2 Tawarikh
1
Doa Raja Sulaiman Mohon Hikmat
(1Raj. 3:3–15)
1 Sulaiman bin Daud memperkuat kedudukannya dalam kerajaannya, dan Allah, Tuhannya, menyertai dia serta membuatnya luar biasa besar.
2 Sulaiman berbicara kepada seluruh Israil—kepada para pemimpin pasukan seribu dan pasukan seratus, kepada para hakim, serta kepada semua pemimpin di seluruh Israil, yaitu para kepala kaum keluarga— 3 lalu bersama seluruh jemaah itu Sulaiman berangkat ke bukit pengurbanan di Gibeon karena di sana ada Kemah Hadirat Allah yang dibuat Musa, hamba Allah itu, di padang belantara. 4 a Tabut perjanjian Allah memang telah diangkut oleh Daud dari Kiryat-Yearim ke tempat yang disiapkan Daud untuk itu karena ia telah membentangkan kemah untuk tabut itu di Yerusalem. 5 b Namun, mazbah atau tempat pembakaran kurban dari tembaga yang dibuat Bezaleel bin Uri bin Hur masih ada di sana, di depan Kemah Suci Allah. Maka, ke sanalah Sulaiman dan jemaah itu pergi mencari petunjuk Allah. 6 Di sana, di hadirat Allah, Sulaiman mempersembahkan seribu kurban bakaran di atas mazbah tembaga yang ada di depan Kemah Hadirat Allah itu.
7 Pada malam itu Allah menampakkan diri kepada Sulaiman dan berfirman, “Mintalah apa yang kauingin Kukaruniakan kepadamu.”
8 Kata Sulaiman kepada Allah, “Engkau telah menunjukkan kasih yang besar kepada Daud, ayahku, dan Engkau telah mengangkat aku menjadi raja menggantikan dia. 9 c Sekarang, ya Allah, Al-Khalik, kiranya janji-Mu kepada Daud, ayahku, diteguhkan karena Engkau telah mengangkat aku menjadi raja atas umat yang seperti debu tanah banyaknya. 10 Berilah sekarang kepadaku hikmat dan pengetahuan supaya aku dapat menangani ini dan itu sebagai pemimpin umat ini, karena siapakah yang dapat memerintah umat-Mu yang besar ini?”
11 Firman Allah kepada Sulaiman, “Karena engkau menghendaki hal itu, dan engkau tidak meminta kekayaan, harta benda, kemuliaan, nyawa orang yang membencimu, atau umur panjang, melainkan meminta hikmat dan pengetahuan supaya dapat memerintah umat-Ku yang atasnya engkau telah Kuangkat menjadi raja, 12 maka hikmat dan pengetahuan itu dikaruniakan kepadamu. Selain itu, Kukaruniakan juga kepadamu kekayaan, harta benda, dan kemuliaan yang belum pernah dimiliki raja mana pun sebelum engkau dan tidak akan dimiliki seorang pun sesudah engkau.”
13 Kemudian, dari Gibeon itu, yaitu dari hadapan Kemah Hadirat Allah di bukit pengurbanan, Sulaiman pulang ke Yerusalem, dan ia pun bertakhta atas Israil.
Harta Kekayaan Raja Sulaiman
(1Raj. 10:26–29; 2Taw. 9:25–28)
14 d Sulaiman mengumpulkan kereta dan pasukan berkuda. Ia mempunyai seribu empat ratus kereta dan dua belas ribu orang pasukan berkuda yang ditempatkannya di kota-kota kereta dan juga di Yerusalem bersama raja. 15 e Raja membuat perak dan emas di Yerusalem sama seperti batu karena banyaknya, dan pohon aras seperti pohon ara yang ada di Dataran Rendah karena limpahnya. 16 Kuda untuk Sulaiman didatangkan dari Mesir dan dari Kewe. Saudagar-saudagar raja membelinya dari Kewe dengan harga pasar. 17 Sebuah kereta yang didatangkan dari Mesir harganya enam ratus syikalf perak, sedangkan seekor kuda harganya seratus lima puluh syikal. Kemudian, dengan perantaraan mereka semua itu dijual lagi kepada semua raja Het dan kepada raja-raja Aram.
 
2
Persiapan-Persiapan Pendirian Bait Suci
(1Raj. 5:1–18; 7:13–14)
1 Sulaiman memberi perintah untuk membangun bait bagi nama Allah dan juga istana kerajaan bagi dirinya. 2 Ia mengerahkan tujuh puluh ribu orang tukang pikul, delapan puluh ribu orang tukang pahat di pegunungan, dan tiga ribu enam ratus orang untuk mengawasi mereka.
3 Lalu, diutusnya orang kepada Huram, raja Tirus, dengan pesan, “Lakukanlah terhadap aku hal yang sama seperti yang Tuan lakukan terhadap Daud, ayahku, ketika Tuan mengirimkan kepadanya kayu aras untuk membangun istana tempat tinggalnya. 4 Sesungguhnya, aku hendak membangun sebuah bait bagi nama Allah, Tuhanku, dan mengkhususkannya bagi Dia. Dalam bait itu akan dibakar dupa harum di hadirat-Nya, disediakan roti persembahan yang tetap, serta dipersembahkan kurban bakaran pada waktu pagi dan petang, pada hari Sabata , pada bulan baru, dan pada hari raya yang ditetapkan Allah, Tuhan kami. Itu adalah kewajiban orang Israil untuk seterusnya. 5 Bait yang hendak kubangun itu haruslah besar karena Tuhan kami lebih besar daripada segala dewa. 6 b Namun, sesungguhnya siapakah yang mampu membangun bait bagi-Nya? Sedangkan langit, bahkan langit di atas segala langit pun tidak dapat memuat Dia. Siapakah aku ini sehingga aku hendak membangun bait bagi-Nya? Bait itu tak lain sebagai tempat untuk membakar dupa di hadirat-Nya. 7 Sekarang, sudilah Tuan mengirimkan kepadaku seorang yang ahli mengerjakan emas, perak, tembaga, besi, kain ungu, kain kirmizi, dan kain biru, serta yang juga cakap dalam membuat ukiran. Ia akan bekerja bersama para ahli yang ada padaku di Yuda dan di Yerusalem, yang telah dipersiapkan oleh Daud, ayahku. 8 Kirimkanlah juga kepadaku kayu aras, kayu sanobar, dan kayu cendana dari Libanon karena aku tahu bahwa hamba-hamba Tuan cakap menebang pohon-pohon Libanon. Hamba-hambaku akan bekerja bersama hamba-hamba Tuan 9 untuk menyediakan sejumlah besar kayu bagiku karena bait yang hendak kubangun itu haruslah besar dan menakjubkan. 10 Bagi hamba-hamba Tuan, para tukang yang menebang pohon itu, akan kuberi dua puluh ribu korc gandum tumbuk, dua puluh ribu kor jelai, dua puluh ribu batd anggur, dan dua puluh ribu bat minyak.”
11 Jawab Huram, raja Tirus, dalam surat balasan yang dikirimnya kepada Sulaiman, “Karena Allah mengasihi umat-Nya, Ia telah mengangkat engkau menjadi raja atas mereka.”
12 Kata Huram pula, “Segala puji bagi Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, yang menjadikan langit dan bumi! Ia telah mengaruniakan kepada Raja Daud seorang anak yang bijak, penuh akal budi dan pengertian, yang akan membangun bait bagi Allah serta istana kerajaan bagi dirinya sendiri. 13 Sekarang, kukirimkan seorang ahli yang sangat terampil, yaitu Huram-Abi. 14 Ia adalah anak seorang perempuan dari suku Dan, sedangkan ayahnya seorang Tirus. Ia cakap mengerjakan emas, perak, tembaga, besi, batu, kayu, kain ungu, kain biru, lenan halus, dan kain kirmizi. Ia juga cakap mengerjakan segala jenis ukiran serta dapat membuat semua rancangan yang akan ditugaskan kepadanya bersama-sama dengan ahli-ahli Tuan dan ahli-ahli Tuanku Daud, ayah Tuan. 15 Sekarang, kirimkanlah gandum, jelai, minyak, dan anggur yang Tuanku sebutkan itu melalui hamba-hamba Tuan. 16 Kami akan menebang kayu dari Libanon sebanyak yang Tuan perlukan. Selanjutnya, kayu itu akan kami bawa kepada Tuan dengan rakit melalui laut ke Yafo, dan Tuan dapat mengangkutnya ke Yerusalem.”
17 Sulaiman menghitung semua pendatang yang ada di Tanah Israil menurut penghitungan yang pernah dilakukan Daud, ayahnya. Didapatilah seratus lima puluh tiga ribu enam ratus orang. 18 Dari antara mereka ia menetapkan tujuh puluh ribu orang sebagai tukang pikul, delapan puluh ribu orang sebagai tukang pahat di pegunungan, dan tiga ribu enam ratus orang untuk mengawasi orang-orang itu bekerja.
 
3
Raja Sulaiman Bangun Bait Suci
(1Raj. 6:1–38)
1 Kemudian, mulailah Sulaiman membangun Bait Allah di tempat yang telah disiapkan Daud, yaitu di tempat pengirikan Ornan orang Yebus di Yerusalem, Gunung Moria. Di situlah dahulu Allah menampakkan diri kepada Daud, ayahnya. 2 Pembangunan dimulai oleh Sulaiman pada hari kedua di bulan kedua dalam tahun keempat pemerintahannya.
3 Inilah ukuran fondasi Bait Allah yang dibangun Sulaiman: Panjangnya enam puluh hasta,a menurut ukuran hasta lama, dan lebarnya dua puluh hasta. 4 Sedangkan serambi di depan bait itu dua puluh hasta panjangnya menurut lebar bait itu, dan seratus dua puluh hasta tingginya. Ia menyalut bagian dalam bait itu dengan emas tulen. 5 Kemudian, ia memapani ruang besar dengan kayu sanobar, yang disalut dengan emas mutu tinggi, lalu padanya dipasang hiasan pohon kurma dan untaian rantai. 6 Ruang itu dihiasinya dengan batu mahal, sedangkan emasnya adalah emas dari Parwaim. 7 Demikianlah ia menyalut ruang itu dengan emas—balok-baloknya, ambang-ambangnya, dinding-dindingnya, dan pintu-pintunya. Pada dinding-dindingnya diukirnya malaikat-malaikat kerub.
8 c Selanjutnya, dibuatnya Ruang Teramat Suci. Panjangnya dua puluh hasta menurut lebar bait itu, dan lebarnya pun dua puluh hasta. Ia menyalut ruang itu dengan emas mutu tinggi seberat enam ratus talentab . 9 Berat paku-pakunya adalah lima puluh syikal emas. Ia juga menyalut kamar-kamar atas dengan emas.
10 d Dalam Ruang Teramat Suci itu dibuatnya dua patung malaikat kerub yang kemudian disalut dengan emas. 11 Sayap malaikat-malaikat kerub itu dua puluh hasta panjangnya. Sebelah sayap dari malaikat kerube pertama lima hasta panjangnya, menyentuh dinding bait sebelah sini, sedang sayapnya yang sebelah lagi, lima hasta juga panjangnya, menyentuh sayap malaikat kerub kedua. 12 Demikian pula sebelah sayap dari malaikat kerub kedua itu lima hasta panjangnya, menyentuh dinding bait sebelah sana, sedang sayapnya yang sebelah lagi, lima hasta juga panjangnya, bersinggungan dengan sayap malaikat kerub pertama. 13 Sayap-sayap kedua malaikat kerub itu terkembang sepanjang dua puluh hasta. Keduanya tegak di atas kakinya dan menghadap ke ruang besar.
14 f Selain itu, dibuatnya tabir dari kain biru, kain ungu, kain kirmizi, dan lenan halus, lalu dipasangnya hiasan malaikat-malaikat kerub pada tabir itu.
Dua Pilar Besar Bait Suci
(1Raj. 7:15–22)
15 Di depan bait itu Sulaiman membuat dua pilar setinggi tiga puluh lima hasta dengan kepala tiang di bagian atasnya masing-masing setinggi lima hasta. 16 Ia juga membuat untaian rantai seperti di ruang belakang, lalu memasangkannya pada kepala pilar-pilar itu. Dibuatnya seratus buah delima dan dipasangkannya pada untaian rantai itu. 17 Kemudian, pilar-pilar itu didirikan di depan Bait Suci, masing-masing di sebelah kanan dan di sebelah kiri. Pilar sebelah kanan dinamainya Yakhin, sedang pilar sebelah kiri dinamainya Boas.g
 
4
Benda-Benda Logam dan Perlengkapan-Perlengkapan Bait Suci
(1Raj. 7:23–51)
1 a Sulaiman membuat mazbah atau tempat pembakaran kurban dari tembaga, dua puluh hasta panjangnya, dua puluh hasta lebarnya, dan sepuluh hasta tingginya. 2 Kemudian, dibuatnya kolam tuangan bulat berkeliling, sepuluh hasta dari tepi ke tepi, dengan tinggi lima hasta. Tali sepanjang tiga puluh hasta dapat melilitnya berkeliling. 3 Di bawah tepinya ada gambar lembu-lembu yang mengitari sekelilingnya, sepuluh ekor dalam sehasta, merangkum kolam itu berkeliling, dibuat setuangan dengan kolam itu sebanyak dua deret.
4 Kolam itu didirikan di atas dua belas lembu-lembuan: tiga menghadap ke utara, tiga menghadap ke barat, tiga menghadap ke selatan, dan tiga menghadap ke timur. Lalu, kolam itu ditumpangkan di atas lembu-lembuan itu, sedang semua buntut lembu itu mengarah ke dalam. 5 Tebal kolam itu setelapak tangan dan tepinya dibuat seperti tepi cawan, seperti bunga bakung yang mengembang. Kolam itu dapat memuat tiga ribu bat air.
6 b Ia juga membuat sepuluh bejana pembasuhan, lalu menaruh lima di sebelah kanan dan lima di sebelah kiri sebagai tempat pembasuhan. Apa saja yang terpakai untuk kurban bakaran dibasuh di situ, tetapi tempat pembasuhan bagi para imam adalah kolam tadi.
7 c Setelah itu, dibuatnya sepuluh kaki pelita emas sesuai dengan aturannya, lalu ditaruhnya di dalam Bait Suci, lima di sebelah kanan dan lima di sebelah kiri.
8 d Ia pun membuat sepuluh meja dan menempatkannya di dalam Bait Suci, lima di sebelah kanan dan lima di sebelah kiri, lalu dibuatnya seratus bokor emas.
9 Kemudian, ia membuat pelataran para imam, halaman besar, dan pintu-pintu halaman itu, lalu disalutnya pintu-pintu itu dengan tembaga. 10 Kolam ditempatkannya di sebelah kanan bait, yaitu di sebelah tenggara.
11 Huram juga membuat kuali-kuali, penyodok-penyodok, dan bokor-bokor.
Demikianlah Huram selesai melaksanakan pekerjaan yang harus dilakukannya bagi Raja Sulaiman di Bait Allah:
12 kedua pilar;
mangkuk-mangkuk dan kepala-kepala pilar di atas kedua pilar itu;
kedua jala-jala yang menudungi kedua mangkuk kepala pilar yang ada di atas pilar-pilar itu;
13 keempat ratus buah delima pada kedua jala-jala itu, dua deret di setiap jala-jala, yang menudungi kedua mangkuk kepala pilar di atas pilar-pilar itu;
14 kereta-kereta penopang dengan bejana-bejana pembasuhan di atasnya;
15 dan kolam dengan kedua belas lembu-lembuan di bawahnya;
16 kuali-kuali, penyodok-penyodok, dan garpu-garpu.
Segala perlengkapan yang dibuat Huram-Abi bagi Raja Sulaiman untuk Bait Allah adalah dari tembaga yang dikilapkan. 17 Raja menyuruh agar semua itu dituang di Lembah Yordan, di antara Sukot dengan Zereda, dalam tanah liat. 18 Semua perlengkapan itu dibuat Sulaiman dalam jumlah yang amat besar sehingga tak dapat diketahui lagi berat tembaga yang dipakai.
19 Sulaiman juga membuat segala perlengkapan yang ada di Bait Allah:
mazbah dari emas;
meja-meja tempat roti persembahan;
20 kaki-kaki pelita dengan pelita-pelitanya dari emas murni untuk dinyalakan di depan ruang belakang sesuai dengan aturannya;
21 bunga-bunganya, pelita-pelitanya, dan penjepit-penjepitnya terbuat dari emas, yaitu emas murni;
22 sepit-sepit, bokor-bokor, pedupaan-pedupaan, dan perbaraan-perbaraannya yang terbuat dari emas murni;
pintu masuk bait itu, pintu-pintu sebelah dalam menuju Ruang Teramat Suci, dan pintu-pintu ruang besar Bait Suci itu yang terbuat dari emas.
 
5
1 Maka, selesailah segala pekerjaan yang dilaksanakan Sulaiman untuk Bait Allah. Sulaiman membawa masuk barang-barang yang dikhususkan oleh Daud, ayahnya, yaitu perak, emas, dan segala perlengkapan itu, lalu menaruhnya di dalam perbendaharaan Bait Allah.
Tabut Loh Hukum Dibawa Masuk ke Bait Allah
(1Raj. 8:1–9)
2 a Kemudian, Sulaiman mengumpulkan para tua-tua Israil dan semua kepala suku—para pemimpin kaum keluarga bani Israil—di Yerusalem untuk mengangkut tabut perjanjian Allah dari Kota Daud, yaitu Sion. 3 Lalu, berkumpullah semua orang Israil menghadap raja pada hari raya di bulan ketujuh.
4 Setelah semua tua-tua Israil datang, orang-orang Lewi pun mengusung tabut itu. 5 Mereka mengangkut tabut, Kemah Hadirat Allah, dan segala perlengkapan suci yang ada dalam kemah itu—seluruhnya diangkut oleh para imam dan orang-orang Lewi. 6 Raja Sulaiman dan seluruh umat Israil yang telah berkumpul di hadapannya berdiri di depan tabut itu, lalu mengurbankan kambing dan domba juga lembu yang tak terhitung dan tak terbilang banyaknya.
7 Kemudian, para imam membawa tabut perjanjian Allah masuk ke tempatnya di ruang belakang bait itu, yaitu Ruang Teramat Suci, tepatnya di bawah sayap malaikat-malaikat kerub. 8 Jadi, sayap malaikat-malaikat kerub itu terkembang di atas tabut itu. Dengan demikian, malaikat-malaikat kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas. 9 Kayu-kayu pengusung itu sedemikian panjangnya sehingga ujung-ujungnya terlihat dari Ruang Suci yang ada di depan ruang belakang, tetapi tidak terlihat dari luar. Di situlah tempatnya sampai hari ini. 10 b Tidak ada yang lain dalam tabut itu, kecuali kedua loh batu yang ditaruh Musa di dalamnya, ketika Allah mengikat perjanjian dengan bani Israil di Horeb, setelah mereka keluar dari Mesir.
11 Para imam pun keluar dari Ruang Suci. Semua imam yang hadir telah menyucikan diri mereka, terlepas dari giliran rombongannya masing-masing. 12 Semua penyanyi dari orang Lewi, yaitu Asaf, Heman, Yedutun, serta anak-anak dan saudara-saudara mereka, berdiri di sebelah timur mazbah dengan mengenakan lenan halus sambil memegang ceracap, gambus, serta kecapi. Bersama mereka ada seratus dua puluh imam peniup nafiri. 13 c Para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan suara untuk memuji dan mengucap syukur kepada Allah. Dengan diiringi nafiri, ceracap, dan alat-alat musik lainnya, para penyanyi mengangkat suara sambil memuji Allah, demikian,
“Karena Ia baik,
kasih-Nya kekal selama-lamanya!”
Tiba-tiba awan memenuhi bait itu, yaitu Bait Allah, 14 dan para imam tidak dapat berdiri untuk menyelenggarakan ibadah karena awan itu, sebab kemuliaan Allah memenuhi Bait Allah.
 
