1 Samuil
1
Lahirnya Nabi Samuil
1 Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim di pegunungan Efraim bernama Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang dari suku Efraim. 2 Ia beristri dua, yang seorang bernama Hana dan yang seorang lagi bernama Penina. Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak.
3 Setiap tahun laki-laki itu pergi dari kotanya untuk beribadah dan mempersembahkan kurban di hadirat Allah, Tuhan semesta alam, di Siloa . Kedua anak Eli, yaitu Hofni dan Pinehas, menjadi imam Allah di sana. 4 Manakala Elkana mempersembahkan kurban, ia memberikan bagian-bagian kurban itu kepada Penina, istrinya, serta kepada semua anaknya, baik laki-laki maupun perempuan. 5 Kepada Hana ia memberikan bagian dua kali lipatb karena ia mengasihinya meskipun Allah menutup rahimnya. 6 Madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar karena Allah menutup rahimnya. 7 Demikianlah berlangsung tahun demi tahun. Setiap kali Hana pergi ke Bait Allah, madunya menyakiti hatinya sehingga ia menangis dan tidak mau makan. 8 Elkana, suaminya, berkata kepadanya, “Hana, mengapa engkau menangis? Mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa susah hatimu? Bukankah aku lebih berarti bagimu daripada sepuluh orang anak laki-laki?”
9 Pada suatu kali, setelah mereka selesai makan dan minum di Silo, berdirilah Hana. Saat itu Imam Eli sedang duduk di sebuah kursi, di dekat tiang pintu Bait Suci Allah. 10 Hati perempuan itu getir, dan ia pun bermunajat kepada Allah sambil menangis tersedu-sedu. 11 c Ia mengucapkan nazar, katanya, “Ya Allah, Tuhan semesta alam, jika Engkau sudi menilik kesusahan hamba-Mu, mengingat hamba, dan tidak melupakan hamba-Mu, tetapi berkenan mengaruniakan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka hamba akan menyerahkan dia kepada Allah seumur hidupnya. Kepalanya tidak akan terkena pisau cukur.”
12 Sementara perempuan itu terus-menerus bermunajat di hadapan Allah, Eli memperhatikan mulutnya. 13 Hana memang berkata-kata di dalam hatinya. Hanya bibirnya saja yang bergerak-gerak, suaranya tidak terdengar. Sebab itu, Eli menyangka perempuan itu mabuk. 14 Lalu, kata Eli kepadanya, “Berapa lama lagi engkau akan mabuk? Singkirkanlah anggur itu darimu!”
15 Tetapi, Hana menjawab, “Tidak, Tuanku, hamba seorang perempuan yang sedang bersusah hati. Hamba tidak meminum anggur atau pun minuman keras, tetapi hamba baru saja mencurahkan isi hati hamba di hadapan Allah. 16 Janganlah anggap hambamu ini seorang perempuan nista. Karena begitu banyak keluh kesah dan sakit hati hamba, maka hamba berkata-kata seperti ini sejak tadi.”
17 Jawab Eli, “Pulanglah dengan sejahtera. Kiranya Tuhan yang disembah bani Israil mengabulkan permintaan yang kausampaikan kepada-Nya itu.”
18 Kata Hana, “Kiranya Tuan berkenan kepada hambamu ini.” Lalu, pulanglah perempuan itu. Ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi.
19 Keesokan harinya, bangunlah mereka pagi-pagi, lalu beribadah di hadirat Allah. Setelah itu, mereka pulang dan tiba di rumah mereka, di Rama. Ketika Elkana menggauli Hana, istrinya, Allah mengingat perempuan itu. 20 Seiring berjalannya waktu, Hana mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamainya Samuil, katanya, “Karena aku telah memintanya dari Allah.”
21 Pada waktu Elkana, laki-laki itu, pergi lagi dengan seluruh keluarganya untuk mempersembahkan di hadirat Allah kurban sembelihan tahunan dan kurban nazarnya, 22 Hana tidak ikut pergi. Katanya kepada suaminya, “Setelah anak ini disapih barulah aku akan membawanya supaya ia menghadap hadirat Allah dan tinggal di sana untuk seterusnya.”
23 Elkana, suaminya, berkata kepadanya, “Lakukanlah apa yang kaupandang baik. Tinggallah sampai engkau menyapihnya. Semoga Allah melaksanakan firman-Nya.” Maka, tinggallah perempuan itu dan menyusui anaknya sampai ia menyapihnya.
24 Setelah anak itu disapih, ia membawa dan mengantarkan anak itu ke Bait Allah di Silo. Dibawanya juga bersamanya seekor lembu berumur tiga tahun, satu efad tepung, dan sekantung kulit air anggur. Pada waktu itu anak itu masih kecil. 25 Lembu jantan itu disembelih, lalu anak itu dibawa kepada Eli. 26 Kata perempuan itu, “Ya Tuanku, demi hidup Tuan, hambalah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat Tuan sambil bermunajat kepada Allah. 27 Untuk mendapat anak inilah hamba bermunajat, dan Allah telah mengabulkan permintaan yang hamba sampaikan kepada-Nya. 28 Sebab itu, hamba menyerahkan dia kepada Allah. Hidupnya sepanjang umurnya terserah pada Allah.” Anak itu pun beribadah kepada Allah di sana.
 
2
Puji-pujian Hana
1 a Kemudian, Hana berdoa demikian,
“Hatiku bersukaria karena Allah; aku diberi kehormatan oleh Allah.
Mulutku bersumbar terhadap musuh-musuhku
karena aku bersukacita atas keselamatan-Mu.
2 Tiada yang suci seperti Allah.
Tiada yang lain, kecuali Engkau,
tiada gunung batu seperti Tuhan kita.
3 Jangan terus-menerus bicara dengan begitu sombong,
jangan keluar dari mulutmu kecongkakan
karena Allah itu Tuhan Yang Mahatahu
dan oleh-Nya perbuatan-perbuatan manusia ditimbang.
4 Busur panah para kesatria dipatahkan,
tetapi orang-orang yang terantuk diperlengkapi dengan kekuatan.
5 Orang yang dahulu kenyang kini menyewakan diri demi makanan,
tetapi orang yang dahulu lapar kini menjadi gemukb .
Orang yang dahulu mandul kini melahirkan tujuh anak,
tetapi orang yang lebih dulu beranak banyak kini menjadi layu.
6 Allah mematikan dan menghidupkan;
Ia menurunkan ke alam kubur dan membangkitkan.
7 Allah memapakan dan mengayakan,
Ia merendahkan, dan juga meninggikan.
8 Ia membangkitkan orang miskin dari debu
dan mengangkat orang melarat dari timbunan sampah
untuk didudukkan bersama para bangsawan
sehingga mereka mewarisi takhta kemuliaan.
Tiang-tiang bumi adalah milik Allah,
Ia menempatkan dunia di atasnya.
9 Ia akan menjaga langkah orang-orang-Nya yang saleh,
tetapi orang fasik akan dibungkam dalam kegelapan
karena orang tidak menang dengan kekuatannya sendiri.
10 Allah akan menghancurkan orang yang berbantah dengan Dia.
Terhadap mereka Ia akan mengguruh di langit.
Allah akan mengadili ujung-ujung bumi.
Ia akan mengaruniakan kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya
dan memberi kejayaan kepada orang yang dilantik-Nyac .”
11 Kemudian, Elkana pulang ke Rama, ke rumahnya, sedangkan anak itu menjadi penyelenggara ibadah kepada Allah di bawah pengawasan Imam Eli.
Kejahatan Anak-Anak Imam Eli
12 Anak-anak Eli adalah orang-orang yang bejat. Mereka tidak mengenal Allah. 13 Pada waktu itu imam memiliki kebiasaan buruk terhadap rakyat. Ketika seseorang mempersembahkan kurban sembelihan, pelayan imam akan datang membawa garpu bercucuk tiga sementara daging itu masih direbus. 14 Ia akan mencucukkan garpu ke dalam bejana, kuali, belanga, atau periuk, lalu apa pun yang terangkat oleh garpu itu akan diambil oleh imam untuk dirinya sendiri. Demikianlah yang mereka lakukan di Silo terhadap semua orang Israil yang datang ke sana. 15 Bahkan sebelum lemaknya dibakar, pelayan imam akan datang kepada orang yang mempersembahkan kurban dan berkata, “Berikanlah daging itu kepada imam untuk dipanggang. Ia tidak mau menerima darimu daging yang direbus, melainkan yang mentah.”
16 Jika orang itu berkata kepadanya, “Lemaknya harus dibakar dahulu. Setelah itu, ambillah sesuka hatimu,” maka hamba itu akan menjawab dia, “Berikan sekarang juga. Kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan paksa!”
17 Jadi, sangatlah besar dosa pemuda-pemuda itu di hadapan Allah karena mereka menista persembahan yang diperintahkan Allah.
18 Sementara itu, Samuil menjadi penyelenggara ibadah di hadirat Allah. Anak itu memakai baju efod dari kain lenan. 19 Ibunya biasa membuatkan sehelai jubah kecil untuknya, lalu setiap tahun ketika ia pergi beserta suaminya untuk mempersembahkan kurban sembelihan tahunan jubah itu dibawanya kepadanya. 20 Kemudian, Eli akan memohonkan berkah bagi Elkana dan istrinya, katanya, “Kiranya Allah mengaruniakan kepadamu keturunan dari perempuan ini sebagai pengganti dia yang telah diserahkannya kepada Allah.” Setelah itu, mereka pulang ke tempat tinggal mereka. 21 Allah melawat Hana sehingga ia mengandung dan melahirkan lagi tiga orang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan. Samuil yang muda itu pun bertambah besar di hadapan Allah.
22 Eli sudah sangat tua. Ia mendengar segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israil dan bahwa mereka tidur dengan perempuan-perempuan yang menunaikan tugas di muka pintu Kemah Hadirat Allah. 23 Katanya kepada mereka, “Mengapa kamu melakukan hal-hal semacam itu? Dari seluruh bangsa ini kudengar kabar tentang kelakuanmu yang jahat. 24 Jangan begitu, anak-anakku. Kabar yang kudengar bukanlah kabar baik, yaitu bahwa kamu menyebabkan umat Allah melakukan pelanggaran. 25 Jika seseorang berdosa terhadap orang lain, maka Allah akan menjadi penengahnya. Tetapi, jika seseorang berdosa terhadap Allah, siapakah yang akan menjadi penengahnya?” Namun, mereka tidak mendengarkan perkataan ayah mereka karena Allah berkehendak menyudahi hidup mereka.
26 Samuil yang muda itu makin besar dan makin disukai, baik oleh Allah maupun oleh manusia.
Firman Allah tentang Imam Eli dan Kaum Keluarganya
27 Suatu waktu seorang abdi Allah datang kepada Eli dan berkata kepadanya, “Beginilah firman Allah, ‘Bukankah Aku telah sungguh-sungguh menyatakan diri kepada keluarga leluhurmu ketika mereka masih tinggal di Mesir, di bawah kuasa keluarga Firaun? 28 d Dari antara semua suku Israil, Aku memilih dia untuk menjadi imam bagi-Ku. Ia harus naik ke mazbah, atau tempat pembakaran kurban-Ku, membakar dupa, dan memakai baju efod di hadirat-Ku. Aku pun mengaruniakan kepada keluarga leluhurmu segala kurban yang dibakar bani Israil. 29 Mengapa kalian meremehkan kurban sembelihan dan persembahan bahan makanan bagi-Ku, yang telah Kuperintahkan? Mengapa engkau menghormati anak-anakmu melebihi Aku, dan menggemukkan diri kalian dengan bagian yang terbaik dari segala persembahan umat-Ku Israil?’
30 Jadi, demikianlah firman Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, ‘Aku memang telah berfirman bahwa keluargamu dan keluarga leluhurmu akan hidup di hadapan-Ku sampai selama-lamanya, tetapi sekarang,’ demikianlah firman Allah, ‘jauhlah hal itu dari-Ku! Orang yang memuliakan Aku akan Kumuliakan, dan orang yang meremehkan Aku akan dipandang hina. 31 Sesungguhnya, akan datang harinya Aku mematahkan kekuatanmu dan kekuatan keluarga leluhurmu sehingga tidak akan ada seorang yang tua dalam keluargamu. 32 Engkau akan memandang kesesakan di tempat hadirat-Kue . Walaupun segala kebaikan akan dikaruniakan kepada Israil, tidak akan ada seorang yang tua dalam keluargamu untuk selamanya. 33 Setiap orang di antaramu yang tidak Kulenyapkan dari tempat pembakaran kurban-Ku akan membuat matamu sayu dan menyusahkan hatimu, dan semua keturunan keluargamu akan mati pada masa akil balignya.
34 Hal yang akan menimpa kedua anakmu, Hofni dan Pinehas, akan menjadi tanda bagimu: Pada hari yang sama keduanya akan mati. 35 Kemudian, Aku akan membangkitkan bagi-Ku seorang imam kepercayaan, yang akan bertindak sesuai dengan kehendak hati dan jiwa-Ku. Aku akan membangun baginya suatu keluarga yang teguh, dan ia akan senantiasa hidup di hadapan orang yang Kulantik. 36 Nanti, setiap orang yang tersisa dari keluargamu akan datang bersujud kepadanya untuk meminta sekeping perak dan seketul roti sambil berkata, “Kumohon masukkanlah aku ke dalam salah satu jabatan keimaman supaya aku dapat makan sepotong roti.” ’ ”
 
3
Nabi Samuil Terpanggil
1 Samuil yang muda itu menjadi penyelenggara ibadah kepada Allah di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman Allah langka, tidak ada banyak penglihatan kenabian.
2 Pada suatu hari, Eli sedang berbaring di tempatnya. Matanya sudah mulai kabur sehingga ia tidak dapat melihat jelas. 3 Pelita Bait Allah belum padam saat itu sementara Samuil sedang berbaring dalam Bait Suci Allah, tempat tabut perjanjian Allah berada.
4 Lalu, Allah memanggil Samuil, dan ia menjawab, “Ya, Bapak.” 5 Ia berlari kepada Eli dan berkata, “Ini aku. Bapak memanggilku?”
Jawabnya, “Aku tidak memanggilmu. Berbaringlah lagi.” Lalu, pergilah ia berbaring.
6 Allah memanggil Samuil sekali lagi, “Samuil!” Samuil pun bangun, lalu pergi kepada Eli dan berkata, “Ini aku. Bapak memanggilku?”
Jawabnya, “Aku tidak memanggilmu, anakku. Berbaringlah lagi.”
7 Samuil belum mengenal Allah dan firman Allah belum pernah dinyatakan kepadanya.
8 Kemudian, untuk ketiga kalinya Allah memanggil Samuil lagi. Ia bangun, lalu pergi kepada Eli dan berkata, “Ini aku. Bapak memanggilku?”
Maka, sadarlah Eli bahwa Allah yang memanggil anak itu. 9 Sebab itu, Eli berkata kepada Samuil, “Pergilah berbaring. Nanti, jika Ia memanggil engkau, katakanlah, ‘Ya Allah, berfirmanlah karena hamba-Mu ini mendengarkan.’ ” Maka, pergilah Samuil berbaring di tempatnya.
10 Allah pun hadir dan memanggilnya seperti yang sudah-sudah, “Samuil! Samuil!” Jawab Samuil, “Berfirmanlah, karena hamba-Mu ini mendengarkan.”
11 Kemudian, Allah berfirman kepada Samuil, “Sesungguhnya, Aku akan melakukan sesuatu di Israil. Semua orang yang mendengarnya akan berdenging kedua telinganya. 12 Pada hari itu Aku akan melaksanakan segala sesuatu yang telah Kufirmankan kepada Eli mengenai keluarganya, dari permulaan sampai penghabisan. 13 Aku telah memberitahukan kepadanya bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selama-lamanya atas kesalahan yang telah diketahuinya. Anak-anaknya telah mendatangkan kutuk atas diri mereka sendiri, tetapi ia tidak menahan mereka. 14 Sebab itu, Aku telah bersumpah kepada keluarga Eli bahwa kesalahan keluarga Eli tidak akan dapat dihapuskan dengan kurban sembelihan atau dengan persembahan bahan makanan sampai selama-lamanya.”
15 Samuil berbaring sampai pagi hari, lalu dibukanya pintu-pintu Bait Allah. Samuil merasa takut untuk memberitahukan penglihatan itu kepada Eli. 16 Tetapi, Eli memanggil Samuil, katanya, “Samuil, anakku.”
Jawabnya, “Ya, Bapak.”
17 Kata Eli, “Firman apakah yang telah disampaikan kepadamu? Kumohon, jangan sembunyikan hal itu dariku. Biarlah Allah menjatuhkan azab kepadamu, bahkan lebih lagi, jika engkau menyembunyikan dariku sedikit saja dari segala yang difirmankan-Nya kepadamu.” 18 Maka, Samuil memberitahukan kepadanya segala hal itu tanpa menyembunyikan apa-apa. Kata Eli, “Dialah Allah. Biarlah Dia melakukan apa yang dipandang-Nya baik.”
19 Samuil makin besar. Allah menyertai dia dan tidak membiarkan satu pun dari firman-Nya gugur. 20 Maka, seluruh Israil, dari Dan sampai Bersyeba, tahu bahwa kepada Samuil telah dipercayakan jabatan nabi Allah. 21 Allah kembali menampakkan diri di Silo, dan melalui firman-Nya, Allah menyatakan diri-Nya kepada Samuil di Silo.
 
4
1a Perkataan Samuil sampai kepada semua orang Israil.
Tabut Loh Hukuma Dirampas
1b Pada suatu waktu, orang Israil maju menghadapi orang Filistin untuk berperang. Mereka berkemah dekat Eben-Haezer, sedangkan orang Filistin berkemah di Afek. 2 Kemudian, orang Filistin mengatur barisannya untuk menghadapi orang Israil. Ketika peperangan meluas, orang Israil terpukul kalah di hadapan orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang dari barisan perang di medan pertempuran itu. 3 Ketika pasukan itu sampai ke perkemahan, para tua-tua Israil berkata, “Mengapa hari ini Allah membuat kita kalah di hadapan orang Filistin? Mari kita ambil tabut perjanjian Allah dari Silo supaya Ia hadir di antara kita dan menyelamatkan kita dari tangan musuh-musuh kita.”
4 b Maka, bangsa itu menyuruh beberapa orang ke Silo untuk membawa dari sana tabut perjanjian Allah, Tuhan semesta alam, yang bersemayam di atas kerub-kerub. Kedua anak Eli, yaitu Hofni dan Pinehas, ada pula di sana bersama-sama dengan tabut perjanjian Allah
5 Begitu tabut perjanjian Allah itu sampai di perkemahan, bersoraklah semua orang Israil dengan nyaring sehingga bumi menggemakannya. 6 Ketika orang Filistin mendengar bunyi sorakan itu, mereka berkata, “Apa maksudnya bunyi sorakan yang nyaring di perkemahan orang Ibrani itu?” Kemudian, mereka mengetahui bahwa tabut perjanjian Allah telah didatangkan ke perkemahan itu.
7 Orang Filistin pun ketakutan. Kata mereka, “Dewa-dewa telah datang ke perkemahan itu!” Kata mereka lagi, “Celakalah kita! Hal semacam ini belum pernah terjadi dahulu. 8 Celakalah kita! Siapa dapat melepaskan kita dari tangan dewa-dewa yang berkuasa ini? Dewa-dewa inilah yang telah menghajar orang Mesir dengan berbagai-bagai tulah di padang belantara. 9 Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki, hai orang Filistin, supaya jangan kamu menjadi hamba orang Ibrani sebagaimana mereka menjadi hambamu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!”
10 Lalu, berperanglah orang Filistin, dan orang Israil pun terpukul kalah sehingga mereka melarikan diri ke kemahnya masing-masing. Pembunuhan yang amat besar terjadi, dan dari antara orang Israil gugur tiga puluh ribu orang pasukan berjalan kaki. 11 Selain itu, tabut perjanjian Allah pun diambil dan kedua anak Eli, yaitu Hofni dan Pinehas, terbunuh.
Kematian Eli
12 Pada hari itu juga ada seorang Binyamin yang lari meninggalkan barisan perang menuju Silo. Pakaiannya koyak-koyak dan debu tanah ada di atas kepalanya. 13 Ketika ia sampai di Silo, Eli sedang duduk di sebuah kursi di tepi jalan sambil menanti-nanti. Hatinya gemetar karena tabut perjanjian Allah itu. Orang itu masuk ke dalam kota dan memberitahukan apa yang terjadi. Maka, menjeritlah seluruh penduduk kota.
14 Mendengar bunyi jeritan itu, Eli pun bertanya, “Bunyi gaduh apa itu?”
Orang itu segera datang dan memberitahukan apa yang terjadi kepada Eli. 15 Pada waktu itu umur Eli sembilan puluh delapan tahun dan matanya sudah kabur sehingga ia tidak dapat melihat lagi.
16 Kata orang itu kepada Eli, “Aku baru saja datang dari barisan perang. Hari ini aku lari meninggalkan barisan perang.”
Tanya Eli, “Bagaimanakah keadaannya, anakku?”
17 Jawab pembawa kabar itu, “Orang Israil lari dari hadapan orang Filistin, bahkan terjadi pembantaian besar di antara pasukan itu. Kedua anak Bapak, Hofni dan Pinehas, mati juga dan tabut perjanjian Allah diambil.”
18 Begitu disebutnya tabut perjanjian Allah, jatuhlah Eli terjengkang dari kursinya di sisi pintu gerbang itu. Karena ia sudah tua dan tubuhnya berat, maka batang lehernya patah dan ia pun meninggal. Empat puluh tahun lamanya ia menjadi hakim atas orang Israil.
19 Pada waktu itu, menantunya perempuan, yaitu istri Pinehas, sedang mengandung dan hampir melahirkan. Ketika perempuan itu mendengar kabar tentang tabut perjanjian Allah yang telah diambil dan tentang mertuanya serta suaminya yang telah meninggal, ia pun berlutut, lalu melahirkan karena tiba-tiba ia dilanda rasa sakit bersalin. 20 Pada waktu ajalnya mendekat, berkatalah perempuan-perempuan yang berdiri di sisinya, “Jangan takut karena engkau telah melahirkan seorang anak laki-laki.” Namun, ia tidak menjawab dan tidak memperhatikannya.
21 Dinamainya anak itu Ikabod, katanya, “Kemuliaan telah hilang dari Israil”—karena tabut perjanjian Allah telah diambil dan karena mertua serta suaminya itu. 22 Katanya, “Kemuliaan telah hilang dari Israil karena tabut perjanjian Allah telah diambil.”
 
