2 Raja-Raja
1
Nabi Ilyasa Beritahukan Kematian Raja Ahazia
1 Setelah kematian Ahab, orang Moab memberontak terhadap orang Israil. 2 Suatu ketika, Ahazia terjatuh dari kisi-kisi kamar atasnya di Samaria sehingga ia terluka. Dikirimnya beberapa utusan dengan pesan, “Pergilah, carilah petunjuk Baal-Zebub, dewa di Ekron, apakah aku akan sembuh dari penyakit ini.”
3 Tetapi sementara itu, Malaikat Allah bersabda kepada Ilyas, orang Tisbe itu, “Pergilah segera, temui para utusan raja Samaria dan katakan kepada mereka, ‘Tidak adakah Tuhan di Israil sehingga kamu pergi mencari petunjuk Baal-Zebub, dewa di Ekron?’ 4 Sebab itu, beginilah firman Allah, ‘Engkau tidak akan turun lagi dari ranjang tempat engkau berbaring itu. Engkau pasti mati.’ ” Lalu, pergilah Ilyas.
5 Ketika para utusan itu kembali kepada raja, bertanyalah raja kepada mereka, “Mengapa kamu kembali?”
6 Jawab mereka kepadanya, “Ada seorang datang menemui kami dan berkata kepada kami, ‘Pulanglah kembali kepada raja yang mengutus kamu, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Allah, “Tidak adakah Tuhan di Israil sehingga engkau menyuruh orang mencari petunjuk Baal-Zebub, dewa di Ekron? Sebab itu, engkau tidak akan turun lagi dari ranjang tempat engkau berbaring itu. Engkau pasti mati.” ’ ”
7 Tanyanya kepada mereka, “Bagaimana ciri orang yang datang menemui kamu dan yang mengatakan hal-hal itu kepadamu?”
8 b Jawab mereka kepadanya, “Orang itu mengenakan pakaian bulu dan pinggangnya berikatkan sabuk kulit.”
Kata raja, “Itu Ilyas, orang Tisbe.”
9 Kemudian, raja mengutus pemimpin pasukan lima puluh dengan kelima puluh anak buahnya menemui Ilyas. Ketika pemimpin itu naik menemui Ilyas, tampak ia sedang duduk di atas puncak gunung. Kata pemimpin itu kepadanya, “Hai abdi Allah, raja bertitah, ‘Turunlah!’ ”
10 c Jawab Ilyas kepada pemimpin pasukan lima puluh itu, “Kalau aku memang abdi Allah, biarlah api turun dari langit melalap engkau dengan kelima puluh anak buahmu.” Maka, turunlah api dari langit melalap dia dengan kelima puluh anak buahnya.
11 Kemudian, raja mengutus lagi kepadanya pemimpin pasukan lima puluh yang lain dengan kelima puluh anak buahnya. Pemimpin itu berkata kepadanya, “Hai abdi Allah, beginilah titah raja, ‘Turunlah segera!’ ”
12 d Jawab Ilyas kepada mereka, “Kalau aku memang abdi Allah, biarlah api turun dari langit melalap engkau dengan kelima puluh anak buahmu.” Maka, turunlah api Allah dari langit melalap dia dengan kelima puluh anak buahnya.
13 Kemudian, raja mengutus lagi pemimpin pasukan lima puluh yang ketiga dengan kelima puluh anak buahnya. Pemimpin pasukan lima puluh yang ketiga itu naik, lalu datang bertelut di hadapan Ilyas dan memohon belas kasihan kepadanya. Katanya kepadanya, “Ya abdi Allah, biarlah kiranya nyawa hamba dan nyawa kelima puluh hamba-hambamu ini berharga di mata Tuan. 14 Memang api telah turun dari langit melalap kedua pemimpin pasukan lima puluh yang terdahulu dengan kelima puluh anak buah mereka. Tetapi sekarang, biarlah nyawa hamba berharga di mata Tuan.”
15 Bersabdalah Malaikat Allah kepada Ilyas, “Turunlah bersamanya. Jangan takut kepadanya.” Ilyas pun segera turun bersamanya menghadap raja.
16 Kata Ilyas kepada raja, “Beginilah firman Allah, ‘Tidak adakah Tuhan di Israil yang bisa dicari petunjuk firman-Nya sehingga engkau mengirim beberapa utusan untuk mencari petunjuk Baal-Zebub, dewa di Ekron? Karena hal itu, maka engkau tidak akan turun lagi dari ranjang tempat engkau berbaring itu. Engkau pasti mati.’ ” 17 Lalu, matilah raja sesuai dengan firman Allah yang disampaikan Ilyas. Maka, Yoram naik takhta menggantikan dia pada tahun kedua pemerintahan Yoram bin Yosafat, raja Yuda, karena Ahazia tidak mempunyai anak laki-laki.
18 Riwayat Ahazia selebihnya, apa yang dilakukannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil?
 
2
Nabi Ilyas Diangkat ke Surga
1 Ketika Allah hendak mengangkat Ilyas ke surga dalam badai, Ilyas dan Ilyasaa sedang dalam perjalanan dari Gilgal. 2 Kata Ilyas kepada Ilyasa, “Tinggal sajalah di sini karena Allah menyuruh aku ke Bait-El.”
Jawab Ilyasa, “Demi Allah, Tuhan yang hidup, dan demi hidup Tuan sendiri, hamba tidak akan meninggalkan Tuan.” Lalu, pergilah mereka ke Bait-El.
3 Rombongan nabi di Bait-El keluar menemui Ilyasa dan bertanya kepadanya, “Tahukah engkau bahwa hari ini Allah akan mengambil tuanmu darimu?” Jawabnya, “Aku tahu. Diamlah!”
4 Kata Ilyas kepadanya, “Ilyasa, tinggal sajalah di sini karena Allah menyuruh aku ke Yerikho.”
Jawabnya, “Demi Allah, Tuhan yang hidup, dan demi hidup Tuan sendiri, hamba tidak akan meninggalkan Tuan.” Lalu, sampailah mereka di Yerikho.
5 Rombongan nabi di Yerikho pun mendekati Ilyasa dan bertanya kepadanya, “Tahukah engkau bahwa hari ini Allah akan mengambil tuanmu darimu?”
Jawabnya, “Aku tahu. Diamlah!”
6 Kata Ilyas kepadanya, “Tinggal sajalah di sini karena Allah menyuruh aku ke Sungai Yordan.”
Jawabnya, “Demi Allah, Tuhan yang hidup, dan demi hidup Tuan sendiri, hamba tidak akan meninggalkan Tuan.” Lalu, berjalanlah keduanya.
7 Lima puluh orang dari rombongan nabi juga ikut berjalan, tetapi mereka berdiri jauh-jauh di seberang sementara keduanya berdiri di tepi Sungai Yordan. 8 Ilyas mengambil jubahnya, menggulungnya, dan memukulkannya ke air sungai itu. Maka, air itu pun terbelah ke sebelah kiri dan kanan, lalu keduanya menyeberang di tanah yang kering.
9 b Begitu mereka sampai di seberang, Ilyas berkata kepada Ilyasa, “Mintalah apa yang patut kulakukan terhadapmu sebelum aku diambil darimu.”
Jawab Ilyasa, “Wariskanlah hamba dua bagian dari ruh Tuan.”
10 Kata Ilyas, “Yang kauminta itu sukar. Akan tetapi, jika engkau dapat melihat aku ketika aku diambil darimu, maka hal itu akan terjadi atasmu. Jika tidak, maka hal itu tidak akan terjadi.”
11 Sementara mereka berjalan terus dan berbicara, tiba-tiba muncullah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya. Ilyas pun naik ke surga dalam badai. 12 c Melihat hal itu, berserulah Ilyasa, “Bapakku, bapakku! Kereta Israil dengan pasukan berkudanya!” Setelah itu, ia tidak melihatnya lagi. Direnggutnya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua.
13 Lalu, dipungutnya jubah Ilyas yang terjatuh, dan kembali berdiri di tepi Sungai Yordan. 14 Setelah ia mengambil jubah Ilyas yang terjatuh itu, dipukulkannya jubah itu ke air dan berkata, “Di manakah Allah, Tuhan Ilyas?” Begitu air itu dipukul, terbelahlah air itu ke sebelah kiri dan kanan, lalu Ilyasa pun menyeberang.
15 Ketika rombongan nabi dari Yerikho melihat dia dari seberang, berkatalah mereka, “Ruh Ilyas tinggal pada Ilyasa.” Mereka pun datang menemui dia dan sujud memberi hormat kepadanya. 16 Kata mereka kepada Ilyasa, “Lihat, ada lima puluh orang laki-laki yang cekatan di antara hamba-hambamu ini. Suruhlah mereka pergi mencari tuanmu, jangan-jangan Ruh Allah mengangkat dia, lalu mencampakkannya ke suatu gunung atau lembah.” Kata Ilyasa, “Jangan suruh mereka pergi.”
17 Tetapi, mereka mendesak dia sampai ia merasa malu untuk menolaknya. Lalu, katanya, “Suruhlah mereka pergi!” Maka, mereka mengutus lima puluh orang untuk mencari Ilyas. Namun, setelah tiga hari lamanya mereka mencari, mereka tidak juga menemukannya. 18 Sekembalinya mereka kepada Ilyasa yang masih tinggal di Yerikho, berkatalah ia kepada mereka, “Bukankah sudah kukatakan kepadamu, ‘Jangan pergi’?”
Nabi Ilyasa Sehatkan Air di Yerikho
19 Tak lama kemudian, penduduk Kota Yerikho berkata kepada Ilyasa, “Lihat! Letak kota ini baik, seperti yang Tuanku lihat. Namun, airnya tidak baik dan tanahnya pun tidak subur.”
20 Kata Ilyasa, “Ambilkan aku sebuah mangkuk baru dan bubuhkanlah garam ke dalamnya.” Lalu, mereka membawa mangkuk itu kepadanya.
21 Ilyasa pun pergi ke sebuah mata air, lalu melemparkan garam itu ke situ sambil berkata, “Beginilah firman Allah, ‘Air ini sudah Kusehatkan sehingga tidak lagi menyebabkan kematian atau ketidaksuburan.’ ” 22 Maka, air itu pun menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan perkataan yang diucapkan Ilyasa.
Anak-Anak Bait-El Mengolok-olok Nabi Ilyasa
23 Dari sana Ilyasa pergi ke Bait-El. Sementara ia menempuh perjalanan, sekelompok anak-anak keluar dari dalam kota dan mengolok-olok dia dengan berkata, “Naiklah, hai gundul! Naiklah, hai gundul!”d 24 Ia pun berpaling ke belakang. Dipandangnya mereka, lalu dikutukinya mereka dengan nama Allah. Maka, keluarlah dua ekor beruang betina dari dalam hutan dan mencabik-cabik empat puluh dua orang anak dari antara mereka. 25 Kemudian, Ilyasa melanjutkan perjalanan ke Gunung Karmel, dan dari situ ia kembali ke Samaria.
 
3
Raja Yoram Berperang Lawan Moab
1 Yoram bin Ahab naik takhta atas Israil di Samaria pada tahun kedelapan belas pemerintahan Yosafat, raja Yuda. Dua belas tahun lamanya ia bertakhta. 2 Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah, tetapi tidak seperti ayah dan ibunya. Disingkirkannya tiang berhala Baal yang dibuat oleh ayahnya. 3 Meskipun begitu, ia berpaut dan tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat yang menyebabkan orang Israil berdosa pula.
4 Mesa, raja Moab, adalah seorang peternak domba. Ia biasa membayar upeti kepada raja Israil berupa seratus ribu anak domba dan bulu dari seratus ribu domba jantan. 5 Tetapi, sesudah Ahab mati, raja Moab memberontak menentang raja Israil. 6 Maka, pada waktu itu Raja Yoram keluar dari Samaria dan mengerahkan semua orang Israil. 7 Dikirimnya pula utusan menemui Yosafat, raja Yuda, dengan pesan, “Raja Moab memberontak menentang aku. Maukah Tuan pergi menyertai aku untuk berperang melawan Moab?”
Jawabnya, “Aku akan pergi. Aku ini sehati denganmu, rakyatku dengan rakyatmu, dan kuda-kudaku dengan kuda-kudamu.”
8 Lalu, ia bertanya, “Lewat jalan mana kita akan pergi?”
Jawabnya, “Lewat Padang Belantara Edom.”
9 Maka, pergilah raja Israil bersama raja Yuda dan raja Edom. Akan tetapi, setelah berkeliling tujuh hari perjalanan, tidak ada lagi air untuk pasukan serta binatang-binatang yang mengikuti mereka.
10 Kata raja Israil, “Aduh! Allah telah mengumpulkan kita, tiga raja, untuk diserahkan ke dalam tangan orang Moab!”
11 Tetapi, Yosafat bertanya, “Tidak adakah di sini seorang nabi Allah supaya kita dapat mencari petunjuk Allah dengan perantaraannya?”
Seorang pegawai raja Israil menjawab, “Di sini ada Ilyasa bin Safat, yang dahulu menjadi pelayan pribadi Ilyas.”
12 Kata Yosafat, “Firman Allah ada padanya.”
Kemudian, pergilah raja Israil bersama Yosafat dan raja Edom mendapatkan Ilyasa.
13 Kata Ilyasa kepada raja Israil, “Apa urusanku denganmu? Pergilah kepada para nabi ayahmu dan ibumu.”
Tetapi, kata raja Israil kepadanya, “Jangan begitu. Allah telah mengumpulkan kami, tiga raja ini, untuk diserahkan ke dalam tangan orang Moab.”
14 Kata Ilyasa, “Demi Allah, Tuhan semesta alam, yang hidup dan yang kepada-Nya aku mengabdi, jika aku tidak menghormati Yosafat, raja Yuda, maka aku tidak sudi memandang atau melihat engkau. 15 Sekarang, jemputlah bagiku seorang pemetik kecapi.”
Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, turunlah kuasa Allah ke atas Ilyasa, 16 lalu berkatalah ia, “Beginilah firman Allah, ‘Buatlah parit-parit di lembah ini,’ 17 karena beginilah firman Allah, ‘Kamu tidak akan melihat angin atau pun hujan, tetapi lembah ini akan dipenuhi air sehingga kamu, ternakmu, dan binatangmu dapat minum.’ 18 Itu hanyalah perkara ringan di mata Allah. Ia juga akan menyerahkan orang Moab ke dalam tanganmu. 19 Kamu akan mengalahkan semua kota berkubu, juga semua kota pilihan. Kamu akan menumbangkan semua pohon yang baik, menutup semua mata air, dan merusak semua ladang yang baik dengan batu.”
20 Pagi harinya, kira-kira pada waktu orang mempersembahkan persembahan bahan makanan, tiba-tiba datanglah air dari arah Edom sehingga negeri itu dipenuhi air.
21 Semua orang Moab sudah mendengar bahwa ketiga raja itu datang untuk memerangi mereka. Maka, dikerahkanlah semua orang yang sanggup memakai senjata, baik tua atau pun muda, lalu ditempatkanlah mereka di perbatasan. 22 Ketika orang Moab itu bangun pagi-pagi, permukaan air di hadapan mereka yang terkena sinar matahari tampak seolah-olah merah seperti darah. 23 Lalu, kata mereka, “Itu darah! Pasti raja-raja itu saling membunuh, yang satu menghantam yang lain. Sekarang, ayo kita menjarah, hai orang Moab!”
24 Akan tetapi, ketika mereka sampai di perkemahan orang Israil, mereka langsung diserang oleh orang Israil sehingga mereka lari dari hadapan orang Israil itu. Kemudian, orang Israil menerobos masuk ke negeri Moab serta membantai orang Moab. 25 Mereka meruntuhkan kota-kota yang ada, dan setiap orang melempari semua ladang yang baik dengan batu sehingga ladang-ladang itu tertutup. Mereka menutup semua mata air dan menumbangkan semua pohon yang baik sampai hanya Kir-Hareset saja yang tertinggal dengan tembok batunya. Namun, akhirnya kota ini pun dikepung dan diserang oleh para pengumban.
26 Ketika raja Moab melihat bahwa peperangan itu terlalu berat baginya, ia mengambil tujuh ratus orang penyandang pedang untuk menerobos ke arah raja Edom, tetapi tidak berhasil. 27 a Lalu, raja Moab mengambil anaknya yang sulung, yang akan naik takhta menggantikan dia, dan mempersembahkannya di atas pagar tembok sebagai kurban bakaran. Maka, kegusaran besar melanda bani Israil sehingga mereka mundur meninggalkan dia dan pulang ke negeri mereka.
 