6
1 Pada waktu itu berkatalah Sulaiman, “Allah telah berfirman bahwa Ia bersemayam dalam kelam pekat. 2 a Aku telah membangun bait agung bagi hadirat-Mu, tempat Engkau hadir selama-lamanya.”
Pidato Raja Sulaiman di Hadapan Bani Israil
(1Raj. 8:4–21)
3 Kemudian, raja berpaling dan memohonkan berkah bagi seluruh jemaah Israil, sedang seluruh jemaah Israil berdiri. 4 b Ia berkata, “Segala puji bagi Allah, Tuhan yang disembah bani Israil! Ia sendiri telah berfirman kepada Daud, ayahku, dan telah menggenapinya dengan kuasa-Nya. Firman-Nya, 5 ‘Sejak Aku membawa umat-Ku keluar dari Tanah Mesir, tidak ada kota yang Kupilih di antara semua suku Israil untuk membangun sebuah bait supaya nama-Ku tinggal di sana, dan tidak ada orang yang Kupilih untuk menjadi pemimpin atas umat-Ku Israil. 6 Tetapi kemudian, Aku memilih Yerusalem supaya nama-Ku tinggal di sana, dan Aku memilih Daud untuk mengepalai umat-Ku Israil.’
7 Daud, ayahku, berniat membangun sebuah bait bagi nama Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, 8 tetapi Allah berfirman kepada Daud, ayahku, ‘Niatmu membangun bait bagi nama-Ku itu memang baik. 9 Hanya, bukan engkau yang akan membangun bait itu, melainkan anak kandungmu yang akan lahir kelak. Dialah yang akan membangun bait bagi nama-Ku.’
10 Sekarang Allah telah menepati firman yang disampaikan-Nya karena aku telah bangkit menggantikan Daud, ayahku. Aku telah duduk di atas takhta kerajaan Israil, seperti yang difirmankan Allah, dan telah membangun bait bagi nama Allah, Tuhan yang disembah bani Israil. 11 Di sana telah kutaruh tabut berisi perjanjian Allah, yang diikat-Nya dengan bani Israil.”
Doa Raja Sulaiman
(1Raj. 8:22–53)
12 Sulaiman berdiri di depan mazbah, di hadapan seluruh jemaah Israil, lalu menadahkan tangannya. 13 Memang ia telah membuat mimbar tembaga yang panjangnya lima hasta, lebarnya lima hasta, dan tingginya tiga hasta. Ia menaruh mimbar itu di tengah-tengah halaman, berdiri di atasnya, lalu berlutut di hadapan seluruh jemaah Israil sambil menadahkan tangannya ke langit.
14 Katanya, “Ya Allah, ya Tuhan yang disembah bani Israil, tidak ada Tuhan yang seperti Engkau, baik di langit maupun di bumi. Engkau memegang teguh perjanjian dan kasih abadi terhadap hamba-hamba-Mu yang hidup di hadapan-Mu dengan segenap hatinya. 15 Engkau memegang teguh apa yang Kaujanjikan kepada hamba-Mu Daud, ayahku. Engkau sendiri telah berfirman, lalu menggenapinya dengan kuasa-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini.
16 c Sekarang, ya Allah, ya Tuhan yang disembah bani Israil, peganglah apa yang telah Kaujanjikan kepada hamba-Mu Daud, ayahku, dengan berfirman, ‘Di hadapan-Ku, tak akan terputus keturunanmu yang akan duduk di atas takhta kerajaan Israil, asal anak-anakmu tetap hidup menurut hukum Taurat yang dahulu Kusampaikan sebagaimana engkau telah hidup di hadapan-Ku.’ 17 Sekarang, ya Allah, ya Tuhan yang disembah bani Israil, biarlah terbukti firman yang telah Kausampaikan kepada hamba-Mu Daud.
18 d Namun, sungguhkah Tuhan mau tinggal bersama manusia di atas bumi? Sesungguhnya, langit, bahkan langit di atas segala langit pun tidak dapat memuat Engkau, apalagi bait yang kubangun ini! 19 Tiliklah doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya Allah, ya Tuhanku. Dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadirat-Mu ini. 20 e Biarlah mata-Mu terbuka terhadap bait ini, baik siang maupun malam, terhadap tempat yang Kaufirmankan bahwa Engkau akan menegakkan nama-Mu di sini. Dengarlah doa yang dipanjatkan hamba-Mu dengan menghadap ke tempat ini. 21 Dengarkanlah kiranya permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israil ketika mereka berdoa dengan menghadap ke tempat ini. Dengarkanlah dari tempat tinggal-Mu di surga, dan ampunilah kiranya kami ketika Engkau mendengarkannya.
22 Jika seseorang berdosa terhadap sesamanya, lalu ia harus mengangkat sumpah dengan mengutuki diri, dan ia datang bersumpah di depan mazbah-Mu di bait ini, 23 maka dengarkanlah kiranya di surga dan bertindaklah. Adililah hamba-hamba-Mu, balaslah orang fasik, dan timpakan perbuatannya pada dirinya sendiri. Benarkanlah orang benar dan ganjarlah ia sesuai dengan kebenarannya.
24 Jika umat-Mu Israil terpukul kalah di depan musuhnya karena mereka berdosa terhadap Engkau, kemudian mereka berbalik kepada-Mu, mengakui keagungan nama-Mu, berdoa, dan memohon belas kasihan di hadapan-Mu di bait ini, 25 maka dengarkanlah kiranya di surga. Ampunilah dosa umat-Mu Israil dan bawalah mereka kembali ke tanah yang telah Kaukaruniakan kepada mereka serta nenek moyang mereka.
26 Jika langit tertutup sehingga hujan tak kunjung turun karena mereka telah berdosa terhadap Engkau, lalu mereka berdoa dengan menghadap ke tempat ini, mengakui keagungan nama-Mu, dan berbalik dari dosa mereka sebab Engkau telah menindas mereka, 27 maka dengarkanlah kiranya di surga. Ampunilah dosa hamba-hamba-Mu dan umat-Mu, Israil—karena Engkaulah yang mengajarkan kepada mereka jalan yang baik yang harus mereka tempuh—dan turunkanlah hujan ke tanah-Mu, yang telah Kaukaruniakan kepada umat-Mu sebagai milik pusaka.
28 Jika ada bencana kelaparan di negeri, penyakit sampar, kelayuan tanaman, penyakit gandum, belalang besar, dan belalang padi; jika musuh mengepung salah satu kota di negeri mereka; jika ada tulah atau penyakit apa pun, 29 lalu seseorang atau seluruh umat-Mu Israil memanjatkan suatu doa atau permohonan sambil menadahkan tangan dengan menghadap ke bait ini karena masing-masing mengetahui kesusahan dan penderitaannya sendiri, 30 maka dengarkanlah dari tempat tinggal-Mu di surga. Ampunilah, dan balaslah setiap orang sesuai dengan segala jalan hidupnya karena Engkau mengetahui isi hatinya—hanya Engkaulah yang mengetahui isi hati bani Adam. 31 Dengan demikian, mereka akan bertakwa kepada-Mu dan hidup menurut jalan-Mu selama mereka hidup di tanah yang telah Kaukaruniakan kepada nenek moyang kami.
32 Juga bagi orang asing yang tidak termasuk umat-Mu Israil, yang datang dari negeri jauh karena nama-Mu yang besar, tangan-Mu yang kuat, dan kuasa-Mu yang nyata, jika ia datang dan berdoa dengan menghadap ke bait ini, 33 maka dengarkanlah kiranya dari tempat tinggal-Mu di surga. Bertindaklah sesuai dengan semua yang diserukan kepada-Mu oleh orang asing itu. Dengan demikian, segala bangsa di bumi dapat mengenal nama-Mu serta bertakwa kepada-Mu seperti umat-Mu Israil, dan mereka tahu bahwa nama-Mu diserukan atas bait yang kubangun ini.
34 Jika umat-Mu maju berperang melawan musuh-musuhnya, ke mana pun Kausuruh mereka, dan jika mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke kota yang Kaupilih serta ke bait yang kubangun bagi nama-Mu, 35 maka dengarkanlah kiranya di surga doa dan permohonan mereka. Belalah perkara mereka.
36 Jika mereka berdosa terhadap Engkau—karena tidak ada manusia yang tidak berdosa—dan Engkau murka terhadap mereka serta menyerahkan mereka kepada musuh sehingga mereka diangkut sebagai tawanan ke negeri yang jauh atau yang dekat, 37 dan jika mereka sadar diri di negeri tempat mereka tertawan, lalu berbalik serta memohon belas kasihan kepada-Mu di negeri tempat mereka tertawan itu dengan berkata, ‘Kami telah berdosa, bersalah, dan berbuat fasik;’ 38 jika mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa di negeri tempat mereka tertawan, yaitu tempat orang-orang menawan mereka; dan jika mereka berdoa dengan berkiblat ke negeri yang telah Kaukaruniakan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih, serta ke bait yang telah kubangun bagi nama-Mu, 39 maka dengarkanlah kiranya doa dan permohonan mereka dari tempat tinggal-Mu di surga. Belalah perkara mereka, dan ampunilah umat-Mu yang telah berdosa terhadap Engkau.
40 Sekarang, ya Tuhanku, biarlah mata-Mu terbuka dan telinga-Mu mendengar doa yang dipanjatkan di tempat ini:
41 f Ya Allah, Al-Khalik, segeralah hadir di tempat Engkau bersemayam,
Engkau dengan tabut kekuatan-Mu.
Biarlah para imam-Mu, ya Allah, Al-Khalik, berpakaian keselamatan,
dan biarlah orang-orang saleh-Mu bersukaria karena kebaikan-Mu.
42 Ya Allah, Al-Khalik, janganlah berpaling dari orang yang telah Kaulantik.
Ingatlah kasih abadi-Mu kepada Daud, hamba-Mu itu.”
 
7
Api Turun dari Langit dan Nyanyian Syukur
1 a Setelah Sulaiman selesai berdoa, tiba-tiba turunlah api dari langit melalap kurban bakaran dan kurban-kurban sembelihan itu, lalu kemuliaan Allah memenuhi bait itu. 2 Para imam tidak dapat memasuki Bait Allah sebab kemuliaan Allah memenuhi Bait Allah itu. 3 b Ketika seluruh bani Israil melihat api itu turun dan kemuliaan Allah meliputi bait itu, berlututlah mereka di atas lantai batu dengan muka sampai ke tanah. Mereka sujud menyembah dan mengucap syukur kepada Allah,
“Karena Ia baik,
kasih-Nya kekal selama-lamanya!”
Kurban Peresmian dan Perayaan
(1Raj. 8:62–66)
4 Kemudian, raja dan seluruh bangsa mempersembahkan kurban sembelihan di hadirat Allah. 5 Raja Sulaiman mempersembahkan dua puluh dua ribu ekor lembu serta seratus dua puluh ribu ekor kambing dan domba sebagai kurban sembelihan. Demikianlah raja dan seluruh umat meresmikan Bait Allah. 6 Para imam berdiri menurut tugas mereka, begitu pula orang Lewi dengan alat-alat musik untuk memuliakan Allah. Alat-alat itu dibuat oleh Raja Daud untuk mengucap syukur kepada Allah ketika ia memuji-muji Allah dengan iringan mereka, “Karena kasih-Nya kekal selama-lamanya!” Para imam meniup nafiri di hadapan mereka, sedang semua orang Israil berdiri.
7 Selanjutnya, Sulaiman menyucikan bagian tengah pelataran yang terletak di depan Bait Allah. Di situlah ia mempersembahkan kurban bakaran dan lemak kurban perdamaian sebab mazbah dari tembaga yang dibuat oleh Sulaiman tidak dapat memuat kurban bakaran, persembahan bahan makanan, serta lemak kurban itu.
8 Pada waktu itu juga Sulaiman mengadakan perayaan tujuh hari lamanya bersama semua orang Israil, yang datang dari jalan masuk Hamat sampai ke Wadi Mesir—suatu jemaah yang sangat besar. 9 c Pada hari kedelapan mereka mengadakan perkumpulan raya karena mereka telah merayakan peresmian mazbah selama tujuh hari dan perayaan Pondok Daun selama tujuh hari pula. 10 Pada hari kedua puluh tiga di bulan ketujuh ia melepas bangsa itu pulang ke kemah masing-masing dengan gembira dan dengan hati yang riang karena kebaikan yang telah ditunjukkan Allah kepada Daud, kepada Sulaiman, serta kepada Israil, umat-Nya.
Allah Menampakkan Diri Lagi kepada Raja Sulaiman
(1Raj. 9:1–9)
11 Demikianlah Sulaiman menyelesaikan Bait Allah serta istana raja. Ia berhasil melaksanakan segala sesuatu yang terlintas dalam hatinya untuk Bait Allah serta istananya.
12 Kemudian, Allah menampakkan diri kepada Sulaiman pada malam hari dan berfirman kepadanya, “Aku telah mendengar doamu dan telah memilih bait ini bagi-Ku untuk kaujadikan tempat mempersembahkan kurban. 13 Jika Kututup langit sehingga tidak ada hujan, jika Kuperintahkan belalang melahap hasil bumi, dan jika Kulepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku, 14 lalu umat-Ku, yang atasnya nama-Ku diserukan, merendahkan diri, berdoa, mencari hadirat-Ku, dan berbalik dari jalan hidupnya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari surga, mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. 15 Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku siap mendengarkan doa yang dipanjatkan di tempat ini. 16 Aku telah memilih dan menyucikan bait ini supaya nama-Ku tinggal di sana sampai selama-lamanya. Mata-Ku dan hati-Ku akan ada di sana sepanjang masa.
17 Mengenai engkau, jika engkau hidup di hadapan-Ku sama seperti Daud, ayahmu, dan bertindak sesuai dengan segala sesuatu yang Kuperintahkan kepadamu, juga memegang teguh ketetapan-ketetapan serta peraturan-peraturan-Ku, 18 d maka Aku akan meneguhkan takhta kerajaanmu sesuai dengan perjanjian yang Kuikat dengan Daud, ayahmu, demikian, ‘Tidak akan terputus keturunanmu yang berkuasa di Israil.’
19 Akan tetapi, jika kamu berbalik dan meninggalkan ketetapan-ketetapan serta perintah-perintah yang telah Kuberikan kepadamu, lalu pergi beribadah kepada ilah-ilah lain dan sujud menyembahnya, 20 maka Aku akan mencabut kamu dari tanah-Ku yang telah Kukaruniakan kepadamu, lalu bait yang telah Kusucikan bagi nama-Ku ini akan Kubuang dari hadirat-Ku dan akan Kujadikan suatu ibarat serta sindiran di antara segala bangsa. 21 Setiap orang yang melewati bait yang ditinggikan ini akan tercengang dan berkata, ‘Mengapa Allah berbuat demikian terhadap negeri ini serta terhadap bait ini?’ 22 Lalu, orang akan menjawab, ‘Karena mereka meninggalkan Allah, Tuhan nenek moyang mereka, yang membawa mereka keluar dari Tanah Mesir. Mereka berpaut kepada ilah-ilah lain, sujud menyembahnya, dan beribadah kepadanya. Itulah sebabnya, Ia mendatangkan segala malapetaka ini ke atas mereka.’ ”
 
8
Beberapa Usaha Raja Sulaiman
(1Raj. 9:10–28)
1 Di akhir tahun kedua puluh masa Sulaiman membangun Bait Allah dan istananya, 2 Sulaiman membangun kota-kota yang diberikan Huram kepadanya dan menyuruh bani Israil tinggal di sana. 3 Kemudian, Sulaiman maju ke Hamat-Zoba dan menaklukkannya. 4 Ia membangun kembali Tadmor di padang belantara serta semua kota perbekalan yang pernah dibangunnya di Hamat. 5 Ia juga membangun Bait-Horon Hulu dan Bait-Horon Hilir menjadi kota yang berkubu, bertembok, berpintu, serta berpalang. 6 Begitu pula halnya dengan Baalat dan semua kota perbekalan yang dimiliki Sulaiman, semua kota tempat kereta, kota-kota tempat pasukan berkuda, dan segala sesuatu yang ingin dibangun Sulaiman di Yerusalem, di Libanon, serta di seluruh negeri kekuasaannya.
7 Semua yang tersisa dari antara orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus—yang tidak termasuk orang Israil— 8 yaitu keturunan bangsa-bangsa yang masih tinggal di negeri itu dan tidak dihabisi oleh bani Israil, merekalah yang dikerahkan Sulaiman sebagai pekerja rodi. Demikianlah keadaan mereka sampai hari ini. 9 Sebaliknya, dari antara bani Israil tidak ada yang dijadikan budak oleh Sulaiman untuk pekerjaannya; mereka menjadi pejuang, kepala ajudannya, atau panglima atas pasukan kereta dan pasukan berkudanya. 10 Jumlah pejabat utama Raja Sulaiman yang memerintah rakyat adalah dua ratus lima puluh orang.
11 Sulaiman memindahkan putri Firaun dari Kota Daud ke istana yang dibangunnya untuk dia karena katanya, “Istriku tidak boleh tinggal di istana Daud, raja Israil, karena tempat-tempat yang pernah didatangi tabut perjanjian Allah itu suci.”
12 Kemudian, di atas mazbah Allah yang dibangunnya di depan serambi bait, Sulaiman mempersembahkan kurban-kurban bakaran kepada Allah 13 a sesuai dengan apa yang harus dipersembahkan setiap hari menurut perintah Musa, pada hari-hari Sabat, pada bulan-bulan baru, dan tiga kali setahun pada hari-hari raya tertentu, yaitu Hari Raya Roti Tak Beragi, Hari Raya Tujuh Pekan, dan Hari Raya Pondok Daun. 14 Sesuai menurut peraturan Daud, ayahnya, ia menetapkan rombongan para imam untuk melaksanakan pekerjaan mereka, juga orang-orang Lewi untuk bertugas memuji-muji Allah serta menyelenggarakan ibadah di hadapan para imam sebagaimana wajib dilakukan setiap hari. Ia menetapkan juga rombongan para penjaga pintu gerbang untuk setiap pintu gerbang karena demikianlah perintah Daud, abdi Allah itu. 15 Mereka tidak menyimpang dari perintah raja mengenai para imam dan orang-orang Lewi dalam hal apa pun, juga dalam hal perbendaharaan.
16 Maka, terlaksanalah sudah segala pekerjaan Sulaiman sejak hari peletakan dasar Bait Allah sampai bait itu selesai. Demikianlah Bait Allah itu diselesaikan.
17 Kemudian, Sulaiman pergi ke Ezion-Geber serta ke Elot yang terletak di tepi laut, di Tanah Edom. 18 Lalu, Huram, dengan perantaraan anak buahnya, mengirimkan kepada Sulaiman kapal-kapal serta anak buah yang cakap melayari laut. Mereka pergi bersama anak buah Sulaiman ke Ofir dan mengambil dari sana empat ratus lima puluh talenta emas yang kemudian mereka bawa kepada Raja Sulaiman.
 
9
Kunjungan Ratu Negeri Syeba
(1Raj. 10:1–13)
1 Ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Sulaiman. Maka, datanglah ia ke Yerusalem untuk menguji Sulaiman dengan teka-teki. Ia diiringi pasukan yang amat besar serta unta-unta yang mengangkut rempah-rempah, banyak emas, dan permata. Ketika ia bertemu dengan Sulaiman, ia bercakap-cakap dengan Sulaiman tentang semua yang ada di dalam hatinya. 2 Sulaiman menjawab semua pertanyaannya. Bagi Sulaiman, tidak ada hal tersembunyi yang tidak dapat dijelaskannya kepada ratu itu. 3 Maka, setelah ratu negeri Syeba melihat hikmat Sulaiman, istana yang dibangunnya, 4 santapan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, juru-juru minumannya dan pakaian mereka, serta kurban-kurban bakaran yang dipersembahkannya di Bait Allah, ia pun sangat takjub.
5 Katanya kepada raja, “Ternyata benar kabar yang kudengar di negeriku tentang Tuan dan tentang hikmat Tuan. 6 Aku tidak mempercayai kabar-kabar orang sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri. Sesungguhnya, apa yang dikabarkan kepadaku belumlah sampai setengah dari kebesaran hikmat Tuan. Tuan melebihi kabar yang kudengar! 7 Berbahagialah anak buah Tuan dan berbahagialah para pegawai Tuan ini, yang senantiasa melayani Tuan dan mendengarkan hikmat Tuan. 8 Segala puji bagi Allah, Tuhanmu, yang telah berkenan kepada Tuan sehingga Ia mendudukkan Tuan di takhta kerajaan yang ditetapkan-Nya sebagai raja mewakili Allah, Tuhanmu! Karena Tuhanmu mengasihi Israil dan hendak meneguhkan mereka untuk selama-lamanya, maka diangkat-Nyalah Tuan menjadi raja atas mereka supaya Tuan menegakkan keadilan dan kebenaran.”
9 a Kemudian, ratu itu memberikan kepada raja seratus dua puluh talenta emas, rempah-rempah dalam jumlah sangat banyak, dan permata. Tidak pernah ada rempah-rempah sebanyak pemberian ratu negeri Syeba kepada Raja Sulaiman itu.
10 Lagi pula, anak buah Huram dan anak buah Sulaiman yang membawa emas dari Ofir, membawa juga kayu cendana dan permata. 11 Dari kayu cendana itu raja membuat tangga-tangga untuk Bait Allah dan istana raja, serta kecapi dan gambus bagi para penyanyi. Hal-hal seperti itu belum pernah dilihat sebelumnya di Tanah Yuda.
12 Raja Sulaiman memberikan kepada ratu negeri Syeba semua yang dikehendakinya dan yang dimintanya, melebihi apa yang telah dibawanya untuk raja. Lalu, ratu itu berangkat pulang ke negerinya bersama para pegawainya.
Penghasilan dan Kekayaan Raja Sulaiman
(1Raj. 10:14–29; 2Taw. 1:14–17)
13 Emas yang dibawa kepada Sulaiman dalam setahun adalah enam ratus enam puluh enam talenta beratnya, 14 belum termasuk yang dibawa oleh saudagar-saudagar dan pedagang-pedagang. Semua raja Arab dan gubernur-gubernur di negeri itu juga membawa emas dan perak kepada Sulaiman.
15 Kemudian, Raja Sulaiman membuat dua ratus perisai besar dari emas tempaan. Enam ratus syikal emas tempaan terpakai untuk sebuah perisai besar. 16 Ia juga membuat tiga ratus perisai kecil dari emas tempaan. Tiga ratus syikal emas terpakai untuk sebuah perisai kecil. Lalu, raja menaruh semua itu di dalam gedung “Hutan Libanon”.
17 Selain itu, raja juga membuat sebuah takhta besar dari gading dan menyalutnya dengan emas tulen. 18 Takhta itu mempunyai enam anak tangga dan sebuah tumpuan kaki dari emas yang dilekatkan pada takhta itu. Pada masing-masing sisi tempat duduknya ada pegangan tangan. Di sisi pegangan-pegangan tangan itu berdiri wujud dua ekor singa, 19 sedangkan di atas keenam anak tangga berdiri wujud dua belas ekor singa sebelah-menyebelah. Belum pernah dibuat barang yang demikian itu di kerajaan mana pun. 20 Segala perlengkapan minuman Raja Sulaiman terbuat dari emas dan segala perlengkapan gedung “Hutan Libanon” terbuat dari emas murni. Pada zaman Raja Sulaiman perak tidak lagi dianggap berharga. 21 Raja mempunyai kapal-kapal yang berlayar ke Tarsis bersama hamba-hamba Huram. Tiga tahun sekali kapal-kapal Tarsis itu datang mengangkut emas, perak, gading, kera, dan burung merak.
22 Raja Sulaiman melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat. 23 Semua raja di bumi berikhtiar menghadap Sulaiman untuk mendengarkan hikmat yang ditaruh Allah di dalam hatinya. 24 Tahun demi tahun mereka datang membawa persembahan mereka masing-masing, yaitu barang-barang perak, barang-barang emas, pakaian, senjata, rempah-rempah, kuda, dan bagal.
25 b Sulaiman mempunyai empat ribu kandang untuk kuda-kuda dan kereta-keretanya serta dua belas ribu orang pasukan berkuda yang ditempatkannya di kota-kota kereta dan juga di Yerusalem bersama raja. 26 c Ia menjadi penguasa atas semua raja, mulai dari Sungai Efrat sampai ke negeri orang Filistin dan sampai ke perbatasan Mesir. 27 d Raja membuat perak di Yerusalem sama seperti batu karena banyaknya, dan pohon aras sama seperti pohon ara yang ada di Dataran Rendah oleh karena limpahnya. 28 Kuda untuk Sulaiman didatangkan dari Mesir dan dari segala negeri.
Raja Sulaiman Mangkat
(1Raj. 11:41–43)
29 Riwayat Sulaiman selebihnya dari awal sampai akhir, bukankah semuanya tertulis dalam riwayat Nabi Natan, dalam kitab nubuat Ahia, orang Silo itu, dan dalam kitab penglihatan-penglihatan Ido, pelihat itu, mengenai Yerobeam bin Nebat? 30 Empat puluh tahun lamanya Sulaiman bertakhta di Yerusalem atas seluruh Israil. 31 Lalu, Sulaiman dibaringkan bersama nenek moyangnya dan dimakamkan di Kota Daud, ayahnya. Maka, Rehabeam, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
 
10
Pecahnya Kerajaan Israil
(1Raj. 12:1–24)
1 Rehabeam pergi ke Sikhem karena semua orang Israil telah datang ke Sikhem untuk menobatkan dia menjadi raja. 2 Pada waktu itu Yerobeam bin Nebat masih berada di Mesir sebab sebelumnya ia melarikan diri dari Raja Sulaiman. Setelah Yerobeam mendengar kabar itu, kembalilah ia dari Mesir. 3 Maka, beberapa orang diutus untuk memanggil dia. Lalu, Yerobeam serta semua orang Israil menemui Rehabeam dan berkata demikian, 4 “Ayah Tuanku telah memberatkan tanggungan kami. Sekarang, mohon ringankanlah perhambaan yang keras dari ayah Tuanku itu dan tanggungan berat yang dipikulkannya kepada kami maka kami akan menjadi hamba Tuanku.”
5 Jawabnya kepada mereka, “Kembalilah menghadap aku tiga hari lagi.” Lalu, pulanglah rakyat itu.
6 Kemudian, Raja Rehabeam berunding dengan para tua-tua yang dahulu melayani Sulaiman, ayahnya, sewaktu Sulaiman masih hidup. Tanyanya, “Apakah nasihatmu untuk menjawab rakyat ini?”
7 Jawab mereka kepadanya, “Jika Tuanku mau berbuat baik kepada rakyat ini, menyenangkan mereka, dan menjawab mereka dengan perkataan yang baik, maka mereka akan menjadi hamba-hamba Tuanku sepanjang waktu.”
8 Akan tetapi, ia mengabaikan nasihat yang diberikan kepadanya oleh para tua-tua itu, lalu berunding dengan orang-orang muda yang tumbuh besar bersamanya dan yang melayani dia. 9 Tanyanya kepada mereka, “Apakah nasihatmu? Bagaimana kita harus menjawab rakyat yang berkata kepadaku, ‘Ringankanlah tanggungan yang dipikulkan ayah Tuanku kepada kami’?”
10 Orang-orang muda yang tumbuh besar bersamanya itu menjawab, “Beginilah harus Tuanku katakan kepada rakyat yang berkata kepada Tuanku, ‘Ayah Tuanku telah memberatkan tanggungan kami, tetapi mohon sudilah Tuanku meringankannya bagi kami.’ Beginilah harus Tuanku katakan kepada mereka, ‘Jari kelingkingku lebih besar daripada pinggang ayahku. 11 Ayahku telah membebankan tanggungan yang berat kepadamu, tetapi aku akan menambah tanggunganmu. Ayahku telah menghajar kamu dengan cemeti, tetapi aku akan menghajar kamu dengan kalajengkinga .’ ”
12 Kemudian, datanglah Yerobeam dan seluruh rakyat menghadap Rehabeam pada hari ketiga sebagaimana perkataan raja, “Kembalilah menghadap aku tiga hari lagi.” 13 Raja menjawab mereka dengan kasar. Ia mengabaikan nasihat para tua-tua, 14 dan menjawab rakyat menurut nasihat orang-orang muda itu, katanya, “Ayahku telah memberatkan tanggunganmu, tetapi aku akan menambahnya. Ayahku telah menghajar kamu dengan cemeti, tetapi aku akan menghajar kamu dengan kalajengking.” 15 Dengan demikian, raja tidak mendengarkan permintaan rakyat. Perkara itu memang ditetapkan Allah sebab Allah hendak melaksanakan firman yang disampaikan-Nya kepada Yerobeam bin Nebat dengan perantaraan Ahia, orang Silo itu.
16 b Setelah semua orang Israil melihat bahwa raja tidak mau mendengarkan permintaan mereka, maka rakyat menjawab raja demikian, “Bagian apakah yang kita peroleh dari Daud? Kita tidak memperoleh milik pusaka dari anak Isai itu! Pulanglah ke kemahmu masing-masing, hai Israil! Sekarang, uruslah rumah tanggamu sendiri, hai Daud!”
Maka, pergilah semua orang Israil ke kemah-kemah mereka. 17 Namun, Rehabeam masih bertakhta atas bani Israil yang tinggal di kota-kota Yuda.
18 Kemudian, Raja Rehabeam mengutus Hadoramc , yang mengepalai pekerja rodi. Akan tetapi, bani Israil melempari dia dengan batu hingga ia mati. Raja Rehabeam pun segera menaiki keretanya untuk melarikan diri ke Yerusalem. 19 Demikianlah orang Israil memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.
 