5
Tabut Loh Hukum di Tanah Orang Filistin
1 Setelah orang Filistin mengambil tabut perjanjian Allah, mereka pun membawanya dari Eben-Haezer ke Asdod. 2 Kemudian, mereka membawa tabut perjanjian Allah itu masuk ke kuil Dewa Dagon, dan meletakkannya di sisi Dagon. 3 Keesokan harinya, ketika orang Asdod bangun pagi-pagi, tampak Dagon roboh terjerembap ke bumi di hadapan tabut perjanjian Allah. Mereka pun mengangkat Dagon dan mengembalikannya ke tempatnya. 4 Esoknya pula, ketika mereka bangun pagi-pagi, tampak Dagon roboh lagi terjerembap ke bumi di hadapan tabut perjanjian Allah. Kepala Dagon serta kedua telapak tangannya putus terpelanting ke ambang pintu. Hanya badan Dagon saja yang masih tinggal. 5 Itulah sebabnya, para imam Dewa Dagon dan semua orang yang masuk ke kuil Dewa Dagon tidak mau menginjak ambang pintu Dagon di Asdod sampai hari ini.
6 Tangan Allah menekan orang-orang Asdod dengan berat. Ia membinasakan dan menghajar Asdod dan daerah-daerahnya dengan borok-borok. 7 Ketika orang Asdod menyadari apa yang terjadi, berkatalah mereka, “Tabut Tuhan bani Israil ini tidak boleh tinggal bersama kita karena tangan-Nya menimpa kita dan juga Dagon dewa kita dengan berat.” 8 Sebab itu, mereka meminta agar semua raja kota orang Filistin dikumpulkan, lalu bertanya, “Apa yang harus kita lakukan dengan tabut Tuhan bani Israil ini?”
Jawab mereka, “Pindahkan saja tabut Tuhan bani Israil itu ke Gat.” Lalu, mereka memindahkan tabut perjanjian Tuhan bani Israil itu.
9 Akan tetapi, setelah mereka memindahkan tabut perjanjian itu ke kota itu, tangan Allah pun mendatangkan kegemparan yang amat besar di sana. Ia menghajar penduduk kota itu, dari yang kecil sampai yang besar, sehingga muncul borok-borok pada mereka. 10 Lalu, mereka mengirimkan tabut perjanjian Allah itu ke Ekron.
Begitu tabut perjanjian Allah tiba di Ekron, menjeritlah orang Ekron. Kata mereka, “Mereka memindahkan tabut Tuhan bani Israil ini ke tempat kita untuk mematikan kita dan rakyat kita!” 11 Sebab itu, mereka meminta agar semua raja kota orang Filistin dikumpulkan, lalu berkata, “Antarkanlah tabut Tuhan bani Israil ini kembali ke tempatnya supaya jangan kita dan rakyat kita terbunuh.” Di seluruh kota itu memang ada kegemparan yang mematikan. Tangan Allah menekan mereka dengan sangat berat di sana. 12 Orang-orang yang tidak mati dihajar dengan borok-borok sehingga teriakan kota itu naik sampai ke langit.
 
6
Tabut Dikembalikan kepada Bani Israil
1 Tujuh bulan lamanya tabut perjanjian Allah berada di daerah orang Filistin. 2 Kemudian, orang Filistin memanggil para imam dan para juru tenung serta berkata, “Apa yang harus kita lakukan dengan tabut Allah ini? Beritahukanlah kepada kami bagaimana kami harus mengantarkannya kembali ke tempatnya.”
3 Jawab mereka, “Jika kamu hendak mengantar pulang tabut Tuhan bani Israil ini, janganlah kamu mengantarkannya dengan tangan hampa, melainkan persembahkanlah suatu penebus kesalahan kepada-Nya. Dengan demikian, kamu akan sembuh, dan akan menjadi nyata bagimu mengapa tangan-Nya belum juga undur darimu.”
4 Tanya orang-orang itu, “Apa penebus kesalahan yang harus kami persembahkan kepada-Nya?”
Jawab mereka, “Lima buah borok emas dan lima ekor tikus emas, sesuai dengan jumlah raja-raja kota orang Filistin, karena tulah yang sama yang telah menimpa kamu dan raja-raja kotamu. 5 Buatlah tiruan borok-borokmu dan tiruan tikus-tikus yang merusak negerimu, lalu muliakanlah Tuhan yang disembah bani Israil. Mudah-mudahan Ia akan mengangkat tangan-Nya darimu, dari dewa-dewamu, dan dari negerimu. 6 Mengapa kamu mengeraskan hati seperti halnya orang Mesir dan Firaun? Ketika Ia mempermainkan mereka, bukankah mereka melepas bangsa itu pergi?
7 Sekarang, ambillah dan sediakanlah sebuah kereta baru dengan dua ekor lembu yang sedang menyusui, yang belum pernah dikenakan kuk. Pasanglah lembu-lembu itu pada kereta itu, tetapi bawalah anak-anaknya pulang ke kandang induknya. 8 Ambillah tabut Allah itu dan letakkan di dalam kereta. Taruhlah barang-barang emas yang akan kamu persembahkan kepada-Nya sebagai penebus kesalahan di dalam sebuah peti, di sisi tabut itu, lalu antarkanlah tabut itu pergi. 9 Perhatikanlah, jika tabut itu menempuh jalan menuju daerahnya sendiri, yaitu ke Bait-Semes, maka Dialah yang telah mendatangkan malapetaka besar ini ke atas kita. Tetapi, jika tidak, maka kita akan tahu bahwa bukan tangan-Nya yang memukul kita. Kebetulan saja hal itu terjadi atas kita.”
10 Orang-orang itu pun berbuat demikian. Mereka mengambil dua ekor lembu yang sedang menyusui dan memasangkannya pada kereta itu, sedang anak-anaknya dikurung dalam kandang. 11 Tabut perjanjian Allah mereka taruh di dalam kereta, bersama-sama dengan peti berisi tikus-tikus emas dan tiruan bisul-bisul mereka. 12 Lalu, lembu-lembu itu langsung mengambil jalan menuju Bait-Semes. Sambil terus menempuh jalan raya itu keduanya melenguh-lenguh dan tidak menyimpang ke kanan atau pun ke kiri. Raja-raja kota orang Filistin itu pun mengikuti mereka sampai ke perbatasan Bait-Semes.
13 Pada waktu itu, orang-orang Bait-Semes sedang menuai gandum mereka di lembah. Ketika mereka melayangkan pandang, tampaklah tabut itu. Mereka pun bersukacita melihatnya. 14 Kereta itu sampai di ladang Yusak, orang Bait-Semes itu, dan berhenti di sana. Di situ ada sebuah batu besar. Orang-orang pun membelah kayu kereta itu dan mempersembahkan lembu-lembu sebagai kurban bakaran kepada Allah. 15 Sementara itu, orang-orang Lewi menurunkan tabut perjanjian Allah beserta peti berisi barang-barang emas itu, lalu menaruhnya di atas batu besar tadi. Pada hari itu juga orang-orang Bait-Semes mempersembahkan kurban bakaran dan kurban-kurban sembelihan kepada Allah. 16 Setelah kelima raja kota orang Filistin menyaksikan hal itu, pulanglah mereka ke Ekron pada hari itu juga.
17 Inilah bisul-bisul emas yang dipersembahkan orang Filistin kepada Allah sebagai penebus kesalahan: satu bagi Asdod, satu bagi Gaza, satu bagi Askelon, satu bagi Gat, dan satu bagi Ekron. 18 Tikus-tikus emas itu pun sesuai dengan jumlah semua kota orang Filistin milik kelima raja kota itu, dari kota yang berkubu sampai ke daerah pedesaan serta ke batu besar di Abel, tempat orang meletakkan tabut perjanjian Allah itu. Batu itu berada di ladang Yusak, orang Bait-Semes, sampai hari ini.
19 Akan tetapi, Allah menghajar orang-orang Bait-Semes karena mereka menengok ke dalam tabut perjanjian Allah itu. Dari antara rakyat itu Ia menewaskan lima puluh ribu tujuh puluh oranga . Rakyat berkabung karena Allah telah menghajar mereka dengan menewaskan sejumlah besar orang di antara mereka. 20 Kata orang-orang Bait-Semes, “Siapa dapat bertahan di hadirat Allah, Tuhan yang Mahasuci ini? Kepada siapakah Ia akan pergi dari tempat kita ini?”
21 Kemudian, mereka mengirimkan beberapa utusan kepada penduduk Kiryat-Yearim dengan pesan, “Orang Filistin telah mengantarkan kembali tabut perjanjian Allah. Datanglah kemari, dan angkutlah tabut itu ke tempatmu.”
 
7
1 a Maka, orang-orang Kiryat-Yearim datang mengangkut tabut perjanjian Allah. Mereka membawanya ke rumah Abinadab di bukit dan menyucikan Eleazar, anaknya, untuk menjaga tabut perjanjian Allah.
Orang Filistin Terpukul Kalah dekat Mizpa
2 Tabut itu berada di Kiryat-Yearim dalam waktu yang cukup lama, yaitu dua puluh tahun. Sementara itu, seluruh kaum keturunan Israil meratap merindukan hadirat Allah. 3 Maka, berkatalah Samuil kepada seluruh kaum keturunan Israil, “Jika kamu mau berbalik kepada Allah dengan segenap hatimu, singkirkanlah berhala-berhala bangsa asing dan patung-patung Dewi Astoretb dari tengah-tengahmu. Arahkanlah hatimu kepada Allah dan beribadahlah kepada-Nya saja maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin.” 4 Lalu, bani Israil menyingkirkan dewa-dewa Baal dan patung-patung Dewi Astoret, dan mereka beribadah kepada Allah saja.
5 Kata Samuil, “Kumpulkanlah semua orang Israil di Mizpa. Aku hendak berdoa kepada Allah untuk kamu.” 6 Maka, berkumpullah mereka di Mizpa. Mereka menimba air dan mencurahkannya di hadapan Allah. Pada hari itu mereka berpuasa di sana dan berkata, “Kami telah berdosa terhadap Allah.” Samuil pun menjadi hakim atas bani Israil di Mizpa.
7 Ketika orang Filistin mendengar bahwa bani Israil berkumpul di Mizpa, majulah raja-raja kota orang Filistin mendatangi orang Israil. Hal itu didengar oleh bani Israil, dan mereka ketakutan menghadapi orang Filistin. 8 Kata bani Israil kepada Samuil, “Janganlah berhenti berseru bagi kami kepada Allah, Tuhan kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin.” 9 Lalu, Samuil mengambil seekor anak domba yang masih menyusu dan mempersembahkannya bulat-bulat sebagai kurban bakaran kepada Allah. Samuil berseru kepada Allah bagi orang Israil dan Allah menjawab dia.
10 Sementara Samuil mempersembahkan kurban bakaran itu, orang Filistin maju mendekat untuk berperang melawan orang Israil. Akan tetapi, pada hari itu Allah memperdengarkan bunyi guruh yang hebat terhadap orang Filistin dan mengacaukan mereka sehingga mereka terpukul kalah di hadapan orang Israil. 11 Orang-orang Israil pun keluar dari Mizpa, mengejar orang Filistin, dan mengalahkan mereka sampai ke hilir Bait-Kar.
12 Kemudian, Samuil mengambil sebuah batu dan mendirikannya di antara Mizpa dan Yesana. Ia menamainya Eben-Haezerc , katanya, “Sampai di sini Allah telah menolong kita.” 13 Demikianlah orang Filistin ditaklukkan dan tidak lagi masuk ke daerah Israil.
Tangan Allah melawan orang Filistin seumur hidup Samuil. 14 Kota-kota yang diambil orang Filistin dari orang Israil dikembalikan lagi kepada orang Israil, dari Ekron sampai ke Gat, dan juga daerah sekitarnya dilepaskan orang Israil dari tangan orang Filistin. Pada waktu itu, orang Israil hidup berdamai dengan orang Amori.
Nabi Samuil sebagai Hakim
15 Samuil menjadi hakim atas orang Israil seumur hidupnya. 16 Dari tahun ke tahun ia berjalan mengelilingi Bait-El, Gilgal, dan Mizpa. Di semua tempat itu ia menjadi hakim atas orang Israil. 17 Namun, ia selalu kembali ke Rama karena di sanalah rumahnya dan di sanalah ia menjadi hakim atas orang Israil. Ia membangun sebuah mazbah atau tempat pembakaran kurban bagi Allah di sana.
 
8
Orang Israil Inginkan Seorang Raja
1 Pada waktu Samuil sudah tua, ia mengangkat anak-anaknya menjadi hakim atas orang Israil. 2 Nama anaknya yang sulung ialah Yo’el, dan yang kedua ialah Abia. Mereka menjadi hakim di Bersyeba. 3 Akan tetapi, anak-anaknya itu tidak hidup mengikuti jejaknya, melainkan menyimpang demi mengejar laba. Mereka menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.
4 Maka, berkumpullah semua tua-tua Israil, lalu datang menghadap Samuil di Rama. 5 a Kata mereka kepadanya, “Sesungguhnya, Tuan sudah tua dan anak-anak Tuan tidak hidup mengikuti jejak Tuan. Sekarang, angkatlah seorang raja bagi kami untuk memerintah kami, seperti semua bangsa lainnya.”
6 Tetapi, ketika mereka berkata, “Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami,” Samuil merasa kesal. Maka, ia berdoa kepada Allah. 7 Kemudian, Allah berfirman kepada Samuil, “Dengarkanlah segala sesuatu yang dikatakan oleh bangsa itu kepadamu. Bukan engkau yang mereka tolak, melainkan Akulah yang mereka tolak supaya jangan Aku bertakhta atas mereka. 8 Sebagaimana mereka memperlakukan Aku sejak Aku menuntun mereka keluar dari Mesir, bahkan sampai hari ini, yaitu meninggalkan Aku dan beribadah kepada ilah-ilah lain, demikian jugalah mereka memperlakukanmu. 9 Sekarang, dengarkanlah perkataan mereka. Hanya, ingatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh dan beritahukanlah kepada mereka hak raja yang akan bertakhta atas mereka.”
10 Maka, Samuil menyampaikan seluruh firman Allah kepada orang banyak yang meminta raja kepadanya. 11 Katanya, “Inilah hak raja yang akan bertakhta atas kamu: Ia akan mengambil anak-anak lelakimu dan mempekerjakan mereka pada keretanya dan sebagai pasukan berkudanya, lalu mereka harus berlari di depan keretanya. 12 Ia akan mengangkat mereka menjadi pemimpin pasukan seribu dan pemimpin pasukan lima puluh. Mereka harus membajak tanahnya, menuai tuaiannya, dan membuat senjata-senjata serta peralatan keretanya. 13 Ia akan mengambil anak-anak perempuanmu untuk menjadi juru rempah-rempah, juru masak, dan juru roti. 14 Ia pun akan mengambil yang terbaik dari ladang-ladangmu, kebun-kebun anggurmu, dan kebun-kebun zaitunmu, lalu memberikannya kepada pegawai-pegawainya. 15 Selain itu, ia akan mengambil sepersepuluh dari hasil benihmu dan kebun anggurmu, lalu memberikannya kepada pegawai-pegawai istananya dan kepada pegawai-pegawainya. 16 Ia akan mengambil hambamu, baik laki-laki maupun perempuan, pemuda-pemudamu yang terbaik, dan keledaimu, lalu memakai semua itu untuk pekerjaannya sendiri. 17 Ia akan mengambil pula sepersepuluh dari kawanan kambing dombamu, dan kamu akan menjadi hamba-hambanya. 18 Pada waktu itu kamu akan berseru-seru karena rajamu yang kamu pilih itu, tetapi Allah tidak akan menjawab kamu pada waktu itu.”
19 Namun, bangsa itu tidak mau mendengarkan perkataan Samuil. Kata mereka, “Tidak! Harus ada raja atas kami 20 supaya kami juga menjadi seperti semua bangsa lain. Raja kami itu akan memerintah atas kami, maju memimpin kami, dan berperang dalam peperangan kami.”
21 Samuil mendengarkan segala perkataan bangsa itu, lalu menyampaikannya kepada Allah. 22 Firman Allah kepada Samuil, “Dengarkanlah perkataan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka.”
Kemudian, Samuil berkata kepada orang-orang Israil, “Pulanglah masing-masing ke kotanya.”
 
9
Saul Dilantik Jadi Raja
1 Ada seorang laki-laki dari suku Binyamin bernama Kis bin Abiel bin Zeror bin Bekhorat bin Afiah, seorang keturunan Binyamin yang kaya raya. 2 Ia memiliki anak laki-laki yang bernama Saula , seorang pemuda yang tampan. Di antara bani Israil tidak ada seorang pun yang lebih tampan daripada dia. Dari bahu ke atas ia lebih tinggi daripada semua orang di antara bangsa itu.
3 Suatu ketika Kis, ayah Saul, kehilangan keledai-keledai betinanya. Maka, kata Kis kepada Saul, anaknya, “Bawalah sertamu salah seorang pelayan, lalu pergilah segera mencari keledai-keledai itu.” 4 Mereka pun berjalan melalui Pegunungan Efraim dan Tanah Salisa, tetapi mereka tidak menemukannya. Kemudian, mereka berjalan melalui Tanah Saalim, tetapi di sana pun tidak mereka temukan. Selanjutnya, mereka berjalan melalui Tanah Binyamin, tetapi mereka tidak juga menemukannya.
5 Setelah mereka sampai di Tanah Zuf, berkatalah Saul kepada pelayan yang menyertainya, “Mari kita pulang. Jangan-jangan ayahku sudah tidak peduli lagi pada keledai-keledai itu, tetapi malah mengkhawatirkan kita.”
6 Jawab pelayan itu kepadanya, “Tunggu sebentar, di kota ini ada seorang abdi Allah yang sangat dihormati. Segala yang dikatakannya pasti terjadi. Mari kita pergi ke sana sekarang. Barangkali ia dapat memberitahukan kepada kita jalan yang seharusnya kita tempuh.”
7 Kata Saul kepada pelayannya, “Tetapi, jika kita pergi ke sana, apa yang akan kita bawa bagi orang itu? Roti di kantung kita sudah habis. Tidak ada pemberian yang dapat kita bawa kepada abdi Allah itu. Apakah yang masih ada pada kita?”
8 Pelayan itu menjawab Saul lagi, “Lihat, di tanganku masih ada seperempat syikalb perak. Aku akan memberikannya kepada abdi Allah itu supaya ia memberitahu kita jalan yang harus kita tempuh.” 9 (Dahulu di Israil, apabila seseorang pergi mencari petunjuk Allah, ia akan berkata begini, “Mari kita pergi kepada pelihat,” karena yang sekarang disebut nabi, dahulu disebut pelihat.)
10 Kata Saul kepada pelayannya, “Bagus usulmu itu. Mari kita pergi.” Maka, pergilah mereka ke kota tempat abdi Allah itu berada.
11 Ketika mereka tengah menempuh jalan menanjak ke kota itu, mereka bertemu dengan beberapa orang gadis yang keluar untuk menimba air. Mereka pun bertanya kepada gadis-gadis itu, “Apakah ada pelihat di sini?”
12 Jawab gadis-gadis itu kepada mereka, “Ya, ada. Ia baru saja mendahului kamu. Bergegaslah sekarang. Ia datang ke kota hari ini karena hari ini orang banyak akan mempersembahkan kurban di bukit pengurbanan. 13 Begitu kamu memasuki kota, kamu akan segera menjumpainya sebelum ia naik ke bukit pengurbanan untuk makan. Orang banyak tidak akan makan sebelum ia datang sebab dialah yang harus memohonkan berkah atas kurban sembelihan, dan setelah itu barulah para undangan makan. Sekarang pergilah. Pada waktu-waktu seperti ini kamu akan menjumpainya.”
14 Maka, pergilah mereka ke kota itu. Begitu mereka memasuki kota, tampaklah Samuil keluar menuju ke arah mereka untuk naik ke bukit pengurbanan.
15 Sehari sebelum kedatangan Saul, Allah telah menyatakan kepada Samuil demikian, 16 “Besok, pada waktu seperti ini, Aku akan menyuruh seorang laki-laki dari Tanah Binyamin datang kepadamu. Lantiklah dia menjadi pemimpin atas umat-Ku Israil. Ia akan menyelamatkan umat-Ku dari tangan orang Filistin karena Aku telah memperhatikan umat-Ku. Seruan mereka telah sampai kepada-Ku.”
17 Ketika Samuil melihat Saul, berfirmanlah Allah kepadanya, “Inilah orang yang Kukatakan kepadamu itu. Orang inilah yang akan memerintah umat-Ku.”
18 Sementara itu, Saul menghampiri Samuil di pintu gerbang dan berkata, “Tolong beritahukan kepadaku, di manakah rumah pelihat itu?”
19 Jawab Samuil kepada Saul, “Akulah pelihat itu. Naiklah mendahului aku ke bukit pengurbanan karena pada hari ini kalian akan makan bersamaku. Besok pagi, aku akan melepas kepergianmu dan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ada di dalam hatimu. 20 Mengenai keledai-keledaimu yang hilang tiga hari yang lalu itu, janganlah kaukhawatirkan karena keledai-keledai itu sudah ditemukan. Tetapi, pada siapakah tertuju segala yang didamba orang Israil? Bukankah pada dirimu dan pada seluruh kaum keluargamu?”
21 Kata Saul, “Bukankah aku ini orang Binyamin, yang terkecil di antara suku-suku Israil? Bukankah kaumku pun yang terkecil di antara kaum-kaum suku Binyamin? Mengapa Tuan mengatakan hal semacam itu kepadaku?”
22 Samuil mengajak dan membawa Saul serta pelayannya masuk ke balai pertemuan. Ditempatkannya mereka di tempat yang paling utama di antara para undangan yang berjumlah kira-kira tiga puluh orang. 23 Kemudian, Samuil berkata kepada juru masak, “Bawalah bagian kurban yang kutitipkan kepadamu itu, yang telah kupesankan, ‘Pisahkanlah ini.’ ”
24 Juru masak itu mengambil paha beserta apa yang ada pada paha itu, lalu meletakkannya di hadapan Saul. Kata Samuil, “Lihatlah, bagian yang dipisahkan ini diletakkan di hadapanmu. Makanlah, karena bagian ini sudah disimpan bagimu untuk saat ini sejak aku berkata, ‘Aku telah mengundang orang banyak.’ ” Maka, Saul pun makan bersama Samuil pada hari itu.
25 Setelah mereka turun dari bukit pengurbanan ke dalam kota, Samuil bercakap-cakap dengan Saul di atas sotoh rumah. 26 Mereka bangun pagi-pagi. Kira-kira pada waktu fajar menyingsing, Samuil memanggil Saul yang berada di atas sotoh rumah itu, katanya, “Bangunlah, aku akan melepas kepergianmu.” Saul pun bangun, lalu keduanya, yaitu Saul dan Samuil, pergi keluar. 27 Sementara mereka turun ke ujung kota itu, berkatalah Samuil kepada Saul, “Suruhlah pelayanmu berjalan mendahului kita,” maka berjalanlah pelayan itu, “tetapi engkau, berhentilah sebentar. Aku akan memberitahukan kepadamu firman Allah.”
 