4
Minyak Seorang Janda
1 Suatu kali, salah seorang istri dari rombongan nabi mengadu kepada Ilyasa demikian, “Hambamu, yaitu suamiku, sudah meninggal. Tuan tahu bahwa dulu hambamu itu adalah seorang yang bertakwa kepada Allah. Tetapi sekarang, penagih utang datang untuk mengambil kedua anakku menjadi budaknya.”
2 Kata Ilyasa kepadanya, “Apa yang dapat kulakukan untukmu? Beri tahu aku apa yang kaumiliki di rumah.”
Jawabnya, “Hambamu ini tidak memiliki apa-apa di rumah, kecuali sebuah kendi berisi minyak.”
3 Kata Ilyasa, “Pergilah, mintalah bejana-bejana kosong dari semua tetanggamu. Mintalah sebanyak mungkin, jangan sedikit. 4 Setelah itu, masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuangkanlah minyak itu ke dalam semua bejana itu. Mana yang penuh, pindahkanlah.”
5 Maka, pergilah perempuan itu meninggalkan dia, kemudian menutup pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk. Anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana itu kepadanya sementara ia terus menuang. 6 Ketika bejana-bejana itu telah penuh, berkatalah ia kepada seorang anaknya, “Bawakan lagi bejana yang lain.”
Tetapi, anaknya menjawab, “Tidak ada bejana lagi.” Lalu, minyak itu pun berhenti mengalir.
7 Ia pun pergi memberitahukan hal itu kepada abdi Allah. Kata Ilyasa, “Pergilah, juallah minyak itu, dan bayarlah utangmu. Engkau dan anak-anakmu dapat hidup dengan kelebihannya.”
Perempuan Sunem dengan Anaknya
8 Pada suatu hari Ilyasa pergi ke Sunem. Di sana ada seorang perempuan kaya yang mendesak dia agar singgah untuk makan. Jadi, setiap kali Ilyasa pergi, ia singgah ke sana untuk makan. 9 Kemudian, kata perempuan itu kepada suaminya, “Dengarlah, aku tahu bahwa orang yang selalu singgah di tempat kita itu adalah abdi Allah yang suci. 10 Sebaiknya, kita buat sebuah kamar atas yang kecil dan berdinding, lalu kita taruh di dalamnya tempat tidur, meja, kursi, serta kaki pelita. Jadi, kapan pun ia singgah di tempat kita, ia dapat tinggal di situ.”
11 Suatu hari Ilyasa datang ke sana. Ia masuk ke kamar atas itu dan berbaring di situ. 12 Lalu, katanya kepada Gehazi, pelayannya, “Panggillah perempuan Sunem itu.” Gehazi pun memanggilnya, lalu perempuan itu berdiri di hadapannya. 13 Kata Ilyasa kepada Gehazi, “Katakanlah kepadanya, ‘Engkau sudah bersusah-susah untuk kami dengan semua hal ini. Apa yang dapat kulakukan untukmu? Adakah yang dapat kusampaikan tentang engkau kepada raja atau kepada panglima tentara?’ ”
Jawab perempuan itu, “Aku ini tinggal di tengah-tengah kaumku sendiri.”
14 Setelah itu, Ilyasa bertanya, “Apa yang dapat kulakukan untuknya?”
Jawab Gehazi, “Sesungguhnya, ia tidak mempunyai anak, sedangkan suaminya sudah tua.”
15 Kata Ilyasa, “Panggillah dia.” Gehazi memanggilnya, lalu perempuan itu berdiri di pintu. 16 Kata Ilyasa, “Tahun depan, pada waktu seperti ini juga, engkau akan menggendong seorang anak laki-laki.”
Jawab perempuan itu, “Ya Tuanku abdi Allah, janganlah Tuanku berdusta kepada hambamu ini.”
17 Tetapi kemudian, perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada waktu yang sama di tahun berikutnya, seperti yang dikatakan Ilyasa kepadanya.
18 Anak itu pun menjadi besar. Pada suatu hari, ia keluar mendapatkan ayahnya di antara orang-orang yang sedang menuai. 19 Tiba-tiba ia berkata kepada ayahnya, “Aduh kepalaku, kepalaku!”
Kata ayahnya kepada seorang pelayan, “Angkatlah dia kepada ibunya.” 20 Pelayan itu mengangkatnya dan membawanya kepada ibunya. Anak itu duduk di pangkuan ibunya sampai tengah hari, lalu mati. 21 Maka, naiklah perempuan itu ke atas. Dibaringkannya anaknya di tempat tidur abdi Allah itu, lalu sesudah itu ditutupnya pintu dan pergi ke luar.
22 Ia memanggil suaminya dan berkata, “Suruhlah salah seorang pelayan datang kepadaku dengan seekor keledai. Aku mau bergegas pergi menemui abdi Allah itu, lalu pulang kembali.”
23 Kata suaminya, “Mengapa engkau hendak pergi menemuinya hari ini? Sekarang bukan bulan baru dan bukan hari Sabata .”
Jawabnya, “Tenang sajalah.”
24 Kemudian, ia memelanai keledai itu dan berkata kepada pelayannya, “Tuntunlah dan majulah. Jangan perlambat perjalananku, kecuali jika aku memintanya.”
25 Demikianlah perempuan itu pergi menuju tempat abdi Allah di Gunung Karmel.
Ketika abdi Allah itu melihat dia dari jauh, berkatalah ia kepada Gehazi, pelayannya, “Lihat, perempuan Sunem itu datang. 26 Cepatlah lari, temui dia dan tanyakan kepadanya, ‘Selamatkah Ibu, selamatkah suami Ibu, selamatkah anak Ibu?’ ”
Jawab perempuan itu, “Selamat!”
27 Sesampainya ia di hadapan abdi Allah itu di gunung, perempuan itu pun memeluk kakinya. Gehazi mendekat untuk mendorong dia, tetapi abdi Allah itu berkata, “Biarkanlah dia, hatinya getir! Allah menyembunyikan hal ini dariku dan tidak memberitahukannya kepadaku.”
28 Kata perempuan itu, “Adakah hamba meminta anak kepada Tuanku? Bukankah telah hamba katakan, ‘Jangan Tuanku menipu hamba’?”
29 Kata Ilyasa kepada Gehazi, “Ikatlah pinggangmu, bawalah tongkatku, lalu pergilah. Jika engkau bertemu dengan seseorang, jangan ucapkan salam kepadanya, dan jika seseorang mengucapkan salam kepadamu, jangan kaubalas. Letakkanlah tongkatku ini di atas muka anak itu.”
30 Tetapi, ibu anak itu berkata, “Demi Allah, Tuhan yang hidup, dan demi hidup Tuan sendiri, hamba tidak mau meninggalkan Tuan.” Lalu, Ilyasa pun segera berjalan mengikuti dia.
31 Rupanya Gehazi telah pergi lebih dulu mendahului mereka. Diletakkannya tongkat itu di atas muka anak itu, tetapi tidak ada suara dan tidak ada tanggapan. Ia pun kembali menemui Ilyasa dan memberitahukan kepadanya, “Anak itu tidak bangun.”
32 Sesampainya Ilyasa di rumah itu, tampak anak itu tergeletak mati di tempat tidurnya. 33 Ia pun memasuki kamar itu dan menutup pintunya sehingga mereka hanya berdua saja, lalu berdoalah ia kepada Allah. 34 Setelah itu, ia naik dan membaringkan diri di atas anak itu. Dirapatkannya mulutnya di atas mulut anak itu, matanya di atas mata anak itu, dan telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu. Ia meniarap di atas anak itu sehingga tubuh anak itu menghangat. 35 Setelah itu, Ilyasa berdiri lagi, lalu berjalan ke sana kemari dalam ruangan itu. Kemudian, ia naik lagi dan meniarap di atas anak itu. Tiba-tiba anak itu bersin tujuh kali, lalu membuka matanya.
36 Ilyasa memanggil Gehazi dan berkata, “Panggillah perempuan Sunem itu.” Gehazi memanggilnya, dan setelah perempuan itu datang, berkatalah Ilyasa, “Angkatlah anakmu.” 37 Perempuan itu pun masuk. Maka, tersungkurlah ia di kakinya dan sujud memberi hormat. Kemudian, diangkatnyalah anaknya, lalu keluar.
Maut dalam Kuali
38 Ketika Ilyasa kembali ke Gilgal, ada bencana kelaparan di negeri itu. Suatu ketika, sementara rombongan nabi duduk di hadapannya, ia berkata kepada pelayannya, “Jerangkanlah kuali besar dan olahlah suatu masakan untuk rombongan nabi ini.”
39 Kemudian, seorang dari mereka keluar ke ladang untuk memetik sayur-sayuran. Ia menemukan sulur-suluran liar, lalu dipetiknya dari tanaman itu labu liar, serangkul penuh dalam pakaiannya. Setelah pulang, ia mengiris-iris tanaman itu dan memasukkannya ke dalam kuali tadi, tanpa tahu sayur apa itu. 40 Kemudian, masakan tadi dituangkan bagi orang-orang itu untuk dimakan. Tetapi, pada waktu mereka memakan masakan itu, berteriaklah mereka dan berkata, “Ada maut dalam kuali ini, ya abdi Allah!” Mereka tidak dapat memakannya.
41 Kata Ilyasa, “Ambillah tepung!” Dilemparkannya tepung itu ke dalam kuali, lalu berkata, “Tuangkanlah bagi orang-orang ini untuk mereka makan.” Maka, tidak ada lagi sesuatu yang berbahaya dalam kuali itu.
Memberi Makan Seratus Orang
42 Seorang laki-laki datang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi abdi Allah dua puluh buah roti dari hasil jelai pertama, serta gandum baru dalam karungnya. Kata Ilyasa, “Berikanlah kepada orang-orang itu untuk mereka makan.”
43 Tetapi, pelayannya berkata, “Bagaimana mungkin ini disajikan untuk seratus orang?”
Kata Ilyasa, “Berikanlah kepada orang-orang itu untuk mereka makan karena beginilah firman Allah, ‘Makanan itu akan cukup bagi mereka, bahkan akan ada sisanya.’ ” 44 Kemudian, disajikannya makanan itu di depan mereka. Mereka pun makan, dan ada sisanya sesuai dengan firman Allah.
 
5
Panglima Naaman Disembuhkan
1 a Naaman, panglima tentara raja Aram, adalah seorang yang terpandang di hadapan tuannya dan terhormat sebab melalui dia Allah telah mengaruniakan kemenangan kepada orang Aram. Ia adalah seorang kesatria yang gagah perkasa. Akan tetapi, ia mengidap penyakit kusta.
2 Suatu waktu, orang Aram keluar bergerombol dan menawan seorang gadis kecil dari negeri Israil. Gadis itu kemudian menjadi pelayan istri Naaman. 3 Kata gadis itu kepada nyonyanya, “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka pasti nabi itu menyembuhkan dia dari penyakit kustanya.”
4 Maka, pergilah Naaman memberitahu tuannya demikian, “Begini-begitu dikatakan gadis dari negeri Israil itu.”
5 Kata raja Aram, “Baik, pergilah. Aku akan mengirim sepucuk surat kepada raja Israil.” Kemudian, pergilah Naaman dengan membawa sepuluh talentab perak, enam ribu syikalc emas, dan sepuluh pakaian ganti. 6 Ia pun menyampaikan surat itu kepada raja Israil, yang bunyinya, “Sesampainya surat ini di tangan Tuan, harap maklum bahwa aku telah menyuruh Naaman, pegawaiku, menemui Tuan supaya Tuan menyembuhkan dia dari penyakit kustanya.”
7 Segera setelah raja Israil membaca surat itu, dikoyakkannya pakaiannya dan berkata, “Apakah aku ini Allah, yang dapat mematikan atau menghidupkan orang, sehingga orang ini menyuruh pegawainya menemuiku supaya aku menyembuhkan dia dari penyakit kustanya? Lihatlah dan perhatikanlah, bagaimana ia mencari gara-gara dengan aku.”
8 Ilyasa, abdi Allah itu, mendengar bahwa raja Israil mengoyakkan pakaiannya. Lalu, disuruhnya orang menemui raja dengan pesan, “Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Suruhlah orang itu datang kepadaku supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israil.” 9 Maka, datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Ilyasa. 10 Ilyasa mengutus seorang pesuruh menemuinya dengan pesan, “Pergilah, mandilah di Sungai Yordan tujuh kali maka tubuhmu akan pulih dan engkau akan menjadi suci.”
11 Tetapi, Naaman menjadi marah, lalu pergi sambil berkata, “Ah, sangkaku ia akan keluar menemui aku, lalu berdiri menyerukan nama Allah, Tuhannya, kemudian menggerak-gerakkan tangannya di bagian tubuhku yang sakit dan menyembuhkan kusta ini! 12 Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai di Damsyik, lebih baik daripada semua sungai Israil? Tidak bisakah aku mandi di sana dan menjadi suci?” Maka, berpalinglah ia, lalu berjalan dengan gusarnya.
13 Akan tetapi, para pegawainya mendekati dia serta berkata kepadanya, “Bapak, sekiranya nabi itu menyuruh Bapak melakukan hal yang sukar, bukankah Bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepada Bapak, ‘Mandilah, dan engkau akan menjadi suci.’ ” 14 Maka, turunlah Naaman membenamkan diri tujuh kali di Sungai Yordan sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu, pulihlah tubuhnya seperti tubuh anak kecil dan ia menjadi suci.
15 Kemudian, Naaman dan seluruh pasukannya kembali kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, berdirilah ia di hadapan Ilyasa dan berkata, “Sesungguhnya, aku tahu sekarang bahwa tidak ada Tuhan di seluruh bumi ini, kecuali di Israil. Maka, hamba mohon, terimalah pemberian dari hambamu ini.”
16 Tetapi, Ilyasa berkata, “Demi Allah, Tuhan yang hidup, yang kepada-Nya aku mengabdi, sesungguhnya aku tidak mau menerima apa-apa.” Meskipun Naaman mendesak Ilyasa untuk menerima pemberiannya, ia tetap menolak.
17 Kemudian, Naaman berkata, “Jikalau demikian, mohon berilah hambamu ini tanah sebanyak muatan dua ekor bagal karena hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan kurban bakaran atau kurban sembelihan kepada ilah lain, kecuali kepada Allah. 18 Hanya, Allah kiranya mengampuni hambamu ini dalam hal berikut: Apabila tuanku masuk ke kuil Dewa Rimon untuk sujud menyembah di sana, dan hamba menjadi pengapitnya, maka hamba harus ikut menundukkan diri di kuil Dewa Rimon itu. Allah kiranya mengampuni hambamu ini dalam hal itu, yaitu ketika hamba tunduk di kuil Dewa Rimon itu.”
19 Kata Ilyasa kepadanya, “Pergilah dengan selamat.”
Setelah Naaman pergi tidak berapa jauh dari Ilyasa, 20 berpikirlah Gehazi, pelayan Ilyasa, abdi Allah itu, “Sesungguhnya, tuanku terlalu sungkan terhadap Naaman, orang Aram itu, sehingga ia tidak mau menerima barang yang dibawanya. Demi Allah, Tuhan yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari menyusul dia, lalu menerima sesuatu darinya.”
21 Lalu, Gehazi pun menyusul Naaman. Ketika Naaman melihat ada orang berlari-lari menyusulnya, turunlah ia dari atas keretanya untuk menyongsong orang itu. Ia bertanya, “Semuanya baik-baik saja?”
22 Jawabnya, “Baik-baik saja! Tuanku menyuruh aku mengatakan, ‘Baru saja dua orang muda dari rombongan nabi datang kepadaku dari Pegunungan Efraim. Tolong berikan kepada mereka setalenta perak dan dua pakaian ganti.’ ”
23 Kata Naaman, “Silakan, ambillah dua talenta.” Naaman mendesak Gehazi, lalu membungkus dua talenta perak dalam dua pundi-pundi serta dua pakaian ganti. Diserahkannya semua itu kepada dua orang pelayannya, lalu mereka mengangkutnya di depan Gehazi. 24 Setelah sampai di bukit, diambilnya semua itu dari tangan mereka, lalu disimpannya di rumah. Kemudian, ia melepas kedua orang itu pergi, dan mereka pun pergi. 25 Setelah itu, Gehazi masuk dan berdiri di hadapan tuannya.
Tanya Ilyasa kepadanya, “Dari mana, Gehazi?”
Jawabnya, “Hambamu tidak pergi ke mana-mana.”
26 Kata Ilyasa kepadanya, “Bukankah hatiku ada bersamamu ketika orang itu berpaling dari atas keretanya menyambut engkau? Inikah waktunya untuk menerima uang atau menerima pakaian, kebun zaitun, kebun anggur, kawanan kambing domba, kawanan lembu, hamba laki-laki, dan hamba perempuan? 27 Sebab itu, penyakit kusta Naaman akan melekat padamu dan pada keturunanmu untuk selama-lamanya.” Maka, keluarlah Gehazi dari hadapannya dengan berkusta, putih seperti salju.
 
6
Kapak Timbul Mengapung
1 Pada suatu waktu rombongan nabi berkata kepada Ilyasa, “Lihatlah, tempat kami tinggal dengan Tuan ini terlalu sempit bagi kami. 2 Izinkan kami pergi ke Sungai Yordan, lalu masing-masing mengambil sebatang kayu dari sana. Kami akan membuat tempat tinggal bagi kami di sana.”
Jawabnya, “Pergilah!”
3 Kata seseorang, “Sudilah Tuan pergi menyertai hamba-hambamu ini.”
Jawabnya, “Baik, aku akan pergi.” 4 Maka, pergilah ia menyertai mereka.
Setelah sampai di Sungai Yordan, mereka pun menebang pohon. 5 Akan tetapi, pada waktu seseorang sedang menjatuhkan sebuah balok, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Ia pun berteriak, “Aduh, Tuanku! Itu barang pinjaman!”
6 Tanya abdi Allah, “Di mana jatuhnya?” Orang itu menunjukkan tempatnya. Lalu, Ilyasa mengerat sepotong kayu dan mencampakkannya ke sana. Maka, terapunglah mata kapak itu. 7 Katanya, “Angkatlah!” Orang itu pun mengulurkan tangannya dan mengambilnya.
Tindakan Nabi Ilyasa dalam Peperangan Lawan Aram
8 Raja Aram sedang berperang melawan orang Israil. Ia berunding dengan para pegawainya, katanya, “Di tempat sini dan situ aku akan mendirikan perkemahanku.”
9 Akan tetapi, abdi Allah menyuruh orang menemui raja Israil dengan pesan, “Hati-hati, jangan lalui tempat itu karena orang Aram tengah turun ke sana untuk menghadang.” 10 Sebab itu, raja Israil menyuruh orang untuk memeriksa tempat yang disebutkan abdi Allah itu kepadanya. Lebih dari satu dua kali Ilyasa mengingatkan dia sehingga hal itu memungkinkan dia untuk berjaga-jaga di sana.
11 Maka, gusarlah hati raja Aram karena hal itu. Dipanggilnya para pegawainya dan ditanyainya mereka, “Tidakkah kamu mau memberitahukan kepadaku, siapa dari antara kita yang memihak raja Israil?”
12 Salah seorang pegawainya berkata, “Tidak ada, ya Tuanku Raja, tetapi Ilyasa, nabi yang di Israil itu, dialah yang menyampaikan kepada raja Israil apa yang Tuanku titahkan di dalam kamar tidur Tuanku.”
13 Kata raja, “Pergilah, selidikilah di mana ia berada supaya aku dapat menyuruh orang untuk menangkapnya.” Lalu, kepadanya dikabari, “Ketahuilah, ia ada di Dotan.” 14 Maka, dikirimnya ke sana kuda, kereta, dan pasukan yang besar. Mereka sampai pada malam hari, lalu mengepung kota itu.
15 Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, dilihatnya suatu pasukan dengan kuda dan kereta mengepung kota itu. Maka, kata pelayan itu kepada tuannya, “Aduh, Tuanku! Apa yang harus kita lakukan?”
16 Jawabnya, “Jangan takut karena yang menyertai kita lebih banyak daripada yang menyertai mereka.”
17 Lalu, Ilyasa berdoa, katanya, “Ya Allah, bukalah kiranya matanya supaya ia dapat melihat.” Maka, Allah membuka mata pelayan itu sehingga ia dapat melihat bahwa sesungguhnya gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi mengelilingi Ilyasa.
18 Ketika orang-orang Aram itu turun ke arah Ilyasa, berdoalah Ilyasa kepada Allah, katanya, “Azablah kiranya bangsa itu dengan kebutaan.” Maka, Allah mengazab mereka dengan kebutaan sesuai dengan permintaan Ilyasa.
19 Sesudah itu, Ilyasa berkata kepada mereka, “Bukan ini jalannya dan bukan ini kotanya. Ikuti aku, akan kuantar kamu ke tempat orang yang kamu cari.” Lalu, ia mengantarkan mereka ke Samaria.
20 Sesampainya mereka di Samaria, berkatalah Ilyasa, “Ya Allah, bukalah mata orang-orang ini supaya mereka dapat melihat.” Maka, Allah membuka mata mereka sehingga mereka melihat. Ternyata mereka ada di tengah-tengah Samaria.
21 Ketika raja Israil melihat mereka, berkatalah ia kepada Ilyasa, “Haruskah kubunuh mereka, Bapak? Haruskah kubunuh mereka?”
22 Jawabnya, “Jangan bunuh mereka. Apakah orang-orang yang sudah kautawan akan kaubunuh dengan pedang serta busur panahmu? Hidangkanlah makanan dan minuman di hadapan mereka. Biarkan mereka makan dan minum, lalu pulang kepada tuan mereka.” 23 Maka, raja menyediakan jamuan besar bagi mereka. Setelah mereka makan dan minum, dilepasnya mereka pergi, lalu mereka pun pulang kepada tuan mereka. Sejak itu gerombolan orang Aram tidak pernah datang lagi ke Tanah Israil.
Tindakan Nabi Ilyasa pada Waktu Samaria Dikepung
24 Sesudah itu, Benhadad, raja Aram, mengerahkan seluruh pasukannya, lalu maju mengepung Samaria. 25 Karena pengepungan terus berlangsung, maka terjadilah bencana kelaparan yang besar di Samaria sehingga kepala seekor keledai dijual seharga delapan puluh keping perak, dan seperempat kaba kotoran burung merpati seharga lima keping perak.
26 Suatu kali, sementara raja Israil berjalan di atas tembok kota, seorang perempuan berseru kepadanya, “Tolonglah, ya Tuanku Raja!”
27 Jawabnya, “Jika Allah saja tidak menolong engkau, dengan apakah aku dapat menolong engkau? Dengan hasil tempat pengirikankah? Atau dengan hasil tempat pemerasan anggur?” 28 Tetapi kemudian, raja bertanya kepadanya, “Ada apa?”
Jawabnya, “Perempuan ini berkata kepada hamba, ‘Berikanlah anak laki-lakimu untuk kita makan hari ini. Besok, kita akan makan anak laki-lakiku.’ 29 b Sebab itu, kami merebus anak hamba, lalu memakannya. Keesokan harinya hamba berkata kepadanya, ‘Serahkanlah anakmu untuk kita makan.’ Tetapi, ia malah menyembunyikan anaknya.”
30 Begitu raja mendengar perkataan perempuan itu, dikoyakkannyalah pakaiannya, dan karena ia berjalan di atas tembok kota, maka orang banyak melihat bahwa ia memakai kain kabung pada tubuhnya. 31 Katanya, “Biarlah Allah mengazab aku, bahkan lebih lagi jikalau pada hari ini kepala Ilyasa bin Safat masih tetap ada di atas bahunya.”
32 Pada waktu itu Ilyasa sedang duduk-duduk di rumahnya bersama para tua-tua. Raja menyuruh seseorang berjalan mendahuluinya. Akan tetapi, sebelum pesuruh itu sampai di hadapan Ilyasa, berkatalah Ilyasa kepada para tua-tua itu, “Tahukah kamu bahwa anak si pembunuh itu menyuruh orang untuk memenggal kepalaku? Perhatikan, tutuplah pintu dan tahanlah pesuruh itu di pintu ketika ia datang. Bukankah bunyi langkah kaki tuannya terdengar di belakangnya?”
33 Selagi ia berbicara dengan mereka, tampaklah pesuruh itu datang menemuinya. Raja pun berkata, “Sesungguhnya, malapetaka ini berasal dari Allah. Apa gunanya aku berharap kepada Allah lagi?”
 