11
1 Setelah Rehabeam sampai di Yerusalem, ia mengumpulkan kaum keturunan Yuda dan Binyamin, seratus delapan puluh ribu orang pilihan yang siap tempur, untuk berperang melawan orang Israil dan untuk mengembalikan kerajaan itu kepada Rehabeam. 2 Tetapi, turunlah firman Allah untuk Semaya, abdi Allah, demikian, 3 “Katakanlah kepada Rehabeam bin Sulaiman, raja Yuda, dan kepada semua orang Israil di Yuda dan Binyamin, 4 ‘Beginilah firman Allah, “Jangan maju dan jangan berperang melawan saudara-saudaramu. Pulanglah masing-masing ke rumahnya karena hal ini berasal dari Aku.” ’ ” Mereka mendengarkan firman Allah, lalu pulang tanpa maju menyerang Yerobeam.
Raja Rehabeam Kokohkan Kerajaannya
5 Rehabeam tinggal di Yerusalem dan membangun kota-kota berkubu di Yuda. 6 Ia membangun Betlehem, Etam, Tekoa, 7 Bait-Zur, Sokho, Adulam, 8 Gat, Maresa, Zif, 9 Adoraim, Lakhis, Azeka, 10 Zora, Ayalon, dan Hebron, kota-kota berkubu yang terletak di wilayah Yuda serta Binyamin. 11 Ia memperkuat kota-kota berkubu itu dan menempatkan pemimpin-pemimpin di situ lengkap dengan persediaan makanan, minyak, dan juga anggur. 12 Di setiap kota disediakannya perisai dan tombak. Ia menjadikan kota-kota itu sangat kuat. Demikianlah Yuda dan Binyamin menjadi miliknya.
13 Kemudian, para imam dan orang Lewi dari semua daerah kediaman mereka di seluruh Israil menggabungkan diri dengan Rehabeam. 14 Orang Lewi meninggalkan padang penggembalaan serta milik mereka, lalu pergi ke Yuda dan Yerusalem karena Yerobeam dan anak-anaknya melarang mereka menjalankan tugas sebagai imam-imam Allah. 15 a Yerobeam mengangkat bagi dirinya imam-imam untuk bukit-bukit pengurbanan, untuk jin-jin, dan untuk patung-patung anak lembu yang dibuatnya. 16 Orang Lewi itu diiringi oleh orang-orang dari segala suku Israil yang menetapkan hatinya untuk mencari hadirat Allah, Tuhan yang disembah bani Israil. Mereka datang ke Yerusalem hendak mempersembahkan kurban kepada Allah, Tuhan nenek moyang mereka. 17 Mereka memperkuat kerajaan Yuda dan memantapkan kedudukan Rehabeam bin Sulaiman tiga tahun lamanya karena selama tiga tahun itu mereka hidup mengikuti jejak Daud dan Sulaiman.
Keluarga Raja Rehabeam
18 Rehabeam memperistri Mahalat, anak Yerimot bin Daud dengan Abihail, anak Eliab bin Isai. 19 Perempuan itu melahirkan baginya beberapa anak laki-laki: Yeus, Semarya, dan Zaham. 20 Sesudah Mahalat, ia memperistri Maakha binti Absalom yang melahirkan baginya Abia, Atai, Ziza, dan Selomit. 21 Rehabeam mencintai Maakha binti Absalom lebih daripada semua istri dan gundiknya. Ia mempunyai delapan belas istri dan enam puluh gundik, serta dikaruniai dua puluh delapan anak laki-laki dan enam puluh anak perempuan.
22 Rehabeam mengangkat Abia, anak Maakha, sebagai kepala dan pemimpin di antara saudara-saudaranya karena ia bermaksud menjadikannya raja. 23 Ia bertindak bijak dengan menyebarkan semua anaknya ke seluruh Tanah Yuda dan Binyamin, ke semua kota berkubu. Ia memberi mereka makanan dengan limpahnya dan mencarikan bagi mereka banyak istri.
 
12
Raja Sisak Serang Yerusalem
(1Raj. 14:21–31)
1 Ketika kerajaan Rehabeam sudah kokoh dan kedudukannya sudah kuat, ia dan seluruh Israil meninggalkan hukum Allah. 2 Akibatnya, karena mereka telah berbuat mungkar terhadap Allah, majulah Sisak, raja Mesir, menyerang Yerusalem, pada tahun kelima zaman Raja Rehabeam. 3 Sisak membawa seribu dua ratus kereta dan enam puluh ribu pasukan berkuda. Pasukan yang datang bersamanya dari Mesir pun tak terhitung banyaknya, yaitu orang Libia, orang Suki, dan orang Etiopia. 4 Direbutnya kota-kota berkubu di Yuda sampai sejauh Yerusalem.
5 Kemudian, datanglah Nabi Semaya menghadap Rehabeam serta para pembesar Yuda yang berkumpul di Yerusalem oleh karena Sisak. Katanya kepada mereka, “Beginilah firman Allah, ‘Kamu sudah meninggalkan Aku, sebab itu Aku pun meninggalkan kamu dalam kuasa Sisak.’ ”
6 Maka, para pembesar Israil dan raja merendahkan diri, lalu berkata, “Allah memang benar.”
7 Ketika Allah melihat bahwa mereka merendahkan diri, turunlah firman Allah untuk Semaya, demikian, “Karena mereka telah merendahkan diri, Aku tidak akan membinasakan mereka. Aku akan mengaruniakan kepada mereka sedikit keluputan, dan murka-Ku tak akan Kucurahkan atas Yerusalem dengan perantaraan Sisak. 8 Namun, mereka akan menjadi hamba-hambanya supaya mereka tahu bagaimana bedanya mengabdi kepada-Ku dengan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan negeri lain.”
9 a Sisak, raja Mesir itu, maju menyerang Yerusalem. Ia merampas perbendaharaan Bait Allah dan perbendaharaan istana raja. Segala sesuatu dirampasnya. Ia juga merampas perisai-perisai emas yang dibuat oleh Sulaiman. 10 Lalu, sebagai gantinya, Raja Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga dan mempercayakannya kepada pemimpin-pemimpin bentara yang menjaga pintu istana raja. 11 Kapan pun raja masuk ke Bait Allah, bentara-bentara datang membawa perisai-perisai itu dan kemudian mengembalikannya ke kamar jaga para bentara.
12 Ketika raja merendahkan diri, murka Allah kepadanya menjadi surut sehingga Allah tidak membinasakannya sama sekali. Lagi pula, masih ada hal-hal yang baik di Yuda.
13 Kemudian, Raja Rehabeam memperkuat kedudukannya dan bertakhta di Yerusalem. Rehabeam berumur empat puluh satu tahun pada waktu ia naik takhta. Tujuh belas tahun lamanya ia bertakhta di Yerusalem, kota yang dipilih Allah dari antara semua suku Israil untuk menegakkan nama-Nya di sana. Nama ibunya ialah Naama, orang Amon. 14 Ia berbuat jahat karena tidak menetapkan hatinya untuk mencari hadirat Allah.
15 Riwayat Rehabeam dari awal sampai akhir, bukankah semuanya tertulis dalam riwayat Nabi Semaya dan Pelihat Ido, yang juga memuat daftar keturunan? Di antara Rehabeam dengan Yerobeam selalu saja ada peperangan. 16 Lalu, Rehabeam dibaringkan bersama nenek moyangnya. Ia dimakamkan di Kota Daud. Maka, Abia, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
 
13
Raja Abia
(1Raj. 15:1–2, 6–8)
1 Pada tahun kedelapan belas pemerintahan Raja Yerobeam, Abia naik takhta atas Yuda. 2 Tiga tahun lamanya ia bertakhta di Yerusalem. Nama ibunya ialah Mikhayaa binti Uriel, dari Gibea.
Kemudian, terjadi peperangan di antara Abia dengan Yerobeam. 3 Abia memulai perang dengan pasukan kesatria perang sebanyak empat ratus ribu orang pilihan, sedangkan Yerobeam mengatur barisan perangnya melawan dia dengan delapan ratus ribu orang pilihan, kesatria-kesatria yang gagah perkasa.
4 Lalu, Abia berdiri di Gunung Zemaraim, yang terletak di Pegunungan Efraim, dan berkata, “Dengarkanlah aku, hai Yerobeam dan semua orang Israil! 5 Tidak tahukah kamu bahwa Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, telah mengaruniakan kuasa atas kerajaan Israil kepada Daud dan keturunannya untuk selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam?b 6 Tetapi, Yerobeam bin Nebat, hamba Sulaiman bin Daud, bangkit memberontak melawan tuannya. 7 Para begundal, yaitu orang-orang dursila, bergabung dengannya, lalu mereka memantapkan diri untuk melawan Rehabeam bin Sulaiman. Waktu itu Rehabeam masih muda dan tidak berpengalaman sehingga ia tidak dapat bertahan melawan mereka.
8 Sekarang, kamu pikir kamu dapat bertahan melawan kerajaan Allah yang dipercayakan kepada keturunan Daud karena jumlah kamu banyak dan padamu ada patung-patung anak lembu emas yang dibuat Yerobeam sebagai berhalamu. 9 Bukankah kamu telah menyingkirkan imam-imam Allah, bani Harun, serta orang-orang Lewi, lalu mengangkat bagimu imam-imam seperti bangsa-bangsa negeri lain? Siapa pun yang datang membaktikan diri dengan membawa seekor lembu jantan muda dan tujuh ekor domba jantan dijadikan imam untuk sesuatu yang bukan Tuhan.
10 Tetapi, kami, Allah adalah Tuhan kami, dan kami tidak meninggalkan Dia. Imam-imam yang menyelenggarakan ibadah kepada Allah adalah bani Harun, sedang orang Lewi melaksanakan tugasnya. 11 Setiap pagi dan setiap petang mereka membakar kurban bakaran dan dupa harum untuk dipersembahkan kepada Allah. Mereka mengatur roti persembahan di meja yang suci, dan menyalakan pelita-pelita pada kaki pelita emas setiap petang. Kami memegang teguh kewajiban terhadap Allah, Tuhan kami, sedangkan kamu telah meninggalkan Dia. 12 Sesungguhnya, Allah menyertai dan mengepalai kami. Imam-imam-Nya bersiap dengan nafiri untuk meniup tanda serangan terhadap kamu. Hai bani Israil, jangan berperang melawan Allah, Tuhan nenek moyangmu, karena kamu tidak akan berhasil.”
13 Akan tetapi, Yerobeam menyuruh pasukan penyergap berjalan melingkar dari belakang orang Yuda sehingga pasukan Israil berada di depan orang Yuda dan pasukan penyergap di belakang mereka. 14 Ketika orang Yuda menoleh, tampak bahwa mereka harus menghadapi peperangan itu dari depan dan dari belakang. Mereka pun berseru kepada Allah sementara para imam meniup nafiri. 15 Orang Yuda memperdengarkan sorak perang. Ketika orang Yuda bersorak, Allah memukul kalah Yerobeam dan semua orang Israil di hadapan Abia serta orang Yuda. 16 Bani Israil melarikan diri dari hadapan orang Yuda, dan Allah menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Yuda. 17 Abia dan pasukannya mengalahkan mereka dengan pembantaian besar-besaran, hingga dari Israil tewas terbunuh lima ratus ribu orang pilihan. 18 Demikianlah bani Israil ditaklukkan pada waktu itu, sedang bani Yuda makin kuat karena mereka bersandar kepada Allah, Tuhan nenek moyang mereka.
19 Abia mengejar Yerobeam dan merebut beberapa kota dari dia, yaitu Bait-El, Yesana, dan Efron, semuanya dengan kampung-kampungnya. 20 Yerobeam tidak pernah mendapat kekuatan lagi pada zaman Abia, dan akhirnya Allah menghajar dia sehingga ia mati.
21 Abia semakin kuat. Ia memiliki empat belas orang istri dan dikaruniai dua puluh dua anak laki-laki serta enam belas anak perempuan.
22 Riwayat Abia selebihnya, jalan hidupnya dan perkataan-perkataannya, tertulis dalam kitab sejarah Nabi Ido.
 
14
1 Lalu, Abia dibaringkan bersama nenek moyangnya, dan ia dimakamkan di Kota Daud. Maka, Asa, anaknya, naik takhta menggantikan dia. Pada zamannya negeri itu sentosa sepuluh tahun lamanya.
Raja Asa—Kemenangan atas Zerah
(1Raj. 15:9–12)
2 Asa melakukan apa yang baik dan benar di mata Allah, Tuhannya. 3 Ia menyingkirkan mazbah-mazbah atau tempat-tempat pembakaran kurban bangsa asing serta bukit-bukit pengurbanan. Dihancurkannya tiang-tiang berhala, dan ditebangnya patung-patung Dewi Asyera. 4 Diperintahkannya orang Yuda untuk mencari hadirat Allah, Tuhan nenek moyang mereka, dan untuk melaksanakan hukum serta perintah-Nya. 5 Kemudian, ia menyingkirkan bukit-bukit pengurbanan dan tugu-tugu dewa matahari dari semua kota di Yuda. Di bawah pemerintahannya kerajaan itu sentosa. 6 Dibangunnya kota-kota berkubu di Yuda karena negeri itu sentosa. Tidak ada yang memeranginya pada tahun-tahun itu. Allah memang mengaruniakan kepadanya ketenteraman.
7 Katanya kepada orang Yuda, “Mari kita bangun kota-kota ini dan mengelilinginya dengan tembok, menara-menara, pintu-pintu, serta palang-palang. Negeri ini masih milik kita karena kita mencari hadirat Allah, Tuhan kita. Kita telah mencari hadirat-Nya dan Ia mengaruniakan kepada kita ketenteraman di segala penjuru.” Maka, mereka pun melaksanakan pembangunan itu dan berhasil baik.
8 Pasukan Asa berjumlah tiga ratus ribu orang dari Yuda yang membawa perisai besar dan tombak, serta dua ratus delapan puluh ribu orang dari Binyamin yang membawa perisai kecil dan pandai melenturkan busur. Mereka semua kesatria yang gagah perkasa.
9 Suatu kali Zerah, orang Etiopia, maju menyerang mereka dengan pasukan sebanyak sejuta orang dan tiga ratus kereta, hingga ke Maresa. 10 Asa maju menghadapinya. Kedua pihak mengatur barisan perang di Lembah Zefata, dekat Maresa.
11 Lalu, Asa berseru kepada Allah, Tuhannya, katanya, “Ya Allah, selain Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang tak berdaya menghadapi yang kuat. Tolonglah kami, ya Allah, ya Tuhan kami, karena kami bersandar kepada-Mu dan dengan nama-Mulah kami maju melawan pasukan ini. Ya Allah, Engkaulah Tuhan kami, jangan biarkan manusia menang melawan Engkau.”
12 Maka, Allah memukul kalah orang-orang Etiopia itu di hadapan Asa dan di hadapan orang Yuda sehingga orang-orang Etiopia itu lari. 13 Asa dan pasukan yang menyertainya mengejar mereka sampai ke Gerar. Orang-orang Etiopia itu berguguran sehingga tidak ada lagi yang tinggal hidup karena mereka dihancurkan di hadapan Allah dan di hadapan pasukan-Nya. Orang Yuda mengangkut banyak sekali jarahan. 14 Mereka mengalahkan semua kota di sekeliling Gerar karena rasa takut dari Allah menimpa penduduknya. Mereka menjarahi semua kota itu karena ada banyak barang rampasan di situ. 15 Mereka juga menyerang perkemahan para peternak dan menggiring banyak kawanan kambing domba serta unta. Setelah itu, mereka kembali ke Yerusalem.
 
15
Pembaharuan oleh Raja Asa
(1Raj. 15:13–15)
1 Suatu waktu Ruh Allah turun ke atas Azarya bin Oded. 2 Ia pun pergi menghadap Asa dan berkata kepadanya, “Dengarkanlah aku, hai Asa dan semua orang Yuda serta orang Binyamin. Allah beserta kamu apabila kamu beserta Dia. Jika kamu mencari hadirat-Nya, Ia akan berkenan kamu temui. Tetapi, jika kamu meninggalkan Dia, Ia pun akan meninggalkan kamu. 3 Lama sekali orang Israil hidup tanpa Tuhan yang benar, tanpa ajaran para imam, dan tanpa hukum Taurat. 4 Namun, dalam kesesakan mereka berbalik kepada Allah, Tuhan yang disembah bani Israil. Mereka mencari hadirat-Nya dan Ia berkenan mereka temui. 5 Pada masa itu, orang tidak aman keluar-masuk karena kekacauan besar melanda semua penduduk di setiap negeri. 6 Bangsa menghantam bangsa dan kota melawan kota karena Allah mengacaukan mereka dengan segala macam kesesakan. 7 Tetapi, kamu, kuatkanlah hatimu. Jangan biarkan tanganmu melemah karena ada pahala bagi pekerjaanmu.”
8 Setelah Asa mendengar perkataan dan nubuat Nabi Azarya bin Oded itu, ia menguatkan hatinya dan menjauhkan dewa-dewa kejijikan dari seluruh Tanah Yuda, Binyamin, dan dari kota-kota yang direbutnya di Pegunungan Efraim. Dipugarnya mazbah Allah yang ada di depan serambi Bait Allah, 9 lalu dikumpulkannya semua orang Yuda, orang Binyamin, dan para pendatang dari Efraim, Manasye, serta Simeon yang tinggal bersama mereka karena banyak orang dari Israil yang membelot kepadanya ketika mereka melihat bahwa Allah, Tuhannya, menyertai dia.
10 Mereka berkumpul di Yerusalem pada bulan ketiga, dalam tahun kelima belas pemerintahan Asa. 11 Pada hari itu hasil jarahan yang mereka bawa pulang mereka sembelih sebagai kurban untuk dipersembahkan kepada Allah, yaitu tujuh ratus ekor lembu dan tujuh ribu ekor kambing dan domba. 12 Mereka mengadakan perjanjian untuk mencari hadirat Allah, Tuhan nenek moyang mereka, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa. 13 Siapa pun yang tidak mau mencari hadirat Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, harus dihukum mati, baik kecil maupun besar, baik laki-laki maupun perempuan. 14 Mereka bersumpah setia kepada Allah dengan suara yang nyaring, dengan sorak-sorai, dan dengan bunyi nafiri serta sangkakala. 15 Semua orang Yuda bersukacita atas sumpah itu karena dengan segenap hati mereka telah bersumpah setia dan dengan keinginan yang bulat mereka mencari hadirat-Nya. Allah berkenan mereka temui dan Ia mengaruniakan ketenteraman kepada mereka di segala penjuru.
16 Raja Asa bahkan memecat Maakha, neneknya, dari kedudukan ibu suri sebab ia membuat patung kekejian bagi Dewi Asyera. Asa menebang patung keji itu, menumbuknya, dan membakarnya di Lembah Kidron. 17 Memang bukit-bukit pengurbanan tidak disingkirkannya dari antara orang Israil, tetapi hati Asa tulus sepanjang umurnya. 18 Dibawanya ke dalam Bait Allah barang-barang yang dikhususkan oleh ayahnya dan yang dikhususkan olehnya sendiri, yaitu perak, emas, serta berbagai perlengkapan.
19 Tidak ada peperangan sampai tahun ketiga puluh lima pemerintahan Asa.
 