10
1 Kemudian, Samuil mengambil kendi berisi minyak dan menuangkannya ke atas kepala Saul. Ia menciumnya dan berkata, “Bukankah Allah telah melantik engkau menjadi pemimpin atas milik pusaka-Nya? 2 Apabila engkau pergi meninggalkan aku hari ini, engkau akan bertemu dengan dua orang dekat makam Rahel di daerah Binyamin, di Zelzah. Mereka akan berkata kepadamu, ‘Keledai-keledai yang kaucari itu sudah ditemukan. Sekarang ayahmu sudah tidak peduli lagi pada keledai-keledai itu, tetapi malah mengkhawatirkan kalian. Katanya, “Apa yang harus kuperbuat demi anakku?” ’
3 Kemudian, melintaslah terus dari sana sampai ke pohon besar di Tabor. Di sana engkau akan bertemu dengan tiga orang yang hendak pergi menghadap Allah di Bait-El. Seorang membawa tiga ekor anak kambing, seorang lagi membawa tiga ketul roti, dan seorang yang lain membawa sekantung kulit berisi air anggur. 4 Mereka akan menanyakan keadaanmu dan memberikan kepadamu dua ketul roti. Terimalah itu dari tangan mereka.
5 Setelah itu, engkau akan tiba di bukit Allah, tempat pasukan pendudukan orang Filistin berada. Nanti, begitu engkau memasuki kota itu, engkau akan bertemu dengan serombongan nabi di sana yang sedang turun dari bukit pengurbanan dengan membawa gambus, rebana, seruling, dan kecapi di depan mereka. Mereka akan bernubuata . 6 Lalu, Ruh Allah akan datang ke atasmu dengan penuh kuasa sehingga engkau akan bernubuat seperti nabi bersama orang-orang itu, dan engkau akan berubah menjadi seorang yang lain. 7 Apabila tanda-tanda ini kaudapati terjadi, lakukanlah apa pun yang dilakukan oleh tanganmu karena Allah menyertai engkau.
8 Kemudian, turunlah ke Gilgal mendahului aku. Ingat, aku akan turun mendapatkan engkau untuk mempersembahkan kurban-kurban bakaran serta kurban-kurban perdamaian. Engkau harus menanti tujuh hari lamanya sampai aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan.”
9 Begitu ia berpaling untuk pergi meninggalkan Samuil, Allah mengubah hatinya menjadi lain. Lalu, terjadilah semua tanda itu pada hari itu juga. 10 Ketika mereka sampai di sana, di bukit itu, tampaklah serombongan nabi menuju ke arahnya. Kemudian, Ruh Allah turun ke atasnya dengan penuh kuasa sehingga ia pun bernubuat seperti nabi di antara orang-orang itu. 11 Semua orang yang mengenalnya sejak dahulu melihat bahwa ia bernubuat seperti nabi bersama-sama dengan para nabi itu. Lalu, orang banyak itu pun berkata satu sama lain, “Apa yang terjadi dengan anak Kis ini? Apakah Saul juga termasuk golongan nabi?”
12 b Seorang yang tinggal di sana berkata, “Lalu, siapakah bapak mereka?” Sebab itu, muncul suatu pepatah: “Apakah Saul juga termasuk golongan nabi?”
13 Sesudah bernubuat seperti nabi, pergilah Saul ke bukit pengurbanan.
14 Lalu, pamannya bertanya kepada Saul dan pelayannya, “Ke mana kalian pergi?”
Jawabnya, “Mencari keledai-keledai itu. Karena kami tidak juga mendapatkannya, kami pergi kepada Samuil.”
15 Kata paman Saul, “Ceritakanlah padaku, apa yang dikatakan Samuil kepada kalian.”
16 Kata Saul kepada pamannya, “Ia memberitahukan dengan jelas kepada kami bahwa keledai-keledai itu telah ditemukan.” Sedangkan soal kerajaan yang dikatakan Samuil itu tidak diberitahukannya kepada pamannya.
Saul Dipilih Jadi Raja
17 Samuil memanggil bangsa itu berkumpul menghadap Allah di Mizpa. 18 Katanya kepada bani Israil, “Beginilah firman Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, ‘Aku telah menuntun orang Israil keluar dari Mesir. Aku telah melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan semua kerajaan yang menindas kamu.’ 19 Akan tetapi, pada hari ini kamu menolak Tuhanmu yang menyelamatkan kamu dari segala kemalangan dan kesesakanmu. Kamu berkata kepada-Nya, ‘Tidak, angkatlah seorang raja atas kami.’ Maka sekarang, berdirilah di hadirat Allah menurut suku-sukumu dan menurut kaum-kaummu.”
20 Samuil menyuruh semua suku Israil menghadap, lalu terpilihlah suku Binyamin. 21 Kemudian, ia menyuruh suku Binyamin menghadap menurut kaum-kaumnya, lalu terpilihlah kaum Matri dan akhirnya terpilihlah Saul bin Kis. Tetapi, ketika mereka mencarinya, ia tak ditemukan. 22 Sebab itu, mereka menanyakan petunjuk Allah lagi, “Apakah orang itu sudah datang kemari?”
Jawab Allah, “Lihat, ia menyembunyikan diri di antara barang-barang.”
23 Maka, berlarilah mereka menjemput dia dari sana. Ketika ia berdiri di antara bangsa itu, ia lebih tinggi daripada semua orang di antara bangsa itu dari bahu ke atas. 24 Kata Samuil kepada seluruh bangsa itu, “Lihatlah orang yang dipilih Allah! Tidak ada yang seperti dia di antara seluruh bangsa ini.” Lalu, bersoraklah seluruh bangsa itu, katanya, “Hidup sang raja!”
25 Kemudian, Samuil menyampaikan peraturan-peraturan perihal kerajaan kepada bangsa itu. Ia menuliskannya pada sebuah kitab dan meletakkannya di hadirat Allah. Setelah itu, Samuil melepas seluruh bangsa itu pulang ke rumahnya masing-masing.
26 Saul juga pulang ke rumahnya di Gibea disertai orang-orang gagah perkasa yang hatinya telah digerakkan Allah. 27 Tetapi, beberapa orang dursila berkata, “Masakan orang ini dapat menyelamatkan kita?” Mereka meremehkan dia dan tidak mau membawa persembahan kepadanya. Meskipun demikian, Saul berdiam diri saja.
 
11
Raja Saul Selamatkan Penduduk Yabes
1 Beberapa waktu kemudian, Nahas, orang Amon, datang dan berkemah mengepung Yabes-Gilead. Semua orang Yabes berkata kepada Nahas, “Ikatlah perjanjian dengan kami maka kami akan takluk kepada Tuan.”
2 Tetapi, Nahas, orang Amon itu, berkata kepada mereka, “Dengan syarat inilah aku mau mengikat perjanjian dengan kamu: Semua mata kananmu harus dicungkil sehingga seluruh orang Israil tercoreng mukanya.”
3 Kata para tua-tua Yabes kepadanya, “Berilah kami kelonggaran tujuh hari lamanya supaya kami dapat mengirimkan beberapa utusan ke seluruh daerah Israil. Jika tidak ada yang menyelamatkan kami, barulah kami akan menyerahkan diri kepada Tuan.”
4 Para utusan pun sampai di Gibea, kota Saul. Ketika mereka menyampaikan permasalahan itu kepada bangsa itu, menangislah seluruh bangsa dengan suara nyaring. 5 Sementara itu, Saul baru saja datang dari ladang. Ia berjalan di belakang lembunya. Lalu, tanya Saul, “Apa yang terjadi dengan orang banyak ini? Mengapa mereka menangis?” Mereka pun menceritakan kepadanya permasalahan orang-orang Yabes.
6 Ketika Saul mendengar permasalahan itu, turunlah Ruh Allah ke atasnya dengan penuh kuasa, dan amarahnya pun menyala-nyala dengan hebatnya. 7 Ia mengambil sepasang lembu, memotong-motong lembu itu, lalu mengirimkannya ke seluruh daerah Israil dengan perantaraan beberapa utusan. Pesannya, “Siapa tidak maju mengikuti Saul dan Samuil, beginilah lembu-lembunya akan diperlakukan.” Rasa takut dari Allah melanda bangsa itu sehingga mereka pun maju dengan serentak. 8 Ketika Saul menghitung mereka di Bezek, ada tiga ratus ribu orang Israil dan tiga puluh ribu orang Yuda.
9 Kepada utusan-utusan yang datang itu diberitahukan, “Beginilah harus kamu katakan kepada orang Yabes-Gilead, ‘Besok, pada waktu hari panas terik, kamu akan mendapat kelepasan.’ ” Utusan-utusan itu pulang dan memberitahukan hal itu kepada orang-orang Yabes sehingga mereka pun bersukacita. 10 Maka, kata penduduk Yabes kepada Nahas, “Besok kami akan menyerahkan diri kepadamu. Perbuatlah terhadap kami apa pun yang kamu pandang baik.”
11 Keesokan harinya, Saul membagi rakyat menjadi tiga pasukan. Mereka masuk ke tengah-tengah perkemahan musuh pada waktu jaga pagi dan menewaskan orang Amon hingga saat hari panas terik. Orang-orang yang tersisa tercerai-berai, sampai-sampai tidak ada dua orang yang masih bersama-sama.
12 Kemudian, rakyat berkata kepada Samuil, “Siapa yang pernah berkata, ‘Masakan Saul bertakhta atas kita?’ Serahkanlah orang-orang itu. Akan kami bunuh mereka.”
13 Tetapi, kata Saul, “Tak seorang pun boleh dibunuh hari ini karena pada hari ini Allah telah mengaruniakan kemenangan di Israil.”
14 Maka, kata Samuil kepada bangsa itu, “Marilah kita pergi ke Gilgal dan membaharui jabatan raja di sana.” 15 Lalu, pergilah seluruh bangsa itu ke Gilgal. Di sana, yaitu di Gilgal, di hadirat Allah, mereka menobatkan Saul menjadi raja, dan mempersembahkan kurban-kurban perdamaian. Saul beserta semua orang Israil sangat bersukacita di sana.
 
12
Pidato Perpisahan Nabi Samuil
1 Samuil berkata kepada semua orang Israil, “Aku telah mendengarkan segala perkataan yang kamu sampaikan kepadaku dan telah mengangkat seorang raja atas kamu. 2 Sekarang raja itulah yang menjadi pemimpinmu. Aku sendiri sudah tua dan beruban, tetapi anak-anakku ada bersamamu. Aku telah memimpin kamu sejak masa mudaku sampai hari ini. 3 Inilah aku. Di hadapan Allah dan di hadapan orang yang dilantik-Nya, adukanlah aku: Siapakah yang lembunya atau keledainya pernah kuambil? Siapakah yang pernah kuperas atau kutindas? Dari tangan siapakah aku pernah menerima suap supaya aku tutup mata? Aku akan mengembalikannya kepadamu.”
4 Jawab mereka, “Tuan tidak pernah memeras kami, menindas kami, atau menerima apa-apa dari tangan siapa pun.”
5 Samuil berkata kepada mereka, “Allah menjadi saksi pada hari ini, begitu juga orang yang dilantik-Nya, bahwa kamu tidak mendapati apa-apa di dalam tanganku.”
Kata mereka, “Dialah saksi.”
6 a Kata Samuil kepada bangsa itu, “Allah juga yang mengangkat Musa dan Harun, dan yang menuntun nenek moyangmu keluar dari Tanah Mesir. 7 Sekarang, berdirilah. Aku hendak beperkara dengan kamu di hadapan Allah mengenai segala perbuatan adil yang dilakukan Allah bagi kamu dan bagi nenek moyangmu.
8 b Setelah Yakub datang ke Mesir dan setelah nenek moyangmu berseru-seru kepada Allah, Allah mengutus Musa dan Harun untuk membawa nenek moyangmu keluar dari Mesir, serta menghantar mereka tinggal di tempat ini.
9 c Akan tetapi, mereka melupakan Allah, Tuhan mereka, sehingga Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan Sisera, yaitu panglima tentara Hazor, ke dalam tangan orang Filistin, dan ke dalam tangan raja Moab. Orang-orang itu memerangi mereka. 10 d Lalu, mereka berseru kepada Allah dan berkata, ‘Kami telah berdosa sebab kami telah meninggalkan Allah dan beribadah kepada dewa-dewa Baal serta patung-patung Dewi Astoret. Sekarang, lepaskanlah kami dari tangan musuh-musuh kami maka kami akan beribadah kepada-Mu.’ 11 e Kemudian, Allah mengutus Yerubaal, Barak, Yefta, dan Samuil. Ia melepaskan kamu dari tangan musuh-musuhmu di segala penjuru sehingga kamu tinggal dengan aman.
12 f Tetapi, ketika kamu melihat bahwa Nahas, raja bani Amon, mendatangi kamu, maka kamu berkata kepadaku, ‘Tidak, harus ada raja yang bertakhta atas kami.’ Padahal Allah, Tuhanmu, adalah rajamu. 13 Sekarang, inilah raja yang telah kamu pilih dan yang kamu minta itu. Lihat, Allah telah mengangkat seorang raja atasmu. 14 Jika kamu bertakwa kepada Allah, beribadah kepada-Nya, mematuhi-Nya, dan tidak mendurhaka terhadap titah Allah, dan jika kamu serta raja yang bertakhta atasmu itu hidup mengikuti Allah, Tuhanmu, maka baiklah keadaanmu. 15 Akan tetapi, jika kamu tidak mau mematuhi Allah, malah mendurhaka terhadap titah Allah, maka tangan Allah akan melawan kamu, seperti Ia melawan nenek moyangmu dahulu.
16 Sekarang, tetaplah berdiri dan lihatlah hal besar yang akan dilakukan Allah di depan matamu. 17 Sekarang ini musim menuai gandum, bukan? Namun, aku akan berseru kepada Allah supaya Ia menurunkan guruh dan hujan. Dengan demikian, kamu akan tahu dan sadar bahwa di mata Allah besarlah kejahatan yang telah kamu lakukan dengan meminta seorang raja bagimu.”
18 Kemudian, Samuil berseru kepada Allah, dan pada hari itu Allah menurunkan guruh dan hujan sehingga seluruh bangsa itu menjadi sangat takut kepada Allah dan kepada Samuil.
19 Kata seluruh bangsa itu kepada Samuil, “Berdoalah kepada Allah, Tuhanmu, bagi hamba-hambamu ini supaya jangan kami mati. Kami telah menambah segala dosa kami dengan kejahatan ini, yaitu meminta seorang raja bagi kami.”
20 Kata Samuil kepada bangsa itu, “Jangan takut, kamu memang telah melakukan segala kejahatan ini, tetapi jangan berhenti mengikuti Allah. Beribadahlah kepada Allah dengan segenap hatimu. 21 Jangan menyimpang, mengikuti kesia-siaan yang tidak memberikan faedah dan tidak menyelamatkan, karena semua itu kesia-siaan belaka. 22 Allah tidak akan menelantarkan umat-Nya demi nama-Nya yang besar itu karena Allah telah berkenan menjadikan kamu umat-Nya. 23 Mengenai aku, pantang bagiku untuk berbuat dosa kepada Allah dengan berhenti mendoakan kamu. Aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus. 24 Hanya, bertakwalah kepada Allah dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu. Perhatikanlah, betapa besarnya hal-hal yang telah dilakukan-Nya bagimu. 25 Akan tetapi, jika kamu tetap berbuat jahat, maka kamu atau pun rajamu akan dibinasakan.”
 
13
Ketidaktaatan Raja Saul
1 Saul sudah berumur ketika ia naik takhta. Setelah bertakhta dua tahun lamanya atas Israil, 2 Saul memilih tiga ribu orang dari antara orang Israil. Dua ribu orang menyertai Saul di Mikhmas dan di Gunung Bait-El, sedangkan seribu orang menyertai Yonatan di Gibea-Binyamin. Rakyat yang selebihnya disuruhnya pulang ke kemahnya masing-masing.
3 Yonatan mengalahkan pasukan pendudukan orang Filistin di Geba, dan hal itu didengar oleh orang Filistin. Lalu, Saul memerintahkan agar sangkakala ditiup di seluruh negeri, pikirnya, “Biarlah orang Ibrani mendengar.” 4 Semua orang Israil mendengar kabar yang mengatakan: “Saul telah mengalahkan pasukan pendudukan orang Filistin sehingga orang Filistin sangat membenci orang Israil.” Maka, rakyat pun dikerahkan untuk bergabung dengan Saul di Gilgal.
5 Kemudian, orang Filistin berkumpul untuk berperang melawan orang Israil dengan tiga puluh ribu kereta, enam ribu orang pasukan berkuda, dan pasukan sebanyak pasir di tepi laut. Mereka maju dan berkemah di Mikhmas, di sebelah timur Bait-Awen. 6 Ketika orang Israil sadar bahwa mereka terjepit dan bahwa pasukan mereka terdesak, bersembunyilah rakyat di gua-gua, di semak-semak, di bukit-bukit batu, di ruang-ruang bawah tanah, dan di lubang-lubang. 7 Beberapa orang Ibrani bahkan menyeberangi Sungai Yordan ke Tanah Gad dan Gilead, tetapi Saul tetap tinggal di Gilgal dan seluruh pasukan mengikutinya dengan gemetar. 8 a Ia menanti tujuh hari lamanya menurut waktu yang ditentukan oleh Samuil, tetapi Samuil tidak juga datang ke Gilgal sehingga pasukan itu bercerai-berai meninggalkan Saul.
9 Maka, Saul berkata, “Bawalah kepadaku kurban bakaran dan kurban-kurban perdamaian itu.” Lalu, ia mempersembahkan kurban bakaran. 10 Baru saja ia selesai mempersembahkan kurban bakaran, tiba-tiba datanglah Samuil. Saul keluar menyongsong dia untuk mengucapkan salam kepadanya.
11 Samuil bertanya, “Apa yang kaulakukan?”
Jawab Saul, “Ketika kulihat bahwa pasukan itu bercerai-berai meninggalkan aku, sedangkan engkau tidak juga datang pada waktu yang telah ditentukan dan orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas, 12 maka aku berpikir, ‘Sekarang orang Filistin akan datang menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohon belas kasihan Allah.’ Itulah sebabnya, aku memberanikan diri untuk mempersembahkan kurban bakaran.”
13 Kata Samuil kepada Saul, “Perbuatanmu itu bodoh! Engkau tidak memegang teguh perintah yang diberikan Allah, Tuhanmu, kepadamu. Sedianya Allah hendak mengokohkan kerajaanmu atas Israil sampai selama-lamanya, 14 b tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan berlanjut. Allah telah mencari bagi diri-Nya seorang yang berkenan di hati-Nya dan Allah telah menetapkan dia menjadi pemimpin atas umat-Nya sebab engkau tidak memegang teguh apa yang diperintahkan Allah kepadamu.”
15 Samuil pun segera pergi dari Gilgal ke Gibea-Binyamin sementara Saul menghitung pasukan yang masih ada bersamanya, kira-kira enam ratus orang jumlahnya.
16 Saul dan Yonatan, anaknya, serta pasukan yang ada bersama mereka tinggal di Geba-Binyamin, sedangkan orang Filistin berkemah di Mikhmas. 17 Lalu, keluarlah para penjarah dari perkemahan orang Filistin dalam tiga pasukan. Satu pasukan membelok ke jalan menuju Ofra di Tanah Syual, 18 satu pasukan membelok ke jalan menuju Bait-Horon, dan satu pasukan lagi membelok ke jalan menuju daerah yang menghadap Lembah Zeboim, ke arah padang belantara.
19 Pada waktu itu tidak ada seorang tukang besi pun di seluruh Tanah Israil karena kata orang Filistin, “Jangan sampai orang Ibrani membuat pedang atau tombak.” 20 Semua orang Israil harus pergi kepada orang Filistin untuk mengasah mata bajaknya masing-masing, juga besi bajaknya, kapaknya, dan cangkulnya. 21 Biayanya adalah dua pertiga syikal untuk cangkul dan besi bajak serta sepertiga syikal untuk kapak dan untuk memasang kusa.
22 Jadi, pada masa peperangan itu tidak ada sebilah pedang atau sebatang tombak pun di tangan seluruh pasukan yang menyertai Saul dan Yonatan. Hanya Saul dan Yonatan, anaknya, yang memilikinya.
Kepahlawanan Yonatan
23 Pasukan pendudukan orang Filistin maju ke pelintasan di Mikhmas.
 