7
1 Kata Ilyasa, “Dengarlah firman Allah. Allah berfirman begini, ‘Besok, pada waktu seperti ini, sesukat tepung terbaik dan juga dua sukat jelai akan dijual sesyikal di pintu gerbang Samaria.’ ”
2 Tetapi, perwira pengawal raja berkata kepada abdi Allah itu, “Sekalipun Allah membuat tingkap-tingkap di langit, dapatkah hal itu terjadi?”
Jawab Ilyasa, “Sesungguhnya, engkau akan melihat hal itu dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menikmatinya sedikit pun.”
Pasukan Aram Angkat Kaki
3 Pada waktu itu ada empat orang berpenyakit kusta duduk di depan pintu gerbang. Mereka berkata satu sama lain, “Apa gunanya kita duduk-duduk di sini sampai mati? 4 Jika kita berkata, ‘Mari kita masuk ke kota,’ di kota ada bencana kelaparan, dan kita akan mati di sana. Tetapi, jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga. Sekarang, mari kita datangi perkemahan pasukan Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, maka kita akan hidup. Jika mereka membunuh kita, maka kita akan mati.”
5 Maka, pergilah mereka pada waktu senja ke perkemahan orang Aram. Setelah mereka sampai di ujung perkemahan orang Aram, ternyata tidak ada seorang pun di sana. 6 Memang Tuhan telah membuat pasukan Aram mendengar bunyi kereta dan bunyi kuda, yaitu bunyi pasukan yang besar, sehingga mereka berkata satu sama lain, “Tentu raja Israil telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja orang Mesir untuk datang melawan kita.” 7 Sebab itu, mereka segera melarikan diri pada waktu senja. Mereka meninggalkan kemah, kuda, dan keledai mereka serta perkemahan itu begitu saja, lalu melarikan diri demi nyawa mereka.
8 Sesampainya orang-orang kusta itu di ujung perkemahan, masuklah mereka ke dalam sebuah kemah, lalu makan dan minum. Mereka mengangkut dari sana perak, emas, dan pakaian, lalu pergi menyembunyikannya. Kemudian, mereka kembali dan masuk ke dalam kemah yang lain, lalu mengangkut juga barang-barang yang ada di sana dan pergi menyembunyikannya. 9 Setelah itu, mereka berkata satu sama lain, “Perbuatan kita ini tidak baik. Hari ini ada kabar baik, tetapi kita diam saja. Jika kita menanti sampai fajar menyingsing, maka hukuman akan menimpa kita. Sekarang, mari kita pergi memberitahu istana raja.”
10 Mereka pergi, lalu berseru kepada para penjaga pintu gerbang kota dan memberitahukan kepada orang-orang itu demikian, “Kami mendatangi perkemahan orang Aram. Ternyata tidak ada orang di sana dan tidak terdengar suara manusia. Hanya ada kuda-kuda dan keledai-keledai tertambat, sedangkan kemah-kemah ditinggalkan begitu saja.” 11 Kemudian, para penjaga pintu gerbang mengumumkan kabar itu hingga sampai ke kalangan istana raja.
12 Maka, bangunlah raja malam-malam, lalu berkata kepada para pegawainya, “Kuberitahukan kepadamu apa yang disiapkan orang Aram itu bagi kita. Mereka tahu bahwa kita ini kelaparan, sebab itu mereka pergi dari perkemahan untuk bersembunyi di padang sambil berpikir, ‘Apabila orang-orang itu keluar dari kota, kita akan menangkap mereka hidup-hidup, lalu masuk ke dalam kota.’ ”
13 Tetapi, salah seorang pegawainya menjawab, “Sebaiknya, beberapa orang mengambil lima ekor dari kuda yang tersisa, yang masih tertinggal di dalam kota, karena sesungguhnya nasib orang Israil yang tersisa di sini akan sama dengan nasib banyak orang Israil yang telah binasa. Jadi, biarlah kita mengutus orang untuk melihat apa yang terjadi.”
14 Kemudian, mereka mengambil dua buah kereta kuda, dan raja menyuruh mereka menyusul pasukan Aram, katanya, “Pergilah dan lihatlah.” 15 Mereka pun pergi menyusul orang-orang itu sampai ke Sungai Yordan. Ternyata sepanjang jalan itu penuh dengan pakaian dan perlengkapan yang dibuang oleh orang Aram ketika mereka lari tergopoh-gopoh. Maka, suruhan-suruhan itu kembali dan memberitahukan hal itu kepada raja. 16 Lalu, orang banyak pun keluar menjarahi perkemahan orang Aram sehingga sesukat tepung terbaik dan juga dua sukat jelai dijual sesyikal sesuai dengan firman Allah.
17 Sementara itu, perwira yang menjadi pengawal raja diminta raja untuk mengawasi pintu gerbang. Namun, orang banyak menginjak-injak dia di pintu gerbang itu sehingga ia mati sesuai dengan perkataan yang diucapkan abdi Allah ketika raja datang menemuinya. 18 Waktu itu abdi Allah berkata kepada raja, “Besok, pada waktu seperti ini, dua sukat jelai dan sesukat tepung terbaik akan dijual sesyikal di pintu gerbang Samaria.”
19 Tetapi, si perwira berkata kepada abdi Allah itu, “Sekalipun Allah membuat tingkap-tingkap di langit, dapatkah hal semacam itu terjadi?” Kata Ilyasa, “Sesungguhnya, engkau akan melihat hal itu dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menikmatinya sedikit pun.” 20 Demikianlah yang terjadi atas dirinya. Orang banyak menginjak-injak dia di pintu gerbang sehingga ia mati.
 
8
Raja Tolong Seorang Perempuan Sunem
1 a Dahulu Ilyasa pernah berbicara kepada perempuan yang anaknya dihidupkan kembali, katanya, “Pergilah segera bersama keluargamu dan tinggallah sebagai pendatang di mana saja engkau bisa tinggal karena Allah akan mendatangkan bencana kelaparan atas negeri ini tujuh tahun lamanya.” 2 Perempuan itu pun segera bertindak sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Ia pergi bersama keluarganya, lalu tinggal sebagai pendatang di negeri orang Filistin tujuh tahun lamanya.
3 Setelah lewat tujuh tahun, kembalilah perempuan itu dari negeri orang Filistin. Kemudian, ia pergi menghadap raja untuk mengadukan perkara mengenai rumah dan ladangnya. 4 Pada waktu itu raja sedang berbicara dengan Gehazi, pelayan abdi Allah, katanya, “Ceritakanlah padaku segala perbuatan besar yang dilakukan Ilyasa.” 5 Sementara ia bercerita kepada raja bagaimana Ilyasa menghidupkan seorang anak yang telah mati, tiba-tiba perempuan yang anaknya dihidupkan kembali itu datang hendak mengadukan perkara perihal rumah dan ladangnya kepada raja.
Kata Gehazi, “Ya Tuanku Raja, inilah perempuan itu dan inilah anaknya yang dihidupkan kembali oleh Ilyasa.” 6 Raja pun bertanya kepada perempuan itu, dan perempuan itu bercerita kepadanya.
Kemudian, raja menunjuk seorang pegawai istana untuk menolong perempuan itu, katanya, “Kembalikanlah kepadanya semua yang menjadi miliknya dan semua hasil ladang sejak ia meninggalkan tanah itu sampai sekarang.”
Hazael Bunuh Raja Benhadad
7 Suatu ketika, Ilyasa pergi ke Damsyik ketika Benhadad, raja Aram, sedang sakit. Kemudian, kepada raja dikabarkan demikian, “Abdi Allah itu sudah datang kemari.” 8 Maka, kata raja kepada Hazael, “Bawalah persembahan dan pergilah, songsonglah abdi Allah itu. Carilah petunjuk Allah dari dia dan tanyakanlah, ‘Akankah aku sembuh dari penyakit ini?’ ”
9 Hazael pun pergi menyongsong dia dengan membawa persembahan, yaitu segala barang yang indah dari Damsyik sebanyak muatan empat puluh ekor unta. Ia datang, lalu berdiri di hadapan Ilyasa dan berkata, “Anak Tuan, Benhadad, raja Aram, menyuruh hamba menemui Tuan untuk bertanya, ‘Akankah aku sembuh dari penyakit ini?’ ”
10 Jawab Ilyasa kepadanya, “Pergilah, katakanlah kepadanya, ‘Engkau pasti sembuh.’ Namun, Allah sudah memperlihatkan kepadaku bahwa ia akan mati.” 11 Kemudian, Ilyasa menatap dia lama-lama sampai Hazael merasa malu. Lalu, menangislah abdi Allah itu.
12 Hazael bertanya, “Mengapa Tuanku menangis?”
Jawabnya, “Sebab aku tahu malapetaka yang akan kaudatangkan atas bani Israil. Kota-kotanya yang berkubu akan kaumusnahkan dengan api, pemuda-pemudanya akan kaubunuh dengan pedang, bayi-bayinya akan kauhempaskan, dan perut kaum perempuannya yang mengandung akan kaubelah.”
13 b Kata Hazael, “Tetapi, siapakah hambamu ini sehingga dapat melakukan hal sebesar itu? Hamba hanyalah seekor anjing!”
Jawab Ilyasa, “Allah telah memperlihatkan kepadaku bahwa engkau akan menjadi raja atas Aram.”
14 Ia pun pergi meninggalkan Ilyasa, lalu kembali kepada tuannya. Tanya raja kepadanya, “Apa kata Ilyasa kepadamu?”
Jawabnya, “Ia mengatakan kepada hamba bahwa Tuanku pasti sembuh.”
15 Akan tetapi, keesokan harinya Hazael mengambil sehelai selimut, mencelupkannya ke dalam air, dan membekapkannya ke muka raja sehingga ia mati. Maka, Hazael naik takhta menggantikan dia.
Yoram, Raja Yuda
(2Taw. 21:1–20)
16 Pada tahun kelima pemerintahan Yoram bin Ahab, raja Israil, Yoram bin Yosafat naik takhta menjadi raja Yuda menggantikan Yosafat, raja Yuda saat itu. 17 Umurnya tiga puluh dua tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem delapan tahun lamanya. 18 Ia hidup mengikuti jejak raja-raja Israil seperti yang dilakukan oleh keluarga Ahab karena istrinya adalah anak Ahab, dan ia melakukan apa yang jahat di mata Allah. 19 c Meskipun begitu, Allah tidak mau membinasakan Yuda oleh karena Daud, hamba-Nya. Allah memang telah berjanji kepada Daud bahwa Ia akan mengaruniakan suatu pelita kepada Daud dan kepada keturunannya sepanjang masa.
20 d Pada zaman pemerintahan Yoram, orang Edom memberontak menentang kekuasaan Yuda dan mengangkat seorang raja atas mereka sendiri. 21 Sebab itu, Yoram menyeberang ke Zair dengan seluruh keretanya. Kemudian, orang Edom mengepung dia dan para panglima pasukan keretanya, tetapi pada malam harinya ia bangun, lalu menyerang mereka. Meskipun begitu, pasukannya melarikan diri pulang ke kemah masing-masing. 22 Demikianlah orang Edom memberontak menentang kekuasaan Yuda sampai hari ini. Pada saat yang sama pula, Libna memberontak.
23 Riwayat Yoram selebihnya dan semua yang dilakukannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda? 24 Lalu, Yoram dibaringkan bersama nenek moyangnya dan dimakamkan di sisi nenek moyangnya di Kota Daud. Maka, Ahazia, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
Ahazia, Raja Yuda
(2Taw. 22:1–6)
25 Pada tahun kedua belas pemerintahan Yoram bin Ahab, raja Israil, Ahazia bin Yoram naik takhta menjadi raja Yuda. 26 Ahazia berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem satu tahun lamanya. Nama ibunya ialah Atalya binti Omri, raja Israil. 27 Ia hidup mengikuti jejak keluarga Ahab dan melakukan apa yang jahat di mata Allah, seperti yang dilakukan oleh keluarga Ahab, karena ia adalah seorang menantu di kalangan keluarga Ahab.
28 Ahazia pergi menyertai Yoram bin Ahab untuk berperang melawan Hazael, raja Aram, di Ramot-Gilead. Tetapi, orang-orang Aram melukai Yoram. 29 Maka, kembalilah Raja Yoram ke Yizreel untuk mendapat pengobatan atas luka-luka akibat serangan orang Aram di Rama ketika ia berperang melawan Hazael, raja Aram.
Kemudian, Ahazia bin Yoram, raja Yuda, pergi menjenguk Yoram bin Ahab di Yizreel sebab ia sakit.
 