16
Perjanjian Raja Asa dengan Aram
(1Raj. 15:16–22)
1 Pada tahun ketiga puluh enam pemerintahan Asa, majulah Baesa, raja Israil, menyerang Yuda. Ia membangun Rama untuk mencegah orang keluar atau masuk kepada Asa, raja Yuda.
2 Maka, Asa mengeluarkan perak dan emas dari perbendaharaan Bait Allah dan dari istana raja. Ia mengirimkannya kepada Benhadad, raja Aram yang tinggal di Damsyik, dengan pesan, 3 “Ada perjanjian antara aku dengan Tuan, antara ayahku dengan ayah Tuan. Lihatlah, aku mengirimkan kepada Tuan perak dan emas. Baiklah Tuan membatalkan perjanjian Tuan dengan Baesa, raja Israil, supaya ia mundur dariku.”
4 Benhadad mendengarkan Raja Asa. Disuruhnya panglima-panglima pasukannya menyerang kota-kota Israil. Mereka mengalahkan Iyon, Dan, Abel-Maim, dan semua kota perbekalan di Naftali. 5 Pada waktu Baesa mendengar hal itu, berhentilah ia membangun Rama dan dibatalkannyalah pekerjaan itu. 6 Kemudian, Raja Asa mengerahkan semua orang Yuda. Mereka mengangkut batu dan kayu yang dipakai Baesa untuk membangun Rama, dan dengan semua itu ia membangun Geba serta Mizpa.
7 Pada waktu itu datanglah Pelihat Hanani menghadap Asa, raja Yuda, dan berkata kepadanya, “Karena engkau bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada Allah, Tuhanmu, maka luputlah pasukan raja Aram dari tanganmu. 8 Bukankah dahulu orang Etiopia dan orang Libia merupakan pasukan besar dengan banyak sekali kereta dan pasukan berkuda? Tetapi, ketika engkau bersandar kepada Allah, Ia menyerahkan mereka ke dalam tanganmu. 9 Sesungguhnya, mata Allah menjelajah seluruh bumi untuk memberi kekuatan kepada orang yang tulus hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah bertindak bodoh, karena itu mulai sekarang engkau akan mengalami peperangan.”
10 Asa menjadi murka kepada pelihat itu. Dimasukkannya Hanani ke dalam rumah pasungan, sebab ia geram terhadap dia karena hal itu. Pada waktu itu Asa juga menganiaya berapa orang dari rakyat.
Kematian Asa
(1Raj. 15:23–24)
11 Riwayat Asa dari awal sampai akhir semuanya tertulis dalam kitab raja-raja Yuda dan Israil. 12 Pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahannya, Asa menderita sakit pada kedua kakinya. Penyakitnya itu bertambah parah, tetapi bahkan dalam kesakitannya ia tidak mencari pertolongan Allah, melainkan pertolongan tabib-tabib. 13 Lalu, Asa dibaringkan bersama nenek moyangnya. Ia mangkat pada tahun keempat puluh satu pemerintahannya, 14 dan ia dimakamkan di pemakaman yang telah digalinya bagi dirinya di Kota Daud. Jenazahnya dibaringkan di atas pembaringan yang penuh dengan rempah-rempah serta berbagai jenis wewangian yang dicampur menurut kepandaian juru rempah-rempah. Api yang sangat besar dinyalakan untuk menghormatinya.
 
17
Raja Yosafat—Pengokohan Kerajaan
1 Yosafat, anaknya, naik takhta menggantikan dia dan memperkuat kedudukannya untuk melawan Israil. 2 Ditempatkannya pasukan di semua kota berkubu di Yuda. Selain itu, ditempatkannya juga pasukan pendudukan di Tanah Yuda dan di kota-kota Efraim yang direbut oleh Asa, ayahnya.
3 Allah menyertai Yosafat sebab ia hidup mengikuti jejak yang mula-mula dari Daud, leluhurnya, dan tidak mencari dewa-dewa Baal, 4 melainkan mencari hadirat Allah, Tuhan ayahnya. Ia hidup menurut perintah-perintah-Nya dan tidak mengikuti perbuatan-perbuatan orang Israil. 5 Sebab itu, Allah mengokohkan kerajaan itu di tangannya. Semua orang Yuda memberikan persembahan kepada Yosafat sehingga ia berlimpah kekayaan dan kehormatan. 6 Dengan hati berani ia mengikuti jalan Allah, disingkirkannya bukit-bukit pengurbanan dan patung-patung Dewi Asyera dari Yuda.
7 Pada tahun ketiga pemerintahannya, ia menyuruh beberapa pembesarnya, yaitu Benhail, Obaja, Zakharia, Netaneel, dan Mikha, untuk mengajar di kota-kota Yuda. 8 Beberapa orang Lewi, yaitu Semaya, Netanya, Zebaja, Asael, Semiramot, Yonatan, Adonia, Tobia, dan Tob-Adonia turut menyertai mereka, demikian pula imam-imam, yaitu Elisama dan Yoram. 9 Mereka mengajar di Tanah Yuda dengan membawa Hukum Taurat yang dahulu disampaikan Allah. Sambil mengelilingi semua kota di Yuda mereka mengajar rakyat.
10 Rasa takut dari Allah melanda semua kerajaan di negeri-negeri sekeliling Yuda sehingga mereka tidak berperang melawan Yosafat. 11 Beberapa orang Filistin membawa persembahan kepada Yosafat, dan perak sebagai upeti. Orang Arab pun membawa tujuh ribu tujuh ratus ekor domba jantan dan tujuh ribu tujuh ratus ekor kambing jantan kepadanya.
12 Kebesaran Yosafat semakin bertambah. Ia membangun benteng-benteng dan kota-kota perbekalan di Yuda. 13 Banyak pendapatannya di kota-kota Yuda.
Para pejuangnya, yaitu kesatria-kesatria yang gagah perkasa, ada di Yerusalem. 14 Inilah daftar mereka menurut kaum keluarga mereka.
Dari orang Yuda, pemimpin-pemimpin pasukan seribu:
Panglima Adna dengan 300.000 kesatria yang gagah perkasa.
15 Di samping Adna:
Panglima Yohanan dengan 280.000 orang.
16 Di samping Yohanan:
Amasia bin Zikhri, yang menyerahkan diri kepada Allah secara sukarela, dengan 200.000 kesatria yang gagah perkasa.
17 Dari orang Binyamin:
Elyada, seorang kesatria yang gagah perkasa, dengan 200.000 orang yang bersenjatakan busur panah dan perisai.
18 Di samping Elyada:
Yozabad dengan 180.000 orang bersenjata yang siap tempur.
19 Mereka inilah yang melayani raja, selain dari orang-orang yang ditempatkan raja di kota-kota berkubu di seluruh Tanah Yuda.
 
18
Nabi Allah Berhadapan dengan Nabi-Nabi Sesat
(1Raj. 22:1–28)
1 Ketika Yosafat sudah berlimpah kekayaan dan kemuliaan, ia menjadi besan Ahab. 2 Selang beberapa tahun, pergilah ia mendapatkan Ahab di Samaria. Ahab menyembelih banyak kambing, domba, dan lembu untuk dia serta untuk rombongan yang menyertainya, lalu mengajak dia pergi menyerang Ramot-Gilead. 3 Kata Ahab, raja Israil, kepada Yosafat, raja Yuda, “Maukah Tuan berangkat bersamaku ke Ramot-Gilead?”
Jawabnya kepadanya, “Aku ini sehati dengan Tuan, dan rakyatku dengan rakyat Tuan. Kami akan menyertai Tuan dalam peperangan ini.” 4 Namun, Yosafat berkata kepada raja Israil, “Sebaiknya, cari dahulu petunjuk Allah.”
5 Lalu, raja Israil mengumpulkan para nabi sebanyak empat ratus orang dan bertanya kepada mereka, “Bolehkah kami pergi berperang melawan Ramot-Gilead, atau haruskah aku membatalkannya?”
Jawab mereka, “Pergilah, karena Allah akan menyerahkannya ke dalam tangan Raja.”
6 Tetapi, kata Yosafat, “Tidak adakah lagi di sini seorang nabi Allah supaya kita dapat mencari petunjuk dari dia?”
7 Kata raja Israil kepada Yosafat, “Masih ada satu orang lagi yang dapat dimintai petunjuk Allah, tetapi aku membenci dia karena ia tidak pernah menubuatkan hal yang baik mengenai aku, melainkan yang buruk selalu. Dia adalah Mikha bin Yimla.”
Kata Yosafat, “Janganlah Raja berkata demikian.” 8 Kemudian, raja Israil memanggil seorang pegawai istananya dan berkata, “Jemputlah segera Mikha bin Yimla.”
9 Pada waktu itu dengan mengenakan pakaian kebesaran, raja Israil dan Yosafat, raja Yuda, duduk di atas takhtanya masing-masing di tempat pengirikan, di depan pintu gerbang Samaria sementara semua nabi itu meramal di hadapan mereka. 10 Zedekia bin Kenaana membuat bagi dirinya tanduk-tanduk dari besi, lalu berkata, “Beginilah firman Allah, ‘Dengan inilah Tuanku akan menanduk orang Aram sampai mereka habis.’ ”
11 Semua nabi pun meramalkan demikian, kata mereka, “Majulah ke Ramot-Gilead dan raihlah keberhasilan karena Allah akan menyerahkannya ke dalam tangan Raja.”
12 Sementara itu, utusan yang pergi memanggil Mikha berkata kepada Mikha, “Ketahuilah, nabi-nabi itu satu hati mengatakan hal yang baik kepada raja. Jadi, biarlah perkataanmu sama dengan perkataan salah satu dari antara mereka. Katakanlah hal yang baik.”
13 Jawab Mikha, “Demi Allah, Tuhan yang hidup, sesungguhnya apa yang difirmankan Tuhanku, itulah yang akan kukatakan.”
14 Setelah ia sampai di hadapan raja, berkatalah raja kepadanya, “Mikha, bolehkah kami pergi berperang ke Ramot-Gilead, atau haruskah aku membatalkannya?”
Jawabnya, “Majulah dan raihlah keberhasilan. Mereka akan diserahkan ke dalam tangan Tuanku.”
15 Tetapi, kata raja kepadanya, “Sampai berapa kali aku harus menyuruh engkau bersumpah untuk tidak mengatakan apa-apa kepadaku, selain kebenaran di dalam nama Allah?”
16 a Kata Mikha, “Aku melihat semua orang Israil tercerai-berai di gunung-gunung seperti domba-domba yang tak bergembala. Lalu, Allah berfirman, ‘Mereka ini tidak bertuan. Biarlah mereka pulang ke rumah mereka masing-masing dengan selamat.’ ”
17 Kemudian, raja Israil berkata kepada Yosafat, “Bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa ia tidak pernah menubuatkan hal yang baik tentang aku, melainkan hanya hal yang buruk?”
18 Mikha berkata lagi, “Sebab itu, dengarkanlah firman Allah. Aku telah melihat Allah duduk di atas arasy-Nya sementara seluruh tentara surga berdiri di sebelah kanan dan kiri-Nya. 19 Lalu, Allah berfirman, ‘Siapakah yang mau membujuk Ahab, raja Israil, supaya ia maju dan tewas di Ramot-Gilead?’
Maka, yang satu berkata begini dan yang lain berkata begitu. 20 Kemudian, tampillah suatu ruh, lalu berdiri di hadapan Allah. Ia berkata, ‘Aku akan membujuk dia.’
Firman Allah kepadanya, ‘Dengan apa?’
21 Jawabnya, ‘Aku akan keluar dan menjadi ruh dusta dalam mulut semua nabinya.’ Firman-Nya, ‘Engkau akan membujuk dia dan berhasil. Pergilah dan perbuatlah demikian!’
22 Sekarang ketahuilah, Allah telah mengizinkan ruh dusta ditaruh dalam mulut nabi-nabi Tuanku itu. Allah telah menetapkan malapetaka atas Tuanku.”
23 Kemudian, Zedekia bin Kenaana mendekat dan menampar pipi Mikha. Katanya, “Bagaimana mungkin ruh dari Allah itu berpindah dariku untuk berbicara kepadamu?”
24 Jawab Mikha, “Sesungguhnya, engkau akan membuktikannya pada hari itu, ketika engkau masuk ke suatu kamar yang terdalam untuk bersembunyi.”
25 Maka, raja Israil memerintahkan, “Tangkap Mikha dan bawa kembali kepada Amon, penguasa kota itu, dan kepada Pangeran Yoas. 26 Katakanlah, ‘Beginilah perintah raja: Masukkan orang ini ke dalam penjara. Beri dia roti dan air serba sedikit sampai aku kembali dengan selamat.’ ”
27 Kata Mikha, “Jika Tuanku betul-betul kembali dengan selamat, berarti Allah tidak berfirman melalui aku.” Lalu, ia berkata, “Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian!”
Peperangan di Ramot-Gilead—Kematian Ahab
(1Raj. 22:29–35)
28 Kemudian, pergilah raja Israil dan Yosafat, raja Yuda, ke Ramot-Gilead. 29 Kata raja Israil kepada Yosafat, “Aku akan memasuki medan perang itu dengan menyamar. Tetapi, engkau, kenakanlah pakaian kebesaranmu.” Maka, menyamarlah raja Israil, kemudian mereka masuk ke medan perang.
30 Sementara itu, raja Aram telah memberi perintah kepada para panglima pasukan keretanya demikian, “Jangan berperang melawan siapa pun, kecil atau pun besar, melainkan lawanlah raja Israil saja!” 31 Pada waktu para panglima pasukan kereta itu melihat Yosafat, mereka berkata, “Itu raja Israil.” Mereka berputar untuk berperang melawan dia, tetapi Yosafat berteriak dan Allah menolong dia. Allah menggerakkan mereka pergi menjauhinya. 32 Jadi, begitu para panglima pasukan kereta itu menyadari bahwa dia bukanlah raja Israil, berhentilah mereka mengejar dia.
33 Lalu, seseorang menarik busur panah secara sembarang saja dan memanah raja Israil di antara sambungan baju zirahnya. Kemudian, raja berkata kepada pengemudi keretanya, “Putar arah! Bawa aku keluar dari pertempuran ini karena aku terluka!” 34 Peperangan bertambah sengit pada hari itu, tetapi raja Israil tetap ditopang berdiri dalam kereta berhadapan dengan orang Aram sampai petang. Pada waktu matahari terbenam, ia pun meninggal.
 
19
Pelihat Yehu Tegur Raja Yosafat
1 Yosafat, raja Yuda, pulang dengan selamat ke istananya di Yerusalem. 2 Lalu, Yehu bin Hanani, pelihat itu, pergi menghadap Raja Yosafat dan berkata kepadanya, “Patutkah Tuanku menolong orang fasik dan mengasihi orang yang membenci Allah? Karena hal itu Tuanku akan ditimpa murka Allah. 3 Meskipun begitu, ada hal-hal yang baik didapati pada Tuanku karena Tuanku telah menyingkirkan patung-patung Dewi Asyera dari negeri ini dan telah menetapkan hati untuk mencari hadirat Allah.”
Hakim-Hakim Diangkat
4 Yosafat tinggal di Yerusalem. Kemudian, ia pergi lagi mengunjungi rakyat, dari Bersyeba sampai ke pegunungan Efraim, dan menyuruh mereka berbalik kepada Allah, Tuhan nenek moyang mereka. 5 Diangkatnya hakim-hakim di negeri itu, yaitu di setiap kota berkubu di Yuda. 6 Katanya kepada hakim-hakim itu, “Perhatikanlah apa yang kamu lakukan karena kamu bukan memutuskan hukum bagi manusia, melainkan bagi Allah. Ia menyertai kamu ketika kamu memutuskan hukum. 7 Sekarang, hendaklah kamu bertakwa kepada Allah. Bekerjalah dengan hati-hati karena pada Allah, Tuhan kita, tidak ada kecurangan, hal memandang muka, atau menerima suap.”
8 Di Yerusalem pun Yosafat mengangkat beberapa orang Lewi, imam, dan kepala kaum keluarga Israil untuk memberi keputusan dalam hal hukum Allah dan dalam hal persengketaan. Mereka berkedudukan di Yerusalem. 9 Ia memerintahkan kepada mereka demikian, “Dengan bertakwa kepada Allah, setia, dan tulus hati, beginilah harus kamu lakukan: 10 Apa pun perkara yang diajukan kepadamu oleh saudara-saudaramu yang tinggal di kota-kota mereka—baik mengenai penumpahan darah atau mengenai hukum, perintah, berbagai ketetapan dan peraturan—kamu harus memperingatkan mereka supaya jangan mereka bersalah terhadap Allah sehingga murka-Nya menimpa kamu dan saudara-saudaramu. Bertindaklah begitu maka tentunya kamu tidak akan bersalah.
11 Imam Kepala Amarya akan memimpinmu dalam segala perkara yang berhubungan dengan Allah, sedangkan Zebaja bin Ismail, pemimpin kaum keturunan Yuda, akan memimpinmu dalam segala perkara yang berhubungan dengan raja. Selain itu, orang-orang Lewi akan melayani kamu sebagai pengatur. Bertindaklah dengan tegas! Allah kiranya menyertai orang yang baik.”
 
20
Kemenangan atas Moab dan Amon
1 Sesudah itu, bani Moab dan bani Amon datang bersama orang Meunim untuk berperang melawan Yosafat. 2 Maka, datanglah beberapa orang memberitahu Yosafat, “Suatu pasukan besar datang dari Edom di seberang Laut Mati hendak menyerang Tuanku. Sesungguhnya, mereka sudah berada di Hazezon-Tamar,” yaitu En-Gedi. 3 Yosafat menjadi takut, lalu ia menetapkan hati untuk mencari hadirat Allah. Dimaklumkannya puasa bagi seluruh Yuda. 4 Orang Yuda pun berkumpul untuk memohon pertolongan dari Allah. Ya, dari semua kota Yuda mereka datang untuk mencari hadirat Allah.
5 Kemudian, Yosafat berdiri di tengah-tengah jemaah Yuda dan Yerusalem di Bait Allah, di depan pelataran yang baru. 6 Ia berkata, “Ya Allah, ya Tuhan nenek moyang kami, bukankah Engkau Tuhan yang di surga? Bukankah Engkau berkuasa atas segala kerajaan bangsa-bangsa? Di tangan-Mu ada kuasa dan keperkasaan sehingga tidak ada yang dapat bertahan melawan Engkau. 7 a Ya Tuhan kami, bukankah Engkau yang menghalau penduduk negeri ini dari hadapan umat-Mu Israil dan mengaruniakannya kepada keturunan Ibrahim, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya? 8 Mereka telah menetap di sini dan membangun tempat suci bagi nama-Mu. Kata mereka, 9 ‘Jika malapetaka, yaitu pedang, hukuman, penyakit sampar, atau bencana kelaparan menimpa kami, maka kami akan berdiri di depan Bait ini dan di hadapan-Mu karena nama-Mu ditegakkan di dalam Bait ini. Kami akan berseru kepada-Mu dalam kesesakan kami, dan Engkau akan mendengar serta menyelamatkan kami.’
10 b Sekarang, lihatlah bani Amon, Moab, dan orang-orang Pegunungan Seir ini! Engkau tidak mengizinkan orang Israil mendatangi mereka ketika keluar dari Tanah Mesir sehingga orang Israil menyingkir dari mereka dan tidak membinasakan mereka. 11 Tetapi, lihatlah, sebagai balasan mereka terhadap kami, mereka datang untuk menghalau kami dari tanah milik-Mu yang telah Kauwariskan kepada kami. 12 Ya Tuhan kami, masakan Engkau tidak menghukum mereka? Kami tidak punya kekuatan untuk menghadapi pasukan besar yang datang menyerang kami ini. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu.”
13 Sementara itu, semua orang Yuda berdiri di hadirat Allah, begitu juga istri, anak-anak muda, dan anak-anak kecil.
14 Maka, Ruh Allah turun di tengah-tengah jemaah itu ke atas Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Yaiel bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf.
15 c Ia berkata, “Dengarlah, hai semua orang Yuda dan penduduk Yerusalem, juga Tuanku Raja Yosafat! Beginilah firman Allah kepadamu, ‘Jangan takut dan jangan kecut hati karena pasukan besar itu, sebab bukan kamu yang akan berperang, melainkan Allah. 16 Besok, turunlah dan datangi mereka. Ketahuilah, mereka akan naik melalui pendakian Zis. Dapati mereka di ujung lembah, di depan Padang Belantara Yeruel. 17 Kamu tidak usah berperang dalam pertempuran ini. Berdirilah tegak di tempatmu dan lihatlah kemenangan dari Allah yang menyertai kamu, hai orang Yuda dan Yerusalem. Jangan takut dan jangan kecut hati! Majulah besok dan hadapi mereka, Allah akan menyertai kamu.’ ”
18 Yosafat membungkuk dengan muka sampai ke tanah. Semua orang Yuda dan penduduk Yerusalem pun bersujud di hadirat Allah dan menyembah Allah. 19 Lalu, orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit untuk memuji Allah, Tuhan yang dipuja bani Israil, dengan suara yang sangat nyaring.
20 Keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi, lalu pergi ke Padang Belantara Tekoa. Ketika mereka hendak pergi, berdirilah Yosafat dan berkata, “Dengarkanlah aku, hai orang Yuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada Allah, Tuhanmu, maka kamu akan tetap teguh. Percayalah kepada nabi-nabi-Nya maka kamu akan berhasil.” 21 Setelah berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi bagi Allah dan memuji Dia dengan pakaian suci sambil berjalan di depan orang-orang bersenjata, demikian,
“Mengucap syukurlah kepada Allah
karena kasih-Nya kekal selama-lamanya.”
22 Pada waktu mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan puji-pujian, Allah mengadakan penghadangan terhadap bani Amon, bani Moab, dan orang-orang Pegunungan Seir yang datang menyerang Yuda sehingga orang-orang itu terpukul kalah. 23 Bani Amon dan Moab bangkit melawan penduduk Pegunungan Seir, lalu menumpas dan membinasakan mereka. Setelah menghabisi penduduk Seir, mereka saling bantu membunuh kawannya sendiri.
24 Ketika orang Yuda sampai ke tempat peninjauan di padang belantara dan memandang ke arah pasukan itu, tampaklah mayat bergelimpangan di tanah. Tidak ada yang terluput. 25 Kemudian, Yosafat dan pasukannya datang untuk menjarah barang-barang musuh. Mereka mendapati banyak harta benda di situ, juga barang-barang berharga. Semuanya mereka ambil bagi diri mereka sendiri sampai mereka tidak dapat membawanya lagi. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu karena begitu banyaknya. 26 Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Berkah, lalu di sana mereka memuji-muji Allah. Itulah sebabnya, tempat itu dinamai Lembah Berkah sampai hari ini.
27 Setelah itu, kembalilah semua orang Yuda dan Yerusalem di bawah pimpinan Yosafat. Mereka kembali ke Yerusalem dengan sukacita karena Allah telah membuat mereka bersukacita atas kekalahan musuh-musuh mereka. 28 Mereka memasuki Yerusalem dengan diiringi bunyi gambus, kecapi, dan nafiri, lalu menuju Bait Allah.
29 Rasa takut dari Allah melanda semua kerajaan negeri-negeri lain ketika mereka mendengar bahwa Allah telah memerangi musuh-musuh Israil. 30 Maka, sentosalah kerajaan Yosafat karena Tuhannya mengaruniakan kepadanya ketenteraman di segala penjuru.
Akhir Pemerintahan Raja Yosafat
(1Raj. 22:41–51)
31 Demikianlah Yosafat bertakhta atas Yuda. Umurnya tiga puluh lima tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem dua puluh lima tahun lamanya. Nama ibunya ialah Azuba binti Silhi. 32 Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya, tanpa menyimpang dari jalan itu. Dilakukannya apa yang benar di mata Allah. 33 Hanya, bukit-bukit pengurbanan tidak disingkirkannya, dan rakyat belum juga mengarahkan hatinya kepada Tuhan nenek moyang mereka.
34 Riwayat Yosafat selebihnya dari awal hingga akhir, sesungguhnya semuanya tertulis dalam riwayat Yehu bin Hanani yang tercantum dalam kitab raja-raja Israil.
35 Sesudah itu, Yosafat, raja Yuda, bekerja sama dengan Ahazia, raja Israil, yang fasik perbuatannya. 36 Yosafat bekerja sama dengannya untuk membuat kapal-kapal yang akan berlayar ke Tarsis. Kapal-kapal itu dibuat di Ezion-Geber. 37 Tetapi, Eliezer bin Dodawa dari Maresa bernubuat menentang Yosafat, katanya, “Karena Tuanku bekerja sama dengan Ahazia, maka Allah akan menghancurkan pekerjaan Tuanku.” Kapal-kapal itu pun pecah sehingga tidak dapat berlayar ke Tarsis.
 