14
1 Pada suatu hari Yonatan bin Saul berkata kepada pelayan pembawa senjatanya, “Mari kita menyeberang mendatangi pasukan pendudukan orang Filistin di sebelah sana.” Tetapi, ia tidak memberitahukan hal itu kepada ayahnya.
2 Sementara itu, Saul tinggal di ujung daerah Gibea, di bawah pohon delima di Migron. Pasukan yang menyertainya kira-kira ada enam ratus orang. 3 Ahia bin Ahitub, saudara Ikabod bin Pinehas bin Eli, imam Allah di Silo, adalah orang yang memakai baju efod pada waktu itu. Pasukan itu tidak mengetahui bahwa Yonatan telah pergi.
4 Di antara pelintasan-pelintasan yang dicari Yonatan untuk menyeberang ke tempat pasukan pendudukan orang Filistin, ada tebing bukit batu di sebelah sana dan sini, yang satu bernama Bozes dan yang lain bernama Sene. 5 Tebing yang satu menjulang di sebelah utara, berhadapan dengan Mikhmas, sedangkan yang lain berada di sebelah selatan, berhadapan dengan Geba.
6 Yonatan berkata kepada pelayan pembawa senjatanya, “Mari kita menyeberang mendatangi pasukan pendudukan orang-orang yang tak berkhitan itu. Barangkali Allah akan bertindak bagi kita karena entah dengan banyak atau sedikit orang Allah sanggup menyelamatkan, tak ada yang dapat mencegah-Nya.” 7 Maka, kata pembawa senjatanya itu kepadanya, “Lakukanlah segala yang Tuan niatkan. Majulah. Hamba menyertai Tuan sesuai dengan niat Tuan.”
8 Kata Yonatan lagi, “Perhatikanlah, kita akan menyeberang mendatangi orang-orang itu dan memperlihatkan diri kita kepada mereka. 9 Jika mereka berkata kepada kita begini, ‘Tunggulah, kami akan datang kepadamu,’ maka kita akan tetap berdiri di tempat kita, dan tidak naik menemui mereka. 10 Tetapi, jika mereka berkata begini, ‘Naiklah ke tempat kami,’ maka kita akan naik. Itu berarti Allah telah menyerahkan mereka ke dalam tangan kita. Itulah tandanya bagi kita.”
11 Kemudian, keduanya memperlihatkan diri kepada pasukan pendudukan orang Filistin. Berkatalah orang Filistin, “Tengok! Orang-orang Ibrani itu keluar dari lubang-lubang tempat mereka menyembunyikan diri.” 12 Lalu, orang-orang dari pasukan pendudukan itu berkata kepada Yonatan dan kepada pembawa senjatanya, “Naiklah ke tempat kami. Kami akan memberitahukan sesuatu kepadamu.” Maka, Yonatan berkata kepada pembawa senjatanya, “Naiklah, ikuti aku. Allah telah menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Israil.”
13 Yonatan pun memanjat dengan tangan dan kakinya sementara pembawa senjatanya mengikutinya. Kemudian, orang-orang itu berguguran di hadapan Yonatan, dan pembawa senjatanya menewaskan mereka dari belakangnya. 14 Dalam pembantaian pertama yang dilakukan oleh Yonatan dan pembawa senjatanya, kira-kira dua puluh orang tewas dalam jarak kira-kira setengah alur pembajakan ladang.
15 Maka, terjadilah kegemparan di perkemahan, di padang, dan di antara seluruh pasukan. Juga pasukan pendudukan dan para penjarah itu gempar. Bumi pun gempa sehingga terjadilah kegemparan yang luar biasa.
16 Sementara itu, para pengintai Saul di Gibea-Binyamin memperhatikan bahwa pasukan musuh tampaknya berserakan ke sana kemari. 17 Maka, Saul berkata kepada pasukan yang menyertainya, “Hitunglah dan periksalah, siapa yang pergi dari antara kita.” Setelah mereka menghitung, ternyata Yonatan dan pembawa senjatanya tidak ada.
18 Kata Saul kepada Ahia, “Bawalah kemari tabut perjanjian Allah.” Pada waktu itu tabut perjanjian Allah ada bersama bani Israil. 19 Tetapi, sementara Saul berbicara kepada imam, huru-hara di perkemahan orang Filistin terus bertambah besar. Saul pun berkata kepada imam, “Tak usahlah.”
20 Lalu, Saul dan seluruh pasukan yang menyertainya berkumpul. Ketika mereka masuk ke medan perang, tampak pedang setiap orang mengenai kawan-kawannya. Huru-hara itu sangat besar. 21 Orang-orang Ibrani yang sebelumnya menyertai orang Filistin dan maju bersama orang Filistin ke perkemahan itu dari daerah sekitar, turut pula bergabung dengan orang Israil yang menyertai Saul dan Yonatan. 22 Semua orang Israil yang bersembunyi di Pegunungan Efraim mendengar bahwa orang Filistin telah melarikan diri, lalu mereka pun turut mengejar orang-orang itu dalam peperangan. 23 Demikianlah Allah menyelamatkan orang Israil pada hari itu. Peperangan itu meluas sampai ke Bait Awen.
Yonatan Dibebaskan dari Kutuk
24 Namun, pada hari itu orang Israil ditimpa kesusahan karena Saul telah memberlakukan kutuk atas rakyat, katanya, “Terkutuklah orang yang makan makanan apa pun sebelum magrib, sebelum aku membalas musuh-musuhku.” Sebab itu, tak seorang pun di antara pasukan mengecap suatu makanan.
25 Seluruh pasukan negeri itu masuk ke sebuah hutan yang di permukaan tanahnya ada madu. 26 Sementara mereka memasuki hutan itu, tampaklah madu bertetesan. Meskipun demikian, tak seorang pun berani mengambilnya ke mulut dengan tangan karena rakyat merasa takut dengan adanya sumpah itu. 27 Akan tetapi, Yonatan tidak mendengar ketika ayahnya memberlakukan sumpah atas rakyat. Sebab itu, ia mengulurkan ujung tongkat yang ada di tangannya dan mencelupkannya ke dalam sarang lebah. Dengan tangannya dicicipnya madu itu di mulutnya, lalu menjadi teranglah matanya. 28 Kemudian, salah seorang dari antara pasukan itu berkata, “Ayah Tuan sungguh-sungguh telah memberlakukan sumpah di antara rakyat dengan berkata, ‘Terkutuklah orang yang makan makanan apa pun pada hari ini.’ Itulah sebabnya, pasukan menjadi letih lesu.”
29 Kata Yonatan, “Ayahku telah menyusahkan negeri ini. Lihat, betapa terangnya mataku setelah kukecap madu itu sedikit saja. 30 Terlebih lagi jika pada hari ini rakyat boleh makan dengan bebas dari hasil jarahan musuh yang mereka dapatkan. Tetapi sekarang, tidak banyak yang tewas di antara orang Filistin.”
31 Pada hari itu mereka mengalahkan orang Filistin dari Mikhmas sampai ke Ayalon. Pasukan itu sudah sangat letih lesu. 32 Maka, mereka menyerbu jarahan, mengambil kawanan kambing domba, lembu dan juga anak lembu, lalu menyembelih semua itu di tanah. Dagingnya mereka makan, dan juga darahnya. 33 a Kemudian, kepada Saul dikabarkan demikian, “Ketahuilah, rakyat berdosa terhadap Allah karena mereka menyantap daging dan juga darahnya.”
Katanya, “Kamu telah berbuat khianat. Gulingkanlah kemari sebuah batu besar sekarang juga.” 34 Kata Saul pula, “Menyebarlah di antara rakyat dan katakan pada mereka, ‘Bawa kemari lembu dan domba masing-masing, lalu sembelihlah di sini dan makanlah. Janganlah berdosa terhadap Allah dengan makan daging dan juga darahnya.’ ”
Maka, pada malam itu seluruh rakyat membawa lembunya masing-masing dan menyembelihnya di sana. 35 Kemudian, Saul membangun bagi Allah sebuah mazbah, yaitu tempat pembakaran kurban. Itulah mazbah yang mula-mula dibangunnya bagi Allah.
36 Saul berkata, “Mari kita pergi mengejar orang Filistin malam-malam dan merampasi mereka sampai fajar menyingsing. Jangan kita biarkan seorang pun dari mereka luput.”
Jawab orang-orang itu, “Lakukanlah segala sesuatu yang dipandang baik oleh Tuanku.”
Tetapi, imam berkata, “Marilah kita menghadap Allah dahulu di sini.”
37 Saul pun menanyakan petunjuk Allah, “Dapatkah aku pergi mengejar orang Filistin? Akankah Kauserahkan mereka ke dalam tangan orang Israil?” Tetapi, pada hari itu Ia tidak menjawabnya.
38 Maka, kata Saul, “Datanglah kemari, hai semua pemimpin pasukan. Cari tahu dan periksalah bagaimanakah dosa ini terjadi pada hari ini. 39 Demi Allah, Tuhan yang hidup, yang menyelamatkan orang Israil, sekalipun dosa itu dilakukan oleh Yonatan, anakku, ia pasti dihukum mati.” Akan tetapi, tak seorang pun dari seluruh pasukan itu memberinya jawaban.
40 Kemudian, ia berkata kepada semua orang Israil, “Kamu berdiri di sebelah sana. Aku dan Yonatan, anakku, berdiri di sebelah sini.” Jawab rakyat kepada Saul, “Lakukanlah apa yang dipandang baik oleh Tuanku.”
41 c Kata Saul kepada Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, “Nyatakanlah kebenarannya.” Ternyata Saul dan Yonatanlah yang terkena undib , sedangkan rakyat terluput. 42 Kata Saul, “Buanglah undi di antara aku dengan Yonatan, anakku.” Yonatan pun terkena undi.
43 Kata Saul kepada Yonatan, “Beritahukanlah kepadaku apa yang telah kaulakukan.” Lalu, Yonatan memberitahu dia, katanya, “Aku memang telah mengecap sedikit madu dengan ujung tongkat yang ada di tanganku ini. Ya, aku harus mati.”
44 Kata Saul, “Engkau memang harus mati, Yonatan. Jika tidak, Allah akan menjatuhkan azab atasku, bahkan lebih lagi.”
45 Akan tetapi, rakyat berkata kepada Saul, “Masakan Yonatan harus mati, padahal ia telah melakukan penyelamatan yang besar di antara orang Israil? Pantang hal itu terjadi! Demi Allah, Tuhan yang hidup, sehelai rambut kepalanya pun tidak akan jatuh ke tanah karena pada hari ini ia telah bertindak bersama Allah.” Demikianlah rakyat melepaskan Yonatan sehingga ia tidak dihukum mati.
46 Saul berhenti mengejar orang Filistin, dan orang Filistin pun pulang ke tempat mereka.
Catatan tentang Musuh-Musuh dan Keluarga Raja Saul
47 Setelah Saul memegang kendali kerajaan atas Israil, ia memerangi semua musuhnya di segala penjuru. Dilawannya Moab, bani Amon, Edom, raja-raja Zoba, dan orang Filistin. Ke mana pun ia pergi, dibuatnya mereka susah. 48 Ia melakukan perbuatan yang gagah perkasa, mengalahkan orang Amalek, dan melepaskan orang Israil dari tangan orang-orang yang menjarah mereka.
49 Anak-anak Saul ialah Yonatan, Yiswi, dan Malkisua. Sedangkan nama kedua anak perempuannya ialah Merab, yang sulung, dan Mikhal, yang lebih muda. 50 Istri Saul bernama Ahinoam binti Ahimaas, dan panglima tentaranya bernama Abner, anak Ner, paman Saul. 51 Kis, ayah Saul dan Ner, ayah Abner, adalah anak-anak Abiel.
52 Peperangan yang sengit melawan orang Filistin terjadi seumur hidup Saul. Apabila Saul melihat seorang kesatria atau seorang yang gagah perkasa, ia pun mengambilnya menjadi orangnya.
 
15
Saul Ditolak sebagai Raja
1 a Samuil berkata kepada Saul, “Akulah yang telah diutus Allah untuk melantik engkau menjadi raja atas umat-Nya, yaitu Israil. Sekarang, dengarkanlah bunyi firman Allah. 2 b Beginilah firman Allah, Tuhan semesta alam, ‘Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek terhadap orang Israil karena orang Amalek menghadang mereka di jalan setelah mereka keluar dari Mesir. 3 Sekarang pergilah, seranglah orang Amalek. Tumpaslah segala sesuatu yang ada pada mereka. Jangan sayangkan mereka, tetapi habisilah laki-laki dan perempuan, anak-anak dan bayi-bayi yang menyusu, lembu dan domba, unta dan keledai.’ ”
4 Maka, Saul mengerahkan rakyat dan menghitungnya di Telaim. Jumlahnya dua ratus ribu pasukan berjalan kaki dan sepuluh ribu orang Yuda. 5 Saul pergi ke kota orang Amalek dan menyiapkan penyergapan di lembah. 6 Kepada orang Keni Saul berkata, “Pergi, menyingkirlah. Menjauhlah dari antara orang Amalek supaya jangan kamu kulenyapkan bersama mereka karena kamu telah menunjukkan kebaikan kepada seluruh bani Israil setelah mereka keluar dari Mesir.” Maka, orang Keni pun menyingkir dari antara orang Amalek.
7 Kemudian, Saul menyerang orang Amalek dari Hawila sampai ke jalan masuk Syur yang berhadapan dengan Mesir. 8 Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, sedangkan seluruh rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang. 9 Saul dan pasukannya menyelamatkan Agag, kawanan kambing domba dan kawanan lembu yang terbaik, ternak dan anak domba yang gemuk, serta segala sesuatu yang berharga. Ia tidak mau menumpas seluruhnya. Segala sesuatu yang hina dan yang buruk sajalah yang ditumpasnya.
10 Maka, turunlah firman Allah untuk Samuil demikian, 11 “Hati-Ku masygul karena Aku telah mengangkat Saul menjadi raja. Ia telah berpaling dari-Ku dan tidak melaksanakan firman-Ku.” Samuil pun menjadi kesal. Sepanjang malam ia berseru kepada Allah.
12 Lalu, Samuil bangun pagi-pagi untuk bertemu dengan Saul, tetapi kepada Samuil diberitahukan demikian, “Saul telah pergi ke Karmel. Ketahuilah, ia telah mendirikan tugu peringatan bagi dirinya, lalu berbalik dan langsung turun ke Gilgal.”
13 Ketika Samuil sampai di tempat Saul, berkatalah Saul kepadanya, “Kiranya engkau diberkahi Allah! Aku telah melaksanakan firman Allah.”
14 Tanya Samuil, “Lalu, mengapa ada embikan kawanan kambing domba yang sampai ke telingaku? Mengapa kudengar lenguhan kawanan lembu?”
15 Jawab Saul, “Semua itu dibawa dari orang Amalek. Rakyat menyelamatkan kawanan kambing domba dan kawanan lembu yang terbaik untuk dipersembahkan sebagai kurban di hadirat Allah, Tuhanmu. Tetapi, yang selebihnya sudah kami tumpas.”
16 Kata Samuil kepada Saul, “Sudahlah! Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang telah difirmankan Allah kepadaku tadi malam.” Kata Saul kepadanya, “Katakanlah.”
17 Kata Samuil, “Meskipun engkau kecil menurut pandanganmu sendiri, bukankah engkau telah diangkat menjadi kepala atas suku-suku Israil? Allah telah melantik engkau menjadi raja atas orang Israil, 18 dan Allah menyuruh engkau menjalankan suatu tugas, firman-Nya, ‘Pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, yaitu orang Amalek. Perangilah mereka sampai mereka habis.’ 19 Mengapa engkau tidak mematuhi firman Allah, tetapi malah menyambar jarahan itu dan melakukan kejahatan di mata Allah?”
20 Jawab Saul kepada Samuil, “Aku sudah mematuhi firman Allah dan menjalankan apa yang ditugaskan Allah kepadaku. Aku menawan Agag, raja Amalek itu, sedangkan orang Amalek kutumpas. 21 Tetapi, dari jarahan itu rakyat mengambil kawanan kambing domba dan kawanan lembu terbaik dari semua yang harus ditumpas untuk dipersembahkan sebagai kurban kepada Allah, Tuhanmu, di Gilgal.”
22 Kata Samuil,
“Apakah kurban-kurban bakaran dan kurban-kurban sembelihan lebih dikenan Allah
daripada mendengarkan suara Allah?
Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik daripada kurban sembelihan
dan memperhatikan itu lebih baik daripada lemak domba jantan.
23 Sebab pendurhakaan sama seperti dosa bertenung
dan kedegilan sama seperti penyembahan berhala atau terafimc .
Karena engkau telah menolak firman Allah,
maka Ia pun telah menolak engkau sebagai raja.”
24 Kata Saul kepada Samuil, “Aku telah berdosa karena aku telah melanggar firman Allah dan perkataanmu. Aku takut kepada rakyat sehingga perkataan mereka kuturuti. 25 Sekarang, ampunilah kiranya dosaku dan kembalilah bersamaku supaya aku dapat beribadah kepada Allah.”
26 Kata Samuil kepada Saul, “Aku tidak mau kembali bersamamu karena engkau telah menolak firman Allah dan Allah pun telah menolak engkau sebagai raja atas orang Israil.”
27 Begitu Samuil berpaling untuk pergi, dipegangnya punca jubah Samuil hingga terkoyak. 28 Kata Samuil kepadanya, “Pada hari ini Allah telah mengoyakkan kerajaan Israil darimu dan mengaruniakannya kepada orang lain yang lebih baik daripada engkau. 29 Lagi pula, Yang Mahamulia, yang disembah bani Israil, tidak berdusta dan tidak menyesal karena Ia bukanlah manusia sehingga harus menyesal.”
30 Kata Saul, “Aku telah berdosa. Tetapi sekarang, mohon hormati aku di hadapan para tua-tua umatku dan di hadapan orang Israil. Kembalilah bersamaku supaya aku dapat beribadah kepada Allah, Tuhanmu.” 31 Maka, kembalilah Samuil mengikuti Saul, dan Saul pun beribadah kepada Allah.
32 Kemudian, Samuil berkata, “Bawalah kemari Agag, raja orang Amalek itu.” Agag pun datang kepadanya dengan gembira. Pikir Agag, “Tentulah pahitnya maut sudah berlalu.”
33 Kata Samuil,
“Sebagaimana pedangmu membuat perempuan-perempuan kehilangan anak,
demikianlah ibumu akan kehilangan anak di antara perempuan-perempuan.”
Lalu, Samuil mencincang Agag di hadapan Allah di Gilgal.
34 Sesudah itu, Samuil pulang ke Rama, sedangkan Saul pulang ke rumahnya di Gibea, kota Saul. 35 Samuil tidak melihat Saul lagi sampai hari kematiannya karena Samuil berdukacita atas Saul. Hati Allah pun masygul karena Ia telah mengangkat Saul menjadi raja atas orang Israil.
 
16
Daud Dilantik Jadi Raja
1 Berfirmanlah Allah kepada Samuil, “Berapa lama lagi engkau akan berdukacita atas Saul karena Aku telah menolak dia sebagai raja atas Israil? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada seorang Betlehem bernama Isai karena Aku telah memilih bagi-Ku seorang raja dari antara anak-anaknya.”
2 Kata Samuil, “Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya, tentu ia akan membunuhku.”
Firman Allah, “Bawalah sertamu seekor anak lembu betina dan katakanlah, ‘Aku datang untuk mempersembahkan kurban di hadirat Allah.’ 3 Undanglah Isai ke acara kurban itu, dan Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan. Lantiklah bagi-Ku orang yang akan Kusebutkan padamu.”
4 Samuil pun melakukan apa yang difirmankan Allah. Ketika ia tiba di Betlehem, para tua-tua kota itu menyongsong dia dengan gemetar. Tanya mereka, “Apakah Tuan datang dengan maksud damai?”
5 Jawabnya, “Ya, dengan maksud damai. Aku datang untuk mempersembahkan kurban di hadirat Allah. Sucikanlah dirimu dan datanglah bersamaku ke acara kurban ini.” Lalu, ia menyucikan Isai dan anak-anaknya serta mengundang mereka ke acara kurban itu.
6 Pada waktu mereka datang, Samuil memandang Eliab dan berpikir, “Sesungguhnya, orang yang akan dilantik Allah sedang berdiri di hadapan-Nya.”
7 Tetapi, firman Allah kepada Samuil, “Janganlah pandang rupanya atau perawakannya yang tinggi karena Aku telah menolak dia. Allah tidak melihat sebagaimana manusia melihat. Manusia melihat penampilan lahiriah, tetapi Allah melihat hati.”
8 Kemudian, Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di hadapan Samuil. Tetapi, Samuil berkata, “Yang ini pun tidak dipilih Allah.” 9 Lalu, Isai menyuruh Syama lewat. Tetapi, Samuil berkata, “Yang ini pun tidak dipilih Allah.” 10 Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di hadapan Samuil. Tetapi, kata Samuil kepada Isai, “Mereka semua tidak dipilih Allah.” 11 Tanya Samuil kepada Isai, “Inikah semua anakmu?”
Jawabnya, “Masih ada yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan kawanan kambing domba.”
Kata Samuil kepada Isai, “Suruhlah orang menjemput dia karena kita tidak akan duduk makan sebelum ia datang kemari.”
12 Maka, Isai menyuruh orang menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah, dan parasnya elok. Berfirmanlah Allah, “Segeralah lantik dia karena inilah dia.”
13 Samuil mengambil tabung tanduknya yang berisi minyak itu dan melantik dia di tengah abang-abangnya. Maka, sejak hari itu dan seterusnya, Ruh Allah turun atas Daud dengan penuh kuasa. Setelah itu, Samuil segera pulang ke Rama.
Daud di Istana Raja Saul
14 Pada waktu itu, Ruh Allah telah menjauh dari Saul, dan ia diganggu oleh ruh jahat yang diizinkan Allah.
15 Para pegawai Saul berkata kepadanya, “Sesungguhnya, ada ruh jahat yang diizinkan Allah mengganggu Tuanku. 16 Hendaklah Tuanku memerintahkan hamba-hambamu yang ada di hadapan Tuanku ini untuk mencari orang yang pandai memetik kecapi. Nanti, apabila ruh jahat yang diizinkan Allah itu datang kepada Tuanku, ia harus memetik kecapi sehingga Tuanku merasa nyaman.”
17 Kata Saul kepada para pegawainya, “Carikanlah bagiku seorang yang dapat memetik kecapi dengan baik. Bawalah dia menghadap aku.”
18 Salah satu dari antara orang-orang muda itu berkata, “Sesungguhnya, aku pernah melihat seorang anak Isai, orang Betlehem, yang pandai memetik kecapi. Ia seorang kesatria yang gagah perkasa, dan juga seorang pejuang. Selain itu, ia pandai berbicara dan perawakannya bagus. Allah menyertai dia.”
19 Maka, Saul mengirim beberapa utusan kepada Isai dengan pesan, “Suruhlah anakmu Daud, yang suka menggembala kawanan kambing domba itu, menghadap aku.” 20 Kemudian, Isai mengambil seekor keledai. Dimuatinya keledai itu dengan roti, sebuah kantung kulit berisi air anggur, dan seekor anak kambing, lalu dikirimnya semua itu kepada Saul dengan perantaraan Daud, anaknya.
21 Daud pun datang menghadap Saul dan menjadi pelayannya. Saul sangat mengasihi Daud sehingga ia dijadikan pembawa senjatanya. 22 Lalu, Saul menyuruh orang menemui Isai dengan pesan, “Biarlah Daud tetap menjadi pelayanku karena aku menyukainya.”
23 Jadi, apabila ruh jahat yang diizinkan Allah itu datang kepada Saul, maka Daud akan mengambil kecapi dan memetiknya. Setelah itu, Saul akan merasa lega dan nyaman, lalu ruh jahat itu pun menjauh darinya.
Jaluta Tantang Tentara Israil
 