9
Panglima Yehu Jadi Raja Israil
1 Nabi Ilyasa memanggil seorang dari rombongan nabi dan berkata kepadanya, “Ikatlah pinggangmu, bawalah kendi berisi minyak ini, dan pergilah ke Ramot-Gilead. 2 Sesampainya di sana, carilah Yehu bin Yosafat bin Nimsi. Masuklah, ajak dia bangkit dari tengah teman-temannya, dan bawalah dia ke ruang dalam. 3 Kemudian, ambillah kendi berisi minyak ini, curahkanlah minyak ke atas kepalanya, dan katakanlah, ‘Beginilah firman Allah, “Aku melantik engkau menjadi raja atas Israil.” ’ Setelah itu, bukalah pintu, larilah, jangan berlambat-lambat.”
4 Maka, pergilah nabi muda itu ke Ramot-Gilead. 5 Sesampainya ia di sana, tampak para panglima pasukan sedang duduk-duduk. Lalu, ia berkata, “Aku membawa pesan untukmu, ya panglima.”
Tanya Yehu, “Untuk siapa dari kami sekalian ini?”
Jawabnya, “Untukmu, ya panglima.”
6 a Maka, bangkitlah Yehu dan masuk ke dalam rumah. Kemudian, nabi muda itu menuangkan minyak ke atas kepalanya dan berkata kepadanya, “Beginilah firman Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, ‘Aku melantik engkau menjadi raja atas umat Allah, yaitu atas Israil. 7 Engkau harus membunuh keluarga Ahab, tuanmu, supaya Aku dapat membalaskan atas Izebel darah hamba-hamba-Ku, para nabi, dan darah semua hamba Allah. 8 Seluruh keluarga Ahab akan binasa. Aku akan melenyapkan dari Ahab setiap laki-laki, baik orang kurungan maupun orang merdeka, di antara bani Israil. 9 Aku akan menjadikan keluarga Ahab sama seperti keluarga Yerobeam bin Nebat dan keluarga Baesa bin Ahia. 10 b Mayat Izebel akan dimakan anjing di wilayah Yizreel dan tidak ada orang yang akan memakamkannya.’ ” Kemudian, nabi muda itu membuka pintu, lalu lari.
11 Ketika Yehu keluar mendapatkan para pegawai tuannya, bertanyalah seseorang kepadanya, “Kabar baikkah? Mengapa orang gila itu datang kepadamu?”
Jawab Yehu kepada mereka, “Kamu tahu orang seperti itu dan hal-hal yang dikatakannya.”
12 Kata mereka, “Ah, bohong! Ayo, beritahukanlah kepada kami!”
Kata Yehu, “Inilah yang dikatakannya kepadaku, ‘Beginilah firman Allah, “Aku melantik engkau menjadi raja atas Israil.” ’ ”
13 Mereka pun segera mengambil pakaian mereka masing-masing dan menghamparkannya di tangga sebagai pijakan kakinya. Mereka meniup sangkakala dan berseru, “Yehu naik takhta!”
14 Demikianlah Yehu bin Yosafat bin Nimsi bersekongkol melawan Yoram. Sementara itu, Yoram sedang berjaga-jaga bersama semua orang Israil di Ramot-Gilead menghadapi Hazael, raja Aram. 15 Tetapi, Raja Yoram sendiri telah kembali ke Yizreel untuk mendapat pengobatan atas luka-luka akibat serangan orang Aram ketika ia berperang melawan Hazael, raja Aram. Kata Yehu, “Kalau demikian niat hatimu, jangan biarkan seorang pun keluar meluputkan diri dari kota untuk pergi memberitahukan hal ini ke Yizreel.”
Raja Yoram dan Raja Ahazia Dibunuh
16 Yehu naik kereta, lalu pergi ke Yizreel karena Yoram terbaring sakit di sana. Juga Ahazia, raja Yuda, pergi ke sana untuk menjenguk Yoram.
17 Ketika pengintai yang berdiri di atas menara Yizreel melihat pasukan Yehu datang, berserulah ia, “Aku melihat suatu pasukan!”
Kata Yoram, “Suruhlah seorang penunggang kuda pergi menemui orang-orang itu dan bertanya, ‘Kabar baikkah?’ ”
18 Seorang penunggang kuda pun pergi menemuinya dan berkata, “Beginilah titah raja, ‘Kabar baikkah?’ ”
Jawab Yehu, “Apa urusanmu dengan kabar baik? Berbaliklah, ikutlah aku!”
Lalu, pengintai itu memberitahukan, “Pesuruh itu sudah sampai di tempat mereka, tetapi ia tidak kembali.”
19 Kemudian, raja menyuruh seorang penunggang kuda yang lain. Ia sampai di tempat mereka dan berkata, “Beginilah titah raja, ‘Kabar baikkah?’ ”
Jawab Yehu, “Apa urusanmu dengan kabar baik? Berbaliklah, ikutlah aku!”
20 Lalu, pengintai itu memberitahukan, “Ia sudah sampai di tempat mereka, tetapi ia tidak kembali. Dari caranya berkendara, sepertinya orang itu adalah Yehu cucu Nimsi, karena ia berkendara seperti orang gila.”
21 Kata Yoram, “Pasang kereta!” Lalu, keretanya pun dipasang. Keluarlah Yoram, raja Israil, dan Ahazia, raja Yuda, dengan keretanya masing-masing. Mereka pergi menyongsong Yehu dan menjumpai dia di tanah milik Nabot, orang Yizreel itu. 22 Ketika Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia, “Kabar baikkah, Yehu?”
Jawabnya, “Bagaimana mungkin ada kabar baik selama perbuatan kafir dan sihir ibumu, Izebel, begitu banyak?”
23 Dengan segera Yoram memutar arah keretanya dan melarikan diri sambil berkata kepada Ahazia, “Ini pengkhianatan, Ahazia!”
24 Yehu menarik busurnya sekuat tenaga dan memanah Yoram di antara kedua bahunya sehingga anak panah itu menembus jantungnya. Maka, tersungkurlah ia di dalam keretanya. 25 Kata Yehu kepada Bidkar, perwiranya, “Angkat dan campakkanlah dia ke ladang milik Nabot, orang Yizreel itu. Ingatlah, ketika aku dan engkau berdampingan menunggang kuda mengikuti Ahab, ayahnya, Allah telah menyampaikan ucapan ilahi ini terhadap dia, 26 c ‘Sesungguhnya, kemarin Kulihat darah Nabot dan darah anak-anaknya, demikianlah firman Allah. Aku akan membalas engkau di ladang ini, demikianlah firman Allah.’ Jadi, angkat dan campakkanlah dia ke ladang itu sesuai dengan firman Allah.”
27 d Melihat hal itu, Ahazia, raja Yuda, lari menuju jalan ke Bait-Hagan. Tetapi, Yehu mengejar dia dan berkata, “Panahlah dia juga!” Maka, ia dipanahi di atas keretanya, di Tanjakan Gur dekat Yibleam. Ia lari ke Megido, lalu mati di sana. 28 Para pegawainya mengangkut jenazahnya ke Yerusalem, lalu memakamkan dia dalam makamnya sendiri bersama nenek moyangnya di Kota Daud. 29 Ahazia naik takhta atas Yuda pada tahun kesebelas pemerintahan Yoram bin Ahab.
Izebel Dibunuh
30 Sampailah Yehu di Yizreel. Ketika Izebel mendengar hal itu, ia mencelak matanya, menghiasi kepalanya, lalu menengok dari jendela. 31 e Ketika Yehu memasuki pintu gerbang, berkatalah Izebel, “Kabar baikkah, hai Zimri, pembunuh tuannya?”
32 Yehu menengadah ke jendela itu, lalu berkata, “Siapa berpihak kepadaku? Siapa?” Kemudian, dua tiga orang sida-sida menengok ke bawah. 33 Kata Yehu, “Jatuhkanlah dia!” Mereka pun menjatuhkan dia sehingga darahnya memercik ke dinding serta ke kuda-kuda yang kemudian menginjak-injak dia.
34 Yehu masuk ke dalam, lalu makan dan minum. Katanya, “Uruslah mayat perempuan terkutuk itu dan makamkanlah dia karena ia anak raja juga.” 35 Mereka pergi untuk menguburkan dia, tetapi mayatnya tidak ditemukan, kecuali tengkorak, kedua kaki, dan kedua telapak tangannya. 36 f Mereka kembali memberitahu Yehu. Kata Yehu, “Memang begitulah firman yang disampaikan Allah dengan perantaraan hamba-Nya Ilyas, orang Tisbe itu, bunyinya, ‘Di wilayah Yizreel anjing akan memakan daging Izebel. 37 Mayat Izebel akan seperti pupuk di permukaan ladang di wilayah Yizreel sehingga tidak ada orang yang dapat berkata: Ini Izebel.’ ”
 
10
Raja Yehu Punahkan Keluarga Raja Ahab
1 Ahab mempunyai tujuh puluh orang anak laki-laki di Samaria. Jadi, Yehu menulis beberapa pucuk surat dan mengirimkannya ke Samaria, kepada para pembesar di Yizreel, kepada para tua-tua, dan kepada para wali anak-anak Ahab, bunyinya, 2 “Mengingat anak-anak tuanmu ada padamu, begitu pula kereta, kuda, kota berkubu, serta senjata, maka sekarang, begitu surat ini sampai di tanganmu, 3 pilihlah seorang yang terbaik dan paling tepat dari antara anak-anak tuanmu, lalu dudukkanlah dia di atas takhta ayahnya. Kemudian, berperanglah demi keluarga tuanmu.”
4 Tetapi, mereka sangat ketakutan dan berkata, “Sedangkan kedua raja itu tidak dapat bertahan menghadapi dia, bagaimana mungkin kita dapat bertahan?”
5 Maka, kepala istana dan kepala kota beserta para tua-tua dan para wali mengirim utusan kepada Yehu dengan pesan, “Kami ini hamba-hamba Tuan. Semua yang Tuan katakan kepada kami akan kami lakukan. Kami tidak mau mengangkat seorang pun menjadi raja. Lakukanlah saja apa yang Tuan pandang baik.”
6 Kemudian, untuk kedua kalinya Yehu menulis surat kepada orang-orang itu, bunyinya, “Jika kamu memihak kepadaku dan mau menuruti perkataanku, penggallah kepala anak-anak tuanmu dan datanglah kepadaku di Yizreel, besok pada waktu seperti ini.”
Ketujuh puluh anak raja itu tinggal bersama para pembesar kota yang membesarkan mereka. 7 Begitu surat itu sampai di tangan mereka, mereka pun mengambil dan menyembelih ketujuh puluh anak raja itu. Kepala orang-orang itu mereka taruh dalam keranjang, lalu dikirim kepada Yehu di Yizreel. 8 Kemudian, seorang pesuruh datang memberitahu Yehu, “Mereka sudah membawa kepala anak-anak raja itu.”
Kata Yehu, “Susunlah semuanya menjadi dua timbunan di depan pintu gerbang sampai pagi.”
9 Pagi harinya, keluarlah Yehu. Ia berdiri di hadapan seluruh rakyat dan berkata kepada mereka, “Kamu tidak bersalah. Akulah yang mengadakan persekongkolan melawan tuanku, lalu membunuh dia. Tetapi, siapakah yang membunuh semua orang ini? 10 Ketahuilah sekarang bahwa firman Allah, yang telah disampaikan Allah mengenai keluarga Ahab, tidak ada yang gugur. Allah telah mewujudkan apa yang difirmankan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya Ilyas.” 11 a Lalu, Yehu membunuh semua orang yang masih tinggal dari keluarga Ahab di Yizreel, juga semua pembesarnya, sahabat-sahabat karibnya, dan imam-imamnya sehingga tidak ada seorang pun yang ditinggalkan hidup.
12 Setelah itu, Yehu bersiap, lalu pergi ke Samaria. Di jalan dekat Bait-Eked, perkampungan para gembala, 13 Yehu bertemu dengan saudara-saudara Ahazia, raja Yuda. Ia bertanya, “Siapakah kamu ini?”
Jawab mereka, “Kami ini saudara-saudara Ahazia. Kami pergi untuk memberi salam kepada anak-anak raja dan anak-anak ibu suri.”
14 Kata Yehu, “Tangkap mereka hidup-hidup!” Lalu, mereka pun ditangkap hidup-hidup dan disembelih dekat perigi Bait-Eked, empat puluh dua orang banyaknya. Tak seorang pun ditinggalkannya hidup dari antara mereka.
15 Setelah pergi dari sana, ia bertemu pula dengan Yonadab bin Rekhab yang datang menyongsong dia. Yehu memberi salam kepadanya dan berkata, “Apakah hatimu tulus terhadap aku, seperti hatiku terhadap engkau?”
Jawab Yonadab, “Ya!”
Kata Yehu, “Jika ya, ulurkanlah tanganmu.” Ia mengulurkan tangannya, lalu Yehu mengajak dia naik ke atas kereta. 16 Kata Yehu, “Ikutlah aku dan lihatlah semangatku bagi Allah.” Demikianlah Yehu membawa dia dalam keretanya.
17 Sesampainya Yehu di Samaria, dihabisinya semua orang yang masih tinggal dari Ahab di Samaria sampai mereka punah sesuai dengan firman yang disampaikan Allah kepada Ilyas.
Raja Yehu Hapuskan Penyembahan Dewa Baal
18 Kemudian, Yehu mengumpulkan seluruh rakyat dan berkata kepada mereka, “Ahab masih kurang beribadah kepada Baal. Yehu mau beribadah kepadanya lebih banyak lagi. 19 Sekarang, panggillah menghadap aku semua nabi Dewa Baalb , semua orang yang beribadah kepadanya, dan semua imamnya. Jangan ada seorang pun yang tidak hadir karena aku hendak mengadakan acara kurban yang besar bagi Baal. Siapa pun yang tidak hadir, tidak akan dibiarkan hidup.” Tetapi sesungguhnya, hal ini adalah tipu muslihat Yehu supaya ia dapat membinasakan orang-orang yang beribadah kepada Baal.
20 Kata Yehu, “Khususkanlah perkumpulan raya bagi Baal.” Lalu, mereka pun memaklumkannya. 21 Yehu mengirim pesan ke seluruh Israil. Maka, datanglah semua orang yang beribadah kepada Baal, tak ada seorang pun yang tidak datang. Mereka masuk ke kuil Baal sehingga kuil Baal itu penuh sesak dari ujung ke ujung. 22 Kata Yehu kepada orang yang mengepalai gudang pakaian, “Keluarkanlah pakaian khusus untuk semua orang yang beribadah kepada Baal.” Maka, ia mengeluarkan pakaian untuk orang-orang itu.
23 Kemudian, Yehu dan Yonadab bin Rekhab masuk ke dalam kuil Baal. Kepada orang-orang yang beribadah kepada Baal, ia berkata, “Periksa dan lihatlah, jangan sampai ada seorang hamba Allah pun di sini bersamamu. Biarlah hanya ada orang-orang yang beribadah kepada Baal saja.” 24 Lalu, mereka masuk untuk mempersembahkan kurban sembelihan dan kurban bakaran. Akan tetapi, Yehu sudah menempatkan delapan puluh orang di luar dengan pesan, “Siapa membiarkan luput seorang saja dari orang-orang yang kuserahkan ke dalam tanganmu, maka nyawanya adalah ganti nyawa orang itu.”
25 Begitu Yehu selesai mempersembahkan kurban bakaran, berkatalah ia kepada para bentara dan para perwira, “Masuklah dan habisi mereka. Jangan seorang pun lolos.” Maka, mereka menghabisi orang-orang itu dengan mata pedang. Kemudian, para bentara dan para perwira mencampakkan mayat-mayat itu, lalu pergi ke gedung kuil Baal. 26 Mereka mengeluarkan tiang-tiang berhala kuil Baal itu dan membakarnya. 27 Mereka pun merobohkan tiang-tiang berhala Baal dan juga kuil Baal itu, lalu menjadikannya jamban sampai hari ini.
28 Demikianlah Yehu memunahkan Baal dari Israil. 29 c Meskipun begitu, Yehu tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang menyebabkan orang Israil berdosa pula, yaitu penyembahan anak-anak lembu emas di Bait-El dan di Dan.
30 Firman Allah kepada Yehu, “Oleh karena engkau telah berbuat baik dengan melakukan apa yang benar di mata-Ku, dan telah melaksanakan apa yang dikehendaki hati-Ku terhadap keluarga Ahab, maka anak-anakmu akan duduk di atas takhta Israil sampai keturunan yang keempat.” 31 Namun, Yehu tidak tetap hidup menurut hukum Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, dengan segenap hatinya. Ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam yang menyebabkan orang Israil berdosa pula.
32 Pada zaman itu Allah mulai memangkas daerah Israil. Hazael mengalahkan mereka di seluruh daerah Israil, 33 dari Sungai Yordan ke arah timur, yaitu seluruh Tanah Gilead, tanah orang Gad, orang Ruben, dan orang Manasye, mulai dari Aro’er di dekat Lembah Arnon, baik Gilead maupun Basan.
34 Riwayat Yehu selebihnya, semua yang dilakukannya, dan segala kejayaannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil? 35 Lalu, Yehu dibaringkan bersama nenek moyangnya dan dimakamkan di Samaria. Maka, Yoahas, anaknya, naik takhta menggantikan dia. 36 Yehu bertakhta atas Israil di Samaria dua puluh delapan tahun lamanya.
 
11
Atalya Dibunuh, Yoas Jadi Raja Yuda
(2Taw. 22:10—24:1)
1 Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka dibunuhnya segera semua keturunan raja. 2 Tetapi, salah seorang anak Raja Yoram, yaitu Yoseba, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia dan membawanya pergi dengan diam-diam dari antara anak-anak raja yang hendak dibunuh itu. Yoseba memasukkan dia bersama inang penyusunya ke dalam kamar tidur dan menyembunyikan dia dari Atalya sehingga ia tidak terbunuh. 3 Yoas tetap bersembunyi dengannya di Bait Allah enam tahun lamanya sementara Atalya bertakhta atas negeri itu.
4 Pada tahun ketujuh Imam Yoyada menyuruh agar para pemimpin pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara dikumpulkan. Mereka dibawa masuk menemui dia di Bait Allah, lalu ia mengikat perjanjian dengan mereka dan menyuruh mereka bersumpah di Bait Allah. Kemudian, ia menunjukkan kepada mereka anak raja. 5 Ia memberi perintah kepada mereka, “Inilah hal yang harus kamu lakukan: Sepertiga dari kamu yang bertugas pada hari Sabat harus menjaga istana raja, 6 sepertiga lagi harus berada di Pintu Gerbang Sur, dan sepertiga yang lain di pintu gerbang di belakang para bentara untuk menjaga istana dan mempertahankannya. 7 Sementara itu, kedua pasukanmu selebihnya, yaitu semua orang yang bebas tugas pada hari Sabat, harus menjaga Bait Allah bagi raja. 8 Kelilingilah raja dari segala penjuru dengan senjata di tangan masing-masing. Siapa pun yang mendekati barisan itu harus dibunuh. Sertailah raja ke mana pun ia pergi.”
9 Para pemimpin pasukan seratus itu melaksanakan semua yang diperintahkan Imam Yoyada. Mereka mengumpulkan orangnya masing-masing, baik yang bertugas pada hari Sabat maupun yang bebas tugas pada hari Sabat, lalu datang menghadap Imam Yoyada. 10 Kemudian, imam menyerahkan kepada para pemimpin pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai milik Raja Daud yang ada di Bait Allah. 11 Para bentara berdiri di sisi kanan Bait sampai ke sisi kiri Bait dengan senjata di tangan masing-masing. Mereka mengelilingi raja dekat mazbah, yaitu tempat pembakaran kurban, dan dekat Bait itu.
12 Kemudian, Yoyada membawa anak raja ke luar, mengenakan mahkota padanya, dan menyerahkan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia sebagai raja dan meminyaki dia. Mereka bertepuk tangan dan berseru, “Hidup Sang Raja!”
13 Ketika Atalya mendengar suara para bentara dan rakyat, pergilah ia mendatangi rakyat di Bait Allah. 14 Dilihatnya raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan sementara para pemimpin dan para peniup nafiri berdiri di sisinya. Seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri, tetapi Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru, “Persekongkolan! Persekongkolan!”
15 Lalu, Imam Yoyada memerintahkan para pemimpin pasukan seratus, yaitu orang-orang yang mengepalai pasukan, “Keluarkan dia dari barisan! Habisi dengan pedang siapa yang berpihak kepadanya!” Imam memang telah berpesan, “Jangan habisi dia di Bait Allah.” 16 Mereka menangkap perempuan itu saat ia memasuki kawasan istana raja lewat pintu masuk kuda, lalu dihabisilah ia di situ.
17 Yoyada mengikat perjanjian antara Allah dengan raja dan rakyat bahwa mereka akan menjadi umat Allah, dan juga antara raja dengan rakyat. 18 Kemudian, pergilah seluruh rakyat negeri ke kuil Baal dan merobohkannya. Mereka menghancurkan sama sekali mazbah-mazbahnya dan patung-patungnya serta menewaskan Matan, imam Dewa Baal, di depan mazbah-mazbah itu. Lalu, Imam Yoyada mengangkat pengawas-pengawas atas Bait Allah. 19 Sesudah itu, ia mengajak para pemimpin pasukan seratus, orang Kari, para bentara, dan seluruh rakyat negeri untuk membawa raja turun dari Bait Allah. Mereka pun masuk ke istana raja melalui pintu gerbang para bentara. Maka, duduklah raja di atas takhta kerajaan. 20 Seluruh rakyat negeri bersukaria dan kota itu pun sentosa setelah Atalya dihabisi dengan pedang di istana raja.
21 Yoas berumur tujuh tahun pada waktu ia naik takhta.
 