21
1 Lalu, Yosafat dibaringkan bersama nenek moyangnya dan ia dimakamkan dekat nenek moyangnya di Kota Daud. Maka, Yoram, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
Raja Yoram
(1Raj. 8:16–24)
2 Saudara-saudara Yoram, yaitu anak-anak Yosafat lainnya, ialah Azarya, Yehiel, Zakharia, Azariahu, Mikhail, dan Sefaca. Itulah semua anak Yosafat, raja Israil. 3 Ayah mereka mengaruniakan kepada mereka banyak pemberian, yaitu perak, emas, dan barang-barang berharga, juga kota-kota berkubu di Yuda. Akan tetapi, kerajaan dipercayakannya kepada Yoram sebab dialah anak yang sulung.
4 Setelah Yoram bertakhta atas kerajaan ayahnya dan memperkuat kedudukannya, ia membunuh semua saudaranya dengan pedang, dan juga beberapa pembesar Israil. 5 Yoram berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem delapan tahun lamanya. 6 Ia hidup mengikuti jejak raja-raja Israil seperti yang dilakukan oleh keluarga Ahab karena istrinya adalah anak Ahab, dan ia melakukan apa yang jahat di mata Allah. 7 b Meskipun begitu, Allah tidak mau membinasakan keluarga Daud oleh karena perjanjian yang diikat-Nya dengan Daud. Allah memang berjanji bahwa Ia akan mengaruniakan suatu pelitaa kepada Daud dan kepada keturunannya sepanjang masa.
8 c Pada zaman Yoram, orang Edom memberontak menentang kekuasaan Yuda dan mengangkat seorang raja atas mereka sendiri. 9 Sebab itu, Yoram menyeberang dengan para panglimanya dan seluruh keretanya. Kemudian, orang Edom mengepung dia dan para panglima pasukan keretanya, tetapi pada malam hari ia bangun dan mengalahkan mereka. 10 Demikianlah orang Edom memberontak menentang kekuasaan Yuda sampai hari ini. Pada waktu yang sama, Libna pun memberontak menentang kekuasaan Yoram karena ia telah meninggalkan Allah, Tuhan nenek moyangnya. 11 Lagi pula, ia membuat bukit-bukit pengurbanan di pegunungan Yuda. Ia menyebabkan penduduk Yerusalem berbuat kafir dan membuat orang Yuda tersesat.
12 Sepucuk surat dari Nabi Elia sampai kepadanya, bunyinya, “Beginilah firman Allah, Tuhan yang disembah Daud, leluhurmu, ‘Karena engkau tidak hidup mengikuti jejak Yosafat, ayahmu, dan jejak Asa, raja Yuda, 13 melainkan hidup mengikuti jejak raja-raja Israil dan menyebabkan orang Yuda serta penduduk Yerusalem berbuat kafir seperti yang dilakukan oleh keluarga Ahab; dan juga karena engkau telah membunuh adik-adikmu, yaitu keluarga ayahmu, yang lebih baik daripada engkau, 14 maka sesungguhnya, Allah akan mengazab rakyatmu, anak-anakmu, istri-istrimu, dan semua harta bendamu dengan tulah besar. 15 Engkau sendiri akan menderita suatu penyakit usus yang sangat parah hari demi hari sehingga kelak ususmu terburai karena penyakit itu.’ ”
16 Kemudian, Allah menggerakkan hati orang Filistin dan orang Arab yang tinggal dekat orang Etiopia untuk menyerang Yoram. 17 Mereka maju menyerang Yuda, menerobosnya, dan mengangkut semua harta benda yang terdapat di istana raja, juga anak-anak lelaki dan istri-istrinya, sehingga tidak ada seorang anak lelaki pun yang tertinggal padanya, kecuali Yoahas, anak bungsunya.
18 Sesudah semua itu, Allah mengazabnya dengan penyakit pada ususnya yang tidak dapat sembuh. 19 Selang beberapa waktu, yaitu setelah lewat dua tahun, terburailah ususnya karena penyakit itu, lalu matilah ia dengan penderitaan yang payah. Rakyatnya tidak menyalakan api baginya, seperti yang dilakukan terhadap nenek moyangnya.
20 Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia naik takhta. Delapan tahun lamanya ia bertakhta di Yerusalem. Ia meninggal tanpa disukai orang dan dimakamkan di Kota Daud, tetapi bukan di pemakaman raja-raja.
 
22
Raja Ahazia
(2Raj. 8:25–29)
1 Penduduk Yerusalem mengangkat Ahaziaa , anak Yoram yang bungsu, menjadi raja menggantikan dia karena semua anaknya yang lebih tua umurnya telah dibunuh oleh gerombolan yang datang bersama orang-orang Arab ke perkemahan itu. Demikianlah Ahazia, anak Yoram raja Yuda, naik takhta. 2 Ahazia berumur empat puluh dua tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem satu tahun lamanya. Nama ibunya ialah Atalya binti Omri. 3 Ia juga hidup mengikuti jejak keluarga Ahab karena ibunya menasihati dia untuk berbuat fasik. 4 Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah seperti keluarga Ahab karena sesudah kematian ayahnya, mereka menjadi penasihat-penasihat yang mendatangkan celaka kepadanya. 5 Bahkan karena menuruti nasihat merekalah ia pergi menyertai Yoram bin Ahab, raja Israil, untuk berperang melawan Hazael, raja Aram, di Ramot-Gilead. Tetapi, orang-orang Aram melukai Yoram. 6 Maka, kembalilah Yoram ke Yizreel untuk mendapat pengobatan atas luka-luka yang didapatnya di Rama ketika ia berperang melawan Hazael, raja Aram. Pada waktu itu Ahazia bin Yoram, raja Yuda, pergi menjenguk Yoram bin Ahab di Yizreel sebab ia sakit.
Raja Ahazia Dibunuh Panglima Yehu
(2Raj. 9:27–29)
7 Kehancuran Ahazia ditentukan Allah ketika ia pergi menemui Yoram. Sesampainya di sana, keluarlah ia bersama Yoram mendapatkan Yehu bin Nimsi, yang telah dilantik Allah untuk melenyapkan keluarga Ahab. 8 Sewaktu Yehu tengah menjalankan hukuman atas keluarga Ahab, ia bertemu dengan pembesar-pembesar Yuda dan anak-anak saudara-saudara Ahazia, yang melayani Ahazia. Mereka semua ditumpasnya. 9 Lalu, dicarinya Ahazia. Ahazia pun tertangkap ketika ia bersembunyi di Samaria. Ia dibawa ke hadapan Yehu, lalu dihukum mati. Jenazahnya dimakamkan juga karena kata orang, “Dia ini cucu Yosafat, yang mencari hadirat Allah dengan segenap hatinya.” Tidak ada orang lagi dalam keluarga Ahazia yang mampu memerintah kerajaan itu.
Atalya Bunuh Keturunan Raja
(2Raj. 11:1–3)
10 Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka dibunuhnyalah segera semua keturunan raja dari kaum keturunan Yuda. 11 Tetapi, Yosabat, anak perempuan raja Yoram, mengambil Yoas bin Ahazia dan membawanya pergi dengan diam-diam dari antara anak-anak raja yang hendak dibunuh itu. Yosabat, yang adalah istri Imam Yoyada dan saudara Ahazia, memasukkan dia bersama inang penyusunya ke dalam kamar tidur. Demikianlah Yosabat menyembunyikan Yoas dari Atalya sehingga tidak dibunuh oleh Atalya. 12 Jadi, Yoas bersembunyi dengan mereka di Bait Allah enam tahun lamanya sementara Atalya bertakhta atas negeri itu.
 
23
Atalya Dibunuh dan Yoas Jadi Raja
(2Raj. 11:4–16)
1 Pada tahun ketujuh Yoyada memberanikan diri, lalu mengadakan permufakatan dengan para pemimpin pasukan seratus, yaitu Azarya bin Yeroham, Ismail bin Yohanan, Azarya bin Obed, Maaseya bin Adaya, dan Elisafat bin Zikhri. 2 Mereka mengelilingi Tanah Yuda dan mengumpulkan orang-orang Lewi dari semua kota di daerah Yuda serta kepala-kepala kaum keluarga Israil. Orang-orang itu pun datang ke Yerusalem. 3 a Kemudian, seluruh jemaah itu mengikat perjanjian dengan raja di Bait Allah.
Kata Yoyada kepada mereka, “Inilah anak raja! Ia akan bertakhta, seperti yang difirmankan Allah tentang keturunan Daud. 4 Inilah hal yang harus kamu lakukan: Sepertiga dari kamu yang datang bertugas pada hari Sabat, baik imam maupun orang Lewi, harus menjadi penjaga pintu, 5 sepertiga lagi harus berada di istana raja, dan sepertiga yang lain di Pintu Gerbang Dasar, sedang seluruh rakyat harus berada di pelataran Bait Allah. 6 Siapa pun tidak boleh masuk ke Bait Allah, kecuali para imam dan orang-orang Lewi yang menyelenggarakan ibadah. Mereka boleh masuk karena mereka suci, tetapi seluruh rakyat harus memegang teguh apa yang diwajibkan Allah bagi mereka. 7 Orang-orang Lewi harus mengelilingi raja dari segala penjuru dengan senjata di tangannya masing-masing. Siapa pun yang memasuki bait harus ditumpas. Kamu harus menyertai raja ketika ia keluar atau masuk.”
8 Orang-orang Lewi dan semua orang Yuda melaksanakan semua yang diperintahkan Imam Yoyada. Mereka mengambil orangnya masing-masing, baik yang masuk bertugas pada hari Sabat maupun yang bebas tugas pada hari Sabat, karena Imam Yoyada tidak membebaskan rombongan-rombongan itu. 9 Lalu, Imam Yoyada menyerahkan kepada para pemimpin pasukan seratus itu sejumlah tombak, perisai, dan tameng milik Raja Daud yang ada di Bait Allah. 10 Seluruh rakyat disuruhnya berdiri di sisi kanan sampai ke sisi kiri bait dengan senjata di tangannya masing-masing. Mereka mengelilingi raja dekat mazbah, yaitu tempat pembakaran kurban, dan dekat bait itu.
11 Kemudian, mereka membawa anak raja ke luar, mengenakan mahkota padanya, dan menyerahkan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia sebagai raja, lalu Imam Yoyada serta anak-anaknya meminyaki dia. Mereka berseru, “Hidup Sang Raja!”
12 Ketika Atalya mendengar suara orang berlarian sambil memuji-muji raja, pergilah ia menemui rakyat di Bait Allah. 13 Setelah ia mengamat-amati, tampaklah raja berdiri dekat tiang di pintu masuk sementara para pemimpin dan para peniup nafiri ada di sisi raja. Seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri, sedang para penyanyi dengan alat-alat musiknya menjadi pemimpin puji-pujian. Maka, Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru, “Persekongkolan! Persekongkolan!”
14 Kemudian, Imam Yoyada menyuruh keluar para pemimpin pasukan seratus, yaitu orang-orang yang mengepalai pasukan, dan berkata kepada mereka, “Keluarkanlah dia dari barisan! Habisi dengan pedang siapa yang berpihak kepadanya!” Imam memang telah berpesan, “Jangan habisi dia di Bait Allah.” 15 Mereka menangkap perempuan itu saat ia sampai di jalan masuk istana raja lewat Pintu Gerbang Kuda, lalu dihabisilah ia di situ.
Yoyada Adakan Pembaruan
(2Raj. 11:17–21)
16 Yoyada mengikat perjanjian antara dia dengan seluruh rakyat dan raja bahwa mereka akan menjadi umat Allah. 17 Kemudian, pergilah seluruh rakyat ke kuil Baal dan merobohkannya. Mereka menghancurkan mazbah-mazbahnya dan patung-patungnya serta membunuh Matan, imam Dewa Baal, di depan mazbah-mazbah itu.
18 Lalu, Yoyada menyerahkan pengawasan atas Bait Allah kepada imam-imam Lewi; tugas mereka di Bait Allah telah dibagi-bagi oleh Daud. Dengan sukaria dan dengan nyanyian menurut petunjuk Daud, mereka harus mempersembahkan kurban bakaran kepada Allah, seperti tertulis dalam Kitab Suci Taurat yang disampaikan Allah melalui Musa. 19 Ia juga menempatkan penjaga-penjaga di pintu gerbang Bait Allah supaya jangan masuk seseorang yang najis karena hal apa pun.
20 Sesudah itu, diajaknya para pemimpin pasukan seratus, para pemuka, para pemerintah rakyat, dan seluruh rakyat negeri untuk membawa raja turun dari Bait Allah. Mereka masuk ke istana raja melalui Pintu Gerbang Atas dan mendudukkan raja di atas takhta kerajaan. 21 Seluruh rakyat negeri bersukaria dan kota itu pun sentosa setelah Atalya dibunuh dengan pedang.
 
24
Raja Yoas
(2Raj. 12:1–16)
1 Yoas berumur tujuh tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem empat puluh tahun lamanya. Nama ibunya ialah Zibya, dari Bersyeba. 2 Yoas melakukan apa yang benar di mata Allah selama Imam Yoyada hidup. 3 Yoyada mengambil dua orang istri baginya, lalu Yoas pun dikaruniai anak-anak lelaki dan perempuan.
4 Beberapa waktu kemudian, Yoas berniat memugar Bait Allah. 5 Maka, dikumpulkannyalah para imam dan orang Lewi, lalu katanya kepada mereka, “Pergilah ke kota-kota Yuda dan pungutlah uang dari semua orang Israil untuk keperluan perbaikan Bait Tuhanmu setiap tahunnya. Lakukanlah hal itu dengan segera!” Akan tetapi, orang Lewi tidak segera melaksanakannya.
6 a Sebab itu, raja memanggil Imam Kepala Yoyada dan berkata kepadanya, “Mengapa Bapak tidak menuntut orang-orang Lewi agar mereka membawa dari Yuda dan dari Yerusalem zakat yang dikenakan Musa, hamba Allah itu, kepada jemaah Israil untuk kemah tempat loh hukum? 7 Karena anak-anak Atalya, perempuan fasik itu, telah membongkar Bait Allah, bahkan memakai semua barang suci Bait Allah untuk dewa-dewa Baal.”
8 Maka, atas perintah raja dibuatlah sebuah peti, lalu ditempatkan di luar pintu gerbang Bait Allah. 9 Setelah itu, disebarkanlah pengumuman di Yuda dan Yerusalem bahwa mereka harus membawa zakat yang dikenakan Musa, hamba Allah itu, kepada orang Israil di padang belantara sebagai ungkapan syukur kepada Allah. 10 Semua pembesar dan seluruh rakyat bergembira. Mereka pun membawa zakat mereka masing-masing dan memasukkannya ke dalam peti itu sampai penuh. 11 Setiap kali, orang-orang Lewi membawa peti itu kepada petugas raja, dan ketika mereka melihat bahwa uang di dalamnya sudah banyak, maka datanglah panitera raja serta petugas dari imam kepala untuk mengosongkan peti itu. Selanjutnya, mereka membawa peti itu kembali ke tempatnya. Demikianlah mereka lakukan setiap hari, dan banyaklah uang yang terkumpul. 12 Raja dan Yoyada menyerahkan uang itu kepada para pekerja yang melaksanakan pekerjaan di Bait Allah. Orang-orang ini mengupah tukang batu dan tukang pahat untuk memugar Bait Allah, juga tukang besi dan tembaga untuk memperbaiki Bait Allah.
13 Para pekerja itu pun bekerja, dan pekerjaan perbaikan itu maju di tangan mereka. Mereka membangun Bait Allah menurut keadaannya semula dan mengokohkannya. 14 Setelah selesai, mereka membawa uang sisanya kepada raja dan Yoyada. Uang itu kemudian dipakai untuk membuat perlengkapan-perlengkapan Bait Allah, yaitu perlengkapan-perlengkapan untuk ibadah dan persembahan kurban, juga pedupaan-pedupaan serta perlengkapan-perlengkapan dari emas dan perak. Sepanjang umur Yoyada kurban bakaran senantiasa dipersembahkan di dalam Bait Allah.
Yoas Lupakan Jasa Yoyada
15 Yoyada menjadi tua dan lanjut usia, lalu meninggal. Umurnya seratus tiga puluh tahun pada waktu kematiannya. 16 Ia dimakamkan di Kota Daud bersama para raja karena ia telah berbuat baik di Israil terhadap Allah dan bait-Nya. 17 Setelah kematian Yoyada, para pembesar Yuda datang dan sujud memberi hormat kepada raja. Sejak saat itu raja mendengarkan mereka. 18 Mereka mengabaikan Bait Allah, Tuhan nenek moyang mereka, lalu beribadah kepada patung-patung Dewi Asyera dan berhala-berhala. Yuda dan Yerusalem pun ditimpa murka karena kesalahan mereka itu. 19 Namun, Allah mengutus nabi-nabi kepada mereka supaya mereka kembali kepada-Nya. Nabi-nabi itu memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengar.
20 b Kemudian, Ruh Allah menguasai Zakharia, anak Imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat dan berkata kepada mereka, “Beginilah firman Allah, ‘Mengapa kamu melanggar perintah-perintah Allah sehingga kamu tidak beruntung? Karena kamu meninggalkan Allah, maka Ia pun meninggalkan kamu.’ ”
21 Akan tetapi, mereka bersekongkol melawan dia, dan atas perintah raja mereka melempari dia dengan batu di pelataran Bait Allah. 22 Raja Yoas tidak mengingat kebaikan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia, kepadanya. Ia malah membunuh anaknya. Menjelang kematiannya Zakharia berseru, “Kiranya Allah melihatnya dan menuntut balas!”
Kematian Yoas
23 Pada pergantian tahun, pasukan Aram maju menyerang Yoas. Mereka memasuki Yuda dan Yerusalem, lalu membunuh semua pemimpin bangsa di antara rakyat. Lalu, mereka mengirimkan semua jarahan mereka kepada raja Damsyik. 24 Meskipun pasukan Aram datang dengan sedikit orang, Allah menyerahkan pasukan yang sangat besar ke tangan mereka karena orang Yuda telah meninggalkan Allah, Tuhan nenek moyang mereka. Demikianlah orang Aram menjalankan hukuman atas Yoas. 25 Ketika mereka pergi, mereka meninggalkan Yoas dalam keadaan terluka parah. Pegawai-pegawainya pun kemudian bersekongkol melawan dia karena penumpahan darah anak Imam Yoyada itu, lalu membunuh dia di atas tempat tidurnya. Yoas mati dan dimakamkan di Kota Daud, tetapi tidak di pemakaman raja-raja.
26 Orang-orang yang bersekongkol melawan dia adalah Zabad, anak Simeat perempuan Amon, dan Yozabad, anak Simrit perempuan Moab. 27 Tentang anak-anaknya, ucapan ilahi yang banyak menentang dia, dan perbaikan Bait Allah, sesungguhnya semua itu tertulis dalam tafsiran kitab raja-raja. Maka, Amazia, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
 