17
1 Orang Filistin mengerahkan pasukannya untuk berperang. Mereka berkumpul di Sokho, di Tanah Yuda, dan berkemah di antara Sokho dan Azeka, di Efes-Damim. 2 Saul dan orang Israil pun berkumpul, lalu berkemah di Lembah Elah. Mereka mengatur barisan perangnya, berhadapan dengan orang Filistin. 3 Orang Filistin berdiri di gunung sebelah sana, sedangkan orang Israil berdiri di gunung sebelah sini. Di antara mereka terbentang suatu lembah.
4 Kemudian, tampillah seorang kesatria dari perkemahan orang Filistin yang bernama Jalut, dari Gat. Tingginya enam hastaa lebih sejengkal. 5 Ia memakai ketopong tembaga di kepalanya serta baju zirah yang bersisik seberat lima ribu syikal tembaga. 6 Di kakinya ada pelindung dari tembaga, dan sebuah lembing tembaga tersandang di antara kedua bahunya. 7 Batang tombaknya seperti pesa tukang tenun, berat mata tombaknya enam ratus syikal besi. Seorang pembawa perisai berjalan di depannya.
8 Ia berdiri dan berseru kepada barisan Israil. Katanya kepada mereka “Mengapa kamu keluar mengatur barisan perang? Aku seorang Filistin dan kamu adalah hamba-hamba Saul, bukan? Pilihlah satu orang mewakilimu untuk turun menghadapi aku. 9 Jika ia sanggup bertarung dengan aku dan membunuh aku, maka kami akan menjadi hamba-hambamu. Tetapi, jika aku menang melawan dia dan membunuh dia, maka kamu harus menjadi hamba-hamba kami dan takluk kepada kami.” 10 Kata orang Filistin itu lagi, “Aku menantang barisan Israil hari ini. Hadapkanlah satu orang padaku untuk bertarung satu lawan satu.” 11 Ketika Saul dan semua orang Israil mendengar perkataan orang Filistin itu, mereka menjadi kecut hati dan sangat ketakutan.
Daud Tiba di Medan Peperangan
12 Daud adalah anak Isai, orang Efrata dari Betlehem-Yuda. Isai memiliki delapan orang anak laki-laki. Pada zaman Saul, ia termasuk orang yang sudah sangat tua di antara orang-orang sebangsanya. 13 Ketiga anak Isai yang tertua pergi berperang mengikut Saul. Mereka adalah Eliab, yang sulung; Abinadab, yang kedua; dan Syama, yang ketiga. 14 Sedangkan Daud adalah anak yang bungsu. Ketiga anak yang tertua itu mengikut Saul, 15 tetapi Daud selalu pulang-balik dari Saul ke Betlehem untuk menggembalakan kawanan kambing domba ayahnya.
16 Empat puluh hari lamanya orang Filistin itu tampil. Ia datang mendekat pada pagi dan petang hari.
17 Sementara itu, Isai berkata kepada Daud, anaknya, “Lekas bawakan seefab bertih padi-padian dan sepuluh ketul roti ini untuk abang-abangmu di perkemahan. 18 Bawakan juga sepuluh potong keju ini untuk pemimpin pasukan seribu. Tengoklah apakah abang-abangmu selamat, lalu bawalah pulang suatu tanda dari mereka.” 19 Pada waktu itu, Saul beserta ketiga abang Daud dan seluruh orang Israil berada di Lembah Elah, sedang berperang melawan orang Filistin.
20 Daud pun bangun pagi-pagi, lalu menitipkan kawanan kambing dombanya kepada seorang gembala. Setelah itu, ia mengangkat muatannya, lalu pergi, seperti diperintahkan Isai kepadanya. Ia sampai di parit perlindungan pada waktu pasukan sedang keluar menuju barisan perang sambil memekikkan sorak perang. 21 Orang Israil dan orang Filistin mengatur barisannya masing-masing, barisan perang berhadapan dengan barisan perang. 22 Daud menitipkan barang-barangnya kepada penjaga barang, lalu berlari ke tempat barisan perang dan menanyakan keadaan abang-abangnya. 23 Sementara ia berbicara dengan mereka, tiba-tiba kesatria bangsa Filistin dari Gat yang bernama Jalut itu maju dari barisan tentara Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang sama seperti sebelumnya dan Daud mendengarnya. 24 Semua orang Israil lari menjauh begitu mereka melihat orang itu. Mereka sangat ketakutan.
25 Kata orang Israil, “Lihatkah kamu orang yang maju itu? Sungguh, ia maju untuk mencemooh orang Israil. Orang yang dapat membunuhnya akan dianugerahi raja kekayaan yang besar. Kepadanya akan dikaruniakan anak baginda yang perempuan, dan kaum keluarganya akan dibebaskan dari pajak di Israil.”
26 Daud pun bertanya kepada orang-orang yang berdiri bersamanya, “Apa yang akan dilakukan terhadap orang yang dapat membunuh orang Filistin ini dan yang dapat menghapus cela ini dari Israil? Siapakah orang Filistin yang tak berkhitan itu sehingga ia mencemooh barisan perang dari Tuhan yang hidup?”
27 Rakyat menjawabnya seperti tadi, “Begitulah akan dilakukan terhadap orang yang membunuh dia.”
28 Eliab, abangnya yang tertua, mendengar percakapannya dengan orang-orang itu. Maka, menyalalah amarah Eliab terhadap Daud, katanya, “Mengapa engkau datang kemari? Kepada siapa kautitipkan kawanan kambing domba yang sedikit itu di padang belantara? Aku mengenal keangkuhan dan kejahatan hatimu. Engkau datang hanya untuk menonton peperangan ini, bukan?”
29 Kata Daud, “Apa yang telah kulakukan? Hanya berbincang-bincang saja, bukan?” 30 Ia pun menjauhi abangnya, lalu beralih pada orang lain dan menanyakan hal serupa. Lagi-lagi rakyat memberi jawaban yang sama seperti sebelumnya. 31 Rupanya, perkataan yang diucapkan Daud itu didengar orang, lalu dilaporkan kepada Saul. Saul pun menyuruh orang untuk menjemput dia.
32 Kemudian, kepada Saul Daud berkata, “Jangan ada seorang pun yang tawar hati karena orang itu. Hambamu ini akan pergi bertarung menghadapi orang Filistin itu.”
33 Kata Saul kepada Daud, “Engkau tidak akan sanggup menghadapi orang Filistin itu dan bertarung dengannya. Engkau masih muda, sedangkan ia adalah pejuang sejak mudanya.”
34 Tetapi, kata Daud kepada Saul, “Hambamu ini biasa menggembalakan domba-domba ayahnya. Jika singa atau beruang datang melarikan seekor anak domba dari kawanannya, 35 maka hamba akan pergi mengejarnya, lalu menghajar dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Jika ia bangkit melawan hamba, maka hamba akan merenggut surainya, lalu menghajar dan membunuhnya. 36 Singa atau pun beruang sudah pernah hamba bunuh. Maka, orang Filistin yang tak berkhitan ini pun akan menjadi seperti salah satu dari hewan-hewan itu karena ia telah mencemooh barisan perang dari Tuhan yang hidup.” 37 Kata Daud lagi, “Allah, yang telah melepaskan hamba dari cakar singa serta cakar beruang, Dialah yang akan melepaskan hamba dari tangan orang Filistin ini.”
Kata Saul kepada Daud, “Pergilah, Allah kiranya menyertai engkau.”
38 Kemudian, Saul memasangkan pada Daud pakaian perangnya. Dipakaikannya ketopong tembaga di kepalanya, dan dikenakannya baju zirah padanya. 39 Daud mengikatkan pedangnya pada pakaian perangnya, lalu mencoba berjalan karena ia belum pernah memakainya.
Kata Daud kepada Saul, “Hamba tidak dapat berjalan dengan pakaian ini karena hamba belum pernah memakainya.” Lalu, Daud menanggalkan semua itu.
Pertarungan Daud dengan Jalut
40 Daud mengambil tongkatnya, lalu memilih lima butir batu yang licin dari sungai. Dimasukkannya batu-batu itu ke dalam kantung gembala miliknya, yaitu tasnya, dan dibawanya umbannya. Setelah itu, ia maju mendekati orang Filistin itu.
41 Orang Filistin itu pun datang mendekati Daud sementara orang yang membawa perisainya ada di depannya. 42 Ketika orang Filistin itu melihat dan mengamati Daud, ia memandangnya remeh karena Daud masih muda, kemerah-merahan, dan elok rupanya. 43 Kata orang Filistin itu kepada Daud, “Anjingkah aku sehingga engkau datang kepadaku dengan membawa tongkat?” Dikutukinya Daud demi dewa-dewanya. 44 Kata orang Filistin itu lagi kepada Daud, “Kemarilah, akan kuberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang!”
45 Kata Daud kepada orang Filistin itu, “Engkau datang kepadaku dengan pedang, tombak, dan lembing, tetapi aku datang kepadamu dengan nama Allah, Tuhan semesta alam, yaitu Tuhan dari barisan perang Israil yang kaucemooh itu. 46 Pada hari ini juga Allah akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku. Aku akan membunuhmu dan memenggal kepalamu. Pada hari ini juga akan kuberikan bangkai pasukan Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di bumi. Dengan demikian, seluruh bumi akan tahu bahwa ada Tuhan di Israil, 47 dan seluruh jemaah ini akan tahu bahwa Allah tidak menyelamatkan dengan pedang dan tombak karena peperangan ini adalah milik Allah. Ia akan menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.”
48 Pada waktu orang Filistin itu maju mendekat untuk menghadapi Daud, berlarilah Daud dengan cepat ke arah barisan perang musuh untuk menghadapi orang Filistin itu. 49 Daud menyusupkan tangan ke dalam kantungnya dan mengambil sebutir batu dari dalamnya. Ia pun mengumbannya, lalu batu itu tepat mengenai dahi orang Filistin itu dan terbenam dalam dahinya sehingga orang itu roboh terjerembap ke tanah.
50 Demikianlah Daud menang atas orang Filistin itu dengan umban dan batu. Ia menghantam dan membunuh orang Filistin itu tanpa pedang di tangannya.
51 Daud pun berlari, lalu berdiri di atas tubuh orang Filistin itu. Diambilnya pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu dibunuhnya orang itu. Dengan pedang itu pula dipenggalnya kepalanya.
Ketika orang Filistin melihat bahwa kesatria mereka tewas, larilah mereka. 52 Maka, orang-orang Israil dan Yuda datang sambil bersorak-sorak. Mereka mengejar orang Filistin sampai ke jalan masuk Gat dan ke pintu gerbang Ekron. Orang-orang Filistin yang terbunuh bergelimpangan di jalan menuju Saarim sampai ke Gat dan Ekron. 53 Setelah mengejar orang Filistin, bani Israil kembali dan menjarah perkemahan orang-orang itu. 54 Daud mengambil kepala orang Filistin itu dan membawanya ke Yerusalem, sedangkan senjata-senjata orang itu ditaruhnya di dalam kemahnya.
55 Pada waktu Saul melihat Daud maju menghadapi orang Filistin itu, ia bertanya kepada Abner, panglima tentaranya, “Anak siapakah orang muda itu, Abner?”
Jawab Abner, “Demi hidupmu, ya Raja, hamba tidak tahu.”
56 Kata raja, “Tanyakanlah, anak siapa pemuda itu.”
57 Sekembalinya Daud usai membunuh orang Filistin itu, Abner menjemput dia dan membawanya ke hadapan Saul. Kepala orang Filistin itu masih ada di tangannya.
58 Tanya Saul kepadanya, “Anak siapakah engkau, anak muda?”
Jawab Daud, “Anak Isai, hamba Tuanku orang Betlehem.”
 
18
Daud dan Yonatan
1 Setelah Daud selesai berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud, dan Yonatan mengasihi dia seperti dirinya sendiri. 2 Pada hari itu juga Saul mengambil Daud sebagai orangnya dan tidak mengizinkan dia pulang ke rumah ayahnya. 3 Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud sebab ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri. 4 Kemudian, Yonatan menanggalkan jubah yang dikenakannya dan memberikannya kepada Daud, begitu pula pakaian perangnya, pedangnya, busur panahnya, sampai ikat pinggangnya.
Raja Saul Benci kepada Daud
5 Daud pergi ke mana pun Saul mengutusnya. Ia selalu berhasil sehingga Saul mengangkat dia menjadi kepala atas para pejuang. Hal itu dipandang baik oleh seluruh rakyat dan juga oleh para pegawai Saul.
6 Suatu kali ketika mereka pulang, seusai Daud menewaskan orang Filistin, keluarlah perempuan-perempuan dari semua kota di Israil sambil menyanyi dan menari. Mereka menyongsong Raja Saul dengan rebana, dengan lagu-lagu sukaria, dan dengan kecapi tiga dawai. 7 a Sambil tertawa-tawa perempuan-perempuan itu menyanyi berbalas-balasan, kata mereka,
“Saul membunuh beribu-ribu,
dan Daud berpuluh-puluh ribu.”
8 Saul menjadi sangat marah. Hatinya kesal dengan perkataan itu sebab pikirnya, “Tentang Daud mereka sebut berpuluh-puluh ribu, tetapi tentang aku mereka sebut beribu-ribu saja. Apa lagi yang akan diperolehnya kalau bukan kerajaan ini?” 9 Maka, sejak hari itu Saul menaruh curiga pada Daud.
10 Keesokan harinya, ruh jahat yang diizinkan Allah turun ke atas Saul dengan penuh kuasa sehingga ia kesurupan di dalam rumah. Daud pun memetik kecapi sebagaimana biasanya sehari-hari. Pada waktu itu ada tombak di tangan Saul. 11 Saul melemparkan tombak itu sebab pikirnya, “Aku hendak menancapkan Daud ke dinding.” Tetapi, Daud mengelak dua kali.
12 Saul menjadi takut kepada Daud sebab Allah menyertainya, sedangkan dari dirinya Ia telah menjauh. 13 Sebab itu, Saul menjauhkan Daud dari dirinya dengan menjadikan dia pemimpin pasukan seribu. Daud pun memimpin pergerakan pasukan, 14 dan ia berhasil dalam segala tugas yang dijalankannya karena Allah menyertai dia. 15 Ketika Saul melihat bahwa Daud sangat berhasil, maka takutlah ia kepadanya. 16 Sebaliknya, seluruh orang Israil dan orang Yuda mencintai Daud karena dialah yang memimpin pergerakan mereka.
17 Saul berkata kepada Daud, “Ketahuilah, anakku perempuan yang tertua, yaitu Merab, akan kuberikan kepadamu menjadi istrimu. Hanya, jadilah orang yang gagah perkasa bagiku dan berperanglah dalam peperangan Allah.” Dalam hati Saul berkata, “Jangan tanganku yang menyentuh dia. Biarlah tangan orang Filistin yang melakukannya.”
18 Kata Daud kepada Saul, “Siapakah hamba ini dan siapakah kerabat hamba atau kaum ayah hamba di Israil sehingga hamba menjadi menantu Raja?” 19 Akan tetapi, ketika tiba waktunya Merab binti Saul diserahkan kepada Daud, perempuan itu malah diberikan kepada Adriel, orang Mehola, menjadi istrinya.
20 Di lain pihak, Mikhal binti Saul jatuh cinta kepada Daud. Ketika Saul dikabari tentang hal itu, ia memandangnya baik. 21 Pikir Saul, “Aku akan memberikan Mikhal kepadanya. Biarlah Mikhal menjadi jerat baginya dan biarlah tangan orang Filistin menyentuh dia.” Sebab itu, Saul berkata kepada Daud, “Sekarang untuk kedua kalinya engkau berkesempatan menjadi menantuku.”
22 Kepada para pegawainya Saul memberi perintah, “Katakanlah kepada Daud secara diam-diam, ‘Ketahuilah, engkau berkenan di hati raja. Semua pegawai baginda pun mencintai engkau. Sebab itu, jadilah menantu raja.’ ”
23 Maka, para pegawai Saul menyampaikan perkataan itu kepada Daud. Kata Daud, “Hal ringankah menurutmu menjadi menantu raja? Aku ini hanya seorang yang miskin dan hina.”
24 Selanjutnya, para pegawai Saul memberitahukan hal itu kepadanya, kata mereka, “Demikianlah jawaban Daud.” 25 Kata Saul, “Katakanlah kepada Daud begini, ‘Raja tidak menghendaki mahar, selain seratus kulit khatan orang Filistin sebagai pembalasan kepada musuh-musuh raja.’ ” Sesungguhnya, Saul bermaksud menjatuhkan Daud dengan perantaraan orang Filistin.
26 Ketika para pegawainya memberitahukan perkataan itu kepada Daud, Daud pun memandang baik perihal menjadi menantu raja. Sebelum genap harinya, 27 Daud bergegas pergi bersama orang-orangnya dan menewaskan dua ratus orang Filistin. Daud membawa kulit khatan mereka dan mempersembahkan seluruhnya kepada raja dalam jumlah penuh sebagai syarat menjadi menantu raja. Maka, Saul memberikan Mikhal, anaknya, kepada Daud menjadi istrinya.
28 Saul menyadari bahwa Allah menyertai Daud dan bahwa Mikhal binti Saul mencintai dia. 29 Oleh karena itu, Saul menjadi semakin takut lagi kepada Daud, dan ia memusuhi Daud seumur hidupnya.
30 Para pemimpin Filistin terus maju berperang. Setiap kali mereka maju memerangi Filistin, Daud lebih berhasil daripada semua pegawai Saul sehingga namanya menjadi sangat masyhur.
 
19
Daud Melarikan Diri
1 Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawainya bahwa Daud harus dibunuh. Akan tetapi, Yonatan bin Saul sangat suka pada Daud. 2 Oleh karena itu, Yonatan memberitahukan hal itu kepada Daud. Katanya, “Saul, ayahku, berikhtiar untuk membunuh engkau. Sekarang, berjaga-jagalah. Besok pagi, diamlah di sebuah tempat terlindung dan bersembunyilah. 3 Aku akan keluar dan berdiri di sisi ayahku di padang, tempat engkau berada. Aku akan berbicara mengenai engkau kepada ayahku, dan hasilnya akan kukabarkan kepadamu.”
4 Yonatan mengatakan hal yang baik tentang Daud kepada Saul, ayahnya. Katanya kepadanya, “Janganlah Raja berbuat dosa terhadap hambanya, yaitu Daud, sebab ia tidak berbuat dosa terhadap engkau, dan segala sesuatu yang dikerjakannya pun sangat baik bagimu. 5 Ia telah mempertaruhkan nyawanya dan membunuh orang Filistin itu sehingga Allah mengaruniakan kemenangan yang besar bagi seluruh Israil. Engkau sendiri telah menyaksikannya dan bersukacita karenanya. Mengapa pula engkau hendak berbuat dosa terhadap orang yang tak bersalah seperti Daud dengan membunuhnya tanpa sebab?”
6 Saul mendengarkan perkataan Yonatan, dan ia pun bersumpah, “Demi Allah, Tuhan yang hidup, ia tidak akan dibunuh.”
7 Yonatan memanggil Daud dan memberitahukan kepadanya semua hal itu. Lalu, Yonatan membawa Daud menghadap Saul, dan Daud bekerja padanya seperti sediakala.
8 Kemudian, peperangan terjadi lagi. Daud maju memerangi orang Filistin dan mengalahkan mereka. Ia melakukan pembantaian besar-besaran sehingga mereka lari dari hadapannya.
9 Namun, ruh jahat yang diizinkan Allah datang lagi kepada Saul ketika ia sedang duduk di rumahnya dengan tombaknya di tangannya. Sementara Daud sedang memetik kecapi, 10 tiba-tiba Saul berusaha menancapkan Daud ke dinding dengan tombak itu. Akan tetapi, Daud mampu mengelak sehingga tombak Saul hanya menghantam dinding. Maka, larilah Daud meluputkan diri pada malam itu.
11 a Kemudian, Saul mengutus beberapa orang suruhan ke rumah Daud untuk mengawasinya dan membunuhnya pada pagi hari. Tetapi, Mikhal, istri Daud, memberitahukan hal itu kepadanya, katanya, “Jika engkau tidak meluputkan diri malam ini, maka besok engkau akan dibunuh.” 12 Mikhal pun menurunkan Daud melalui jendela, dan ia lari meluputkan diri. 13 Setelah itu, Mikhal mengambil terafim dan membaringkannya di tempat tidur. Ditaruhnya bantal bulu kambing di bagian kepalanya, lalu ditutupinya dengan selimut.
14 Ketika Saul mengutus orang-orang suruhan untuk membekuk Daud, Mikhal berkata, “Ia sakit.”
15 Lalu, Saul mengutus kembali orang-orang suruhan itu untuk melihat Daud, katanya, “Usunglah dia kepadaku di atas tempat tidur itu supaya aku dapat membunuhnya.” 16 Tetapi, ketika orang-orang suruhan itu masuk, tampaklah terafim di tempat tidur itu dengan bantal bulu kambing di bagian kepalanya.
17 Kata Saul kepada Mikhal, “Mengapa engkau memperdaya aku seperti itu dan melepas musuhku pergi sehingga ia terluput?”
Jawab Mikhal kepada Saul, “Ia berkata kepadaku, ‘Biarkanlah aku pergi. Haruskah aku membunuh engkau?’ ”
18 Daud lari meluputkan diri. Ia pergi kepada Samuil di Rama dan memberitahukan kepadanya segala sesuatu yang dilakukan Saul terhadapnya. Kemudian, ia pergi dengan Samuil dan tinggal di Nayot. 19 Namun, kepada Saul diberitahukan demikian, “Ketahuilah, Daud ada di Nayot, dekat Rama.” 20 Maka, Saul mengutus beberapa orang suruhan untuk membekuk Daud. Ketika mereka melihat serombongan nabi bernubuat dikepalai oleh Samuil, turunlah Ruh Allah ke atas mereka sehingga orang-orang suruhan Saul itu pun bernubuat seperti nabi. 21 Hal itu diberitahukan kepada Saul. Maka, diutusnya pulalah beberapa orang suruhan yang lain, tetapi mereka pun bernubuat seperti nabi. Untuk ketiga kalinya Saul mengutus beberapa orang suruhan lagi, tetapi mereka pun bernubuat seperti nabi. 22 Akhirnya ia sendiri pergi ke Rama. Sesampainya ia di perigi besar di Sekhu, bertanyalah ia, “Di manakah Samuil dan Daud?”
Jawab seseorang, “Ada di Nayot, dekat Rama.”
23 Ia pergi ke sana, ke Nayot, dekat Rama, dan Ruh Allah turun ke atasnya juga. Sambil terus berjalan ia bernubuat seperti nabi sampai tiba di Nayot, dekat Rama. 24 c Setelah itu, ia menanggalkan pakaiannya, bahkan kesurupan di hadapan Samuilb . Sepanjang siang dan sepanjang malam ia berbaring dengan telanjang. Sebab itu, orang berkata, “Apakah Saul juga termasuk golongan nabi?”
 