12
Yoas Perbaiki Bait Suci
(2Taw. 24:2–27)
1 Pada tahun ketujuh pemerintahan Yehu, Yoas naik takhta. Empat puluh tahun lamanya ia bertakhta di Yerusalem. Nama ibunya ialah Zibya, dari Bersyeba. 2 Yoas melakukan apa yang benar di mata Allah seumur hidupnya, selama Imam Yoyada mengajar dia. 3 Hanya, bukit-bukit pengurbanan tidak disingkirkannya. Rakyat masih mempersembahkan kurban dan membakar dupa di bukit-bukit pengurbanan itu.
4 a Kepada para imam, Yoas berkata, “Hendaklah semua uang persembahan suci yang dibawa ke Bait Allah, yaitu uang yang masuk dari pendaftaran penduduk, uang tebusan jiwa menurut penilaian yang berlaku bagi setiap orang, dan semua uang yang dibawa ke Bait Allah karena niat seseorang, 5 diterima sendiri oleh para imam dari kenalannya masing-masing. Hendaklah mereka memakainya untuk memperbaiki kerusakan Bait di mana saja terdapat kerusakan.”
6 Akan tetapi, hingga tahun kedua puluh tiga pemerintahan Raja Yoas, para imam belum juga memperbaiki kerusakan Bait itu. 7 Sebab itu, Raja Yoas memanggil Imam Yoyada dan imam-imam lain serta berkata kepada mereka, “Mengapa kalian belum juga memperbaiki kerusakan Bait itu? Sekarang, jangan lagi terima uang dari kenalan-kenalanmu, tetapi serahkanlah itu untuk memperbaiki kerusakan Bait.” 8 Para imam setuju untuk tidak lagi menerima uang dari rakyat, dan mereka pun tidak lagi harus memperbaiki kerusakan Bait itu sendiri.
9 Kemudian, Imam Yoyada mengambil sebuah peti dan membuat lubang pada tutupnya. Ditaruhnya peti itu di sisi mazbah, yaitu tempat pembakaran kurban, letaknya di sebelah kanan apabila orang masuk ke Bait Allah. Lalu, imam-imam penjaga pintu memasukkan ke dalamnya semua uang yang dibawa orang ke Bait Allah. 10 Apabila mereka melihat bahwa jumlah uang di dalam peti itu sudah banyak, maka datanglah panitera raja bersama imam besar untuk menghitung uang yang terdapat dalam Bait Allah itu dan membungkusnya. 11 Uang yang ditimbang itu kemudian diserahkan kepada para pekerja yang ditunjuk untuk mengawasi Bait Allah. Selanjutnya, para pengawas itu membayarkannya kepada tukang kayu serta tukang bangunan yang mengerjakan Bait Allah, 12 juga kepada tukang tembok serta tukang pahat batu. Uang itu juga dipakai untuk membeli kayu dan batu pahat guna memperbaiki kerusakan Bait Allah, serta untuk segala pengeluaran bagi perbaikan Bait itu.
13 Tetapi, uang yang dibawa ke dalam Bait Allah itu tidak dipakai untuk membuat mangkuk perak, sepit, bokor, nafiri, atau perlengkapan emas dan perak lainnya bagi Bait Allah 14 karena uang itu diserahkan kepada para pekerja untuk dipakai memperbaiki Bait Allah. 15 Para imam penjaga pintu itu tidak mengadakan perhitungan dengan para pengawas yang diserahi uang untuk kemudian memberikannya kepada para pekerja karena para pengawas itu bekerja dengan jujur. 16 b Sementara itu, uang persembahan penebus kesalahan dan uang persembahan penghapus dosa tidaklah dibawa ke dalam Bait Allah. Uang itu menjadi bagian para imam.
17 Pada waktu itu Hazael, raja Aram, maju berperang melawan Gat dan merebutnya. Lalu, Hazael pun berniat maju menyerang Yerusalem. 18 Sebab itu, Yoas, raja Yuda, mengambil semua persembahan suci yang telah dikhususkan oleh para leluhurnya—Yosafat, Yoram, dan Ahazia, raja-raja Yuda—serta persembahan-persembahan sucinya sendiri, juga semua emas yang terdapat dalam perbendaharaan Bait Allah dan istana raja, lalu mengirimkannya kepada Hazael, raja Aram. Maka, Hazael pun mundur dari Yerusalem.
19 Riwayat Yoas selebihnya dan semua yang dilakukannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda? 20 Pegawai-pegawainya mengadakan persekongkolan, lalu membunuh Yoas di rumah Milo, di jalan menurun ke Sila. 21 Yozakar bin Simeat dan Yozabad bin Somer adalah dua pegawainya yang menyerang dia hingga ia mati. Lalu, ia dimakamkan di sisi nenek moyangnya di Kota Daud. Maka, Amazia, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
 
13
Yoahas, Raja Israil
1 Pada tahun kedua puluh tiga pemerintahan Yoas bin Ahazia, raja Yuda, Yoahas bin Yehu naik takhta atas Israil di Samaria. Ia bertakhta tujuh belas tahun lamanya, 2 dan melakukan apa yang jahat di mata Allah. Ia hidup menurut dosa-dosa Yerobeam bin Nebat yang menyebabkan orang Israil berdosa pula, dan tidak menjauhinya. 3 Maka, menyalalah murka Allah atas Israil sehingga Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan Hazael, raja Aram, serta Benhadad bin Hazael, selama masa itu.
4 Lalu, Yoahas memohon belas kasihan Allah, dan Allah mendengarkan dia karena Ia melihat bagaimana beratnya raja Aram menindas orang Israil. 5 Allah mengaruniakan kepada orang Israil seorang penyelamat sehingga mereka terlepas dari tekanan tangan orang Aram. Bani Israil pun tinggal di kemah-kemah mereka seperti dahulu. 6 Hanya, mereka tidak menjauh dari dosa-dosa keluarga Yerobeam yang menyebabkan orang Israil berdosa pula, melainkan hidup di dalamnya. Juga patung Dewi Asyera masih berdiri di Samaria.
7 Tidak ada pasukan yang tersisa pada Yoahas, selain lima puluh orang pasukan berkuda, sepuluh buah kereta, dan sepuluh ribu orang pasukan berjalan kaki sebab raja Aram telah membinasakan mereka dan membuat mereka seperti debu di pengirikan.
8 Riwayat Yoahas selebihnya, semua yang dilakukannya, dan kejayaannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil? 9 Lalu, Yoahas dibaringkan bersama nenek moyangnya dan dimakamkan di Samaria. Maka, Yoas, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
Yoas, Raja Israil
10 Pada tahun ketiga puluh tujuh pemerintahan Yoas, raja Yuda, Yoas bin Yoahas naik takhta atas Israil di Samaria. Ia bertakhta enam belas tahun lamanya, 11 dan melakukan apa yang jahat di mata Allah. Ia tidak menjauh dari segala dosa Yerobeam bin Nebat yang menyebabkan orang Israil berdosa pula, melainkan hidup di dalamnya.
12 Riwayat Yoas selebihnya, semua yang dilakukannya, dan kejayaannya ketika ia berperang melawan Amazia, raja Yuda, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil? 13 Lalu, Yoas dibaringkan bersama nenek moyangnya dan dimakamkan di Samaria, di pemakaman raja-raja Israil. Maka, duduklah Yerobeam di atas takhtanya.
Kejadian Menjelang Kematian Nabi Ilyasa dan Keajaiban dalam Makamnya
14 a Suatu saat Ilyasa menderita sakit, yang kelak menyebabkan kematiannya. Maka, Yoas, raja Israil, pergi mendapatkan dia dan menangis di hadapannya, katanya, “Bapakku, bapakku! Kereta Israil dengan pasukan berkudanya!”
15 Ilyasa berkata kepadanya, “Ambillah busur dan anak-anak panah,” lalu Yoas mengambil busur dan anak-anak panah. 16 Katanya lagi kepada raja Israil, “Tariklah busur itu.” Ketika Yoas menariknya, Ilyasa menaruh tangannya di atas tangan raja.
17 Katanya, “Bukalah jendela sebelah timur,” lalu ia membukanya. Kata Ilyasa, “Panahlah,” lalu ia memanah. Kata Ilyasa, “Itu adalah anak panah kemenangan dari Allah, anak panah kemenangan atas Aram. Engkau akan mengalahkan orang Aram di Afek sampai mereka habis.”
18 Ilyasa berkata lagi, “Ambillah anak-anak panah itu,” lalu ia mengambilnya. Katanya kepada raja Israil itu, “Pukulkanlah ke bumi,” lalu ia memukulkannya tiga kali, kemudian berhenti. 19 Tetapi, abdi Allah itu marah kepadanya dan berkata, “Seharusnya engkau memukul lima atau enam kali. Dengan demikian, engkau akan mengalahkan orang Aram sampai mereka habis. Jadi sekarang, engkau hanya akan mengalahkan orang Aram tiga kali saja.”
20 Ilyasa pun wafat, lalu dimakamkan.
Pada permulaan tahun, gerombolan orang Moab sering memasuki negeri itu. 21 Suatu kali, ketika beberapa orang tengah menguburkan mayat, tiba-tiba mereka melihat gerombolan datang. Lalu, mereka mencampakkan mayat itu ke dalam makam Ilyasa. Begitu menyentuh tulang-tulang Ilyasa, orang itu pun hidup kembali dan berdiri di atas kedua kakinya.
Kemenangan Raja Yoas atas Aram
22 Hazael, raja Aram, menindas orang Israil sepanjang pemerintahan Yoahas. 23 Tetapi, Allah mengasihani dan menyayangi mereka. Ia berpaling kepada mereka karena perjanjian-Nya dengan Ibrahim, Ishak, dan Yakub. Sampai saat itu, Ia tidak berniat memusnahkan mereka atau membuang mereka dari hadirat-Nya.
24 Lalu, matilah Hazael, raja Aram. Maka, Benhadad, anaknya, naik takhta menggantikan dia. 25 Kemudian, Yoas bin Yoahas merebut kembali dari tangan Benhadad bin Hazael kota-kota yang direbut Benhadad dalam peperangan dari tangan Yoahas, ayah Yoas. Tiga kali Yoas mengalahkan dia, dan dengan demikian ia mengembalikan kota-kota Israil.
 
14
Amazia, Raja Yuda
(2Taw. 25:1—26:2)
1 Pada tahun kedua pemerintahan Yoas bin Yoahas, raja Israil, Amazia bin Yoas, raja Yuda, naik takhta. 2 Umurnya dua puluh lima tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem dua puluh sembilan tahun lamanya. Nama ibunya ialah Yoadan, dari Yerusalem. 3 Ia melakukan apa yang benar di mata Allah, tetapi tidak seperti Daud, leluhurnya. Diikutinya segala sesuatu yang dilakukan oleh Yoas, ayahnya. 4 Hanya, bukit-bukit pengurbanan tidak disingkirkannya. Rakyat masih mempersembahkan kurban dan membakar dupa di bukit-bukit pengurbanan itu.
5 Sesudah kerajaan itu kokoh di tangannya, ia menghukum mati pegawai-pegawai yang dahulu membunuh raja, yaitu ayahnya. 6 a Tetapi, anak-anak mereka tidak dihukumnya mati; hal itu sejalan dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci Taurat yang disampaikan melalui Musa. Di sana Allah memberi perintah: “Ayah tidak boleh dihukum mati karena anaknya, dan anak tidak boleh dihukum mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.”
7 Ia menewaskan sepuluh ribu orang Edom di Lembah Asin dan merebut Sela dalam peperangan itu. Lalu, dinamainya kota itu Yokteel; demikianlah nama kota itu sampai hari ini.
8 Suatu waktu Amazia mengirim beberapa utusan kepada Yoas bin Yoahas bin Yehu, raja Israil, dengan pesan, “Mari kita berhadapan.”
9 Tetapi, Yoas, raja Israil, mengirim pesan kepada Amazia, raja Yuda, “Duri di Libanon mengirim pesan kepada pohon aras di Libanon, ‘Berikanlah anakmu perempuan untuk menjadi istri anakku.’ Akan tetapi, seekor binatang liar di Libanon lewat dan menginjak-injak duri itu. 10 Engkau memang telah mengalahkan orang Edom, dan karena itu engkau menjadi tinggi hati. Bermegahlah, tetapi tetaplah tinggal di istanamu! Apa gunanya menantang malapetaka sehingga engkau harus jatuh bersama orang Yuda?”
11 Namun, Amazia tidak mau mendengarkannya. Sebab itu, majulah Yoas, raja Israil, untuk berhadapan dengan Amazia, raja Yuda, di Bait-Semes di Tanah Yuda. 12 Orang Yuda terpukul kalah di hadapan orang Israil sehingga mereka lari ke kemah mereka masing-masing. 13 Yoas, raja Israil, menangkap Amazia, raja Yuda, anak Yoas bin Ahazia, di Bait-Semes dan membawanya ke Yerusalem. Dibongkarnya tembok Yerusalem dari Pintu Gerbang Efraim sampai ke Pintu Gerbang Sudut, empat ratus hastab panjangnya. 14 Diambilnya semua emas, perak, dan segala perlengkapan yang ada dalam Bait Allah serta dalam perbendaharaan istana raja, demikian pula para sandera. Lalu, pulanglah ia ke Samaria.
15 Riwayat Yoas selebihnya, apa yang dilakukannya, kejayaannya, dan bagaimana ia berperang melawan Amazia, raja Yuda, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil? 16 Lalu, Yoas dibaringkan bersama nenek moyangnya dan dimakamkan di Samaria, di pemakaman raja-raja Israil. Maka, Yerobeam, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
17 Amazia bin Yoas, raja Yuda, masih hidup lima belas tahun lamanya sesudah kematian Yoas bin Yoahas, raja Israil.
18 Riwayat Amazia selebihnya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda?
19 Orang-orang mengadakan persekongkolan melawan dia di Yerusalem sehingga ia lari ke Lakhis. Tetapi, beberapa orang dikerahkan untuk mengejar dia ke Lakhis, lalu mereka membunuhnya di sana. 20 Jenazahnya diangkut dengan kuda, lalu dimakamkan di Yerusalem, di sisi nenek moyangnya di Kota Daud.
21 Maka, seluruh rakyat Yuda menobatkan Azarya, enam belas tahun umurnya, menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia. 22 Sesudah raja dibaringkan bersama nenek moyangnya, ia membangun Elat dan mengembalikannya kepada Yuda.
Yerobeam bin Yoas, Raja Israil
23 Pada tahun kelima belas pemerintahan Amazia bin Yoas, raja Yuda, Yerobeam bin Yoas, raja Israil, naik takhta di Samaria. Ia bertakhta empat puluh satu tahun lamanya, 24 dan melakukan apa yang jahat di mata Allah. Ia tidak menjauh dari segala dosa Yerobeam bin Nebat yang menyebabkan orang Israil berdosa pula. 25 c Dikembalikannya daerah Israil dari jalan masuk Hamat sampai ke Laut Araba sesuai dengan firman Allah, Tuhan yang disembah bani Israil. Firman itu disampaikan Allah dengan perantaraan hamba-Nya, Nabi Yunus bin Amitai dari Gat-Hefer, 26 karena Allah melihat betapa getirnya kesusahan orang Israil, baik orang kurungan maupun orang merdeka, dan tidak ada penolong bagi Israil. 27 Allah tidak berfirman bahwa Ia akan menghapuskan nama Israil dari kolong langit, sebab itu Ia menyelamatkan mereka dengan perantaraan Yerobeam bin Yoas.
28 Riwayat Yerobeam selebihnya, semua yang dilakukannya dan kejayaannya, bagaimana ia berperang dan bagaimana ia mengembalikan Damsyik dan Hamat-Yuda kepada Israil, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil? 29 Lalu, Yerobeam dibaringkan bersama nenek moyangnya, raja-raja Israil. Maka, Zakharia, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
 
15
Azarya, Raja Yuda
(2Taw. 26:3–5, 16–23)
1 Pada tahun kedua puluh tujuh pemerintahan Yerobeam, raja Israil, Azarya bin Amazia, raja Yuda, naik takhta. 2 Umurnya enam belas tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem lima puluh dua tahun lamanya. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem. 3 Ia melakukan apa yang benar di mata Allah, seperti semua yang dilakukan Amazia, ayahnya. 4 Hanya, bukit-bukit pengurbanan tidak disingkirkannya. Rakyat masih mempersembahkan kurban dan membakar dupa di bukit-bukit pengurbanan itu. 5 Allah mengazab raja sehingga ia sakit kusta sampai hari kematiannya dan harus tinggal di rumah pengasingan. Sebab itu, Yotam, anaknya, mengepalai istana dan memerintah rakyat negeri itu.
6 Riwayat Azarya selebihnya dan semua yang dilakukannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda? 7 a Lalu, Azarya dibaringkan bersama nenek moyangnya dan ia dimakamkan di sisi nenek moyangnya di Kota Daud. Maka, Yotam, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
Zakharia, Raja Israil
8 Pada tahun ketiga puluh delapan pemerintahan Azarya, raja Yuda, Zakharia bin Yerobeam naik takhta atas Israil di Samaria. Ia bertakhta enam bulan lamanya, 9 dan melakukan apa yang jahat di mata Allah, seperti yang telah dilakukan oleh nenek moyangnya. Ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat yang menyebabkan orang Israil berdosa pula. 10 Salum bin Yabes bersekongkol melawan dia, membunuh dia di depan orang banyak, lalu naik takhta menggantikan dia.
11 Riwayat Zakharia selebihnya, sesungguhnya semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil. 12 b Memang begitulah firman yang disampaikan Allah kepada Yehu: “Anak-anakmu akan duduk di atas takhta Israil sampai keturunan yang keempat.” Demikianlah yang terjadi.
Salum, Raja Israil
13 Salum bin Yabes naik takhta pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahan Uzia, raja Yuda. Ia bertakhta sebulan lamanya di Samaria. 14 Kemudian, Menahem bin Gadi maju dari Tirza hingga ke Samaria. Ia menyerang Salum bin Yabes di Samaria, membunuhnya, lalu naik takhta menggantikan dia.
15 Riwayat Salum selebihnya dan persekongkolan yang diadakannya, sesungguhnya semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil.
16 Pada waktu itu, dimulai dari Tirza, Menahem menyerang Tifsah dan semua penduduknya juga daerahnya karena mereka tidak membukakan pintu kota baginya. Ia menyerang kota itu dan membelah perut semua perempuan yang mengandung.
Menahem, Raja Israil
17 Pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahan Azarya, raja Yuda, Menahem bin Gadi naik takhta atas Israil. Ia bertakhta sepuluh tahun lamanya di Samaria, 18 dan melakukan apa yang jahat di mata Allah. Sepanjang umurnya ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang menyebabkan orang Israil berdosa pula.
19 Kemudian, Pul, raja Asyur, datang menyerang negeri itu. Menahem memberikan kepadanya seribu talenta perak supaya Pul membantu dia mengokohkan kerajaan itu di tangannya. 20 Uang yang dikeluarkan itu dibebankan Menahem atas orang Israil, yaitu atas semua orang yang kaya-raya. Setiap orang harus memberikan lima puluh syikal perak untuk selanjutnya diberikan kepada raja Asyur. Lalu, pulanglah raja Asyur dan tidak lagi tinggal di sana, di negeri itu.
21 Riwayat Menahem selebihnya dan semua yang dilakukannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil? 22 Lalu, Menahem dibaringkan bersama nenek moyangnya. Maka, Pekahya, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
Pekahya, Raja Israil
23 Pada tahun kelima puluh pemerintahan Azarya, raja Yuda, Pekahya bin Menahem naik takhta atas Israil di Samaria. Ia bertakhta dua tahun lamanya, 24 dan melakukan apa yang jahat di mata Allah. Ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang menyebabkan orang Israil berdosa pula. 25 Pekah bin Remalya, perwiranya, bersekongkol melawan dia dan membunuh dia, begitu juga Argob dan Arye di Samaria, di puri istana raja. Bersamanya ada lima puluh orang dari bani Gilead. Demikianlah ia membunuh Pekahya, lalu naik takhta menggantikan dia.
26 Riwayat Pekahya selebihnya dan semua yang dilakukannya, sesungguhnya semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil.
Pekah, Raja Israil
27 Pada tahun kelima puluh dua pemerintahan Azarya, raja Yuda, Pekah bin Remalya naik takhta atas Israil di Samaria. Ia bertakhta dua puluh tahun lamanya, 28 dan melakukan apa yang jahat di mata Allah. Ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang menyebabkan orang Israil berdosa pula. 29 Pada zaman Pekah, raja Israil, datanglah Tiglat-Pileser, raja Asyur. Ia merebut Iyon, Abel-Bait-Maakha, Yanoah, Kedes, Hazor, Gilead, dan Galilea, seluruh Tanah Naftali, lalu membuang penduduknya ke Asyur.
30 Hosea bin Ela mengadakan persekongkolan melawan Pekah bin Remalya. Ia menyerang dan membunuh dia, lalu naik takhta menggantikan dia pada tahun kedua puluh pemerintahan Yotam bin Uzia.
31 Riwayat Pekah selebihnya dan semua yang dilakukannya, sesungguhnya semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Israil.
Yotam, Raja Yuda
(2Taw. 27:1–9)
32 Pada tahun kedua pemerintahan Pekah bin Remalya, raja Israil, Yotam bin Uzia, raja Yuda, naik takhta. 33 Umurnya dua puluh lima tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem enam belas tahun lamanya. Nama ibunya ialah Yerusa binti Zadok. 34 Ia melakukan apa yang benar di mata Allah, seperti semua yang dilakukan Uzia, ayahnya. 35 Hanya, bukit-bukit pengurbanan tidak disingkirkannya. Rakyat masih mempersembahkan kurban dan membakar dupa di bukit-bukit pengurbanan itu. Ia membangun Pintu Gerbang Atas di Bait Allah.
36 Riwayat Yotam selebihnya, apa yang dilakukannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda? 37 Pada zaman itu Allah mulai mengirim Rezin, raja Aram, dan Pekah bin Remalya menyerang Yuda. 38 Lalu, Yotam dibaringkan bersama nenek moyangnya dan ia dimakamkan di sisi nenek moyangnya di Kota Daud, leluhurnya. Maka, Ahas, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
 