25
Raja Amazia
(2Raj. 14:1–7)
1 Amazia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem dua puluh sembilan tahun lamanya. Nama ibunya ialah Yoadan, dari Yerusalem. 2 Ia melakukan apa yang benar di mata Allah, tetapi tidak dengan setulus hati. 3 Sesudah kerajaan itu kokoh di tangannya, ia menghukum mati pegawai-pegawainya yang telah membunuh raja, yaitu ayahnya. 4 a Tetapi, anak-anak mereka tidak dihukumnya mati; hal itu sejalan dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci Taurat yang disampaikan Allah melalui Musa. Di situ Allah memberi perintah: “Ayah tidak boleh dihukum mati karena anaknya, dan anak tidak boleh dihukum mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.”
5 Amazia mengumpulkan orang Yuda. Kemudian, ia menempatkan semua orang Yuda dan Binyamin itu menurut kaum-kaum keluarga mereka di bawah pemimpin pasukan seribu dan pemimpin pasukan seratus. Ketika ia menghitung mereka yang berumur dua puluh tahun ke atas, didapatinya tiga ratus ribu orang pilihan yang sanggup berperang, yang mampu memakai tombak dan perisai. 6 Ia juga mengupah seratus ribu orang kesatria yang gagah perkasa dari Israil dengan bayaran seratus talenta perak.
7 Tetapi, seorang abdi Allah datang menghadap dia dan berkata, “Ya Raja, janganlah tentara Israil pergi bersama Tuanku karena Allah tidak menyertai orang Israil, yaitu seluruh bani Efraim. 8 Jika Tuanku mau pergi juga, maka sehebat apa pun tindakan dan keberanian Tuanku dalam peperangan, Allah akan membuat Tuanku jatuh di depan musuh karena Ia berkuasa untuk menolong dan menjatuhkan.”
9 Kata Amazia kepada abdi Allah itu, “Tetapi, apa yang harus kulakukan dengan seratus talenta yang telah kuberikan kepada pasukan Israil itu?”
Jawab abdi Allah itu, “Allah dapat mengaruniakan kepada Tuanku lebih daripada itu.”
10 Maka, Amazia memisahkan pasukan yang datang kepadanya dari Efraim, dan menyuruh mereka pulang ke tempat tinggalnya. Sebab itu, sangat marahlah mereka terhadap orang Yuda, lalu mereka kembali ke tempat tinggalnya dengan amarah yang menyala-nyala.
11 Amazia menguatkan hatinya. Dibawanya pasukannya maju ke Lembah Asin, lalu ditewaskannya sepuluh ribu orang bani Seir. 12 Bani Yuda pun menawan sepuluh ribu orang hidup-hidup, membawa mereka ke puncak bukit batu, dan mencampakkan mereka dari puncak bukit batu itu sehingga semuanya hancur tercabik-cabik. 13 Tetapi, orang-orang dari pasukan yang dipulangkan Amazia, yaitu mereka yang tidak diperbolehkan pergi bersamanya ke medan perang, menyerbu kota-kota Yuda dari Samaria sampai ke Bait-Horon. Mereka menewaskan tiga ribu orang penduduk dan mengambil banyak rampasan.
14 Setelah Amazia menewaskan orang-orang Edom itu, ia pulang sambil membawa berhala-berhala bani Seir. Didirikannya berhala-berhala itu sebagai berhala-berhalanya, lalu sujudlah ia menyembah di hadapannya dan membakar dupa baginya. 15 Sebab itu, menyalalah murka Allah atas Amazia. Diutus-Nya seorang nabi kepada Amazia, katanya, “Mengapa Tuanku mencari petunjuk dewa-dewa suatu bangsa yang tidak dapat melepaskan bangsanya sendiri dari tangan Tuanku?”
16 Namun, sementara nabi itu berbicara dengan dia, berkatalah Amazia kepadanya, “Apakah kami mengangkat engkau menjadi penasihat raja? Diamlah! Haruskah kau kubunuh?” Maka, diamlah nabi itu, tetapi sebelumnya ia berkata, “Sekarang hamba tahu bahwa Allah telah berketetapan untuk membinasakan Tuanku sebab Tuanku telah melakukan hal ini dan tidak mendengarkan nasihat hamba.”
Peperangan Melawan Israil
(2Raj. 14:8–20)
17 Amazia, raja Yuda, berunding, lalu mengirim utusan kepada Yoas bin Yoahas bin Yehu, raja Israil, dengan pesan, “Mari kita berhadapan.”
18 Tetapi, Yoas, raja Israil, mengirim utusan kepada Amazia, raja Yuda, dengan pesan, “Duri di Libanon mengirim pesan kepada pohon aras di Libanon, ‘Berikanlah anakmu perempuan untuk menjadi istri anakku.’ Akan tetapi, seekor binatang liar di Libanon lewat dan menginjak-injak duri itu. 19 Engkau berpikir bahwa engkau telah mengalahkan orang Edom sehingga engkau tinggi hati dan memegahkan diri. Sekarang, tinggal sajalah di istanamu! Apa gunanya menantang malapetaka sehingga engkau harus jatuh bersama orang Yuda?”
20 Namun, Amazia tidak mau mendengarkannya. Allah memang sudah menetapkan demikian supaya Ia dapat menyerahkan mereka ke dalam tangan musuh sebab mereka telah berlindung pada dewa-dewa orang Edom. 21 Sebab itu, majulah Yoas, raja Israil, untuk berhadapan dengan Amazia, raja Yuda, di Bait-Semes di Tanah Yuda. 22 Orang Yuda terpukul kalah di hadapan orang Israil sehingga mereka lari ke kemah mereka masing-masing. 23 Yoas, raja Israil, menangkap Amazia, raja Yuda, anak Yoas bin Yoahas, di Bait-Semes dan membawanya ke Yerusalem. Dibongkarnya tembok Yerusalem dari Pintu Gerbang Efraim sampai ke Pintu Gerbang Sudut, empat ratus hasta panjangnya. 24 Diambilnya semua emas, perak, dan segala perlengkapan yang ada dalam Bait Allah di bawah pengawasan Obed-Edom, juga perbendaharaan istana raja dan para sandera. Lalu, pulanglah ia ke Samaria.
25 Amazia bin Yoas, raja Yuda, masih hidup lima belas tahun setelah kematian Yoas bin Yoahas, raja Israil. 26 Riwayat Amazia selebihnya, dari awal sampai akhir, bukankah semua itu tertulis dalam kitab raja-raja Yuda dan Israil? 27 Sejak Amazia berpaling dari Allah, orang mengadakan persekongkolan melawan dia di Yerusalem sehingga ia lari ke Lakhis. Tetapi, mereka mengutus orang untuk mengejar dia ke Lakhis dan membunuhnya di sana. 28 Jenazahnya diangkut dengan kuda, lalu dimakamkan dengan nenek moyangnya di Kota Yudab .
 
26
Raja Uzia
(2Raj. 15:1–7)
1 Seluruh rakyat Yuda menjemput Uzia yang berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia. 2 Dialah yang membangun kembali Elot dan mengembalikannya kepada Yuda setelah raja dibaringkan bersama nenek moyangnya. 3 Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem lima puluh dua tahun lamanya. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem. 4 Ia melakukan apa yang benar di mata Allah, seperti semua yang dilakukan Amazia, ayahnya. 5 Ia mencari hadirat Allah selama Zakharia hidup—Zakharia adalah seorang yang memahami penglihatan dari Allah—dan selama ia mencari hadirat Allah, Allah membuat hidupnya berhasil.
6 Suatu kali ia maju berperang melawan orang Filistin dan membongkar tembok Gat, tembok Yabne, serta tembok Asdod. Dibangunnya kota-kota di sekitar Asdod dan di tempat-tempat lain di Filistin. 7 Allah menolong dia menghadapi orang Filistin, orang Arab yang tinggal di Gur-Baal, dan orang Meunim. 8 Orang Amon mempersembahkan upeti kepada Uzia. Namanya masyhur sampai ke perbatasan Mesir karena ia menjadi semakin kuat.
9 Uzia membangun beberapa menara di Yerusalem, yaitu di atas Pintu Gerbang Sudut, di atas Pintu Gerbang Lembah, dan di atas Sudut, serta mengokohkannya. 10 Ia juga membangun beberapa menara di padang belantara dan menggali banyak perigi karena ia mempunyai banyak ternak, baik di Dataran Rendah maupun di Dataran Tinggi. Ia mempekerjakan petani-petani dan penjaga-penjaga kebun anggur di gunung-gunung serta di ladang yang subur karena ia menyukai pertanian.
11 Selain itu, Uzia mempunyai pasukan siap tempur yang maju berperang dalam laskar-laskar menurut jumlah yang dicatat oleh panitera dan pengatur pasukan, yaitu Yeiel dan Maaseya, di bawah pimpinan Hananya, salah seorang panglima raja. 12 Jumlah semua kepala kaum keluarga dari para kesatria gagah perkasa itu adalah dua ribu enam ratus orang. 13 Di bawah pimpinan mereka ada satu bala tentara berjumlah tiga ratus tujuh ribu lima ratus orang yang siap tempur dengan kekuatan besar untuk membantu raja melawan musuh. 14 Uzia memperlengkapi seluruh tentara itu dengan perisai, tombak, ketopong, baju zirah, busur panah, dan batu umban. 15 Di Yerusalem ia membuat alat-alat perang, rekaan para ahli, yang ditempatkan di atas menara-menara dan penjuru-penjuru untuk menembakkan anak panah serta batu besar. Maka, masyhurlah namanya sampai ke tempat yang jauh karena ia ditolong dengan ajaib sehingga menjadi kuat.
Uzia Dihukum karena Tinggi Hati
16 Setelah menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga melakukan hal yang merusak. Ia berbuat mungkar terhadap Allah, Tuhannya, dengan masuk ke dalam Bait Suci Allah untuk membakar dupa di atas mazbah pembakaran dupa. 17 Tetapi, Imam Azarya masuk ke dalam mengikuti dia bersama delapan puluh orang imam Allah, orang-orang yang berani. 18 a Mereka berdiri di depan Raja Uzia dan berkata kepadanya, “Uzia, membakar dupa untuk dipersembahkan kepada Allah bukanlah hak Tuanku, melainkan hak para imam keturunan Harun yang telah dikhususkan untuk tugas itu. Keluarlah dari tempat suci ini karena Tuanku telah berbuat mungkar. Tuanku tidak akan dimuliakan oleh Allah, Al-Khalik, karena hal ini.”
19 Uzia, yang sedang memegang sebuah pedupaan untuk dibakar, menjadi geram. Tetapi, sementara ia geram kepada para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di Bait Allah, dekat mazbah pembakaran dupa. 20 Ketika Imam Kepala Azarya dan semua imam lain memandang dia, tampak ada penyakit kusta pada dahinya. Mereka cepat-cepat mengusirnya dari sana, dan ia pun buru-buru keluar sebab Allah telah mengazab dia. 21 Raja Uzia sakit kusta sampai hari kematiannya. Sebagai penderita kusta, ia tinggal di rumah pengasingan karena ia dikucilkan dari Bait Allah. Maka, Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan memerintah rakyat negeri itu.
22 Riwayat Uzia selebihnya, dari awal sampai akhir, dituliskan oleh Nabi Yesaya bin Amos. 23 b Lalu, Uzia dibaringkan bersama nenek moyangnya dan dimakamkan di sisi nenek moyangnya di ladang dekat pemakaman raja-raja karena kata orang, “Ia berpenyakit kusta.” Maka, Yotam, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
 
27
Raja Yotam
(2Raj. 15:32–38)
1 Yotam berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem enam belas tahun lamanya. Nama ibunya ialah Yerusa binti Zadok. 2 Ia melakukan apa yang benar di mata Allah seperti semua yang dilakukan Uzia, ayahnya, hanya ia tidak masuk ke dalam Bait Suci Allah. Namun, rakyat masih saja melakukan hal yang merusak. 3 Ia membangun Pintu Gerbang Atas di Bait Allah dan mengerjakan banyak pembangunan pada tembok Ofel. 4 Dibangunnya pula kota-kota di pegunungan Yuda, serta beberapa benteng dan menara di hutan-hutan.
5 Ia berperang melawan raja bani Amon dan mengalahkan mereka. Pada tahun itu juga bani Amon mempersembahkan kepadanya seratus talenta perak, sepuluh ribu kor gandum, dan sepuluh ribu kor jelai, demikian pula pada tahun kedua dan tahun ketiga. 6 Yotam menjadi kuat sebab ia mengarahkan hidupnya kepada Allah, Tuhannya.
7 Riwayat Yotam selebihnya, semua peperangannya dan perilakunya, sesungguhnya semua itu tertulis dalam kitab raja-raja Israil dan Yuda. 8 Umurnya dua puluh lima tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem enam belas tahun lamanya. 9 Lalu, Yotam dibaringkan bersama nenek moyangnya dan ia dimakamkan di Kota Daud. Maka, Ahas, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
 
28
Raja Ahas
(2Raj. 16:1–5)
1 Ahas berumur dua puluh tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem enam belas tahun lamanya. Ia tidak melakukan apa yang benar di mata Allah seperti Daud, leluhurnya, 2 melainkan hidup mengikuti jejak raja-raja Israil. Ia bahkan membuat patung-patung tuangan bagi dewa-dewa Baal. 3 Ia juga membakar dupa di Lembah Ben-Hinom dan membakar anak-anaknya dalam api, mengikuti kekejian bangsa-bangsa yang telah dihalau Allah dari hadapan bani Israil. 4 Ia mempersembahkan kurban dan membakar dupa di bukit-bukit pengurbanan, di atas bukit-bukit, dan di bawah setiap pohon yang rimbun. 5 Sebab itu, Allah, Tuhannya, menyerahkan dia ke dalam tangan raja Aram. Mereka mengalahkan dia, menawan sejumlah besar orangnya, dan membawa orang-orang itu ke Damsyik. Selain itu, ia juga diserahkan ke dalam tangan raja Israil, yang mengalahkan dia dengan suatu pembantaian besar. 6 Dalam satu hari Pekah bin Remalya membunuh seratus dua puluh ribu orang di Yuda, semuanya orang yang gagah perkasa, sebab mereka telah meninggalkan Allah, Tuhan nenek moyang mereka. 7 Zikhri, kesatria dari Efraim, membunuh Pangeran Maaseya; Azrikam, kepala istana; dan Elkana, orang kedua setelah raja. 8 Bani Israil menawan dua ratus ribu orang dari antara saudara-saudara mereka, yaitu para wanita serta anak-anak lelaki dan perempuan. Mereka juga merampas banyak jarahan dari orang-orang itu dan membawa seluruhnya ke Samaria.
9 Namun, di sana ada seorang nabi Allah bernama Oded. Ia pergi menemui tentara yang pulang ke Samaria itu dan berkata kepada mereka, “Lihatlah, karena Allah, Tuhan nenek moyangmu, murka terhadap Yuda, maka Ia menyerahkan mereka ke dalam tanganmu. Tetapi, kamu telah membantai mereka dengan kegeraman yang sampai ke langit. 10 Sekarang kamu berniat menaklukkan bani Yuda serta penduduk Yerusalem menjadi hambamu, baik laki-laki dan perempuan. Tetapi, bukankah kamu sendiri berdosa terhadap Allah, Tuhanmu? 11 Sekarang, dengarkanlah aku. Pulangkanlah para tawanan yang kamu ambil dari antara saudara-saudaramu itu karena murka Allah menyala-nyala atas kamu.”
12 Kemudian, beberapa orang kepala bani Efraim, yaitu Azarya bin Yohanan, Berekhya bin Mesilemot, Yehizkia bin Salum, dan Amasa bin Hadlai, berdiri berhadapan dengan orang-orang yang pulang dari perang itu 13 dan berkata kepada mereka, “Jangan bawa tawanan-tawanan itu kemari karena niatmu itu membuat kita bersalah terhadap Allah sehingga dosa dan kesalahan kita bertambah-tambah. Sesungguhnya, kesalahan kita sudah cukup besar, dan murka menyala-nyala atas Israil.”
14 Maka, orang-orang bersenjata itu menyerahkan para tawanan dan barang-barang jarahan mereka di hadapan para pemimpin serta seluruh jemaah. 15 Kemudian, orang-orang yang ditunjuk dengan disebut namanya segera mengambil para tawanan itu. Semua tawanan yang telanjang dikenakan pakaian dari barang jarahan yang ada. Mereka diberi pakaian, kasut, makanan, dan minuman, juga diminyaki. Semua yang lemah di antara mereka diangkut dengan keledai. Mereka dipulangkan kepada saudara-saudara mereka di Yerikho, Kota Pohon Kurma. Sesudah itu, kembalilah orang-orang Israil ke Samaria.
Ahas Andalkan Asyur
(2Raj. 16:7–9)
16 Pada waktu itu Raja Ahas mengirim utusan kepada raja-raja Asyur untuk minta bantuan 17 karena orang Edom datang lagi, lalu mengalahkan Yuda dan mengangkut sejumlah tawanan. 18 Selain itu, orang Filistin juga menyerbu kota-kota di Dataran Rendah dan di Tanah Negeb Yuda. Mereka merebut Bait-Semes, Ayalon, Gederot, dan juga Sokho, Timna, dan Gimzo, ketiganya dengan kampung-kampungnya, lalu tinggal di sana. 19 Allah memang merendahkan Yuda karena Ahas, raja orang Israil. Tindakannya di Yuda tak lagi terkendali dan ia berbuat mungkar terhadap Allah. 20 Kemudian, Tilgat-Pilneser, raja Asyur, datang kepadanya. Akan tetapi, ia malah menyesakkan Ahas, bukannya membantu dia. 21 Meskipun Ahas mengambil barang-barang dari Bait Allah, dari istana raja, dan dari rumah para pembesar, lalu menyerahkannya kepada raja Asyur, hal itu tidaklah berfaedah baginya.
Dosa-Dosa Ahas
22 Pada masa kesesakan, Raja Ahas ini malah semakin mungkar terhadap Allah. 23 Ia mempersembahkan kurban kepada berhala-berhala orang Damsyik yang telah mengalahkannya. Pikirnya, “Karena dewa-dewa para raja Aram membantu mereka, aku hendak mempersembahkan kurban kepada dewa-dewa itu supaya mereka membantu aku.” Tetapi, itulah yang menyebabkan keruntuhannya dan juga keruntuhan semua orang Israil.
24 Ahas mengumpulkan segala perlengkapan Bait Allah dan memotong-motong perlengkapan Bait Allah itu. Ia menutup pintu-pintu Bait Allah dan membuat bagi dirinya mazbah-mazbah di segenap penjuru Yerusalem. 25 Di setiap kota di Yuda dibuatnya bukit-bukit pengurbanan untuk membakar dupa kepada ilah-ilah lain. Dengan demikian, ia membangkitkan murka Allah, Tuhan nenek moyangnya.
26 Riwayat Ahas selebihnya dan seluruh perilakunya, dari awal sampai akhir, sesungguhnya semua itu tertulis dalam kitab raja-raja Yuda dan Israil. 27 a Lalu, Ahas dibaringkan bersama nenek moyangnya dan ia dimakamkan di dalam kota, di Yerusalem, tetapi jenazahnya tidak dibawa ke pemakaman raja-raja Israil. Maka, Hizkia, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
 
29
Raja Hizkia
(2Raj. 18:1–3)
1 Hizkia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem dua puluh sembilan tahun lamanya. Nama ibunya ialah Abia binti Zakharia. 2 Ia melakukan apa yang benar di mata Allah, seperti semua yang dilakukan oleh Daud, leluhurnya.
Raja Hizkia Sucikan Kembali Bait Allah
3 Pada bulan pertama di tahun pertama pemerintahannya, Hizkia membuka pintu-pintu Bait Allah dan memperbaikinya. 4 Didatangkannya para imam dan orang-orang Lewi, lalu dikumpulkannya mereka di halaman sebelah timur. 5 Katanya kepada mereka, “Dengarlah, hai orang-orang Lewi! Sucikanlah dirimu sekarang, dan sucikanlah bait Allah, Tuhan nenek moyangmu. Keluarkanlah hal yang cemar dari tempat suci. 6 Bapak-bapak kita telah berbuat mungkar. Mereka melakukan apa yang jahat di mata Allah, Tuhan kita, dan meninggalkan Dia. Mereka memalingkan muka dari tempat Allah bersemayam, dan membelakangi-Nya. 7 Bahkan mereka menutup pintu-pintu serambi dan memadamkan pelita-pelita. Mereka tidak membakar dupa dan tidak mempersembahkan kurban bakaran di tempat suci kepada Tuhan yang disembah bani Israil. 8 Sebab itulah, murka Allah menimpa Yuda dan Yerusalem. Ia membuat mereka menjadi kedahsyatan, kengerian, dan cemoohan seperti yang kamu lihat dengan matamu sendiri. 9 Sesungguhnya, karena hal itulah bapak-bapak kita tewas oleh pedang, sedang anak-anak kita, baik laki-laki maupun perempuan, dan juga istri-istri kita, menjadi tawanan. 10 Sekarang aku berniat mengikat perjanjian dengan Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, supaya murka-Nya yang menyala-nyala kepada kita itu menjadi surut. 11 Anak-anakku, sekarang janganlah lalai karena kamu telah dipilih Allah untuk berdiri di hadirat-Nya dan menyelenggarakan ibadah bagi-Nya, untuk menjadi abdi-Nya serta membakar dupa.”
12 Maka, tergugahlah orang-orang Lewi,
dari bani Kehat:
Mahat bin Amasai dan Yo’el bin Azaria;
dari bani Merari:
Kis bin Abdi dan Azaria bin Yehaleleel;
dari bani Gerson:
Yoah bin Zima dan Eden bin Yoah;
13 dari bani Elisafan:
Simri dan Yeiel;
dari bani Asaf:
Zakharia dan Matanya;
14 dari bani Heman:
Yehiel bin Simei;
dari bani Yedutun:
Semaya dan Uziel.
15 Mereka mengumpulkan saudara-saudara mereka, lalu menyucikan diri. Kemudian, mereka datang untuk menyucikan Bait Allah menurut perintah raja sesuai dengan firman Allah. 16 Para imam masuk ke bagian dalam Bait Allah untuk menyucikannya. Mereka membawa semua yang najis yang mereka dapati di dalam Bait Suci Allah ke pelataran Bait Allah. Lalu, orang-orang Lewi mengambilnya dan membawanya ke luar, ke Lembah Kidron. 17 Penyucian itu mulai dilaksanakan pada hari pertama di bulan pertama, dan pada hari kedelapan di bulan itu mereka sampai di serambi Bait Allah. Mereka menyucikan Bait Allah selama delapan hari lagi, dan pada hari keenam belas di bulan pertama itu mereka pun selesai.
18 Setelah itu, mereka masuk ke dalam menghadap Raja Hizkia dan berkata, “Kami telah menyucikan seluruh Bait Allah, mazbah kurban bakaran dengan segala perlengkapannya, juga meja roti persembahan dengan segala perlengkapannya. 19 Segala perlengkapan yang dibuang Raja Ahas ketika ia berbuat mungkar pada masa pemerintahannya telah kami siapkan dan sucikan. Sekarang semua itu ada di depan mazbah Allah.”
20 Keesokan harinya Raja Hizkia bangun pagi-pagi. Dikumpulkannya para pembesar kota, lalu mereka pergi bersama-sama ke Bait Allah 21 sambil membawa tujuh ekor lembu jantan, tujuh ekor domba jantan, tujuh ekor domba muda, dan tujuh ekor kambing jantan sebagai kurban penghapus dosa untuk kerajaan itu, untuk tempat suci, dan untuk orang Yuda. Raja memerintahkan bani Harun, yaitu para imam, untuk mempersembahkan semua itu di atas mazbah Allah. 22 Mula-mula mereka menyembelih lembu-lembu itu, lalu para imam menerima darahnya dan memercikkannya pada mazbah. Kemudian, mereka menyembelih domba-domba jantan dan memercikkan darahnya pada mazbah. Setelah itu, mereka menyembelih domba-domba muda dan memercikkan pula darahnya pada mazbah. 23 Selanjutnya, mereka membawa kambing-kambing jantan yang akan menjadi kurban penghapus dosa ke hadapan raja serta jemaah. Mereka meletakkan tangan ke atas kambing-kambing itu, 24 lalu para imam menyembelihnya dan mempersembahkan darahnya di atas mazbah sebagai kurban penghapus dosa untuk mengadakan pendamaian bagi semua orang Israil. Raja memang telah memerintahkan agar dipersembahkan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa bagi semua orang Israil.
25 Ia menempatkan orang-orang Lewi di Bait Allah dengan ceracap, gambus, dan kecapi sesuai dengan perintah Daud dan Gad, pelihat raja, serta Nabi Natan. Perintah itu berasal dari Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya. 26 Maka, berdirilah orang-orang Lewi memegang alat-alat musik Daud, sedang para imam memegang nafiri.
27 Hizkia memberi perintah agar dipersembahkan kurban bakaran di atas mazbah. Pada waktu acara kurban bakaran dimulai, mulailah pula diperdengarkan nyanyian bagi Allah dan bunyi nafiri mengikuti alat-alat musik Daud, raja Israil. 28 Seluruh jemaah sujud menyembah sementara para penyanyi menyanyi dan para peniup nafiri meniup nafiri. Semua itu berlangsung sampai kurban bakaran habis terbakar.
29 Setelah persembahan kurban selesai, raja beserta semua orang yang hadir berlutut dan sujud menyembah. 30 Raja Hizkia dan para pembesar memerintahkan orang-orang Lewi untuk melantunkan puji-pujian kepada Allah dengan syair gubahan Daud dan Asaf, pelihat itu. Mereka pun melantunkan puji-pujian dengan gembira, lalu membungkuk dan sujud menyembah.
31 Kemudian, Hizkia berkata, “Sekarang kamu telah mengkhususkan dirimu bagi Allah. Marilah, bawalah kurban-kurban sembelihan dan kurban-kurban syukur ke Bait Allah.” Maka, jemaah membawa kurban-kurban sembelihan dan kurban-kurban syukur. Selain itu, setiap orang yang rela hati membawa juga kurban-kurban bakaran.
32 Jumlah kurban bakaran yang dibawa jemaah adalah tujuh puluh ekor lembu, seratus ekor domba jantan, dan dua ratus ekor domba muda. Semua itu menjadi kurban bakaran untuk dipersembahkan kepada Allah. 33 Persembahan-persembahan suci terdiri dari enam ratus ekor lembu dan tiga ribu ekor kambing serta domba. 34 Akan tetapi, jumlah imam terlalu sedikit sehingga mereka tidak dapat menguliti semua kurban bakaran itu. Sebab itu, saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi, membantu mereka sampai pekerjaan itu selesai dan sampai para imam menyucikan diri. Orang-orang Lewi memang lebih bersungguh-sungguh menyucikan diri daripada para imam. 35 Lagi pula, kurban bakaran itu banyak, juga lemak kurban perdamaian dan persembahan curahan untuk kurban-kurban bakaran itu.
Demikianlah ibadah di Bait Allah ditetapkan kembali. 36 Hizkia dan seluruh rakyat bersukacita atas apa yang telah ditetapkan Allah bagi bangsa itu karena hal itu terjadi secara mendadak.
Raja Hizkia Rayakan Paskaha
 