20
Perjanjian antara Daud dan Yonatan
1 Daud lari dari Nayot, dekat Rama, lalu datang kepada Yonatan dan berkata, “Apa yang telah kulakukan? Apa salahku? Apa dosaku di hadapan ayahmu sehingga ia ingin mencabut nyawaku?”
2 Kata Yonatan kepadanya, “Pantang hal itu terjadi! Engkau tidak akan mati. Ketahuilah, ayahku tidak akan melakukan satu hal pun, besar atau kecil, tanpa menyatakannya kepadaku. Mengapa ayahku harus menyembunyikan hal ini dariku? Tidak demikian!”
3 Tetapi, Daud bersumpah lagi, katanya, “Ayahmu tahu betul bahwa engkau menyukaiku. Jadi pikirnya, ‘Jangan sampai hal ini diketahui Yonatan, nanti ia bersusah hati.’ Akan tetapi, demi Allah, Tuhan yang hidup, dan demi hidupmu, hanya selangkah saja jarak antara aku dengan maut.”
4 Kata Yonatan kepada Daud, “Apa pun yang kauusulkan akan kulakukan bagimu.”
5 a Lalu, kata Daud kepada Yonatan, “Besok bulan baru. Aku harus duduk makan dengan raja. Tetapi, biarkanlah aku pergi menyembunyikan diri di padang sampai petang lusa. 6 Jika ayahmu mencari aku, katakanlah, ‘Daud meminta dengan sangat kepadaku supaya ia diizinkan pergi dengan segera ke Betlehem, kotanya. Di sana ada acara kurban tahunan bagi seluruh kaumnya.’ 7 Jika begini katanya, ‘Baiklah,’ berarti hambamu ini selamat. Tetapi, jika ia sangat marah, ketahuilah bahwa ia telah bertekad mencelakakanku. 8 Jika demikian halnya, tunjukkanlah kasih kepada hambamu ini karena engkau telah mengikat perjanjian dengan hambamu ini di hadapan Allah. Tetapi, jika ada kesalahan padaku, biarlah engkau sendiri yang membunuh aku. Mengapa engkau harus membawa aku kepada ayahmu?”
9 Kata Yonatan, “Pantang hal itu terjadi padamu! Jika aku tahu pasti bahwa ayahku telah bertekad mencelakakanmu, masakan aku tidak memberitahukannya kepadamu?”
10 Tanya Daud kepada Yonatan, “Siapakah yang akan memberitahukan kepadaku jikalau ayahmu menjawab engkau dengan kasar?”
11 Kata Yonatan kepada Daud, “Mari kita keluar, ke padang.” Maka, keluarlah keduanya ke padang.
12 Kemudian, Yonatan berkata kepada Daud, “Demi Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, aku akan mencari tahu sikap ayahku besok atau lusa pada waktu seperti ini. Jika memang baik keadaannya bagi Daud, masakan aku tidak menyuruh orang kepadamu dan menyatakannya kepadamu? 13 Biarlah Allah menjatuhkan azab kepada Yonatan, bahkan lebih lagi, jikalau ayahku memandang baik untuk mencelakakanmu, tetapi aku tidak menyatakannya kepadamu dan melepas engkau pergi dengan selamat. Kiranya Allah menyertai engkau sebagaimana Ia menyertai ayahku dahulu. 14 Selama aku masih hidup tunjukkanlah padaku kemurahan Allah supaya jangan aku mati, 15 b dan janganlah putuskan kasihmu dari keluargaku sampai selama-lamanya, bahkan pada waktu Allah melenyapkan setiap musuh Daud dari muka bumi.”
16 Demikianlah Yonatan mengikat perjanjian dengan keluarga Daud, katanya, “Biarlah Allah menuntut pembalasan dari tangan musuh-musuh Daud.” 17 Yonatan meminta Daud bersumpah lagi demi kasihnya kepadanya karena ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri.
18 Kata Yonatan kepadanya, “Besok bulan baru. Engkau akan dicari-cari orang sebab tempat dudukmu kosong. 19 Lusa, turunlah dengan segera dan pergilah ke tempat engkau pernah menyembunyikan diri pada waktu peristiwa terdahulu, lalu tunggulah dekat batu Ezil. 20 Aku akan menembakkan tiga bilah anak panah ke sisi batu itu, seolah-olah aku tengah memanah suatu sasaran. 21 Kemudian, aku akan menyuruh pelayanku, ‘Pergilah, temukan anak-anak panah itu.’ Jika aku berkata dengan tegas kepada pelayan itu, ‘Lihat, anak-anak panah itu di sebelah sini. Ambillah,’ maka engkau harus datang karena demi Allah, Tuhan yang hidup, engkau selamat. Tidak ada bahaya apa-apa. 22 Tetapi, jika aku berkata begini kepada anak itu, ‘Lihat, anak-anak panah itu di sebelah sana,’ maka pergilah karena Allah menyuruh engkau pergi. 23 Mengenai hal yang sudah kita bicarakan itu, antara aku dan engkau, sesungguhnya Allah ada di antara aku dan engkau sampai selama-lamanya.”
24 Maka, Daud pun menyembunyikan diri di padang. Ketika bulan baru tiba, raja duduk untuk bersantap. 25 Seperti biasa, ia duduk di kursinya, yaitu di kursi dekat dinding, sedangkan Yonatan berdiri, dan Abner duduk di sisi Saul; tetapi tempat Daud kosong. 26 Pada hari itu Saul tidak berkata apa-apa karena pikirnya, “Mungkin sesuatu terjadi padanya sehingga ia najis; ya, tentu ia najis.” 27 Keesokan harinya, pada hari kedua dalam bulan itu, tempat Daud masih kosong juga. Maka, Saul bertanya kepada Yonatan, anaknya, “Mengapa anak Isai itu tidak datang makan, baik kemarin maupun hari ini?”
28 Jawab Yonatan kepada Saul, “Daud meminta dengan sangat kepadaku supaya ia diizinkan pergi ke Betlehem. 29 Katanya, ‘Izinkanlah aku pergi karena kaum kami mengadakan acara kurban di kota dan abangku menyuruh aku datang. Jika engkau berkenan, izinkanlah aku pergi melihat saudara-saudaraku sekarang.’ Itulah sebabnya, ia tidak datang ke meja perjamuan raja.”
30 Maka, menyalalah amarah Saul kepada Yonatan. Ia berkata kepadanya, “Anak perempuan sundal yang durhaka! Aku tahu, engkau berpihak pada anak Isai itu untuk mempermalukan dirimu dan mempermalukan ibumu yang telah melahirkan engkau, bukan? 31 Selama anak Isai itu masih hidup di atas bumi ini, maka engkau atau pun kerajaanmu tidak akan kokoh. Sekarang, suruhlah orang untuk membawa dia kepadaku karena ia harus mati.”
32 Akan tetapi, Yonatan menjawab Saul, ayahnya. Katanya kepadanya, “Mengapa ia harus dibunuh? Apa yang telah dilakukannya?” 33 Lalu, Saul melemparkan tombaknya ke arah Yonatan untuk membunuhnya. Maka, tahulah Yonatan bahwa ayahnya telah bertekad untuk membunuh Daud.
34 Yonatan pun segera meninggalkan meja perjamuan itu dengan amarah yang menyala-nyala. Ia tidak menyantap makanan apa pun pada hari kedua bulan itu. Hatinya susah karena Daud, sebab ayahnya telah menghina dia.
35 Esok paginya Yonatan pergi ke padang pada waktu yang telah disepakatinya dengan Daud. Seorang pelayan kecil menyertai dia. 36 Katanya kepada pelayannya, “Larilah, temukan anak-anak panah yang kutembakkan!” Sementara pelayan itu berlari, ditembakkannya sebilah anak panah melewati dia. 37 Ketika pelayan itu sampai ke tempat anak panah yang ditembakkan Yonatan, berserulah Yonatan dari belakang pelayan itu, katanya, “Bukankah anak panah itu di sebelah sana?” 38 Kemudian, Yonatan berseru lagi, “Cepat, bergegaslah! Jangan berdiri saja!” Pelayan Yonatan memungut anak panah itu, lalu kembali kepada tuannya. 39 Pelayan itu tidak tahu apa-apa, hanya Yonatan dan Daudlah yang mengetahuinya. 40 Lalu, Yonatan menyerahkan senjatanya kepada pelayannya itu dan berkata kepadanya, “Pergilah, bawalah ke kota.”
41 Setelah pelayan itu pergi, Daud segera keluar dari arah selatan. Ia sujud dan memberi hormat tiga kali. Mereka saling mencium dan bertangis-tangisan. Daud menangis sedemikian hebat.
42 Yonatan berkata kepada Daud, “Pergilah dengan selamat karena kita berdua telah bersumpah demi nama Allah, ‘Allah akan ada di antara aku dengan engkau, dan di antara keturunanku dengan keturunanmu sampai selama-lamanya.’ ” 43 Sesudah itu, Daud bergegas pergi, sedangkan Yonatan kembali ke kota.
 
21
Daud di Nob
1 a Daud sampai di Nob, di tempat Imam Ahimelekh. Dengan gemetar Ahimelekh menemui Daud dan bertanya kepadanya, “Mengapa engkau sendiri tanpa disertai seorang pun?”
2 Jawab Daud kepada Imam Ahimelekh, “Raja menugaskan aku mengurus sesuatu. Titahnya kepadaku, ‘Jangan seorang pun tahu tentang urusan yang kutugaskan dan kuperintahkan kepadamu ini.’ Sebab itu, kuarahkan orang-orangku untuk pergi ke suatu tempat. 3 Sekarang, apa yang ada padamu? Berilah aku lima ketul roti atau apa saja yang ada.”
4 Jawab imam itu kepada Daud, “Tidak ada roti biasa padaku, hanya ada roti suci—asal orang-orangmu itu menjaga diri dari perempuan.”
5 Kata Daud kepada imam itu, “Tentu saja kami menahan diri dari perempuan sebagaimana biasa kalau aku pergi. Tubuh orang-orangku suci sekalipun dalam perjalanan biasa. Terlebih lagi hari ini, tubuh mereka suci.” 6 b Maka, imam memberinya roti suci karena memang tidak ada roti lain di sana, kecuali roti persembahan, yang baru diambil dari hadirat Allah untuk diganti dengan roti panas saat roti yang lama itu dibawa pergi.
7 Pada hari itu juga ada salah seorang pegawai Saul di sana yang sedang memenuhi kewajiban kepada Allah. Namanya Do’eg, orang Edom, pemimpin gembala-gembala Saul.
8 Daud berkata kepada Ahimelekh, “Tidak adakah padamu di sini tombak atau pedang? Aku tidak membawa pedang atau pun senjata sebab urusan raja itu mendesak.”
9 c Kata imam itu, “Pedang Jalut, orang Filistin yang kaubunuh di Lembah Elah itu, ada di sini, terbungkus kain di belakang baju efod. Jika engkau mau mengambilnya, ambillah. Di sini tidak ada yang lain, kecuali yang satu itu.”
Kata Daud, “Pedang itu tidak ada bandingannya. Berikanlah padaku.”
Daud di Gat
10 Pada hari itu juga Daud bersegera melarikan diri dari Saul. Ia pergi ke tempat Akhis, raja Gat. 11 d Kata pegawai-pegawai Akhis kepada raja, “Bukankah ini Daud, raja negeri itu? Bukankah mengenai dia mereka menyanyi berbalas-balasan sambil menari-nari, demikian,
‘Saul membunuh beribu-ribu
dan Daud berpuluh-puluh ribu’?”
12 e Hati Daud sangat terusik dengan perkataan itu sehingga ia menjadi sangat takut kepada Akhis, raja Gat itu. 13 f Lalu, ia mengubah tingkah lakunya di depan mata mereka dan berpura-pura gila di dekat mereka. Ia menggores-gores daun pintu gerbang dan membiarkan air liurnya meleleh ke janggutnya.
14 Kata Akhis kepada para pegawainya, “Tengoklah, orang ini gila. Mengapa kamu membawa dia kepadaku? 15 Kekurangan orang gilakah aku sehingga kamu membawa orang ini untuk menunjukkan kegilaannya di hadapanku? Patutkah orang ini masuk ke dalam rumahku?”
 
22
Daud di Gua Adulam
1 a Daud pergi dari sana dan meluputkan diri ke gua Adulam. Ketika saudara-saudaranya dan seluruh kaum keluarganya mendengar hal itu, pergilah mereka ke sana mendapatkannya. 2 Semua orang yang ada dalam kesesakan, yang berutang, dan yang sakit hati juga datang berkumpul bersamanya, dan ia menjadi kepala mereka. Ada kira-kira empat ratus orang yang menyertainya.
3 Dari sana Daud pindah ke Mizpa di Moab. Kepada raja Moab ia berkata, “Izinkanlah ayah dan ibu hamba datang kemari dan tinggal pada Tuanku sampai hamba tahu apa yang akan dilakukan Allah terhadap hamba.” 4 Lalu, ia membawa mereka menghadap raja Moab, dan mereka pun tinggal bersamanya selama Daud berada di kubu pertahanan.
5 Akan tetapi, Nabi Gad berkata kepada Daud, “Jangan tinggal di kubu pertahanan ini. Pergilah, masuklah ke Tanah Yuda.” Maka, pergilah Daud, lalu masuk ke Hutan Keret.
Para Imam di Nob Dibunuh
6 Saul mendengar bahwa tempat persembunyian Daud dan orang-orang yang menyertainya telah diketahui. Pada waktu itu Saul sedang duduk di Gibea, di bawah pohon tamariska di Rama. Tombaknya ada di tangannya dan semua pegawainya berdiri di dekatnya. 7 Kata Saul kepada para pegawainya yang berdiri di dekatnya, “Dengarlah, hai orang Binyamin! Akankah anak Isai itu memberikan ladang dan kebun anggur kepada kamu semua? Akankah ia menjadikan kamu semua pemimpin pasukan seribu dan pemimpin pasukan seratus 8 sehingga kamu semua bersekongkol melawan aku? Tak seorang pun memberitahu aku ketika anakku sendiri mengikat perjanjian dengan anak Isai itu. Tak seorang pun dari kamu yang cemas karena aku atau memberitahu aku bahwa anakku telah menghasut pegawaiku untuk melawan aku sehingga ia menyiapkan penyergapan seperti yang terjadi pada hari ini.”
9 b Kemudian, berkatalah Do’eg, orang Edom, yang berdiri dekat para pegawai Saul, “Kulihat anak Isai itu mendatangi Ahimelekh bin Ahitub di Nob. 10 Ahimelekh menanyakan petunjuk Allah baginya dan memberikan bekal kepadanya. Ia juga memberikan pedang Jalut, orang Filistin itu, kepadanya.”
11 Lalu, raja menyuruh agar Imam Ahimelekh bin Ahitub dan seluruh kaum keluarganya, yaitu para imam di Nob, dipanggil menghadap. Maka, datanglah mereka semua menghadap raja.
12 Kata Saul, “Dengarlah, hai anak Ahitub.”
Jawabnya, “Daulat, Tuanku.”
13 Kata Saul kepadanya, “Mengapa kalian, yaitu engkau dan anak Isai itu, bersekongkol melawan aku? Engkau memberikan roti dan sebilah pedang kepadanya serta menanyakan petunjuk Allah baginya sehingga ia bangkit melawan aku dan menyiapkan penyergapan seperti yang terjadi pada hari ini.”
14 Jawab Ahimelekh kepada raja, “Tetapi, siapakah di antara semua pegawai Tuanku yang begitu dipercaya seperti Daud? Lagi pula, selain menantu raja, ia adalah kepala para pengawal Tuanku dan dihormati di dalam istana Tuanku. 15 Baru hari inikah hamba menanyakan petunjuk Allah baginya? Sama sekali tidak! Janganlah Raja menanggungkan sesuatu pun atas hambamu ini atau atas seluruh kaum keluarga hamba karena sedikit pun hamba tidak tahu-menahu tentang semua ini.”
16 Tetapi, kata raja, “Engkau harus mati, Ahimelekh, engkau dan seluruh kaum keluargamu.”
17 Kemudian, raja berkata kepada bentara-bentara yang berdiri di dekatnya, “Majulah dan bunuhlah imam-imam Allah itu sebab mereka pun berpihak pada Daud. Mereka tahu bahwa ia tengah melarikan diri, tetapi mereka tidak memberitahukannya kepadaku.”
Namun, para pegawai raja enggan mengulurkan tangan untuk menyerang imam-imam Allah.
18 Lalu, berkatalah raja kepada Do’eg, “Do’eg, majulah dan seranglah imam-imam itu!” Maka, Do’eg, orang Edom itu, maju menyerang para imam. Pada hari itu ia membunuh delapan puluh lima orang yang memakai baju efod dari kain lenan. 19 Nob, kota para imam itu, diserangnya pula dengan mata pedang. Laki-laki dan perempuan, anak-anak dan bayi-bayi yang menyusu, juga kawanan lembu, keledai, serta domba, dibunuhnya dengan mata pedang.
20 Seorang anak Ahimelekh bin Ahitub, namanya Abyatar, berhasil luput. Ia melarikan diri, lalu bergabung dengan Daud. 21 Abyatar memberitahu Daud bahwa Saul telah membunuh imam-imam Allah. 22 Kata Daud kepada Abyatar, “Pada hari itu, ketika Do’eg, orang Edom itu, berada di sana, aku tahu bahwa ia pasti akan memberitahukannya kepada Saul. Akulah yang menyebabkan kematian seluruh anggota kaum keluargamu. 23 Tinggallah bersamaku. Jangan takut. Orang yang ingin mencabut nyawamu adalah orang yang ingin mencabut nyawaku pula. Bersamaku engkau akan aman.”
 