16
Ahas, Raja Yuda
(2Taw. 28:1–27)
1 Pada tahun ketujuh belas pemerintahan Pekah bin Remalya, Ahas bin Yotam, raja Yuda, naik takhta. 2 Ahas berumur dua puluh tahun saat naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem enam belas tahun lamanya. Ia tidak melakukan apa yang benar di mata Allah, Tuhannya, seperti yang dilakukan Daud, leluhurnya, 3 a melainkan hidup mengikuti jejak raja-raja Israil. Ia bahkan mempersembahkan anaknya sebagai kurban yang dibakar, sama dengan kekejian bangsa-bangsa yang telah dihalau Allah dari hadapan bani Israil. 4 Ia mempersembahkan kurban dan membakar dupa di bukit-bukit pengurbanan, di atas tempat-tempat tinggi, dan di bawah setiap pohon yang rimbun.
5 b Pada waktu itu majulah Rezin, raja Aram, dan Pekah bin Remalya, raja Israil, ke Yerusalem untuk berperang. Mereka mengepung Ahas, tetapi tidak dapat mengalahkannya. 6 Pada masa itu Rezin, raja Aram, mengembalikan Elat kepada Edom dan mengusir orang Yuda dari Elat. Orang Edom datang ke Elat, lalu tinggal di sana sampai hari ini.
7 Kemudian, Ahas mengirim beberapa utusan kepada Tiglat-Pileser, raja Asyur, dengan pesan, “Aku ini hamba Tuanku dan anak Tuanku. Majulah dan selamatkanlah aku dari tangan raja Aram dan dari tangan raja Israil yang bangkit menyerang aku.” 8 Ahas mengambil perak dan emas yang terdapat dalam Bait Allah dan dalam perbendaharaan istana raja, lalu mengirimkannya sebagai persembahan kepada raja Asyur. 9 Raja Asyur pun mendengarkan dia, lalu maju menyerang Damsyik. Ia merebut kota itu dan membuang penduduknya ke Kir, sedangkan Rezin dibunuhnya.
10 Suatu kali, ketika Raja Ahas pergi ke Damsyik untuk menemui Tiglat-Pileser, raja Asyur, ia memperhatikan sebuah mazbah, yaitu tempat pembakaran kurban, yang ada di Damsyik. Kemudian, Raja Ahas mengirimkan kepada Imam Uria gambar mazbah itu, bagannya, dan juga cara pembuatannya seluruhnya. 11 Lalu, Imam Uria membangun sebuah mazbah menurut semua yang dikirim Raja Ahas dari Damsyik, dan menyelesaikan pembuatannya sebelum Raja Ahas datang dari Damsyik. 12 Setibanya dari Damsyik, raja pun meninjau mazbah itu. Kemudian, dihampirinya mazbah itu dan dipersembahkannya kurban di atasnya. 13 Dibakarnya kurban bakarannya dan juga persembahan bahan makanannya, dicurahkannya persembahan minumannya, serta dipercikkannya darah kurban perdamaiannya pada mazbah itu. 14 c Mazbah tembaga yang ada di hadirat Allah dipindahkannya dari depan Bait itu, yaitu dari antara mazbah buatannya dengan Bait Allah, lalu ditaruhnya di sisi utara mazbah buatannya.
15 Kemudian, Raja Ahas memberi perintah kepada Imam Uria, “Di atas mazbah yang besar itu bakarlah kurban bakaran pagi dan persembahan bahan makanan petang, kurban bakaran dan persembahan bahan makanan raja, serta kurban bakaran, persembahan bahan makanan, dan persembahan minuman seluruh rakyat negeri. Percikkanlah padanya semua darah kurban bakaran dan semua darah kurban sembelihan. Mazbah tembaga itu akan kupakai untuk mencari petunjuk.” 16 Imam Uria melakukan semua yang diperintahkan Raja Ahas.
17 d Selanjutnya, Raja Ahas memotong papan penutup kereta-kereta penopang dan menyingkirkan bejana pembasuhan dari atasnya. Ia juga menurunkan kolam dari atas lembu-lembu tembaga yang menopangnya, lalu menaruhnya di atas suatu alas batu. 18 Serambi tertutup untuk hari Sabat yang dibangun dalam Bait itu serta pintu masuk untuk raja yang di sebelah luar, disingkirkannya dari Bait Allah demi raja Asyur.
19 Riwayat Ahas selebihnya, apa yang dilakukannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda? 20 e Lalu, Ahas dibaringkan bersama nenek moyangnya dan dimakamkan di sisi nenek moyangnya di Kota Daud. Maka, Hizkia, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
 
17
Hosea, Raja Israil
1 Pada tahun kedua belas pemerintahan Ahas, raja Yuda, Hosea bin Ela naik takhta atas Israil di Samaria. Ia bertakhta sembilan tahun lamanya, 2 dan melakukan apa yang jahat di mata Allah walau tidak seperti raja-raja Israil yang mendahuluinya.
3 Kemudian, Salmaneser, raja Asyur, maju menyerang dia. Hosea pun takluk kepadanya serta wajib membayar upeti. 4 Akan tetapi, raja Asyur mendapati adanya persekongkolan di pihak Hosea karena Hosea telah mengirim beberapa utusan kepada So, raja Mesir, dan tidak lagi mempersembahkan upeti kepada raja Asyur seperti biasanya tahun demi tahun. Sebab itu, raja Asyur mengurung dia dan membelenggu dia di dalam penjara. 5 Setelah itu, raja Asyur maju menjelajahi seluruh negeri itu, lalu menyerang Samaria dan mengepungnya tiga tahun lamanya. 6 Pada tahun kesembilan pemerintahan Hosea, raja Asyur merebut Samaria. Ia membuang orang Israil ke Asyur, lalu menyuruh mereka tinggal di Halah dan di dekat Habor, yaitu sungai di Gozan, serta di kota-kota orang Madai.
Runtuhnya Kerajaan Israil
7 Hal itu terjadi sebab bani Israil berdosa kepada Allah, Tuhan mereka, yang telah menuntun mereka keluar dari Tanah Mesir, dari tekanan tangan Firaun, raja Mesir. Mereka menyembah ilah-ilah lain 8 dan hidup menurut kebiasaan bangsa-bangsa yang telah dihalau Allah dari hadapan bani Israil, serta menuruti kebiasaan yang dilakukan oleh raja-raja Israil. 9 Dengan sembunyi-sembunyi bani Israil melakukan hal-hal yang tidak benar di mata Allah, Tuhan mereka. Mereka membangun bukit-bukit pengurbanan di semua kota mereka, dari menara jaga sampai ke kota yang berkubu. 10 a Mereka mendirikan tiang-tiang berhala dan patung-patung Dewi Asyera di atas setiap bukit yang tinggi, juga di bawah setiap pohon yang rimbun. 11 Di sana, di atas segala bukit pengurbanan, mereka membakar dupa, seperti yang dilakukan oleh bangsa-bangsa yang telah dibuang Allah dari hadapan mereka. Mereka melakukan hal-hal yang jahat sehingga mereka membangkitkan murka Allah. 12 Mereka beribadah kepada berhala-berhala, padahal Allah telah berfirman kepada mereka, “Jangan lakukan hal itu.” 13 Allah telah mengingatkan Israil dan Yuda dengan perantaraan semua nabi dan pelihat, firman-Nya, “Berbaliklah dari jalan hidupmu yang jahat itu dan peganglah teguh perintah-perintah serta ketetapan-ketetapan-Ku sesuai dengan hukum Taurat yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah Kusampaikan kepadamu dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, para nabi.”
14 Namun, mereka tidak mau mendengar. Mereka malah mengeraskan hati seperti nenek moyang mereka yang tidak percaya kepada Allah, Tuhan mereka. 15 Mereka menolak ketetapan-ketetapan-Nya dan perjanjian yang telah diikat-Nya dengan nenek moyang mereka, juga peringatan-peringatan yang telah disampaikan-Nya kepada mereka. Mereka mengejar kesia-siaan sehingga mereka menjadi sia-sia. Mereka mengikuti bangsa-bangsa yang ada di sekeliling mereka, padahal Allah telah memerintahkan kepada mereka supaya jangan berlaku seperti orang-orang itu.
16 b Mereka meninggalkan segala perintah Allah, Tuhan mereka, dan membuat patung tuangan berbentuk dua anak lembu. Mereka membuat patung Dewi Asyera, sujud menyembah segala benda langit, dan beribadah kepada Baal. 17 c Mereka mempersembahkan anak-anak mereka, baik laki-laki maupun perempuan, sebagai kurban yang dibakar. Mereka melakukan tenung dan nujum, serta menjual diri untuk melakukan apa yang jahat di mata Allah sehingga mereka membangkitkan murka-Nya.
18 Sebab itu, Allah sangat murka terhadap Israil, lalu membuang mereka dari hadirat-Nya. Tidak ada yang tertinggal, kecuali suku Yuda. 19 Orang Yuda pun tidak memegang teguh perintah-perintah Allah, Tuhan mereka, melainkan hidup menurut kebiasaan yang dilakukan oleh Israil. 20 Maka, Allah menolak seluruh keturunan Israil. Ia menindas mereka dan menyerahkan mereka ke dalam tangan para penjarah sampai Ia membuang mereka dari hadirat-Nya.
21 Ketika Ia mengoyakkan Israil dari keluarga Daud, mereka mengangkat Yerobeam bin Nebat menjadi raja. Tetapi, Yerobeam membuat orang Israil menyimpang dan tidak mengikuti Allah, serta menyebabkan mereka melakukan dosa yang besar. 22 Selanjutnya, bani Israil hidup menurut segala dosa yang dilakukan Yerobeam dan tidak menjauhinya 23 sehingga Allah menjauhkan orang Israil dari hadirat-Nya, seperti yang difirmankan-Nya dengan perantaraan semua hamba-Nya, para nabi. Orang Israil dibuang dari tanahnya ke Asyur, demikianlah sampai hari ini.
Orang-Orang Samaria
24 Raja Asyur mengangkut orang dari Babel, dari Kuta, dari Awa, dari Hamat, dan dari Sefarwaim, lalu menyuruh mereka tinggal di kota-kota Samaria menggantikan bani Israil. Orang-orang itu pun menduduki Samaria dan tinggal di kota-kotanya. 25 Ketika mereka mula-mula tinggal di sana, mereka tidak menyembah Allah. Sebab itu, Allah melepas singa-singa ke antara mereka sehingga beberapa orang dari antara mereka tewas. 26 Kemudian, kepada raja Asyur dilaporkan demikian, “Bangsa-bangsa yang Tuanku angkut dan tempatkan di kota-kota Samaria itu tidak mengetahui aturan beribadah kepada Tuhan negeri itu. Sebab itu, Ia melepas singa-singa ke antara mereka. Ketahuilah, singa-singa itu memangsa mereka sebab mereka tidak mengetahui aturan beribadah kepada Tuhan negeri itu.”
27 Raja Asyur pun memerintahkan, “Suruhlah ke sana salah seorang dari antara para imam yang telah kamu buang dari daerah itu. Ia harus pergi dan tinggal di sana untuk mengajarkan kepada mereka aturan beribadah kepada Tuhan negeri itu.” 28 Maka, datanglah seorang dari antara para imam yang telah dibuang dari Samaria, lalu tinggal di Bait-El. Ia mengajarkan kepada mereka bagaimana seharusnya bertakwa kepada Allah.
29 Akan tetapi, masing-masing bangsa di tempat tinggalnya membuat berhalanya sendiri dan menempatkannya di kuil-kuil di atas bukit-bukit pengurbanan yang dibuat oleh orang Samaria. 30 Orang Babel membuat patung Sukot-Benot, orang Kuta membuat patung Nergal, orang Hamat membuat patung Asima, 31 orang Awa membuat patung Nibhas dan Tartak, sedangkan orang Sefarwaim membakar anak-anak mereka sebagai kurban bagi Adramelekh dan Anamelekh, dewa-dewa orang Sefarwaim. 32 Namun, di samping itu mereka pun menyembah Allah dan mengangkat dari kalangan mereka imam untuk bukit-bukit pengurbanan, yang mempersembahkan kurban bagi mereka dalam kuil-kuil di bukit-bukit pengurbanan itu. 33 Jadi, mereka menyembah Allah, tetapi juga beribadah kepada berhala-berhala mereka menurut kebiasaan bangsa-bangsa tempat asal mereka.
34 d Sampai hari ini mereka terus menjalankan kebiasaan-kebiasaan mereka yang terdahulu. Mereka tidak bertakwa kepada Allah dan tidak mengikuti berbagai ketetapan, peraturan, hukum, atau perintah yang diberikan Allah kepada bani Yakub, yang dinamai-Nya Israil itu. 35 e Dengan bani Israil Allah telah mengikat perjanjian serta memberi perintah, “Jangan menyembah ilah-ilah lain. Jangan sujud, beribadah, atau pun mempersembahkan kurban kepada ilah-ilah itu. 36 f Melainkan, kepada Allah sajalah, yang telah menuntun kamu keluar dari Tanah Mesir dengan kuasa yang besar dan dengan tangan yang terulur, kamu harus bertakwa. Kepada-Nyalah kamu harus sujud menyembah, dan kepada-Nyalah kamu harus mempersembahkan kurban. 37 Ketetapan-ketetapan, peraturan-peraturan, hukum, dan perintah yang telah dituliskan-Nya bagimu, harus kamu pegang teguh dengan melakukannya sepanjang masa. Jangan menyembah ilah-ilah lain. 38 Jangan lupakan perjanjian yang telah Kuikat dengan kamu, dan jangan kausembah ilah-ilah lain. 39 Sebaliknya, bertakwalah kepada Allah, Tuhanmu. Dialah yang akan melepaskan kamu dari tangan semua musuhmu.”
40 Meskipun begitu, bangsa-bangsa itu tidak mau mendengar. Mereka terus menjalankan kebiasaan mereka yang terdahulu. 41 Jadi, mereka menyembah Allah, tetapi juga beribadah kepada patung-patung ukiran mereka, begitu pula anak cucu mereka. Sampai hari ini mereka melakukan apa yang dilakukan oleh nenek moyang mereka.
 