30
1 Hizkia mengirim pesan ke seluruh Israil dan Yuda, bahkan menulis surat kepada orang Efraim dan Manasye supaya mereka datang ke Bait Allah di Yerusalem untuk merayakan Paskah bagi Allah, Tuhan yang disembah bani Israil. 2 a Raja bersama para pembesarnya dan seluruh jemaah di Yerusalem berunding untuk merayakan Paskah pada bulan kedua. 3 Mereka memang tidak dapat merayakan Paskah pada waktunya sebab belum cukup jumlah imam yang telah menyucikan dirinya, dan rakyat pun belum berkumpul di Yerusalem. 4 Hal itu dipandang baik oleh raja serta seluruh jemaah. 5 Mereka memutuskan untuk menyiarkan pengumuman di seluruh Israil, dari Bersyeba sampai ke Dan, supaya orang datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah bagi Allah, Tuhan yang disembah bani Israil. Mereka memang belum pernah merayakannya dalam jemaah besar sesuai dengan yang tertulis.
6 Maka, pergilah pesuruh-pesuruh cepat membawa surat dari raja dan para pembesarnya ke seluruh Israil serta Yuda. Sesuai dengan perintah raja, mereka berkata, “Hai bani Israil, kembalilah kepada Allah, Tuhan Ibrahim, Ishak, dan Israil, supaya Ia pun kembali kepada orang-orang yang tertinggal dari antara kamu, yang luput dari tangan raja-raja Asyur. 7 Janganlah seperti bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu yang berbuat mungkar terhadap Allah, Tuhan nenek moyang mereka, sehingga Ia membuat mereka menjadi suatu kengerian seperti yang kamu lihat sendiri. 8 Sekarang, janganlah keras hati seperti nenek moyangmu, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah. Datanglah ke tempat suci-Nya, yang telah disucikan-Nya untuk selama-lamanya, dan beribadahlah kepada Allah, Tuhanmu, supaya murka-Nya yang menyala-nyala kepadamu menjadi surut. 9 Jika kamu kembali kepada Allah, maka saudara-saudaramu dan anak-anakmu akan mendapat belas kasihan di hadapan orang-orang yang menawan mereka sehingga mereka dapat kembali ke negeri ini karena Allah, Tuhanmu, adalah maha pengasih dan maha penyayang. Ia tidak akan memalingkan wajah-Nya dari dirimu jika kamu kembali kepada-Nya.”
10 Para pesuruh cepat itu pergi dari kota ke kota, melewati Tanah Efraim dan Manasye, bahkan sampai ke Zebulon. Tetapi, mereka ditertawakan dan diolok-olok. 11 Namun, ada juga beberapa orang dari Asyer, Manasye, dan Zebulon yang merendahkan diri, lalu datang ke Yerusalem. 12 Di Tanah Yuda nyata pulalah tangan Allah yang membuat mereka sehati untuk melakukan perintah raja dan para pembesar sesuai dengan firman Allah.
13 Maka, berkumpullah sejumlah besar rakyat di Yerusalem, suatu jemaah yang sangat besar, untuk merayakan Hari Raya Roti Tak Beragi pada bulan kedua. 14 Mereka segera menyingkirkan mazbah-mazbah yang ada di Yerusalem. Semua tempat membakar dupa pun disingkirkan dan dibuang ke Lembah Kidron. 15 Setelah itu, mereka menyembelih kurban Paskah pada hari keempat belas di bulan kedua. Para imam dan orang-orang Lewi merasa malu, lalu menyucikan diri dan membawa kurban-kurban bakaran ke Bait Allah. 16 Mereka berdiri di tempatnya menurut peraturan yang berlaku sesuai dengan Kitab Suci Taurat yang disampaikan Allah melalui Musa, abdi Allah itu. Lalu, para imam memercikkan darah yang diterimanya dari orang-orang Lewi. 17 Dalam jemaah ada banyak orang yang belum menyucikan diri. Sebab itu, orang-orang Lewi bertanggung jawab atas penyembelihan domba Paskah bagi setiap orang yang belum suci, yang tidak dapat menyiapkan kurbannya bagi Allah. 18 Sejumlah besar rakyat, kebanyakan dari Efraim, Manasye, Isakhar, dan Zebulon, memang belum menyucikan diri. Namun, mereka memakan kurban Paskah juga, bertentangan dengan apa yang tertulis. Karena itu, Hizkia berdoa untuk mereka, katanya, “Allah Yang Mahabaik kiranya mengampuni setiap orang 19 yang telah menetapkan hatinya untuk mencari Tuhan, yaitu Allah, Tuhan nenek moyangnya, sungguhpun orang itu tidak suci menurut aturan tempat suci.” 20 Allah mendengar Hizkia, dan Ia menyembuhkan bangsa itu.
21 Bani Israil yang hadir di Yerusalem merayakan Hari Raya Roti Tak Beragi tujuh hari lamanya dengan kesukaan yang besar. Orang-orang Lewi dan para imam memuji-muji Allah setiap hari dengan diiringi alat-alat musik Allah yang nyaring. 22 Hizkia menyampaikan pujian kepada semua orang Lewi yang memperlihatkan pemahaman yang baik dalam ibadah kepada Allah. Demikianlah orang makan makanan hari raya tujuh hari lamanya, mempersembahkan kurban perdamaian, dan mengucap syukur kepada Allah, Tuhan nenek moyang mereka.
23 Kemudian, seluruh jemaah berunding untuk mengadakan perayaan tujuh hari lagi. Jadi, mereka pun mengadakan perayaan tujuh hari lagi dengan sukaria. 24 Hizkia, raja Yuda, menyumbangkan kepada jemaah seribu ekor lembu jantan dan tujuh ribu ekor kambing serta domba. Para pembesar pun menyumbangkan kepada jemaah seribu ekor lembu jantan dan sepuluh ribu ekor kambing serta domba. Sementara itu, banyak imam yang sudah menyucikan diri. 25 Seluruh jemaah Yuda bersukaria bersama para imam, orang-orang Lewi, seluruh jemaah yang datang dari Israil, dan para pendatang yang datang dari Tanah Israil serta yang tinggal di Tanah Yuda. 26 Demikianlah ada kesukaan yang besar di Yerusalem karena sejak zaman Sulaiman bin Daud, raja Israil, belum pernah terjadi peristiwa semacam itu di Yerusalem. 27 Setelah itu, para imam Lewi segera memohonkan berkah untuk rakyat. Suara mereka didengar Allah dan doa mereka sampai ke tempat kediaman-Nya yang suci di surga.
 
31
1 Setelah semuanya selesai, seluruh orang Israil yang hadir pergi ke kota-kota Yuda. Mereka menghancurkan tiang-tiang berhala dan menebang patung-patung Dewi Asyera. Mereka merobohkan bukit-bukit pengurbanan dan mazbah-mazbah di seluruh Tanah Yuda, Binyamin, Efraim, dan Manasye sampai semuanya habis. Setelah itu, seluruh bani Israil pulang ke tanah miliknya masing-masing dan ke kota-kotanya.
Sumbangan untuk Para Imam dan Orang Lewi Diatur
2 Hizkia menetapkan rombongan para imam dan orang-orang Lewi menurut gilirannya sesuai dengan pekerjaannya masing-masing sebagai imam atau orang Lewi. Mereka harus mempersembahkan kurban bakaran dan kurban perdamaian, menyelenggarakan ibadah, mengucap syukur, dan melantunkan puji-pujian di pintu-pintu gerbang perkemahan Allah. 3 a Raja memberikan sumbangan dari harta bendanya untuk kurban bakaran, baik kurban bakaran pada pagi dan petang hari maupun kurban bakaran pada hari-hari Sabat, pada bulan-bulan baru, dan pada hari-hari raya tertentu, seperti yang tertulis dalam hukum Allah. 4 b Ia memerintahkan rakyat yang tinggal di Yerusalem untuk memberikan sumbangan yang menjadi bagian para imam serta orang-orang Lewi supaya mereka dapat mencurahkan tenaga untuk melaksanakan hukum Allah. 5 Begitu perintah itu tersiar, bani Israil membawa banyak sekali hasil pertama mereka dari gandum, air anggur, minyak, madu, dan segala hasil ladang. Selain itu, mereka membawa pula persembahan sepersepuluh dari segala sesuatu dalam jumlah yang besar. 6 Bani Israil dan Yuda yang tinggal di kota-kota Yuda pun membawa persembahan sepersepuluh dari kawanan lembu dan kawanan kambing domba serta persembahan sepersepuluh dari barang-barang suci yang dikhususkan untuk memuliakan Allah, Tuhan mereka. Semua itu mereka letakkan hingga bertimbun-timbun. 7 Hal itu mulai mereka lakukan pada bulan ketiga hingga selesai pada bulan ketujuh. 8 Ketika Hizkia dan para pembesar datang melihat timbunan itu, mereka memuji Allah serta umat-Nya Israil.
9 Kemudian, Hizkia bertanya kepada para imam dan orang-orang Lewi tentang timbunan itu. 10 Imam Kepala Azarya, yang berasal dari kaum keturunan Zadok, menjawab dia demikian, “Sejak orang mulai membawa persembahan khusus ke Bait Allah, kami makan sekenyangnya, bahkan sisanya masih banyak. Allah memang telah memberkahi umat-Nya sehingga sisanya sebanyak ini.”
11 Hizkia pun menyuruh agar disediakan bilik-bilik di dalam Bait Allah. Setelah bilik-bilik itu disediakan, 12 maka dengan setia mereka membawa ke sana persembahan khusus, persembahan sepersepuluh, dan persembahan-persembahan suci. Konanya, seorang Lewi, mengepalai semua itu, dan Simei, saudaranya, menjadi orang kedua. 13 Yehiel, Azazya, Nahat, Asael, Yerimot, Yozabad, Eliel, Yismakhya, Mahat, dan Benanya menjadi pengawas di bawah pimpinan Konanya serta Simei, saudaranya itu, sesuai dengan ketentuan Raja Hizkia dan Azarya, pemuka Bait Allah.
14 Kore bin Yimna, seorang Lewi, penjaga pintu gerbang sebelah timur, bertanggung jawab atas persembahan-persembahan sukarela yang dipersembahkan sebagai ungkapan syukur kepada Allah. Ia pun harus membagi-bagikan persembahan khusus yang diberikan untuk memuliakan Allah, serta persembahan-persembahan yang teramat suci. 15 Eden, Minyamin, Yesua, Semaya, Amarya, dan Sekhanya membantunya dengan setia di kota-kota para imam. Mereka harus menyerahkan pembagian itu kepada saudara-saudara mereka menurut rombongannya, baik tua maupun muda, 16 selain kepada mereka yang tercatat dalam daftar keturunan sebagai laki-laki berumur tiga tahun ke atas, yaitu setiap orang yang akan masuk ke dalam Bait Allah sesuai dengan hari-hari yang ditetapkan baginya untuk bertugas menurut kewajiban dan rombongan mereka. 17 Para imam dicatat dalam daftar keturunan menurut kaum keturunan mereka, sedang orang Lewi yang berumur dua puluh tahun ke atas dicatat menurut kewajiban dan rombongan mereka. 18 Daftar keturunan itu mencakup semua kanak-kanak, istri, anak laki-laki dan perempuan dari seluruh jemaah itu karena dengan setia mereka menyucikan diri untuk persembahan suci.
19 Bani Harun, yaitu para imam yang tinggal di padang-padang penggembalaan di sekitar masing-masing kota mereka, menunjuk orang-orang tertentu dengan disebut namanya untuk menyerahkan pembagian kepada semua laki-laki di antara para imam serta semua orang Lewi yang tercatat dalam daftar keturunan.
20 Demikianlah perbuatan Hizkia di seluruh Tanah Yuda. Ia melakukan apa yang baik, tepat, dan benar di hadapan Allah, Tuhannya. 21 Dalam setiap pekerjaan yang dimulainya, baik dalam hal ibadah di Bait Allah maupun dalam hal pelaksanaan hukum Taurat serta perintah untuk mencari Tuhannya, ia melakukannya dengan segenap hati sehingga ia berhasil.
 
32
Raja Sanherib Kepung Yerusalem
(2Raj. 18:13–37; Yes. 36:1–22)
1 Sesudah hal-hal yang dikerjakan Hizkia dengan penuh kesetiaan itu, datanglah Sanherib, raja Asyur, memasuki Tanah Yuda. Ia berkemah mengepung kota-kota berkubu dan berniat menaklukkannya bagi dirinya. 2 Ketika Hizkia melihat bahwa Sanherib datang dan berniat memerangi Yerusalem, 3 berundinglah ia dengan para pembesarnya dan para kesatrianya untuk menutup mata air yang ada di luar kota. Mereka pun membantu dia. 4 Orang banyak berkumpul, lalu mereka menutup semua mata air dan sungai yang mengalir di tengah-tengah negeri itu. Pikir mereka, “Mengapa raja-raja Asyur harus mendapat banyak air kalau mereka datang?” 5 Hizkia pun menguatkan hati, lalu membangun kembali semua tembok yang telah terbongkar, meninggikan menara-menara di atasnya, dan membangun tembok lain di luarnya. Ia memperkuat Milo di Kota Daud dan membuat banyak senjata serta perisai.
6 Diangkatnya panglima-panglima perang atas bangsa itu dan dikumpulkannya mereka menghadap dia di lapangan dekat pintu gerbang kota. Lalu, ia berbicara meneguhkan hati mereka, katanya, 7 “Kuatkan dan mantapkanlah hatimu! Janganlah takut dan janganlah kecut hati terhadap raja Asyur dan terhadap seluruh pasukan yang menyertainya karena yang menyertai kita lebih besar daripada yang menyertai dia. 8 Yang menyertai dia adalah tangan manusia, sedangkan yang menyertai kita adalah Allah, Tuhan kita, yang membantu kita dan berperang dalam peperangan kita.” Bangsa itu pun diyakinkan oleh perkataan Hizkia, raja Yuda.
9 Setelah itu, ketika Sanherib, raja Asyur, sedang mengepung Lakhis dengan seluruh tentara kerajaannya, ia mengutus para pegawainya ke Yerusalem menemui Hizkia, raja Yuda, serta semua orang Yuda yang ada di Yerusalem dengan pesan:
10 “Beginilah titah Sanherib, raja Asyur: Apakah yang kamu andalkan sehingga kamu tetap tinggal di Yerusalem yang terkepung ini? 11 Bukankah Hizkia membujuk kamu supaya kamu mati kelaparan dan kehausan dengan berkata, ‘Allah, Tuhan kita, akan melepaskan kita dari tangan raja Asyur’? 12 Bukankah Hizkia ini yang menyingkirkan bukit-bukit pengurbanan-Nya di bukit-bukit serta mazbah-mazbah-Nya sambil berkata kepada orang Yuda dan Yerusalem, ‘Kamu harus sujud menyembah di depan satu mazbah dan membakar dupa di atasnya saja’? 13 Tidakkah kamu tahu apa yang dilakukan olehku dan oleh nenek moyangku kepada semua suku bangsa negeri lain? Apakah dewa bangsa-bangsa negeri itu dapat melepaskan negeri mereka dari tanganku? 14 Siapakah di antara semua dewa bangsa-bangsa yang ditumpas oleh nenek moyangku itu dapat melepaskan bangsanya dari tanganku sehingga Tuhanmu pun dapat melepaskan kamu dari tanganku? 15 Sekarang, jangan mau ditipu oleh Hizkia dan jangan mau dibujuknya seperti itu. Jangan percaya kepadanya karena tidak ada dewa dari bangsa atau kerajaan mana pun yang dapat melepaskan bangsanya dari tanganku dan dari tangan nenek moyangku. Apalagi Tuhanmu! Ia tidak akan dapat melepaskan kamu dari tanganku.”
16 Masih banyak lagi yang dikatakan oleh para pegawai Sanherib menentang Allah, Al-Khalik, dan menentang Hizkia, hamba-Nya. 17 Selain itu, ia menulis pula beberapa surat untuk mencela Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, dan menghujah Dia, bunyinya, “Seperti dewa bangsa-bangsa negeri lain tidak dapat melepaskan bangsanya dari tanganku, demikian juga Tuhan Hizkia tidak akan melepaskan bangsa-Nya dari tanganku.” 18 Mereka berseru-seru dengan suara nyaring dalam bahasa Ibrani kepada penduduk Yerusalem yang ada di atas tembok untuk menakut-nakuti dan menggentarkan mereka supaya kota itu dapat mereka rebut. 19 Mereka berbicara tentang Tuhan Yerusalem seperti tentang dewa suku-suku bangsa di bumi ini, buatan tangan manusia.
Yerusalem Luput dari Tangan Raja Sanherib
(2Raj. 19:1–37; Yes. 37:1–38)
20 Sebab itu, Raja Hizkia dan Nabi Yesaya bin Amos berdoa dan berseru ke surga. 21 Lalu, Allah mengirim malaikat yang melenyapkan semua kesatria gagah perkasa, pemimpin, dan panglima yang ada di perkemahan raja Asyur sehingga ia pulang ke negerinya dengan muka tercoreng. Ketika ia masuk ke dalam kuil dewanya, anak-anak kandungnya sendiri menewaskan dia dengan pedang di sana.
22 Demikianlah Allah menyelamatkan Hizkia dan penduduk Yerusalem dari tangan Sanherib, raja Asyur, dan dari tangan semua orang. Ia mengaruniakan ketenteraman kepada mereka di segala penjuru. 23 Banyak orang membawa persembahan ke Yerusalem untuk memuliakan Allah, dan barang-barang berharga untuk Hizkia, raja Yuda. Sejak itu ia diagungkan di depan mata semua bangsa.
Tahun-Tahun Terakhir Pemerintahan Raja Hizkia
(2Raj. 20:1–21; Yes. 38:1—39:8)
24 Pada hari-hari itu, Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu, berdoalah ia kepada Allah, lalu Allah berfirman kepadanya dan memberinya suatu tanda ajaib. 25 Akan tetapi, Hizkia tidak membalas kebaikan yang ditunjukkan kepadanya karena hatinya menjadi sombong. Itulah sebabnya, murka menimpa dia, juga menimpa Yuda serta Yerusalem. 26 Kemudian, Hizkia merendahkan diri dari kesombongan hatinya, begitu pula penduduk Yerusalem sehingga murka Allah tidak menimpa mereka pada zaman Hizkia.
27 Hizkia memiliki kekayaan dan kehormatan yang sangat besar. Ia membuat perbendaharaan-perbendaharaan untuk perak, emas, permata, rempah-rempah, perisai, dan segala perlengkapan yang indah-indah. 28 Ia juga membuat gudang-gudang perbekalan untuk hasil gandum, air anggur, dan minyak, serta kandang-kandang untuk segala jenis hewan besar, juga untuk kawanan ternak. 29 Selain itu, ia membuat kota-kota baginya dan memperoleh kawanan kambing domba dan kawanan lembu dalam jumlah besar karena Allah mengaruniakan banyak sekali harta benda kepadanya.
30 Hizkia jugalah yang membendung mata air Gihon di hulu dan mengalirkannya ke hilir, ke sebelah barat Kota Daud. Hizkia berhasil dalam segala pekerjaannya. 31 Ketika utusan-utusan para pembesar Babel dikirim kepadanya untuk menanyakan tanda ajaib yang terjadi di negeri itu, Allah membiarkan dia untuk menguji dan mengetahui segala isi hatinya.
32 Riwayat Hizkia selebihnya dan kesalehan-kesalehannya, sesungguhnya semua itu tertulis dalam kitab penglihatan Nabi Yesaya bin Amos, dalam kitab raja-raja Yuda dan Israil. 33 Lalu, Hizkia dibaringkan bersama nenek moyangnya dan ia dimakamkan di tanjakan, pada pemakaman keturunan Daud. Pada saat kematiannya semua orang Yuda dan penduduk Yerusalem memberi penghormatan kepadanya. Maka, Manasye, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
 