23
Daud di Kehila
1 Suatu hari, kepada Daud dikabarkan demikian, “Ketahuilah, orang Filistin sedang memerangi Kehila dan menjarahi tempat-tempat pengirikan.” 2 Maka, Daud menanyakan petunjuk Allah, katanya, “Haruskah aku pergi dan menyerang orang Filistin itu?”
Firman Allah kepada Daud, “Pergilah, seranglah orang Filistin itu dan selamatkanlah Kehila.”
3 Tetapi, orang-orang Daud berkata kepadanya, “Ingat, di sini saja, di Tanah Yuda, kita sudah ketakutan. Terlebih lagi kalau kita pergi ke Kehila melawan barisan perang orang Filistin.”
4 Daud pun menanyakan petunjuk Allah lagi. Allah menjawab dia, firman-Nya, “Pergilah segera ke Kehila karena Aku akan menyerahkan orang Filistin itu ke dalam tanganmu.” 5 Maka, pergilah Daud dengan orang-orangnya ke Kehila, lalu memerangi orang Filistin. Mereka menggiring ternak orang-orang itu dan mengalahkan mereka dengan menewaskan sejumlah besar orang. Demikianlah Daud menyelamatkan penduduk Kehila. 6 Pada waktu Abyatar bin Ahimelekh melarikan diri ke tempat Daud dan menyertainya ke Kehila, ia membawa baju efod bersamanya.
Raja Saul Kejar Daud
7 Kemudian, kepada Saul dikabarkan bahwa Daud datang ke Kehila. Lalu, kata Saul, “Allah telah menyerahkan dia ke dalam tanganku karena dengan memasuki kota yang berpintu dan berpalang, ia telah mengurung dirinya.” 8 Maka, Saul mengerahkan seluruh rakyat untuk pergi berperang ke Kehila dengan maksud mengepung Daud dan orang-orangnya.
9 a Ketika Daud mengetahui bahwa Saul merancang kejahatan terhadap dirinya, berkatalah ia kepada Imam Abyatar, “Bawalah baju efod itu kemari.” 10 Lalu, kata Daud, “Ya Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, hamba-Mu telah mendengar dengan pasti bahwa Saul berikhtiar datang ke Kehila untuk memusnahkan kota ini karena aku. 11 Apakah warga Kehila ini akan menyerahkan aku ke dalam tangannya? Apakah Saul akan datang seperti yang didengar hamba-Mu? Ya Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, beritahukanlah kiranya kepada hamba-Mu ini.”
Firman Allah, “Ia akan datang.”
12 Tanya Daud, “Apakah warga Kehila ini akan menyerahkan aku dan orang-orangku ke dalam tangan Saul?” Firman Allah, “Mereka akan menyerahkanmu.”
13 Maka, Daud dan orang-orangnya, kira-kira enam ratus orang banyaknya, segera keluar dari Kehila dan pergi ke mana saja mereka dapat pergi. Ketika dikabarkan kepada Saul bahwa Daud telah meluputkan diri dari Kehila, ia pun tidak jadi pergi.
Daud di Padang Belantara Zif
14 Daud tinggal di padang belantara, di dalam kubu-kubu pertahanan. Ia tinggal di pegunungan, di Padang Belantara Zif. Setiap hari Saul mencari dia, tetapi Allah tidak menyerahkan dia ke dalam tangannya.
15 Daud sadar bahwa Saul keluar untuk mencabut nyawanya. Ketika Daud berada di Padang Belantara Zif, di Koresa, 16 Yonatan bin Saul bergegas pergi mendapatkan Daud di Koresa. Ia menguatkan keyakinan Daud kepada Allah. 17 Katanya kepadanya, “Jangan takut. Tangan Saul, ayahku, tidak akan menangkap engkau. Engkau akan menjadi raja atas orang Israil dan aku akan menjadi orang kedua di bawahmu. Saul, ayahku, tahu juga tentang hal itu.” 18 b Lalu, keduanya mengikat perjanjian di hadapan Allah. Setelah itu, Daud tetap tinggal di Koresa, sedangkan Yonatan pulang ke rumahnya.
19 c Namun, rupanya orang-orang Zif datang menghadap Saul di Gibea, kata mereka, “Daud menyembunyikan diri di antara kami. Ia ada di kubu-kubu pertahanan di Koresa, di Bukit Hakhila, sebelah selatan padang belantara. 20 Sekarang, ya Raja, kapan pun Tuanku berkehendak datang, silakan datang. Tanggung jawab kamilah untuk menyerahkan dia ke dalam tangan Raja.”
21 Kata Saul, “Kiranya Allah memberkahimu karena kamu menunjukkan rasa sayangmu kepadaku. 22 Sekarang pergilah, pastikanlah lagi. Cari tahu dan amatilah tempat ia berada dan siapa yang telah melihat dia di sana. Kudengar kabar bahwa ia sangat cerdik. 23 Amatilah dan cari tahulah segala tempat persembunyiannya. Setelah itu, kembalilah kepadaku dengan suatu kepastian maka aku akan pergi bersamamu. Jika ia ada di negeri ini, akan kucari dia di antara segala kaum orang Yuda.”
24 Orang-orang itu segera pergi ke Zif mendahului Saul. Pada waktu itu Daud dan orang-orangnya ada di Padang Belantara Maon, Arabah, di sebelah selatan padang belantara. 25 Saul dan orang-orangnya pergi mencari dia, tetapi seseorang mengabarkan hal itu kepada Daud sehingga ia pergi ke bukit batu dan tinggal di Padang Belantara Maon. Ketika Saul mendengar hal itu, maka ia mengejar Daud ke Padang Belantara Maon.
26 Saul berjalan di sisi gunung sebelah sini, sedangkan Daud dan orang-orangnya di sisi gunung sebelah sana. Cepat-cepat Daud menjauh dari Saul. Ketika Saul dan orang-orangnya hampir mengepung Daud beserta orang-orangnya untuk menangkap mereka, 27 datanglah seorang utusan menghadap Saul dengan pesan, “Pulanglah segera. Orang Filistin tengah menyerbu negeri ini.” 28 Saul pun berhenti mengejar Daud dan pergi menghadapi orang Filistin. Itulah sebabnya, tempat itu dinamai Bukit Batu Keluputan.
 
24
Raja Saul Dibiarkan Hidup
1 Daud pergi dari sana, lalu tinggal di kubu-kubu pertahanan di En-Gedi. 2 Sekembalinya Saul usai mengejar orang Filistin, kepadanya dikabarkan demikian, “Ketahuilah, Daud ada di Padang Belantara En-Gedi.” 3 Maka, Saul mengambil tiga ribu orang pilihan dari seluruh Israil, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di atas Gunung Batu Kambing Hutan.
4 a Sampailah ia di kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada sebuah gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk buang air. Pada waktu itu Daud dan orang-orangnya tengah berada di bagian belakang gua itu. 5 Lalu, orang-orang Daud berkata kepadanya, “Inilah hari yang difirmankan Allah kepada Tuan, ‘Sesungguhnya, Aku akan menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu. Lakukanlah terhadap dia menurut apa yang kaupandang baik.’ ” Daud pun mendekat, lalu mengerat punca jubah Saul secara diam-diam.
6 Akan tetapi, hati nurani Daud terusik setelah ia mengerat punca jubah Saul itu. 7 Katanya kepada orang-orangnya, “Demi Allah, pantang bagiku melakukan hal yang demikian terhadap tuanku, orang yang dilantik Allah. Pantang bagiku mencelakakan dia karena dia adalah orang yang dilantik Allah.” 8 Dengan kata-kata itu Daud menahan orang-orangnya dan tidak mengizinkan mereka menyerang Saul. Sementara itu, Saul bergegas meninggalkan gua untuk melanjutkan perjalannya.
9 Kemudian, Daud segera keluar dari dalam gua dan berseru dari belakang Saul, katanya, “Tuanku Raja!” Ketika Saul menengok ke belakang, Daud membungkuk dan sujud memberi hormat. 10 Kata Daud kepada Saul, “Mengapa Tuanku mendengarkan perkataan orang yang mengatakan, ‘Ketahuilah, Daud berikhtiar mencelakakan Tuanku’? 11 Sesungguhnya, pada hari ini mata Tuanku sendiri telah melihat bagaimana Allah menyerahkan Tuanku ke dalam tangan hamba di dalam gua. Beberapa orang mendesak hamba untuk membunuh Tuanku, tetapi hamba sayang kepada Tuanku. Hamba berkata, ‘Aku tidak mau mencelakakan tuanku karena dia adalah orang yang dilantik Allah.’ 12 Lihatlah, Ayahku, lihatlah punca jubah Tuanku di tangan hamba ini. Hamba mengerat punca jubah Tuanku, namun tidak membunuh Tuanku. Ketahuilah dan sadarilah bahwa tidak ada kejahatan atau kedurhakaan di pihak hamba. Hamba tidak berbuat dosa terhadap Tuanku sekalipun Tuanku memburu hamba untuk mencabut nyawa hamba. 13 Kiranya Allah menjadi hakim di antara hamba dengan Tuanku, dan kiranya Allah membalas perbuatan Tuanku terhadap hamba, namun tangan hamba tidak akan menyentuh Tuanku. 14 Pepatah zaman dahulu mengatakan, ‘Kefasikan terbit dari orang fasik,’ tetapi tangan hamba tidak akan mencelakakan Tuanku.
15 Siapa sesungguhnya yang dikejar raja Israil? Siapa sesungguhnya yang Tuanku buru? Hanya anjing mati! Seekor kutu saja! 16 Sebab itu, kiranya Allah menjadi hakim dan memutuskan perkara di antara hamba dengan Tuanku. Kiranya Ia menyaksikan, membela perkara hamba, dan membebaskan hamba dari tangan Tuanku.”
17 Begitu Daud selesai menyampaikan perkataan itu kepada Saul, berkatalah Saul, “Suaramukah ini, anakku Daud?” Kemudian, Saul pun menangis dengan suara nyaring. 18 Katanya kepada Daud, “Engkau lebih benar daripada aku karena engkau telah berbuat baik terhadap aku, padahal aku berbuat jahat terhadap engkau. 19 Pada hari ini telah kaunyatakan bagaimana engkau berbuat baik terhadap aku. Walaupun Allah menyerahkan aku ke dalam tanganmu, engkau tidak membunuh aku. 20 Adakah seseorang yang melepas musuhnya pergi dengan selamat ketika ia mendapatkannya? Kiranya Allah membalas engkau dengan kebaikan sesuai dengan apa yang kaulakukan terhadapku pada hari ini. 21 Sekarang aku tahu bahwa engkau pasti menjadi raja kelak, dan kerajaan Israil akan teguh di tanganmu. 22 Oleh karena itu, bersumpahlah kepadaku demi Allah bahwa engkau tidak akan melenyapkan keturunanku kelak, dan engkau tidak akan menghapuskan namaku dari antara kaum keluargaku.”
23 Maka, bersumpahlah Daud kepada Saul. Kemudian, Saul pulang ke rumahnya, sedangkan Daud dan orang-orangnya kembali ke kubu pertahanan.
 
25
Kematian Nabi Samuil
1 Selang beberapa waktu, wafatlah Samuil. Semua orang Israil berkumpul meratapi dia dan memakamkan dia di rumahnya, di Rama. Setelah itu, Daud segera pergi ke Padang Belantara Paran.
Nabi Daud, Nabal, dan Abigail
2 Ada seorang laki-laki di Maon yang memiliki perusahaan di Karmel. Orang itu sangat kaya. Ia memiliki tiga ribu ekor domba dan seribu ekor kambing. Ia sedang menggunting bulu domba-dombanya di Karmel. 3 Nama orang itu Nabal dan nama istrinya Abigail. Perempuan itu bijak dan cantik parasnya, sedangkan suaminya kasar dan jahat kelakuannya. Ia berasal dari kaum keturunan Kaleb.
4 Daud mendengar kabar di padang belantara bahwa Nabal sedang menggunting bulu domba-dombanya. 5 Lalu, Daud mengutus sepuluh orang muda. Kepada orang-orang muda itu Daud berkata, “Pergilah ke Karmel dan temuilah Nabal. Tanyakanlah keadaannya atas namaku. 6 Beginilah harus kamu katakan kepada orang yang hidup senang itu, ‘Sejahteralah Tuan, sejahteralah keluarga Tuan, dan sejahteralah segala yang ada pada Tuan. 7 Baru-baru ini kudengar kabar bahwa Tuan tengah mengadakan pengguntingan bulu domba. Gembala-gembala Tuan yang ada bersama kami tidak pernah kami usik. Mereka pun tidak pernah kehilangan apa-apa selama mereka berada di Karmel. 8 Tanyakanlah kepada pelayan-pelayan Tuan. Mereka tentu akan memberitahukannya kepada Tuan. Sebab itu, mohon Tuan bermurah hati kepada orang-orang muda ini karena kami datang pada hari raya. Sudilah Tuan berikan apa yang ada pada Tuan kepada hamba-hambamu ini dan kepada anakmu Daud.’ ”
9 Setelah orang-orang muda suruhan Daud itu tiba, mereka menyampaikan kepada Nabal segala perkataan itu atas nama Daud, lalu mereka menunggu.
10 Jawab Nabal kepada anak buah Daud, “Siapa Daud itu? Siapa anak Isai itu? Sekarang ini banyak hamba yang melarikan diri dari tuannya. 11 Masakan aku mengambil rotiku, airku, dan daging binatang yang telah kusembelih bagi para penggunting bulu dombaku, lalu memberikannya kepada orang-orang yang tidak kuketahui dari mana datangnya?”
12 Orang-orang muda suruhan Daud itu kembali pulang. Setelah sampai, mereka memberitahukan kepadanya semua perkataan Nabal. 13 Maka, kata Daud kepada orang-orangnya, “Sandanglah pedangmu masing-masing!” Lalu, mereka menyandang pedangnya masing-masing, begitu juga Daud. Kira-kira ada empat ratus orang yang pergi mengikuti Daud sementara dua ratus orang lainnya tinggal untuk menjaga barang-barang.
14 Akan tetapi, seorang pelayan memberitahu Abigail, istri Nabal, demikian, “Daud mengirimkan beberapa utusan dari padang belantara untuk mengucapkan salam kepada tuan kami, tetapi tuan memaki-maki mereka. 15 Padahal orang-orang itu sangat baik terhadap kami. Kami tidak diusik dan tidak kehilangan apa pun selama kami bergaul dengan mereka di padang. 16 Bahkan, selama kami menggembalakan domba di dekat mereka, mereka seperti tembok pelindung bagi kami, baik malam maupun siang. 17 Sekarang, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus Nyonya lakukan karena mereka telah berencana mendatangkan celaka atas tuan kami dan atas seluruh keluarganya. Tuan memang seorang yang dursila sehingga tidak dapat diajak bicara.”
18 Kemudian, Abigail segera mengambil dua ratus ketul roti, dua kantung kulit berisi air anggur, lima ekor domba yang telah diolah, lima sukat bertih padi-padian, seratus buah kue kismis, dan dua ratus buah kue ara. Dimuatnya semua itu di atas beberapa ekor keledai. 19 Katanya kepada pelayan-pelayannya, “Berjalanlah mendahului aku. Nanti aku akan menyusul kamu.” Akan tetapi, ia tidak memberitahukan hal itu kepada suaminya, Nabal.
20 Dengan menunggangi keledainya, Abigail tengah berjalan turun terlindung gunung ketika tiba-tiba tampak Daud dan orang-orangnya turun ke arahnya. Ia pun bertemu dengan mereka. 21 Tadinya Daud berkata, “Sia-sia saja aku menjaga segala milik orang ini di padang belantara sehingga tidak ada sesuatu pun yang hilang dari segala kepunyaannya. Ia membalas kebaikanku dengan kejahatan. 22 Sebagaimana Allah akan menghukum musuh-musuh Daud, bahkan lebih lagi daripada itu, pantang bagiku untuk meninggalkan hidup sampai pagi seorang laki-laki saja pun dari semua yang ada padanya.”
23 Begitu Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari keledainya, lalu sujud di hadapan Daud dan memberi hormat. 24 Ia bersujud di kakinya dan berkata, “Hamba sajalah, ya Tuanku, yang menanggung kesalahan itu. Perkenankanlah hambamu ini berbicara kepada Tuan, dan sudilah kiranya Tuan mendengarkan perkataan hambamu ini. 25 Hamba mohon, janganlah Tuanku mengindahkan orang yang rendah akhlak itu, yaitu Nabal. Karena sebagaimana namanyaa , memang demikianlah dia. Namanya Nabal, dan kebodohan ada padanya. Sesungguhnya, hambamu ini tidak melihat orang-orang muda yang diutus Tuanku itu.
26 Sekarang, ya Tuanku, demi Allah, Tuhan yang hidup, dan demi hidup Tuan yang dicegah Allah untuk menumpahkan darah orang dan menuntut balas dengan tangan Tuan sendiri, biarlah musuh-musuh Tuan dan orang-orang yang mengikhtiarkan celaka bagi Tuanku menjadi seperti Nabal. 27 Biarlah pemberian ini, yang dibawa hambamu bagi Tuanku, diberikan kepada orang-orang muda yang mengiringi Tuanku. 28 Ampunilah kiranya kesalahan hambamu ini. Allah pasti membangun suatu keluarga yang teguh bagi Tuanku sebab Tuanku berperang dalam peperangan Allah, dan kejahatan tidak akan didapati pada Tuan seumur hidup Tuan. 29 Sekalipun manusia bangkit mengejar Tuan dan hendak mencabut nyawa Tuan, nyawa Tuanku akan dibungkus dalam bungkusan kehidupan bersama Allah, Tuhanmu. Sebaliknya, nyawa musuh-musuh Tuan akan dilontarkan-Nya seperti dari dalam umban. 30 Apabila Allah telah melakukan segala hal yang baik terhadap Tuan sesuai dengan yang difirmankan-Nya mengenai Tuan, dan telah menetapkan Tuan sebagai pemimpin atas Israil, 31 maka Tuan tidak akan tersandung atau merasa susah hati karena hal ini, yaitu bahwa Tuan telah menumpahkan darah dengan tidak semena-mena atau menuntut balas bagi diri Tuanku sendiri. Apabila Allah berbuat baik terhadap Tuanku, ingatlah kepada hambamu ini.”
32 Kata Daud kepada Abigail, “Segala puji bagi Allah, Tuhan yang disembah bani Israil. Ia telah mengutus engkau untuk menemui aku pada hari ini. 33 Terpujilah hikmatmu dan terpujilah engkau, yang pada hari ini mencegah aku pergi menumpahkan darah dan menuntut balas bagi diriku dengan tanganku sendiri. 34 Demi Allah, Tuhan bani Israil, yang mencegah aku mencelakakan engkau, jika engkau tidak segera datang menemui aku, pasti tidak ada seorang laki-laki pun yang tersisa pada Nabal sampai fajar menyingsing.”
35 Lalu, Daud menerima dari tangan perempuan itu apa yang dibawanya untuk dia dan berkata kepadanya, “Pulanglah dengan selamat ke rumahmu. Lihatlah, aku telah mendengarkan perkataanmu dan mengabulkan permohonanmu.”
36 Sesampainya Abigail di tempat Nabal, tampak Nabal sedang mengadakan perjamuan di rumahnya seperti perjamuan seorang raja. Hatinya senang, dan ia sangat mabuk. Sebab itu, Abigail tidak bercerita sepatah kata pun kepadanya sampai fajar menyingsing. 37 Pagi harinya, ketika pengaruh anggur telah hilang dari Nabal, istrinya menceritakan hal-hal itu kepadanya. Lalu, terhentilah jantungnya dalam dadanya dan ia pun menjadi seperti batu. 38 Kira-kira sepuluh hari kemudian, Allah menghajar Nabal sehingga ia mati.
39 Ketika Daud mendengar bahwa Nabal sudah mati, ia berkata, “Segala puji bagi Allah, yang telah membela aku dalam perkara penghinaan Nabal terhadap aku, dan yang telah mencegah hamba-Nya melakukan kejahatan. Allah telah membalikkan kejahatan Nabal kepada dirinya sendiri.”
Lalu, Daud mengutus orang untuk berbicara dengan Abigail perihal maksud Daud melamar dia menjadi istrinya. 40 Anak buah Daud pun menemui Abigail di Karmel, lalu berkata kepadanya, “Daud mengutus kami kepada Nyonya untuk melamar Nyonya menjadi istrinya.”
41 Perempuan itu segera bersujud memberi hormat sambil berkata, “Sesungguhnya, hambamu ini bersedia menjadi hamba pembasuh kaki anak buah Tuanku.” 42 Abigail segera bersiap, lalu ia menunggangi seekor keledai dengan diiringi lima orang dayang-dayangnya. Ia ikut dengan para utusan Daud, lalu menjadi istrinya.
43 Sebelumnya, Daud telah memperistri Ahinoam dari Yizreel. Jadi, kedua perempuan itu menjadi istrinya. 44 Sedangkan Mikhal, anak perempuan Saul, istri Daud, telah diberikan Saul kepada Palti bin Lais yang berasal dari Galim.
 
26
Untuk Kedua Kalinya Nabi Daud Biarkan Raja Saul Hidup
1 a Orang Zif datang kepada Saul di Gibea dan berkata, “Daud tengah menyembunyikan diri di Bukit Hakhila, yang berhadapan dengan padang belantara.”
2 Maka, Saul segera turun ke Padang Belantara Zif beserta tiga ribu orang pilihan dari Israil untuk mencari Daud di padang belantara itu. 3 Kemudian, Saul berkemah di sisi jalan di Bukit Hakhila, berhadapan dengan padang belantara, sedangkan Daud tinggal di padang belantara. Ketika Daud mendengar bahwa Saul datang mengejar dia ke padang belantara, 4 ia mengutus beberapa pengintai untuk memastikan bahwa Saul memang datang.
5 Lalu, Daud segera pergi ke tempat Saul berkemah. Di sana diamatinya tempat Saul dan Abner bin Ner, panglima tentaranya, berbaring. Saul berbaring di tengah-tengah perkemahan, sedangkan pasukan berkemah di sekelilingnya.
6 Tanya Daud kepada Ahimelekh, orang Het, dan kepada Abisai anak Zeruya, saudara Yoab, “Siapa yang mau turun bersamaku ke tempat Saul di perkemahan itu?”
Jawab Abisai, “Hamba akan turun bersama Tuan.”
7 Sesampainya Daud dan Abisai di tempat pasukan itu pada malam hari, tampaklah Saul berbaring tidur di tengah-tengah perkemahan. Tombaknya tertancap ke tanah, di dekat kepalanya, sementara Abner dan seluruh pasukan berbaring di sekelilingnya.
8 Kata Abisai kepada Daud, “Pada hari ini Allah telah menyerahkan musuh Tuan ke dalam tangan Tuan. Sekarang, biarlah hamba tancapkan dia ke tanah dengan tombak ini sekali tikam saja. Tak usah hamba menikamnya dua kali.”
9 Tetapi, kata Daud kepada Abisai, “Jangan binasakan dia. Siapakah yang dapat mencelakakan orang yang dilantik Allah dan bebas dari kesalahan?” 10 Kata Daud lagi, “Demi Allah, Tuhan yang hidup, Allah sendirilah yang akan menghajar dia. Mungkin ajalnya tiba sehingga ia mati, atau ia masuk ke medan perang, lalu binasa. 11 Demi Allah, pantang bagiku mencelakakan orang yang dilantik Allah. Sekarang, kita ambil saja tombak yang ada di dekat kepalanya serta buyung air itu, lalu mari kita pergi.”
12 Jadi, Daud mengambil tombak dan buyung air itu dari dekat kepala Saul, lalu mereka pergi. Tidak ada yang melihat, tidak ada yang mengetahui, dan tidak ada yang terjaga. Mereka semua tertidur sebab Allah membuat mereka tertidur lelap.
13 Kemudian, Daud berjalan ke seberang, lalu berdiri di atas puncak gunung yang jauh sehingga ada jarak yang besar di antara mereka. 14 Dari situ Daud berseru kepada pasukan Saul dan kepada Abner bin Ner, katanya, “Tidakkah kaujawab aku, Abner?”
Jawab Abner, “Siapakah engkau, yang berseru kepada raja?”
15 Kata Daud kepada Abner, “Engkau laki-laki, bukan? Siapakah yang seperti engkau di antara orang Israil? Mengapa engkau tidak mengawal tuanmu raja? Ada seorang dari antara rakyat yang masuk untuk membinasakan tuanmu raja. 16 Tidak baik yang kaulakukan itu. Demi Allah, Tuhan yang hidup, kalian patut mati sebab kalian tidak mengawal tuanmu, orang yang dilantik Allah itu. Sekarang lihatlah, di manakah tombak raja dan buyung air yang ada di dekat kepalanya?”
17 Saul mengenali suara Daud, lalu ia berkata, “Suaramukah ini, hai anakku Daud?”
Jawab Daud, “Suara hamba, ya Tuanku Raja.” 18 Katanya pula, “Mengapa Tuanku mengejar hambanya ini? Apa yang telah hamba lakukan? Kejahatan apa yang ada di tangan hamba? 19 Sekarang, sudilah Tuanku Raja mendengarkan perkataan hambanya ini. Jika Allah yang menggerakkan Tuanku untuk melawan hamba, biarlah Ia menerima suatu persembahan. Tetapi, jika itu manusia, terkutuklah mereka di hadapan Allah karena pada hari ini mereka menghalau hamba dengan berkata, ‘Pergilah, beribadahlah kepada ilah lain,’ sehingga hamba tidak mendapat bagian dalam milik pusaka Allah. 20 Sekarang, jangan biarkan darah hamba tertumpah ke bumi, jauh dari hadirat Allah. Sesungguhnya, raja Israil keluar untuk mencari seekor kutu saja, seperti orang memburu ayam hutan di gunung-gunung.”
21 Kata Saul, “Aku telah berdosa. Kembalilah, hai anakku Daud. Aku tidak akan berbuat jahat lagi terhadap engkau sebab pada hari ini nyawaku berharga di matamu. Sesungguhnya, aku telah bertindak bodoh, dan aku benar-benar khilaf.”
22 Jawab Daud, “Ini tombak Raja. Suruhlah salah seorang anak muda menyeberang untuk mengambilnya. 23 Allah akan membalas setiap orang menurut kebenaran dan kesetiaannya. Pada hari ini Allah telah menyerahkan Tuanku ke dalam tangan hamba, tetapi hamba tidak mau mencelakakan orang yang dilantik Allah. 24 Sebagaimana nyawa Tuanku berharga di mataku pada hari ini, demikian pulalah kiranya nyawa hamba di mata Allah. Kiranya Ia melepaskan hamba dari segala kesesakan.”
25 Kata Saul kepada Daud, “Kiranya engkau diberkahi, anakku Daud. Engkau akan melakukan banyak hal dan pasti berhasil.”
Daud pun meneruskan perjalanannya, sedangkan Saul pulang ke tempatnya.
 