18
Hizkia, Raja Yuda
(2Taw. 29:1–2)
1 Pada tahun ketiga pemerintahan Hosea bin Ela, raja Israil, Hizkia bin Ahas, raja Yuda, naik takhta. 2 Umurnya dua puluh lima tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem dua puluh sembilan tahun lamanya. Nama ibunya ialah Abi binti Zakharia. 3 Ia melakukan apa yang benar di mata Allah, seperti semua yang dilakukan oleh Daud, leluhurnya. 4 a Disingkirkannya bukit-bukit pengurbanan, dihancurkannya tiang-tiang berhala, dan ditebangnya patung-patung Dewi Asyera. Ia pun menghancurkan ular tembaga yang dibuat oleh Musa karena sampai saat itu bani Israil masih membakar dupa bagi ular tembaga itu, yang dinamai Nehustan.
5 Hizkia percaya kepada Allah, Tuhan yang disembah bani Israil. Tidak ada yang seperti dia di antara semua raja Yuda, sebelum atau pun sesudah dia. 6 Ia berpaut kepada Allah, tidak menyimpang, melainkan terus mengikuti Dia, serta memegang teguh perintah-perintah yang diberikan Allah kepada Musa. 7 Maka, Allah menyertai dia. Ke mana pun ia pergi, ia berhasil. Ia memberontak melawan raja Asyur dan tidak lagi takluk kepadanya. 8 Dialah yang mengalahkan orang Filistin sampai ke Gaza serta daerah-daerahnya, dari menara jaga sampai ke kota yang berkubu.
9 Pada tahun keempat pemerintahan Hizkia, yaitu tahun ketujuh pemerintahan Hosea bin Ela, raja Israil, majulah Salmaneser, raja Asyur, menyerang Samaria dan mengepungnya. 10 Setelah lewat tiga tahun, direbutnya kota itu. Jadi, Kota Samaria direbut pada tahun keenam pemerintahan Hizkia, yaitu tahun kesembilan pemerintahan Hosea, raja Israil. 11 Raja Asyur mengangkut orang Israil ke pembuangan di Asyur serta menempatkan mereka di Halah dan di Habor, yaitu sungai di Gozan, serta di kota-kota orang Madai. 12 Hal itu terjadi karena mereka tidak mau mematuhi Allah, Tuhan mereka. Sebaliknya, mereka melanggar perjanjian-Nya, yaitu segala sesuatu yang diperintahkan oleh Musa, hamba Allah itu. Mereka tidak mau mendengar dan tidak mau melakukannya.
Raja Sanherib Kepung Yerusalem
(2Taw. 32:1–19; Yes. 36:1–22)
13 Pada tahun keempat belas di zaman Raja Hizkia, majulah Sanherib, raja Asyur, menyerang semua kota berkubu di Yuda, lalu merebutnya. 14 Kemudian, Hizkia, raja Yuda, mengutus orang menemui raja Asyur di Lakhis dengan pesan, “Hamba telah berbuat salah. Harap Tuanku menarik diri dari hamba. Apa pun yang Tuanku tanggungkan kepada hamba akan hamba pikul.” Maka, raja Asyur menanggungkan kepada Hizkia, raja Yuda, tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas. 15 Hizkia memberikan kepadanya semua perak yang ada dalam Bait Allah serta dalam perbendaharaan istana raja. 16 Pada waktu itu Hizkia, raja Yuda, mengerat emas dari pintu-pintu Bait Suci Allah serta dari tiang-tiang pintu yang telah disalutnya, lalu memberikannya kepada raja Asyur.
17 Kemudian, raja Asyur mengutus Tartan, Rabsaris, dan Rabsakih dari Lakhis menemui Raja Hizkia di Yerusalem disertai suatu pasukan yang besar. Mereka pun berangkat, lalu sampai di Yerusalem. Setelah sampai, mereka mengambil tempat dekat saluran kolam atas, yaitu di jalan raya menuju Padang Penatu. 18 Setelah mereka berseru memanggil raja, keluarlah menemui mereka Elyakim bin Hilkia, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan Yoah bin Asaf, pencatat sejarah.
19 Rabsakih berkata kepada mereka, “Katakanlah kepada Hizkia, ‘Beginilah titah raja agung, yaitu raja Asyur, “Keyakinan macam apakah yang kaupegang ini? 20 Kaupikir siasat dan kekuatan untuk berperang cukup dengan perkataan bibir saja? Sekarang, siapakah yang kauandalkan sehingga engkau memberontak terhadap aku? 21 Lihatlah sekarang, engkau mengandalkan Mesir, tongkat buluh yang patah terkulai itu. Mesir akan menusuk hingga tembus tangan orang yang bertopang kepadanya. Demikianlah Firaun, raja Mesir itu, bagi semua orang yang mengandalkan dia. 22 Tetapi, jika engkau berkata kepadaku, ‘Kami mengandalkan Allah, Tuhan kami,’ bukankah Dia yang bukit-bukit pengurbanan-Nya dan mazbah-mazbah-Nya, yaitu tempat-tempat pembakaran kurban-Nya, telah disingkirkan oleh Hizkia sambil berkata kepada orang Yuda dan Yerusalem, ‘Kamu harus sujud menyembah di depan mazbah di Yerusalem ini’? 23 Maka sekarang, marilah bertaruh dengan tuanku, raja Asyur: Aku akan memberikan kepadamu dua ribu ekor kuda kalau engkau sanggup menyediakan penunggang-penunggangnya. 24 Bagaimana mungkin engkau dapat memukul mundur satu orang pejabat dari antara pegawai-pegawai tuanku yang paling kecil, sedangkan engkau mengandalkan Mesir dalam hal kereta dan pasukan berkuda? 25 Sekarang, masakan di luar kehendak Allah aku maju menyerang tempat ini untuk memusnahkannya? Allah telah berfirman kepadaku, ‘Majulah, seranglah negeri itu dan musnahkanlah!’ ” ’ ”
26 Lalu, Elyakim bin Hilkia, Sebna, dan Yoah berkata kepada Rabsakih, “Harap Tuan berkata-kata kepada hamba-hambamu ini dengan bahasa Aram karena kami mengerti bahasa itu. Jangan Tuan berkata-kata kepada kami dengan bahasa Ibrani karena rakyat yang berada di atas tembok itu dapat mendengarnya.”
27 Tetapi, kata Rabsakih kepada mereka, “Apakah tuanku mengutus aku untuk menyampaikan kata-kata ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok itu, yang bersama kamu akan memakan tahinya dan meminum air kencingnya sendiri?”
28 Kemudian, Rabsakih berdiri, lalu berseru dengan suara nyaring dalam bahasa Ibrani. Ia berkata, “Dengarlah titah raja agung, yaitu raja Asyur! 29 Beginilah titah sang raja, ‘Jangan biarkan Hizkia menipu kamu karena ia tidak sanggup melepaskan kamu dari tanganku. 30 Jangan biarkan Hizkia mengajak kamu mengandalkan Allah dengan berkata, “Allah pasti melepaskan kita. Kota ini tidak akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur.”
31 Jangan dengarkan Hizkia karena beginilah titah raja Asyur, “Adakanlah perjanjian damai denganku dan temuilah aku maka setiap orang darimu akan makan hasil pohon anggur dan pohon aranya masing-masing serta minum air periginya masing-masing 32 sampai aku datang dan membawa kamu ke suatu negeri seperti negerimu, yaitu suatu negeri yang berlimpah gandum dan anggur, suatu negeri yang berlimpah roti dan kebun anggur, suatu negeri yang berlimpah minyak zaitun dan madu. Dengan demikian, kamu dapat hidup dan tidak mati.”
Jangan dengarkan Hizkia apabila ia membujuk kamu dengan berkata, “Allah akan melepaskan kita.” 33 Apakah pernah dewa bangsa-bangsa melepaskan negerinya masing-masing dari tangan raja Asyur? 34 Di manakah dewa-dewa negeri Hamat dan Arpad? Di manakah dewa-dewa negeri Sefarwaim, Hena, dan Iwa? Apakah mereka telah melepaskan Samaria dari tanganku? 35 Siapakah di antara semua dewa negeri-negeri itu yang telah melepaskan negerinya dari tanganku sehingga Allah dapat melepaskan Yerusalem dari tanganku?’ ”
36 Tetapi, rakyat berdiam diri saja dan tidak menjawab dia sepatah kata pun karena ada perintah raja yang berbunyi, “Jangan jawab dia.”
37 Lalu, Elyakim bin Hilkia, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan Yoah bin Asaf, pencatat sejarah, pergi menghadap Hizkia dengan pakaian yang dikoyakkan. Mereka memberitahukan kepada raja perkataan Rabsakih itu.
 
19
Yerusalem Luput dari Tangan Raja Sanherib
(2Taw. 32:20–23; Yes. 37:1–38)
1 Setelah Raja Hizkia mendengar hal itu, ia pun mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung, lalu masuk ke Bait Allah. 2 Kemudian, ia mengutus Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan para tua-tua di antara para imam untuk menemui Nabi Yesaya bin Amos dengan mengenakan kain kabung. 3 Kata mereka kepadanya, “Beginilah titah Hizkia, ‘Hari ini adalah hari kesesakan, hajaran, dan penistaan karena anak sudah hampir dilahirkan, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya. 4 Mudah-mudahan Allah, Tuhanmu, mendengar semua perkataan Rabsakih, yang telah diutus oleh tuannya, raja Asyur, untuk mencela Tuhan yang hidup. Mudah-mudahan Allah, Tuhanmu, menjatuhkan hukuman sesuai dengan perkataan yang telah didengar-Nya. Sebab itu, panjatkanlah doa bagi sisa-sisa orang yang masih ada.’ ”
5 Setelah para pegawai Raja Hizkia menyampaikan pesan kepada Yesaya, 6 berkatalah Yesaya kepada mereka, “Beginilah harus kamu katakan kepada Tuanmu, ‘Beginilah firman Allah, “Jangan takut terhadap perkataan yang kaudengar itu, yang diucapkan oleh pelayan-pelayan raja Asyur untuk menghujah Aku. 7 Sesungguhnya, Aku akan menaruh suatu ruh dalam dirinya sehingga ia mendengar suatu kabar, lalu pulang ke negerinya. Aku akan membuat dia tewas oleh pedang di negerinya sendiri.” ’ ”
8 Ketika Rabsakih kembali, didapatinya raja Asyur tengah berperang melawan Libna karena ia memang telah mendengar bahwa raja sudah berangkat dari Lakhis.
9 Pada waktu itu raja mendengar tentang Tirhaka, raja Etiopia, demikian, “Ketahuilah, Tirhaka tengah maju untuk berperang melawan Tuanku.” Lalu, dikirimnya kembali para utusan untuk menemui Hizkia dengan pesan, 10 “Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yuda, ‘Jangan biarkan Tuhanmu yang kauandalkan itu menipumu dengan janji, “Yerusalem tidak akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur.” 11 Sesungguhnya, engkau telah mendengar apa yang dilakukan oleh raja-raja Asyur terhadap semua negeri. Negeri-negeri itu telah mereka tumpas. Masakan engkau akan terlepas? 12 Dapatkah dewa-dewa dari bangsa-bangsa yang dimusnahkan oleh nenek moyangku, yaitu bangsa Gozan, Haran, Rezef, dan bani Eden yang tinggal di Telasar melepaskan mereka? 13 Di manakah raja Hamat, raja Arpad, raja kota Sefarwaim, Hena, dan Iwa?’ ”
14 Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan dan membacanya. Kemudian, Hizkia pergi ke Bait Allah. Dibentangkannya surat itu di hadirat Allah. 15 a Kemudian, di hadirat Allah itu Hizkia berdoa, katanya, “Ya Allah, ya Tuhan yang disembah bani Israil, yang bersemayam di atas malaikat-malaikat kerub! Hanya Engkaulah Tuhan atas segala kerajaan di bumi. Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. 16 Berilah perhatian, ya Allah, dan dengarlah. Sudilah memandang, ya Allah, dan lihatlah. Dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mencela Tuhan yang hidup.
17 Ya Allah, memang benar bahwa raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa itu beserta negerinya 18 dan mencampakkan dewa-dewa mereka ke dalam api karena semua itu bukan Tuhan, melainkan buatan tangan manusia, dari kayu dan batu, sehingga dapat dibinasakan. 19 Sekarang ya Allah, ya Tuhan kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya supaya semua kerajaan di bumi tahu bahwa Engkau dan hanya Engkau sendiri, ya Allah, adalah Tuhan.”
20 Kemudian, Yesaya bin Amos menyuruh orang menemui Hizkia mengatakan, “Beginilah firman Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, ‘Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur, telah Kudengar.’ 21 Inilah firman yang disampaikan Allah mengenai dia,
‘Anak dara, yaitu putri Sion,
menghina dan mengolok-olok engkau.
Putri Yerusalemb
menggeleng-gelengkan kepala di belakangmu.
22 Siapakah yang kaucela dan kauhujah?
Terhadap siapakah engkau menyaringkan suara
dan melayangkan pandang dengan sombong?
Terhadap Yang Mahasuci, Tuhan yang disembah bani Israil!
23 Dengan perantaraan utusan-utusanmu
engkau telah mencela Tuhan
dan engkau berkata,
“Dengan keretaku yang banyak
aku naik ke gunung-gunung yang tinggi,
ke ujung-ujung Libanon.
Aku menebang pohon-pohon arasnya yang tinggi,
pohon-pohon sanobarnya yang terpilih.
Aku telah memasuki tempat persinggahannya yang terjauh,
dan hutannya yang lebat.
24 Aku telah menggali sumur
dan minum air asing.
Dengan telapak kakiku
kukeringkan semua anak sungai Mesir.”
25 Belum pernahkah kaudengar
bahwa Aku telah menetapkannya sejak lama,
dan menentukannya sejak zaman dahulu?
Sekarang Aku mewujudkannya
bahwa engkau harus meruntuhkan kota-kota berkubu
menjadi timbunan puing.
26 Penduduknya yang tak berdaya
menjadi kecut hati dan malu.
Mereka menjadi seperti tumbuh-tumbuhan di padang,
seperti rumput muda yang hijau,
seperti rumput di atas sotoh rumah,
yang layu sebelum bertumbuh.
27 Tetapi, Aku tahu tempatmu,
gerak-gerikmu,
dan amarahmu kepada-Ku.
28 Karena engkau marah kepada-Ku,
dan ketakaburanmu telah sampai ke telinga-Ku,
maka Aku akan memasang kelikir-Ku pada hidungmu
dan kekang-Ku pada bibirmu.
Aku akan mengembalikan engkau
melalui jalan yang kautempuh ketika engkau datang.’
29 Inilah tandanya bagimu:
Pada tahun ini kamu akan makan apa yang tumbuh dengan sendirinya,
dan pada tahun kedua, apa yang tumbuh dari tanaman tadi.
Tetapi, pada tahun ketiga kamu harus menabur, menuai,
menanami kebun anggur, dan memakan buahnya.
30 Orang-orang yang terluput dari kaum keturunan Yuda,
yaitu orang-orang yang tertinggal,
akan berakar ke bawah dan berbuah lagi ke atas.
31 Karena dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tersisa,
dan dari Gunung Sion orang-orang yang terluput.
Semangat Allah, Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.
32 Sebab itu, beginilah firman Allah mengenai raja Asyur,
‘Ia tidak akan masuk ke dalam kota ini
dan tidak akan menembakkan anak panah di sini.
Ia tidak akan maju mendekati kota ini dengan perisai
dan tidak akan menimbun tanggul pengepung terhadapnya.
33 Ia akan kembali melalui jalan yang ditempuhnya ketika ia datang
dan tidak akan masuk ke kota ini,’
demikianlah firman Allah.
34 ‘Aku akan melindungi kota ini
dan akan menyelamatkannya demi diri-Ku sendiri dan demi Daud, hamba-Ku.’ ”
35 Pada malam itu keluarlah Malaikat Allah dan menewaskan seratus delapan puluh lima ribu orang di perkemahan Asyur. Ketika pada pagi harinya orang bangun, yang tampak adalah mayat orang mati belaka! 36 Maka, berangkatlah Sanherib, raja Asyur, berjalan pulang, lalu tinggal di Niniwe. 37 Pada suatu hari, ketika ia sedang beribadah di dalam kuil Nisrokh, dewanya, Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, lalu meluputkan diri ke Tanah Ararat. Maka, Esarhadon, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
 
20
Raja Hizkia Sakit dan Disembuhkan
(2Taw. 32:24–26; Yes. 38:1–22)
1 Pada hari-hari itu, Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Kemudian, Nabi Yesaya bin Amos datang menemui dia dan berkata kepadanya, “Beginilah firman Allah, ‘Bereskanlah urusan rumah tanggamu karena engkau akan mati dan tidak akan sembuh lagi.’ ”
2 Kemudian, Hizkia memalingkan mukanya ke dinding dan berdoa kepada Allah, katanya, 3 “Ya Allah, ingatlah kiranya bagaimana aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan tulus hati, serta melakukan apa yang baik di mata-Mu.” Lalu, Hizkia menangis tersedu-sedu.
4 Yesaya belum keluar dari pelataran tengah ketika firman Allah turun untuknya demikian, 5 “Kembalilah dan katakanlah kepada Hizkia, pemimpin umat-Ku, ‘Beginilah firman Allah, Tuhan yang disembah Daud, leluhurmu, “Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya, Aku akan menyembuhkan engkau. Pada hari ketiga engkau akan pergi ke Bait Allah. 6 Aku akan menambah umurmu lima belas tahun lagi. Aku pun akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur. Aku akan melindungi kota ini demi diri-Ku sendiri dan demi Daud, hamba-Ku.” ’ ”
7 Lalu, berkatalah Yesaya, “Ambillah remasan buah ara.” Kemudian, orang mengambilnya dan menaruhnya pada bisul itu maka ia pun sembuh.
8 Sebelumnya, Hizkia bertanya kepada Yesaya, “Apakah tandanya bahwa Allah akan menyembuhkan aku dan bahwa aku akan pergi ke Bait Allah pada hari ketiga?”
9 Jawab Yesaya, “Inilah tanda bagimu dari Allah bahwa Allah akan melaksanakan firman yang telah disampaikan-Nya itu. Mana yang kaukehendaki: Bayang-bayang itu maju sepuluh jenjang atau mundur sepuluh jenjang?”
10 Jawab Hizkia, “Tentunya mudah bagi bayang-bayang itu untuk memanjang sepuluh jenjang. Kalau begitu, biarlah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh jenjang.”
11 Maka, Nabi Yesaya pun berseru kepada Allah, dan Ia memundurkan bayang-bayang penanda yang jatuh di penunjuk matahari buatan Ahas, sepuluh jenjang ke belakang.
Raja Hizkia dan Para Utusan dari Babel
(2Taw. 32:27–33; Yes. 39:1–8)
12 Pada waktu itu, Merodakh-Baladan bin Baladan, raja Babel, mengirimkan surat serta pemberian kepada Hizkia karena ia mendengar bahwa Hizkia sakit. 13 Hizkia bergembira atas kedatangan mereka. Diperlihatkannya kepada mereka seluruh gedung harta bendanya, perak dan emas, rempah-rempah dan minyak yang berharga, seluruh gedung persenjataannya dan segala sesuatu yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang dalam istana dan seluruh daerah kekuasaannya yang tidak diperlihatkan kepada mereka oleh Hizkia.
14 Setelah itu, Nabi Yesaya datang menghadap Raja Hizkia dan bertanya kepadanya, “Apa yang dikatakan orang-orang itu? Dari mana mereka datang?”
Jawab Hizkia, “Mereka datang dari negeri yang jauh, dari Babel.”
15 Tanya Yesaya lagi, “Apa yang mereka lihat dalam istanamu?”
Jawab Hizkia, “Segala sesuatu yang ada dalam istanaku telah mereka lihat. Tidak ada barang dalam perbendaharaanku yang tidak kuperlihatkan kepada mereka.”
16 Lalu, kata Yesaya kepada Hizkia, “Dengarkanlah firman Allah, 17 a ‘Sesungguhnya, akan datang harinya ketika segala sesuatu yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak ada barang yang akan ditinggalkan,’ demikianlah firman Allah. 18 Selain itu, dari antara anak-anak yang akan dilahirkan bagimu, yaitu keturunanmu, beberapa akan diambil untuk menjadi sida-sida di istana raja Babel.”
19 Kata Hizkia kepada Yesaya, “Firman Allah yang kausampaikan itu baik.” Karena pikirnya, “Bukankah itu berarti ada kedamaian dan keamanan pada zamanku?”
20 Riwayat Hizkia selebihnya, segala kejayaannya, dan bagaimana ia membuat kolam serta saluran air dan mengalirkan air ke dalam kota, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda? 21 Lalu, Hizkia dibaringkan bersama nenek moyangnya. Maka, Manasye, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
 