33
Raja Manasye
(2Raj. 21:1–18)
1 Manasye berumur dua belas tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem lima puluh lima tahun lamanya. 2 a Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah menurut kekejian bangsa-bangsa yang telah dihalau Allah dari hadapan bani Israil. 3 Dibangunnya kembali bukit-bukit pengurbanan yang telah dirobohkan Hizkia, ayahnya, lalu didirikannya mazbah-mazbah bagi dewa-dewa Baal dan dibuatnya patung-patung Dewi Asyera. Ia sujud menyembah segala benda langit dan beribadah kepadanya. 4 b Ia juga membangun mazbah-mazbah di dalam Bait Allah, padahal Allah telah berfirman, “Di Yerusalem nama-Ku akan tinggal untuk selama-lamanya.” 5 Di kedua pelataran Bait Allah, dibangunnya mazbah-mazbah bagi segala benda langit. 6 Dipersembahkannya pula anak-anaknya sebagai kurban yang dibakar di Lembah Ben-Hinom. Ia melakukan ramal, nujum, dan teluh, serta menghubungi para pemanggil arwah dan para ahli sihir. Ia melakukan banyak kejahatan di mata Allah sehingga membangkitkan murka-Nya.
7 c Ditempatkannya patung ukiran, yaitu berhala yang dibuatnya, dalam Bait Allah, padahal Allah telah berfirman kepada Daud dan kepada Sulaiman, anaknya, “Di dalam Bait ini dan di Yerusalem, yang telah Kupilih dari antara semua suku Israil, Aku akan menegakkan nama-Ku untuk selama-lamanya. 8 Aku tidak akan membiarkan kaki orang Israil beranjak lagi dari tanah yang telah Kutetapkan bagi nenek moyangmu, asal saja mereka melakukan dengan setia segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepada mereka melalui Musa, yaitu segala hukum, ketetapan, dan peraturan.” 9 Manasye menyesatkan orang Yuda dan penduduk Yerusalem sehingga mereka berbuat jahat lebih daripada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan Allah dari hadapan bani Israil.
10 Allah berfirman kepada Manasye dan kepada rakyatnya, tetapi mereka tidak mau mendengarkan. 11 Sebab itu, Allah mendatangkan kepada mereka panglima-panglima tentara raja Asyur, yang menangkap Manasye dengan kaitan, membelenggunya dengan rantai tembaga, dan membawanya ke Babel. 12 Dalam kesesakannya ia memohon belas kasihan Allah, Tuhannya. Ia sangat merendahkan diri di hadapan Tuhan nenek moyangnya 13 dan berdoa kepada-Nya. Lalu, Allah mengabulkan doanya dan mendengarkan permohonannya. Allah membawanya kembali ke Yerusalem, ke kerajaannya. Maka, tahulah Manasye bahwa Allah adalah Tuhan.
14 Setelah itu, ia membangun tembok luar Kota Daud di sebelah barat Gihon, di lembah, sampai jalan masuk Pintu Gerbang Ikan, mengelilingi Ofel. Tembok itu dibuatnya tinggi sekali, lalu ditempatkannya panglima-panglima pasukan di semua kota berkubu di Yuda. 15 Ia menyingkirkan dewa-dewa bangsa asing, berhala dari dalam Bait Allah, dan semua mazbah yang dibangunnya di atas gunung tempat Bait Allah serta di Yerusalem, lalu membuang semua itu ke luar kota. 16 Didirikannya kembali mazbah bagi Allah dan dipersembahkannya di atasnya kurban-kurban perdamaian serta kurban syukur. Kemudian, diperintahkannya orang Yuda untuk beribadah kepada Allah, Tuhan yang disembah bani Israil. 17 Meskipun begitu, rakyat masih mempersembahkan kurban di bukit-bukit pengurbanan, tetapi hanya kepada Allah, Tuhan mereka.
18 Riwayat Manasye selebihnya, doanya kepada Tuhannya, dan perkataan para pelihat yang disampaikan kepadanya dengan nama Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, sesungguhnya semua itu terdapat dalam riwayat raja-raja Israil. 19 Doanya dan pengabulan doanya, segala dosa dan kemungkarannya, serta tempat-tempat di mana ia membangun bukit-bukit pengurbanan, mendirikan patung-patung Dewi Asyera dan patung-patung ukiran sebelum ia merendahkan diri, sesungguhnya semua itu tertulis dalam riwayat para pelihat. 20 Lalu, Manasye dibaringkan bersama nenek moyangnya dan ia dimakamkan di dalam istananya. Maka, Amon, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
Raja Amon
(2Raj. 21:19–26)
21 Amon berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem dua tahun lamanya. 22 Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah, seperti yang dilakukan oleh Manasye, ayahnya. Amon mempersembahkan kurban kepada segala patung ukiran yang dibuat Manasye, ayahnya, dan beribadah kepadanya. 23 Ia tidak merendahkan diri di hadapan Allah seperti yang dilakukan oleh Manasye, ayahnya. Sebaliknya, Amon ini semakin bertambah kesalahannya.
24 Kemudian, para pegawainya bersekongkol melawan dia dan membunuhnya di istananya. 25 Akan tetapi, rakyat negeri itu membunuh semua orang yang bersekongkol melawan Raja Amon. Lalu, rakyat negeri itu menobatkan Yosia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
 
34
Raja Yosia dan Pembaruan yang Dilakukannya
(2Raj. 22:1–2; 23:4–20)
1 a Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem tiga puluh satu tahun lamanya. 2 Ia melakukan apa yang benar di mata Allah dan hidup mengikuti jejak Daud, leluhurnya, tanpa menyimpang ke kanan atau ke kiri.
3 Pada tahun kedelapan pemerintahannya, ketika ia masih muda, mulailah ia mencari Tuhan yang disembah Daud, leluhurnya. Pada tahun kedua belas ia mulai menyucikan Yuda dan Yerusalem dari bukit-bukit pengurbanan, patung-patung Dewi Asyera, patung-patung ukiran, dan patung-patung tuangan. 4 b Mazbah-mazbah atau tempat-tempat pembakaran kurban bagi dewa-dewa Baal dirobohkan di hadapannya, dan tugu-tugu dewa matahari yang menjulang di atasnya ditebangnya. Ia memecahkan dan menumbuk patung-patung Dewi Asyera, patung-patung ukiran, dan patung-patung tuangan, lalu menghamburkannya ke atas kuburan orang-orang yang telah mempersembahkan kurban kepada semua itu. 5 c Ia pun membakar tulang-tulang para imam di atas mazbah-mazbah mereka. Demikianlah ia menyucikan Yuda dan Yerusalem. 6 Di kota-kota Manasye, Efraim, Simeon, sampai Naftali, dan di reruntuhan sekitarnya, 7 ia merobohkan mazbah-mazbah dan patung-patung Dewi Asyera. Dihancurkannya lumat-lumat patung-patung ukiran dan ditebangnya semua tugu dewa matahari di seluruh Tanah Israil. Setelah itu, ia pulang ke Yerusalem.
Kitab Taurat Ditemukan Kembali
(2Raj. 22:3—23:3)
8 Pada tahun kedelapan belas pemerintahannya, setelah ia menyucikan negeri dan Bait Allah, disuruhnya Safan bin Azalya dan Maaseya, penguasa kota, serta Yoah bin Yoahas, pencatat sejarah, untuk memperbaiki Bait Allah, Tuhannya. 9 Mereka datang menemui Imam Besar Hilkia dan menyerahkan kepadanya uang yang telah dibawa ke Bait Allah. Uang itu dikumpulkan oleh orang-orang Lewi, yaitu para penjaga pintu, dari orang Manasye dan Efraim, semua orang Israil yang tersisa, semua orang Yuda dan Binyamin, serta penduduk Yerusalem. 10 Uang itu kemudian mereka serahkan kepada para pekerja yang diangkat untuk mengawasi Bait Allah. Selanjutnya, para pekerja di Bait Allah itu mengeluarkannya lagi untuk dipakai membetulkan dan memperbaiki bait. 11 Mereka menyerahkan uang itu kepada tukang-tukang kayu dan tukang-tukang bangunan, yang akan membeli batu pahat dan juga kayu untuk penjepit-penjepit serta balok-balok pada gedung-gedung yang dibiarkan rusak oleh raja-raja Yuda. 12 Orang-orang itu melaksanakan pekerjaannya dengan setia. Yahat dan Obaja, orang Lewi dari bani Merari, diangkat menjadi pengawas mereka, sedang Zakharia dan Mesulam dari bani Kehat menjadi pengarah. Orang-orang Lewi, yaitu semua yang pandai memainkan alat-alat musik, 13 mengepalai tukang-tukang pikul dan mengarahkan semua pekerja dalam setiap pekerjaan. Dari antara orang-orang Lewi itu ada juga yang menjadi panitera, pengatur, dan penjaga pintu gerbang.
14 Ketika mereka mengeluarkan uang yang telah dibawa ke dalam Bait Allah, Imam Hilkia menemukan Kitab Suci Taurat yang disampaikan Allah dengan perantaraan Musa. 15 Lalu, Hilkia berkata kepada Panitera Safan, “Aku menemukan Kitab Suci Taurat di dalam Bait Allah,” sambil menyerahkan kitab itu kepada Safan.
16 Safan pun membawa kitab itu kepada raja. Disampaikannya laporan kepada raja, katanya, “Segala sesuatu yang ditugaskan kepada hamba-hambamu itu telah mereka laksanakan. 17 Mereka telah mengosongkan uang yang ada di Bait Allah dan menyerahkannya kepada para pengawas serta kepada para pekerja.” 18 Selain itu, Panitera Safan memberitahukan pula kepada raja, “Imam Hilkia juga menyerahkan sebuah kitab kepada hamba.” Lalu, Safan membacakannya di hadapan raja.
19 Begitu raja mendengar perkataan Kitab Suci Taurat itu, ia pun mengoyakkan pakaiannya. 20 Kemudian, raja memberi perintah kepada Hilkia, Ahikam bin Safan, Abdon bin Mikha, Panitera Safan, dan Asaya, pegawai raja, demikian, 21 “Pergilah, carilah petunjuk Allah bagiku dan bagi orang-orang yang tersisa di Israil serta Yuda tentang perkataan kitab yang ditemukan ini. Besarlah murka Allah yang dicurahkan kepada kita sebab bapak-bapak kita tidak memegang teguh firman Allah dengan melakukan semua yang tertulis dalam kitab ini.”
22 Lalu, pergilah Hilkia dengan orang-orang suruhan raja itu kepada Nabiah Hulda, istri Salum bin Tokhat bin Hasra, pengurus pakaian-pakaian ibadah. Nabiah itu tinggal di Yerusalem, di perkampungan baru. Mereka pun berbicara kepadanya seperti yang diperintahkan.
23 Kata perempuan itu kepada mereka, “Beginilah firman Allah, Tuhan yang disembah bani Israil: Katakanlah kepada orang yang mengutus kamu kepadaku, 24 ‘Beginilah firman Allah, “Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka atas tempat ini dan atas penduduknya, yaitu semua kutuk yang tertulis dalam kitab yang telah dibacakan di hadapan raja Yuda, 25 sebab mereka telah meninggalkan Aku dan telah membakar dupa kepada ilah-ilah lain untuk membangkitkan murka-Ku dengan segala perbuatan tangan mereka. Itulah sebabnya, murka-Ku akan dicurahkan ke atas tempat ini dan tidak akan padam.” ’ 26 Namun, kepada raja Yuda yang mengutus kamu untuk mencari petunjuk Allah, beginilah harus kamu katakan kepadanya, ‘Beginilah firman Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, “Mengenai perkataan yang kaudengar itu, 27 karena hatimu bersedih dan engkau merendahkan diri di hadapan Allah ketika engkau mendengar firman-Nya perihal tempat ini serta penduduknya, dan karena engkau merendahkan diri di hadapan-Ku, mengoyakkan pakaianmu, juga menangis di hadapan-Ku, maka Aku mendengarkan engkau, demikianlah firman Allah. 28 Sesungguhnya, Aku akan mengumpulkan engkau dengan nenek moyangmu, dan engkau akan dikebumikan dalam makammu dengan sejahtera. Matamu tidak akan melihat semua malapetaka yang akan Kudatangkan atas tempat ini dan atas penduduknya.” ’ ”
Lalu, mereka menyampaikan perkataan itu kepada raja.
29 Sesudah itu, raja menyuruh semua tua-tua Yuda dan Yerusalem berkumpul. 30 Raja pun pergi ke Bait Allah bersama semua orang Yuda, penduduk Yerusalem, para imam, orang-orang Lewi, dan seluruh rakyat, dari yang besar sampai yang kecil. Dibacakannya semua perkataan kitab perjanjian yang ditemukan di Bait Allah itu sementara mereka mendengarkannya. 31 Kemudian, raja berdiri pada tempatnya dan mengikat perjanjian di hadapan Allah untuk hidup mengikuti Allah serta memegang teguh perintah-perintah-Nya, peringatan-peringatan-Nya, dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya, serta untuk melakukan perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu.
32 Ia menyuruh semua orang yang ada di Yerusalem dan di Tanah Binyamin turut serta dalam perjanjian itu. Maka, penduduk Yerusalem bertindak sesuai dengan perjanjian Allah, Tuhan nenek moyang mereka.
33 Yosia menyingkirkan segala kekejian dari seluruh negeri milik bani Israil. Ia menyuruh semua orang yang ada di Israil beribadah kepada Allah, Tuhan mereka. Sepanjang Yosia hidup, mereka tidak menyimpang dan tetap mengikuti Allah, Tuhan nenek moyang mereka.
 
35
Raja Yosia Rayakan Paskah
(2Raj. 23:21–23)
1 Yosia merayakan Paskah bagi Allah di Yerusalem. Kurban Paskah disembelih pada hari keempat belas di bulan pertama. 2 Ia menugaskan para imam menurut kewajibannya dan memberi mereka dorongan dalam menyelenggarakan ibadah di Bait Allah. 3 Kepada orang-orang Lewi, yang menjadi pengajar seluruh orang Israil dan yang telah dikhususkan bagi Allah, ia berkata, “Taruhlah tabut suci di dalam bait yang dibangun oleh Sulaiman bin Daud, raja Israil. Tak usah lagi kamu mengusungnya. Sekarang, mengabdilah kepada Allah, Tuhanmu, dan kepada umat-Nya Israil. 4 a Bersiaplah menurut kaum-kaum keluargamu sesuai dengan rombonganmu, seperti yang dituliskan oleh Daud, raja Israil, juga oleh Sulaiman, anaknya. 5 Berdirilah di tempat suci menurut golongan kaum keluarga saudara-saudaramu, yaitu kaum awam, sehingga masing-masing mendapat satu kaum keluarga orang Lewi. 6 Sembelihlah kurban Paskah, sucikanlah dirimu, dan adakanlah persiapan bagi saudara-saudaramu supaya dilaksanakan apa yang difirmankan Allah dengan perantaraan Musa.”
7 Yosia menyumbangkan kepada kaum awam tiga puluh ribu ekor kambing dan domba, yaitu domba muda dan kambing muda, semuanya sebagai kurban Paskah bagi semua orang yang hadir. Ia juga menyumbangkan tiga ribu ekor lembu, semuanya dari harta benda raja. 8 Para pembesarnya pun memberi sumbangan sukarela kepada rakyat, para imam, dan orang-orang Lewi. Hilkia, Zakharia, dan Yehiel, pemuka-pemuka Bait Allah, memberikan kepada para imam dua ribu enam ratus ekor kurban Paskah dan tiga ratus ekor lembu. 9 Konanya dan kedua saudaranya, yaitu Semaya dan Netaneel, juga Hasabya, Yeiel, dan Yozabad, para pemimpin orang Lewi, menyumbangkan kepada orang-orang Lewi lima ribu ekor kurban Paskah dan lima ratus ekor lembu.
10 Setelah ibadah disiapkan, berdirilah para imam di tempatnya, juga orang-orang Lewi menurut rombongannya sesuai dengan perintah raja. 11 Kurban Paskah disembelih dan para imam memercikkan darah yang mereka terima dari tangan orang-orang Lewi, sedang orang-orang Lewi menguliti kurban. 12 Mereka menyisihkan kurban bakaran untuk diberikan kepada kaum awam menurut pembagian kaum keluarganya supaya dipersembahkan kepada Allah, seperti yang tertulis dalam kitab Musa. Demikian pula dilakukan terhadap lembu-lembu. 13 b Mereka memanggang kurban Paskah di atas api sesuai dengan peraturan yang berlaku, sedang persembahan-persembahan suci mereka rebus dalam periuk, kuali, dan belanga. Kemudian, mereka cepat-cepat membawanya kepada seluruh kaum awam. 14 Setelah itu, mereka menyediakannya bagi diri mereka sendiri dan bagi para imam karena para imam keturunan Harun sibuk mempersembahkan kurban bakaran serta lemak sampai malam. Jadi, orang-orang Lewi menyediakannya bagi mereka sendiri dan bagi para imam keturunan Harun.
15 c Para penyanyi, yaitu bani Asaf, ada pada tempatnya sesuai dengan perintah Daud, Asaf, Heman, dan Yedutun, pelihat raja itu. Para penjaga pintu gerbang ada pada setiap pintu gerbang. Mereka tidak usah meninggalkan tugas mereka karena saudara-saudara mereka, orang Lewi, menyediakannya bagi mereka.
16 Demikianlah seluruh ibadah bagi Allah disiapkan pada hari itu untuk merayakan Paskah dan untuk mempersembahkan kurban bakaran di atas mazbah Allah sesuai dengan perintah Raja Yosia. 17 d Pada waktu itu bani Israil yang hadir merayakan Paskah dan Hari Raya Roti Tak Beragi tujuh hari lamanya. 18 Paskah seperti itu belum pernah dirayakan di Israil sejak zaman Nabi Samuil. Raja Israil mana pun tidak pernah merayakan Paskah seperti yang dirayakan Yosia bersama para imam, orang Lewi, semua orang Yuda dan orang Israil yang hadir, serta penduduk Yerusalem. 19 Paskah itu pun baru dirayakan pada tahun kedelapan belas pemerintahan Yosia.
Raja Yosia Dibunuh oleh Raja Nekho
(2Raj. 23:28–30)
20 Sesudah semua itu, ketika Bait Allah telah diperlengkapi oleh Yosia, majulah Nekho, raja Mesir, untuk berperang di Karkemis, di tepi Sungai Efrat. Yosia pun keluar menghadapi dia. 21 Tetapi, Nekho mengirim utusan kepadanya dengan pesan, “Apa urusanmu dengan aku, hai raja Yuda? Hari ini aku tidak bermaksud menyerang engkau, melainkan menyerang keluarga orang yang sedang kuperangi. Allah menyuruh aku bertindak cepat. Berhentilah menentang Allah yang menyertaiku supaya jangan engkau dibinasakan-Nya.”
22 Namun, Yosia tidak mau berpaling darinya, malah menyamar untuk berperang melawan dia. Ia tidak mendengarkan perkataan Nekho yang berasal dari Allah, malah pergi berperang di Lembah Megido.
23 Raja Yosia tertembak oleh para pemanah, lalu katanya kepada pegawai-pegawainya, “Bawalah aku dari sini karena aku terluka parah!” 24 Maka, para pegawainya mengangkat dia dari keretanya, meletakkannya dalam kereta cadangannya, dan membawanya ke Yerusalem. Ia pun meninggal, lalu dimakamkan di pemakaman leluhurnya. Seluruh Yuda dan Yerusalem berkabung karena Yosia. 25 Yeremia mengarang suatu syair ratapan tentang Yosia. Sampai hari ini semua penyanyi lelaki dan perempuan menyebut-nyebut Yosia dalam syair-syair ratapan mereka. Hal itu menjadi adat di Israil. Sesungguhnya, semua itu tertulis dalam nyanyian ratapan.
26 Riwayat Yosia selebihnya dan perbuatan-perbuatan salehnya sesuai dengan yang tertulis dalam hukum Allah, 27 yaitu riwayatnya dari awal sampai akhir, sesungguhnya semua itu tertulis dalam kitab raja-raja Israil dan Yuda.
 
36
Raja Yoahas
(2Raj. 23:31–35)
1 Rakyat negeri itu kemudian menjemput Yoahas bin Yosia dan menobatkan dia menjadi raja di Yerusalem menggantikan ayahnya. 2 Yoahas berumur dua puluh tiga tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem tiga bulan lamanya. 3 Raja Mesir memecat dia di Yerusalem, dan mendenda negeri itu sebanyak seratus talenta perak dan satu talenta emas. 4 a Lalu, Raja Mesir menobatkan Elyakim, saudara Yoahas, menjadi raja atas Yuda dan Yerusalem, dan mengganti namanya menjadi Yoyakim. Sedangkan Yoahas, saudaranya, diambil Nekho dan dibawa ke Mesir.
Raja Yoyakim
(2Raj. 23:36—24:7)
5 b Yoyakim berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem sebelas tahun lamanya. Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah, Tuhannya. 6 c Kemudian, Nebukadnezar, raja Babel, maju menyerang dia dan membelenggunya dengan rantai tembaga untuk dibawa ke Babel. 7 Nebukadnezar juga membawa sebagian perlengkapan Bait Allah ke Babel dan menaruhnya di kuil dewanya di Babel.
8 Riwayat Yoyakim selebihnya, kekejian-kekejian yang dilakukannya dan kesalahan yang terdapat padanya, sesungguhnya semua itu tertulis dalam kitab raja-raja Israil dan Yuda. Maka, Yoyakhin, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
Raja Yoyakhin
(2Raj. 24:8–17)
9 Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem tiga bulan sepuluh hari lamanya. Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah. 10 d Pada pergantian tahun, Raja Nebukadnezar menyuruh agar Yoyakhin dibawa ke Babel beserta perlengkapan-perlengkapan yang indah-indah dari Bait Allah. Lalu, ia menobatkan Zedekia, saudara ayah Yoyakhin, menjadi raja atas Yuda dan Yerusalem.
Raja Zedekia—Runtuhnya Kerajaan Yuda
(2Raj. 24:18–20; 25:8–21; Yer. 39:8–10; 52:1–30)
11 e Zedekia berumur dua puluh satu tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem sebelas tahun lamanya. 12 Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah, Tuhannya, dan tidak merendahkan diri di hadapan Nabi Yeremia yang menyampaikan firman Allah. 13 f Ia pun memberontak melawan Raja Nebukadnezar yang telah menyuruh dia bersumpah setia demi Allah. Ia menegarkan tengkuknya, mengeraskan hatinya, dan tidak mau berbalik kepada Allah, Tuhan yang disembah bani Israil. 14 Juga semua pemimpin di antara para imam dan rakyat berbuat banyak kemungkaran, mengikuti segala kekejian bangsa-bangsa lain. Mereka menajiskan Bait Allah yang telah disucikan-Nya di Yerusalem.
15 Allah, Tuhan nenek moyang mereka, terus-menerus mengirim pesan kepada mereka dengan perantaraan utusan-utusan-Nya karena Ia sayang kepada umat-Nya dan kepada tempat kediaman-Nya. 16 Akan tetapi, mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, meremehkan firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya sehingga murka Allah bangkit terhadap umat-Nya dan tidak mungkin lagi ada pemulihan. 17 g Didatangkan-Nya raja Kasdim kepada mereka, lalu raja itu membunuh orang-orang muda mereka dengan pedang di Bait Suci mereka, dan tidak menyayangkan pemuda, gadis, orang yang tua atau renta. Allah menyerahkan mereka semua ke dalam tangannya. 18 Segala perlengkapan Bait Allah, baik besar maupun kecil, perbendaharaan Bait Allah, serta perbendaharaan raja dan para pembesarnya, semuanya dibawanya ke Babel. 19 h Mereka membakar Bait Allah dan merobohkan tembok Yerusalem. Semua purinya dibakar habis dan segala perlengkapannya yang berharga dimusnahkan.
20 Kemudian, raja itu membuang orang yang terluput dari pedang ke Babel. Mereka menghamba kepadanya dan kepada anak-anaknya sampai kerajaan Persia berkuasa. 21 i Dengan demikian, genaplah firman Allah yang disampaikan Yeremia sampai negeri itu menikmati tahun-tahun Sabatnya. Selama masa ketandusannya, negeri itu menjalani Sabat sampai genap tujuh puluh tahun.
Raja Kores Izinkan Orang-Orang Buangan Pulang ke Negerinya
(Ezr. 1:1–4)
22 Pada tahun pertama di zaman Kores, raja Persia, Allah menggerakkan hati Kores, raja Persia itu, untuk menggenapi firman Allah yang disampaikan Yeremia. Kores menyiarkan pengumuman di seluruh kerajaannya dan menuliskannya juga, demikian:
23 j “Beginilah titah Kores, raja Persia, ‘Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan Allah, Tuhan semesta langit, kepadaku. Ia menugaskan aku untuk membangun bait bagi-Nya di Yerusalem, di Tanah Yuda. Siapa pun termasuk umat-Nya di antara kamu, kiranya Tuhannya menyertainya, biarlah ia pergi.’ ”