27
Nabi Daud di Antara Orang Filistin
1 Namun, Daud berkata dalam hatinya, “Bagaimana pun juga suatu hari kelak aku akan binasa oleh tangan Saul. Tidak ada yang lebih baik bagiku, selain meluputkan diri ke negeri orang Filistin. Dengan begitu Saul akan putus asa untuk mencari aku lagi di seluruh daerah Israil, dan aku akan terluput dari tangannya.”
2 Maka, dengan keenam ratus orang yang menyertainya, Daud segera menyeberang ke daerah Akhis bin Maokh, raja Gat. 3 Di Gat, di daerah Akhis itu, Daud beserta orang-orangnya tinggal, masing-masing dengan keluarganya. Daud dengan kedua istrinya, yaitu Ahinoam orang Yizreel, dan Abigail, janda Nabal, orang Karmel itu. 4 Ketika dikabarkan kepada Saul bahwa Daud telah melarikan diri ke Gat, ia tidak mencarinya lagi.
5 Daud berkata kepada Akhis, “Jikalau sekiranya tuanku berkenan pada hamba, berilah hamba tempat di salah satu kota di padang supaya hamba dapat tinggal di sana. Mengapa hambamu ini harus tinggal bersama Tuanku di kota kerajaan?”
6 Maka, pada hari itu Akhis mengaruniakan Ziklag kepadanya. Itulah sebabnya, Ziklag menjadi milik raja-raja Yuda sampai hari ini. 7 Setahun empat bulan lamanya Daud tinggal di daerah orang Filistin itu.
8 Kemudian, Daud dan orang-orangnya pergi menyerbu orang Gesur, orang Girzi, dan orang Amalek (sejak dahulu kala mereka menduduki negeri itu, dari jalan masuk Syur sampai ke Tanah Mesir). 9 Daud membinasakan negeri itu dan tidak membiarkan seorang pun hidup, baik laki-laki maupun perempuan. Ia merampas kawanan kambing domba, lembu, keledai, unta, dan pakaian, lalu pulang kembali kepada Akhis.
10 Apabila Akhis bertanya, “Ke mana kamu menyerbu pada hari ini?” maka jawab Daud, “Ke Tanah Negeb orang Yuda,” atau “Ke Tanah Negeb orang Yerahmeel,” atau “Ke Tanah Negeb orang Keni.” 11 Daud tidak membiarkan seorang pun hidup untuk dibawa ke Gat, baik laki-laki maupun perempuan, sebab pikirnya, “Jangan-jangan mereka akan melaporkan kami dengan mengatakan, ‘Beginilah yang dilakukan Daud.’ ” Begitulah kebiasaannya selama ia tinggal di daerah orang Filistin. 12 Akhis percaya kepada Daud sebab pikirnya, “Ia benar-benar membuat dirinya dibenci di antara bangsanya, di antara orang Israil. Ia akan menjadi hambaku untuk selamanya.”
 
28
Raja Saul di En-Dor
1 Pada masa itu orang Filistin mengerahkan pasukannya untuk berperang melawan Israil. Kata Akhis kepada Daud, “Ketahuilah baik-baik, engkau dan orang-orangmu harus maju bersamaku dalam pasukan itu.”
2 Kata Daud kepada Akhis, “Baik. Tuanku akan tahu apa yang dapat dilakukan oleh hambamu ini.”
Kata Akhis kepada Daud, “Itulah sebabnya, aku hendak menjadikan engkau pengawal pribadiku seumur hidup.”
3 a Pada waktu itu Samuil sudah tiada. Semua orang Israil telah meratapinya dan memakamkannya di Rama, di kotanya sendiri. Pada waktu itu pula para pemanggil arwah dan para ahli sihir sudah disingkirkan oleh Saul dari negeri itu.
4 Orang Filistin berkumpul, lalu mereka pergi dan berkemah di Sunem. Saul pun mengerahkan semua orang Israil, lalu mereka berkemah di Gilboa. 5 Ketika Saul melihat pasukan Filistin, ia merasa takut dan hatinya sangat gemetar. 6 b Saul menanyakan petunjuk Allah, tetapi Allah tidak menjawab dia, baik melalui mimpi, Urim, atau pun melalui para nabi. 7 Lalu, Saul berkata kepada para pegawainya, “Carikanlah bagiku seorang perempuan yang biasa memanggil arwah. Aku hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuknya.”
Kata para pegawainya kepadanya, “Ada seorang perempuan yang biasa memanggil arwah di En-Dor.”
8 Saul pun menyamar. Ia mengenakan pakaian lain, lalu pergi disertai dua orang. Pada malam hari mereka sampai di kediaman perempuan itu. Kata Saul, “Menenunglah bagiku dengan perantaraan arwah. Hadirkan bagiku orang yang akan kusebut padamu.”
9 Jawab perempuan itu kepadanya, “Tentu engkau tahu apa yang dilakukan Saul, bagaimana ia melenyapkan para pemanggil arwah dan para ahli sihir dari negeri ini. Mengapa engkau memasang jerat bagi nyawaku untuk membunuh aku?”
10 Maka, bersumpahlah Saul kepadanya demi Allah, katanya, “Demi Allah, Tuhan yang hidup, engkau tidak akan terkena hukuman oleh karena hal ini.”
11 Tanya perempuan itu, “Siapakah yang harus kuhadirkan bagimu?” Jawabnya, “Hadirkanlah Samuil bagiku.”
12 Ketika perempuan itu melihat Samuil, menjeritlah ia dengan suara nyaring. Perempuan itu berkata kepada Saul, “Mengapa Tuan memperdaya aku? Tuankulah Saul!”
13 Kata raja kepadanya, “Jangan takut. Apa yang kaulihat?” Kata perempuan itu kepada Saul, “Hamba melihat sesuatu yang ilahi muncul dari dalam bumi.”
14 Tanyanya kepadanya, “Bagaimana rupanya?” Jawabnya, “Ada seorang tua muncul. Ia diselubungi sehelai jubah.” Saul tahu bahwa itu adalah Samuil. Lalu, ia membungkuk dan sujud memberi hormat.
15 Berkatalah Samuil kepada Saul, “Mengapa engkau mengusik aku dengan menghadirkan aku?”
Jawab Saul, “Aku sangat terjepit karena orang Filistin memerangi aku, sedangkan Allah telah menjauh dariku dan tidak menjawab aku lagi, baik dengan perantaraan para nabi atau pun melalui mimpi. Sebab itu, aku memanggil engkau supaya engkau memberitahukan kepadaku apa yang harus kulakukan.”
16 Kata Samuil, “Mengapa engkau bertanya kepadaku, sedangkan Allah telah menjauh darimu dan telah menjadi musuhmu? 17 c Allah telah melakukan apa yang difirmankan-Nya dengan perantaraanku. Allah telah mengoyakkan kerajaan itu dari tanganmu dan mengaruniakannya kepada yang lain, yaitu kepada Daud. 18 d Karena engkau tidak mematuhi Allah dan tidak melaksanakan murka-Nya yang menyala-nyala terhadap Amalek, maka inilah yang akan Allah lakukan terhadap engkau pada hari ini. 19 Allah akan menyerahkan orang Israil dan juga engkau ke dalam tangan orang Filistin. Besok engkau dan anak-anakmu akan ada bersamaku. Allah pun akan menyerahkan pasukan Israil ke dalam tangan orang Filistin.”
20 Seketika itu juga jatuhlah Saul terjerembap ke tanah. Ia sangat ketakutan karena perkataan Samuil itu. Tidak ada kekuatan lagi padanya karena ia tidak makan apa pun sepanjang siang dan sepanjang malam itu.
21 Perempuan itu mendekati Saul dan melihat bahwa ia sangat terguncang. Lalu, katanya kepadanya, “Sesungguhnya, hambamu ini telah menuruti perkataan Tuanku. Hamba telah mempertaruhkan nyawa hamba dan mendengarkan perkataan yang Tuanku sampaikan kepada hamba. 22 Sekarang, sudilah Tuanku juga mendengarkan perkataan hambamu ini. Hamba akan meletakkan sepotong roti di hadapan Tuanku. Makanlah supaya Tuanku memperoleh kekuatan apabila Tuanku meneruskan perjalanan.”
23 Ia menolak dan berkata, “Aku tidak mau makan.”
Tetapi, pegawai-pegawainya dan juga perempuan itu mendesak dia sehingga akhirnya ia mendengarkan perkataan mereka. Ia bangun dari tanah, lalu duduk di tempat tidur.
24 Perempuan itu memiliki seekor anak lembu tambun di rumahnya. Disembelihnya segera lembu itu, diambilnya tepung, diremasnya, lalu dibakarnya menjadi roti tak beragi. 25 Kemudian, dihidangkannya roti itu di depan Saul serta para pegawainya, dan mereka pun makan. Pada malam itu juga mereka segera berangkat.
 
29
Orang Filistin Tak Izinkan Nabi Daud Turut Berperang
1 Orang Filistin mengerahkan seluruh pasukannya ke Afek, sedangkan orang Israil berkemah di dekat mata air di Yizreel. 2 Kemudian, para raja kota orang Filistin berbaris dalam pasukan seratus dan pasukan seribu. Daud dan orang-orangnya pun berbaris di belakang bersama Akhis. 3 Lalu, para panglima orang Filistin berkata, “Apa urusan orang-orang Ibrani ini?”
Jawab Akhis kepada para panglima orang Filistin, “Bukankah ini Daud, hamba Saul, raja Israil, yang tinggal padaku lebih dari sekian tahun ini? Tak kudapati kesalahan apa pun padanya sejak ia membelot padaku sampai hari ini.”
4 Namun, para panglima orang Filistin itu marah kepadanya. Kata mereka kepadanya, “Suruh orang ini pulang. Ia harus kembali ke tempat yang kautentukan baginya, dan tidak boleh pergi berperang bersama kita supaya ia tidak menjadi lawan kita dalam peperangan ini. Karena apa yang bisa dilakukan orang ini untuk dapat kembali berdamai dengan tuannya? Bukankah dengan mempersembahkan kepala orang-orang kita? 5 a Bukankah dia ini Daud, yang dinyanyikan orang dengan berbalas-balasan sambil menari-nari, demikian,
‘Saul membunuh beribu-ribu
dan Daud berpuluh-puluh ribu’?”
6 Maka, Akhis memanggil Daud dan berkata kepadanya, “Demi Allah, Tuhan yang hidup, engkau memang tulus hati. Pergerakanmu bersamaku dalam pasukan juga kupandang baik. Aku tak mendapati kejahatan padamu sejak engkau datang kepadaku sampai hari ini. Namun, para raja kota itu tidak berkenan padamu. 7 Sebab itu, pulanglah. Pergilah dengan sejahtera supaya engkau tidak mengesalkan hati para raja kota orang Filistin.”
8 Kata Daud kepada Akhis, “Tetapi, apa yang telah hamba lakukan? Apa yang Tuanku dapati pada hambamu ini sejak hamba melayani Tuanku sampai hari ini sehingga hamba tidak boleh pergi memerangi musuh-musuh Tuanku Raja?”
9 Jawab Akhis kepada Daud, “Aku tahu, di mataku engkau ini baik seperti malaikat Allah. Tetapi, para panglima orang Filistin berkata, ‘Ia tidak boleh pergi berperang bersama kita.’ 10 Jadi, bangunlah pagi-pagi bersama hamba-hamba tuanmu yang datang bersamamu itu, lalu saat hari mulai terang berangkatlah.”
11 Maka, Daud beserta orang-orangnya bangun pagi-pagi untuk berjalan pulang ke negeri orang Filistin, sedangkan orang Filistin maju ke Yizreel.
 
30
Ziklag Terbakar—Nabi Daud Balas Orang Amalek
1 Lusanya, ketika Daud dan orang-orangnya sampai di Ziklag, ternyata orang Amalek telah menyerbu Tanah Negeb dan Ziklag. Mereka mengalahkan Ziklag dan membakarnya habis. 2 Mereka juga menawan kaum perempuan dan semua orang yang ada di sana, dari yang kecil sampai yang besar. Mereka tidak membunuh seorang pun, tetapi mereka menggiring semuanya, lalu melanjutkan perjalanan.
3 Sesampainya Daud dan orang-orangnya di kota itu, tampaklah kota itu terbakar habis. Istri-istri mereka serta anak-anak mereka lelaki dan perempuan telah ditawan. 4 Maka, Daud dan rakyat yang menyertainya menangis dengan suara nyaring sampai mereka tidak kuat lagi untuk menangis. 5 a Kedua istri Daud turut ditawan juga, yaitu Ahinoam orang Yizreel, dan Abigail, janda Nabal, orang Karmel itu. 6 Daud sangat terjepit karena rakyat berkata hendak merajam dia. Hati seluruh rakyat itu memang getir karena anak mereka masing-masing, baik lelaki maupun perempuan, tertawan. Tetapi, Daud menguatkan hati di dalam Allah, Tuhannya.
7 b Kata Daud kepada Imam Abyatar bin Ahimelekh, “Tolong bawakan baju efod kemari.” Lalu, Abyatar membawa baju efod itu kepada Daud. 8 Daud pun menanyakan petunjuk Allah, katanya, “Haruskah kukejar gerombolan itu? Dapatkah mereka kususul?”
Firman-Nya kepadanya, “Kejarlah. Engkau pasti dapat menyusul mereka dan merebut kembali semuanya.”
9 Maka, berangkatlah Daud dengan keenam ratus orang yang menyertainya. Mereka sampai di Sungai Besor. Di tempat ini, orang-orang yang tertinggal di belakang berhenti. 10 Daud terus mengejar bersama empat ratus orang, sedangkan dua ratus orang lainnya berhenti karena terlalu letih untuk menyeberangi Sungai Besor.
11 Di padang mereka menemukan seorang Mesir, lalu orang itu dibawa kepada Daud. Mereka memberi dia roti dan ia pun makan. Setelah itu, mereka memberi dia air minum, 12 dan juga sepotong kue ara serta dua buah kue kismis. Sesudah makan, pulihlah semangatnya karena sudah tiga hari tiga malam ia tidak makan dan minum.
13 Tanya Daud kepadanya, “Hamba siapakah engkau dan dari manakah engkau?”
Jawabnya, “Hamba ini seorang pemuda Mesir, budak seorang Amalek. Majikan hamba meninggalkan hamba sebab tiga hari yang lalu hamba jatuh sakit. 14 Kami baru saja menyerang Tanah Negeb orang Kreti, daerah yang termasuk wilayah Yuda, dan Tanah Negeb Kaleb. Juga Ziklag kami bakar habis.”
15 Tanya Daud kepadanya, “Maukah engkau mengantarkan aku kepada gerombolan itu?” Jawabnya, “Bersumpahlah kepada hamba demi Allah bahwa Tuan tidak akan membunuh hamba atau menyerahkan hamba ke dalam tangan majikan hamba maka hamba akan mengantarkan Tuan kepada gerombolan itu.”
16 Ia pun mengantarkan Daud ke sana, dan tampak orang-orang itu bersebaran di seluruh daerah itu. Mereka makan, minum, dan mengadakan perayaan karena segala jarahan besar yang mereka ambil dari tanah orang Filistin dan dari Tanah Yuda. 17 Kemudian, keesokan harinya Daud menyerang mereka sejak dini hari sampai magrib. Tak seorang pun dari mereka terluput, kecuali empat ratus orang pemuda yang melarikan diri dengan menunggang unta. 18 Daud merebut kembali segala sesuatu yang diambil oleh orang Amalek, dan Daud pun membebaskan kedua istrinya. 19 Tidak ada yang kurang pada mereka, dari yang kecil sampai yang besar, baik anak lelaki maupun anak perempuan, juga jarahan serta segala sesuatu yang telah diambil orang-orang itu. Daud membawa kembali semuanya. 20 Daud juga mengambil seluruh kawanan kambing domba dan kawanan lembu, lalu orang-orang menggiringnya di depan ternak yang lain sambil berkata, “Ini adalah jarahan Daud.”
21 Kemudian, Daud sampai ke tempat dua ratus orang yang terlalu letih untuk mengikutinya, yaitu mereka yang ditinggalkan di Sungai Besor. Mereka pun datang menyongsong Daud serta rakyat yang menyertainya. Daud mendekati mereka dan menanyakan keadaan mereka. 22 Akan tetapi, semua orang jahat dan dursila di antara orang-orang yang pergi dengan Daud berkata, “Karena mereka tidak pergi bersama kita, kita tidak akan memberikan kepada mereka sesuatu pun dari jarahan yang kita rebut kembali. Mereka hanya boleh membawa istri dan anak mereka masing-masing, lalu pergi.”
23 Tetapi, Daud berkata, “Saudara-saudaraku, jangan berbuat begitu terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Ia telah melindungi kita dan menyerahkan ke dalam tangan kita gerombolan yang datang menyerang kita. 24 Siapa yang akan mendengarkan kamu dalam hal ini? Sebagaimana bagian orang yang pergi berperang, demikian pulalah bagian orang yang tinggal menunggui barang-barang. Mereka harus memperoleh bagian yang sama.” 25 Jadi, sejak hari itu dan seterusnya, ia menjadikan hal itu ketetapan dan peraturan bagi orang Israil. Hal itu berlaku sampai hari ini.
Nabi Daud Kirim Pemberian kepada Para Tua-Tua di Yuda
26 Setelah Daud sampai di Ziklag, ia mengirimkan sebagian jarahan itu kepada para tua-tua Yuda, yaitu sahabat-sahabatnya, dengan pesan, “Ini pemberian untukmu, hasil jarahan dari musuh-musuh Allah.”
27 Ia mengirimkannya kepada mereka yang tinggal di Bait-El, di Ramot di Tanah Negeb, di Yatir, 28 di Aro’er, di Sifmot, di Estemoa, 29 di Rakhal, di kota-kota orang Yerahmeel, di kota-kota orang Keni, 30 di Horma, di Bor-Asan, di Atakh, 31 di Hebron, dan di segala tempat pengembaraan Daud beserta orang-orangnya.
 
31
Raja Saul Tewas
1 a Sementara itu, orang Filistin berperang melawan orang Israil. Orang-orang Israil lari dari hadapan orang Filistin dan tewas terbunuh di Gunung Gilboa. 2 Kemudian, orang Filistin mengejar Saul dan anak-anaknya. Mereka membunuh Yonatan, Abinadab, dan Malkisua, anak-anak Saul. 3 Peperangan itu menjadi semakin berat bagi Saul. Pemanah-pemanah mendapatkannya, dan ia terluka parah oleh para pemanah itu.
4 Lalu, Saul berkata kepada pembawa senjatanya, “Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku. Jangan sampai orang-orang yang tak berkhitan itu datang menikam aku dan mempermainkan aku.”
Tetapi, pembawa senjatanya tidak mau melakukannya karena ia sangat takut. Sebab itu, Saul mengambil pedangnya dan merebahkan diri ke atas ujung pedang itu. 5 Ketika pembawa senjatanya melihat bahwa Saul telah mati, ia pun merebahkan diri ke atas ujung pedangnya dan mati bersama Saul. 6 Demikianlah Saul, ketiga anaknya, pembawa senjatanya, dan seluruh pasukannya gugur bersama-sama pada hari itu.
7 Ketika orang-orang Israil yang tinggal di seberang lembah serta di seberang Sungai Yordan melihat bahwa pasukan Israil telah lari, dan bahwa Saul serta anak-anaknya telah gugur, mereka pun melarikan diri meninggalkan kota-kota mereka. Kemudian, orang Filistin datang dan tinggal di kota-kota itu.
8 Keesokan harinya, ketika orang Filistin datang untuk melucuti orang-orang yang terbunuh, mereka mendapati Saul dan ketiga anaknya terkapar di Gunung Gilboa. 9 Mereka memenggal kepala Saul, melucuti senjata-senjatanya, lalu mengutus beberapa orang berkeliling tanah orang Filistin untuk mengabarkan hal itu di kuil-kuil berhala mereka dan juga kepada rakyat. 10 Mereka menaruh senjata-senjata Saul di dalam kuil Astoret, lalu mereka memakukan jenazahnya di tembok kota Bait-Sean.
11 Ketika penduduk Yabes-Gilead mendengar apa yang telah dilakukan orang Filistin terhadap Saul, 12 semua orang yang gagah perkasa segera mengadakan perjalanan semalam-malaman. Mereka mengambil jenazah Saul dan jenazah anak-anaknya dari tembok Bait-Sean. Setelah itu, mereka pulang ke Yabes dan membakar jenazah-jenazah itu di sana. 13 Mereka mengambil tulang-tulangnya dan menguburkan semua itu di bawah pohon tamariska di Yabes. Kemudian, mereka berpuasa tujuh hari lamanya.