pada hari itu, tetapi raja tetap ditopang berdiri dalam kereta berhadapan dengan orang Aram hingga ia mati pada petang hari. Darahnya mengalir dari lukanya ke lantai kereta.
36 Kira-kira pada waktu matahari terbenam, terdengarlah seruan di antara pasukan itu, “Pulanglah ke kota serta ke tanah masing-masing!”
37 Demikianlah matinya sang raja. Mereka membawa jenazahnya ke Samaria, lalu memakamkannya di Samaria.
38 b Kereta itu dicuci di tepi kolam Samaria. Anjing-anjing menjilati darahnya, sedangkan perempuan-perempuan sundal mandi di tempat itu sesuai dengan firman yang telah disampaikan Allah.
39 Riwayat Ahab selebihnya, termasuk semua yang dilakukannya, istana gading yang dibangunnya, dan semua kota yang dibangunnya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil?
40 Lalu, Ahab dibaringkan bersama nenek moyangnya. Maka, Ahazia, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
Yosafat, Raja Yuda
(2Taw. 20:31—21:1)
41 Yosafat bin Asa naik takhta atas Yuda pada tahun keempat pemerintahan Ahab, raja Israil.
42 Umurnya tiga puluh lima tahun pada waktu ia naik takhta. Ia bertakhta di Yerusalem dua puluh lima tahun lamanya. Nama ibunya ialah Azuba binti Silhi.
43 Ia hidup mengikuti segala jejak Asa, ayahnya, tanpa menyimpang dari jalan itu. Dilakukannya apa yang benar di mata Allah.
44 Hanya, bukit-bukit pengurbanan tidak disingkirkannya. Rakyat masih mempersembahkan kurban dan membakar dupa di bukit-bukit pengurbanan itu.
45 Yosafat hidup damai dengan raja Israil.
46 Riwayat Yosafat selebihnya, kejayaan yang dicapainya, dan bagaimana ia berperang, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda?
47 Sisa kaum laki-laki pelacur kuilc yang masih tinggal pada zaman Asa, ayahnya, disingkirkannya dari negeri itu.
48 Pada waktu itu tidak ada raja di Edom. Jadi, seorang kepala daerah menjadi raja.
49 Yosafat membuat kapal-kapal Tarsis untuk berlayar ke Ofir mencari emas, tetapi kapal-kapal itu tidak jadi berlayar karena pecah di Ezion-Geber.
50 Ahazia bin Ahab berkata kepada Yosafat, “Biarlah anak buahku berlayar bersama anak buah Tuan dalam kapal-kapal itu.” Tetapi, Yosafat tidak mau.
51 Lalu, Yosafat dibaringkan bersama nenek moyangnya dan dimakamkan di sisi nenek moyangnya di Kota Daud, leluhurnya. Maka, Yoram, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
Ahazia, Raja Israil
52 Ahazia bin Ahab bertakhta atas Israil di Samaria pada tahun ketujuh belas pemerintahan Yosafat, raja Yuda. Dua tahun lamanya ia bertakhta atas Israil.
53 Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah dan hidup mengikuti jejak ayahnya, jejak ibunya, dan jejak Yerobeam bin Nebat, yang telah menyebabkan orang Israil berdosa pula.