21
Manasye, Raja Yuda
(2Taw. 33:1–20)
1 Manasye berumur dua belas tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem lima puluh lima tahun lamanya. Nama ibunya ialah Hefzibah. 2 a Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah menurut kekejian bangsa-bangsa yang telah dihalau Allah dari hadapan bani Israil. 3 Dibangunnya kembali bukit-bukit pengurbanan yang sudah dimusnahkan Hizkia, ayahnya, lalu didirikannya mazbah-mazbah atau tempat-tempat pembakaran kurban bagi Baal serta dibuatnya patung Dewi Asyera seperti yang dilakukan Ahab, raja Israil. Ia sujud menyembah segala benda langit dan beribadah kepadanya. 4 b Ia juga membangun mazbah-mazbah di dalam Bait Allah, padahal Allah telah berfirman, “Di Yerusalem akan Kutegakkan nama-Ku.” 5 Di kedua pelataran Bait Allah, dibangunnya mazbah-mazbah bagi segala benda langit. 6 Ia mempersembahkan pula anaknya sebagai kurban yang dibakar, lalu melakukan ramal, nujum, serta menghubungi para pemanggil arwah dan para ahli sihir. Banyak kejahatan yang dilakukannya di mata Allah sehingga ia membangkitkan murka-Nya.
7 c Ditempatkannya patung ukiran Dewi Asyera yang telah dibuatnya dalam Bait, padahal Allah telah berfirman kepada Daud dan kepada Sulaiman, anaknya, “Di dalam Bait ini dan di Yerusalem, yang telah Kupilih dari antara semua suku Israil, Aku akan menegakkan nama-Ku untuk selama-lamanya. 8 Aku tidak akan membiarkan kaki orang Israil beranjak lagi dari tanah yang telah Kukaruniakan kepada nenek moyang mereka, asal saja mereka tetap melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepada mereka dan segala hukum yang telah diperintahkan kepada mereka oleh hamba-Ku Musa.” 9 Akan tetapi, mereka tidak mau mendengarkan. Manasye menyesatkan mereka sehingga mereka melakukan apa yang jahat lebih daripada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan Allah dari hadapan bani Israil.
10 Kemudian, dengan perantaraan hamba-hamba-Nya, para nabi, Allah berfirman, 11 “Karena Manasye, raja Yuda, telah melakukan kekejian-kekejian ini, melebihi segala kejahatan yang dilakukan orang Amori sebelum dia, dan telah menyebabkan orang Yuda berdosa pula dengan berhala-berhalanya, 12 maka beginilah firman Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, ‘Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka atas Yerusalem dan Yuda sehingga siapa pun yang mendengarnya akan berdenging kedua telinganya. 13 Aku akan merentangkan atas Yerusalem tali pengukur yang digunakan terhadap Samaria dan tali sipat yang digunakan terhadap keluarga Ahab. Aku akan menggosok Yerusalem seperti orang menggosok pinggan, yaitu menggosok sambil membalikkannya hingga menungging. 14 Aku akan membuang sisa milik pusaka-Ku dan menyerahkan mereka ke dalam tangan musuh-musuh mereka sehingga mereka menjadi rampasan dan jarahan bagi semua musuh mereka 15 karena mereka telah melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan telah membangkitkan murka-Ku sejak hari nenek moyang mereka keluar dari Mesir sampai hari ini.’ ”
16 Lagi pula, Manasye menumpahkan banyak sekali darah orang yang tak bersalah sehingga Yerusalem dipenuhi darah dari ujung ke ujung, belum termasuk dosanya yang menyebabkan orang Yuda berdosa pula sehingga mereka melakukan apa yang jahat di mata Allah.
17 Riwayat Manasye selebihnya, semua yang dilakukannya, dan dosa yang diperbuatnya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda? 18 Lalu, Manasye dibaringkan bersama nenek moyangnya dan ia dimakamkan di taman istananya, yaitu di taman Uza. Maka, Amon, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
Amon, Raja Yuda
(2Taw. 33:21–25)
19 Amon berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem dua tahun lamanya. Nama ibunya ialah Mesulemet binti Harus, dari Yotba. 20 Ia pun melakukan apa yang jahat di mata Allah seperti yang dilakukan oleh Manasye, ayahnya. 21 Segala jalan yang ditempuh ayahnya diturutinya. Ia beribadah kepada berhala-berhala yang disembah ayahnya dan sujud menyembah semua itu. 22 Ia meninggalkan Allah, Tuhan nenek moyangnya, dan tidak hidup menurut jalan Allah.
23 Suatu kali para pegawai Amon bersekongkol melawan dia dan membunuh raja di istananya. 24 Tetapi, rakyat negeri itu membunuh semua orang yang bersekongkol melawan Raja Amon, lalu menobatkan Yosia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
25 Riwayat Amon selebihnya, apa yang dilakukannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda? 26 Lalu, ia dimakamkan dalam makamnya di taman Uza. Maka, Yosia, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
 
22
Yosia, Raja Yuda—Kitab Taurat Ditemukan Kembali
(2Taw. 34:1–2, 8–33)
1 a Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem tiga puluh satu tahun lamanya. Nama ibunya ialah Yedida binti Adaya, dari Bozkat. 2 Ia melakukan apa yang benar di mata Allah dan hidup mengikuti segala jejak Daud, leluhurnya, tanpa menyimpang ke kanan atau pun ke kiri.
3 Pada tahun kedelapan belas pemerintahannya, Raja Yosia menyuruh Panitera Safan bin Azalya bin Mesulam pergi ke Bait Allah, katanya, 4 “Temuilah Imam Besar Hilkia. Suruhlah ia menjumlahkan uang yang telah dibawa masuk ke dalam Bait Allah, yaitu uang yang telah dikumpulkan dari rakyat oleh para penjaga pintu. 5 Uang itu kemudian harus diserahkan kepada para pekerja yang diangkat untuk mengawasi Bait Allah supaya mereka meneruskannya kepada tukang-tukang yang bekerja memperbaiki kerusakan di Bait Allah, 6 yaitu tukang kayu, tukang bangunan, dan tukang tembok, juga untuk membeli kayu serta batu pahat guna memperbaiki Bait itu. 7 Tidak usah diadakan perhitungan dengan para pengawas mengenai uang yang diserahkan kepada mereka karena mereka bekerja dengan jujur.”
8 Imam Besar Hilkia berkata kepada Panitera Safan, “Aku menemukan Kitab Taurat di dalam Bait Allah.” Hilkia menyerahkan kitab itu kepada Safan, lalu Safan membacanya. 9 Setelah itu, Panitera Safan pergi menghadap raja dan menyampaikan kabar itu kepada raja, katanya, “Hamba-hambamu ini telah mengosongkan uang yang ada di Bait dan menyerahkannya kepada para pekerja yang diangkat untuk mengawasi Bait Allah.” 10 Panitera Safan memberitahukan pula kepada raja, “Imam Hilkia telah menyerahkan sebuah kitab kepada hamba.” Lalu, Safan membacakannya di hadapan raja.
11 Begitu raja mendengar perkataan Kitab Taurat itu, ia pun mengoyakkan pakaiannya. 12 Lalu, raja memberi perintah kepada Imam Hilkia, Ahikam bin Safan, Akhbor bin Mikha, Panitera Safan, dan Asaya, pegawai raja, demikian, 13 “Pergilah, carilah petunjuk Allah bagiku, bagi rakyat, dan bagi semua orang Yuda tentang perkataan kitab yang ditemukan ini. Besarlah murka Allah yang menyala-nyala terhadap kita sebab bapak-bapak kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dan tidak berbuat sesuai dengan semua yang tertulis di dalamnya mengenai kita.”
14 Lalu, pergilah Imam Hilkia, Ahikam, Akhbor, Safan, dan Asaya kepada Nabiah Hulda, istri Salum bin Tikwa bin Harhas, pengurus pakaian-pakaian ibadah. Nabiah itu tinggal di Yerusalem, di perkampungan baru. Mereka pun berbicara dengan dia.
15 Kata perempuan itu kepada mereka, “Beginilah firman Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, ‘Katakanlah kepada orang yang mengutus kamu kepadaku, 16 “Beginilah firman Allah, ‘Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka atas tempat ini dan atas penduduknya, seperti semua perkataan kitab yang telah dibaca oleh raja Yuda, 17 sebab mereka telah meninggalkan Aku dan telah membakar dupa kepada ilah-ilah lain untuk membangkitkan murka-Ku dengan segala perbuatan tangan mereka. Itulah sebabnya, murka-Ku menyala-nyala terhadap tempat ini dan tidak akan padam.’ ” 18 Tetapi, kepada raja Yuda yang mengutus kamu untuk mencari petunjuk Allah, beginilah harus kamu katakan kepadanya, “Beginilah firman Allah, Tuhan yang disembah bani Israil, ‘Mengenai perkataan yang telah kaudengar itu, 19 karena hatimu bersedih dan engkau merendahkan diri di hadapan Allah ketika engkau mendengar apa yang Kufirmankan mengenai tempat ini dan mengenai penduduknya bahwa mereka akan menjadi suatu kengerian dan kutuk, dan karena engkau mengoyakkan pakaianmu serta menangis di hadapan-Ku, maka Aku mendengarkan engkau,’ demikianlah firman Allah.” 20 Sesungguhnya, Aku akan mengumpulkan engkau dengan nenek moyangmu dan engkau akan dikebumikan dalam makammu dengan sejahtera. Matamu tidak akan melihat semua malapetaka yang akan Kudatangkan atas tempat ini.’ ”
Lalu, mereka menyampaikan perkataan itu kepada raja.
 
23
Pembaharuan yang Dilakukan Raja Yosia
(2Taw. 34:3–7; 35:1–27)
1 Sesudah itu, raja menyuruh semua tua-tua Yuda dan Yerusalem berkumpul menghadap dia. 2 Raja pun pergi ke Bait Allah bersama semua orang Yuda, seluruh penduduk Yerusalem, para imam, para nabi, dan seluruh rakyat, dari yang kecil sampai yang besar. Dibacakannya semua perkataan kitab perjanjian yang ditemukan di Bait Allah itu sementara mereka mendengarkannya. 3 Kemudian, raja berdiri dekat tiang. Diikatnya perjanjian di hadirat Allah untuk hidup mengikuti Allah dan memegang teguh perintah-perintah-Nya, peringatan-peringatan-Nya, serta ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan jiwa, juga untuk melaksanakan perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu. Seluruh rakyat pun turut serta dalam perjanjian itu.
4 a Raja memberi perintah kepada Imam Besar Hilkia, kepada para imam tingkat dua, dan kepada para penjaga pintu untuk mengeluarkan dari dalam Bait Suci Allah semua perlengkapan yang telah dibuat bagi Dewa Baal, bagi Dewi Asyera, dan bagi segala benda langit. Kemudian, dibakarnya semua itu di luar Yerusalem, di padang-padang Kidron, dan abunya diangkut ke Bait-El. 5 Raja memecat imam-imam berhala yang telah diangkat oleh raja-raja Yuda untuk membakar dupa di bukit-bukit pengurbanan, di kota-kota Yuda, dan di sekitar Yerusalem, demikian juga orang-orang yang ditugaskan untuk membakar dupa kepada Dewa Baal, kepada matahari, kepada bulan, kepada rasi-rasi bintang, dan kepada segala benda langit. 6 Diangkutnya patung Dewi Asyera dari Bait Allah ke luar Yerusalem, ke Sungai Kidron, lalu dibakarnya di tepi Sungai Kidron. Setelah itu, ditumbuknya menjadi debu, dan dicampakkannya debu itu ke atas kuburan rakyat jelata. 7 Ia merobohkan pula ruangan-ruangan kaum lelaki pelacur kuilb yang ada di Bait Allah, tempat perempuan-perempuan menenun kain bagi Dewi Asyera.
8 Semua imam dari kota-kota Yuda disuruhnya datang, lalu ia menajiskan bukit-bukit pengurbanan, tempat para imam itu membakar dupa, dari Geba sampai ke Bersyeba. Dirobohkannya bukit-bukit pengurbanan dekat pintu-pintu gerbang di depan Pintu Gerbang Yusak, penguasa kota itu, yang berada di sebelah kiri kalau orang memasuki pintu gerbang kota itu. 9 Tetapi, para imam bukit-bukit pengurbanan itu tidak boleh mendekati mazbah atau tempat pembakaran kurban Allah di Yerusalem. Mereka hanya boleh makan roti yang tak beragi di tengah-tengah saudara-saudara mereka.
10 c Ia juga menajiskan Tofet, yang terletak di Lembah Ben-Hinom, supaya jangan orang mempersembahkan anak-anaknya, baik lelaki atau pun perempuan, sebagai kurban yang dibakar bagi Dewa Molokh. 11 Ia menyingkirkan kuda-kuda yang dipersembahkan kepada dewa matahari oleh raja-raja Yuda di pintu masuk Bait Allah, dekat bilik Natan-Melekh, pegawai istana yang tinggal di paviliun. Lalu, kereta-kereta dewa matahari itu dibakarnya dengan api.
12 d Raja merobohkan pula mazbah-mazbah di atas sotoh kamar atas Ahas, yang dibuat oleh raja-raja Yuda, dan juga tempat-tempat pembakaran kurban yang dibuat oleh Manasye di kedua pelataran Bait Allah. Disingkirkannya semuanya dari sana, lalu dicampakkannya debunya ke Sungai Kidron. 13 e Raja pun menajiskan bukit-bukit pengurbanan yang terletak di sebelah timur Yerusalem, di sebelah selatan Bukit Kebobrokan. Semua itu dahulu dibangun oleh Sulaiman, raja Israil, untuk Astoret, dewi kejijikan sembahan orang Sidon; untuk Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab; dan untuk Milkom, dewa kekejian sembahan bani Amon. 14 Dihancurkannya tiang-tiang berhala dan ditebangnya patung-patung Dewi Asyera, lalu dipenuhinya tempat-tempat itu dengan tulang-tulang manusia.
15 f Bahkan mazbah-mazbah di Bait-El, yaitu bukit pengurbanan yang dibuat oleh Yerobeam bin Nebat sehingga orang Israil menjadi berdosa pula, dirobohkannya juga. Dibakarnya bukit pengurbanan itu, ditumbuknya menjadi debu, lalu dibakarnya juga patung-patung Dewi Asyera. 16 g Kemudian, Yosia berpaling. Dilihatnya ada kuburan-kuburan di sana, di gunung itu. Maka, disuruhnya orang untuk mengambil tulang-tulang dari kuburan-kuburan itu, membakarnya di atas mazbah, dan menajiskannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang pernah diserukan oleh seorang abdi Allah.
17 h Kemudian, ia bertanya, “Nisan apakah yang kulihat ini?”
Jawab orang-orang kota itu kepadanya, “Itu adalah makam abdi Allah yang datang dari Yuda. Dialah yang menyerukan hal-hal yang Tuanku lakukan atas mazbah Bait-El ini.”
18 Katanya, “Biarkanlah itu. Jangan ada orang yang memindahkan tulang-tulangnya.” Jadi, mereka membiarkan tulang-tulangnya dan tulang-tulang nabi yang telah datang dari Samaria itu.
19 Yosia juga menyingkirkan semua kuil di bukit-bukit pengurbanan di kota-kota Samaria, yang dibuat oleh raja-raja Israil untuk membangkitkan murka Allah. Diperlakukannya kuil-kuil itu sama seperti yang dilakukannya di Bait-El. 20 Di atas mazbah-mazbah itu dibantainya semua imam bukit-bukit pengurbanan yang ada di situ, lalu dibakarnya tulang-tulang manusia di atasnya. Setelah itu, kembalilah ia ke Yerusalem.
21 Raja memberi perintah kepada seluruh rakyat, “Rayakanlah Paskah bagi Allah, Tuhanmu, seperti yang tertulis dalam kitab perjanjian ini.” 22 Paskah seperti itu memang belum pernah dirayakan sejak zaman hakim-hakim yang memerintah Israil serta sepanjang zaman raja-raja Israil dan raja-raja Yuda. 23 Baru pada tahun kedelapan belas zaman Raja Yosia, Paskah itu dirayakan bagi Allah di Yerusalem.
24 Selain itu, Yosia juga menyingkirkan para pemanggil arwah, para ahli sihir, terafim, berhala-berhala, dan segala dewa kejijikan yang terlihat di Tanah Yuda serta di Yerusalem. Hal itu dilakukannya demi melaksanakan perkataan hukum Taurat yang tertulis dalam kitab yang ditemukan di Bait Allah oleh Imam Hilkia. 25 Sebelum Yosia, tidak ada raja seperti dia, yang berbalik kepada Allah dengan segenap hatinya, dengan segenap jiwanya, dan dengan segenap kekuatannya sesuai dengan seluruh Kitab Taurat yang disampaikan Allah melalui Musa. Sesudah dia pun tidak pernah tampil seorang pun seperti dia.
26 Meskipun begitu, Allah tidak juga berpaling dari murka-Nya yang besar, yaitu murka yang menyala-nyala atas Yuda akibat segala kelakuan Manasye yang menimbulkan sakit hati-Nya. 27 Allah berfirman, “Aku pun akan menyingkirkan Yuda dari hadapan-Ku seperti Aku menyingkirkan Israil. Aku akan membuang kota yang Kupilih ini, yaitu Yerusalem, dan Bait ini meskipun Aku telah berfirman, ‘Nama-Ku akan tinggal di sana.’ ”
28 Riwayat Yosia selebihnya dan semua yang dilakukannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda?
29 Pada zamannya, Firaun Nekho, raja Mesir, maju melawan raja Asyur di tepi Sungai Efrat. Raja Yosia pun berangkat menghadapi dia, tetapi Firaun membunuhnya di Megido segera sesudah ia melihatnya. 30 Para pegawainya mengangkut mayatnya dengan kereta dari Megido dan membawanya ke Yerusalem. Ia dimakamkan dalam makamnya sendiri. Lalu, rakyat negeri itu menjemput Yoahas bin Yosia, meminyaki dia, dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya.
Yoahas, Raja Yuda
(2Taw. 36:1–4)
31 Yoahas berumur dua puluh tiga tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem tiga bulan lamanya. Nama ibunya ialah Hamutal binti Yeremia, dari Libna. 32 Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah seperti semua yang dilakukan oleh nenek moyangnya. 33 Kemudian, Firaun Nekho membelenggu dia di Ribla, di Tanah Hamat, supaya jangan lagi ia bertakhta di Yerusalem. Atas negeri itu Firaun membebankan denda seratus talenta perak dan satu talenta emas. 34 i Setelah itu, Firaun Nekho menobatkan Elyakim bin Yosia menjadi raja menggantikan Yosia, ayahnya, dan mengganti namanya menjadi Yoyakim, sedangkan Yoahas diambilnya, dibawanya ke Mesir, dan mati di sana. 35 Yoyakim menyerahkan perak dan emas kepada Firaun, tetapi ia menarik pajak dari negeri itu supaya dapat menyerahkan uang sesuai dengan perintah Firaun. Dipungutnya perak dan emas itu dari rakyat negeri, masing-masing menurut ketetapan pajaknya, untuk kemudian diserahkan kepada Firaun Nekho.
Yoyakim, Raja Yuda
(2Taw. 36:5–8)
36 j Yoyakim berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem sebelas tahun lamanya. Nama ibunya ialah Zebuda binti Pedaya, dari Ruma. 37 Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah seperti semua yang dilakukan oleh nenek moyangnya.
 
24
1 a Pada zaman Yoyakim, majulah Nebukadnezar, raja Babel. Tiga tahun lamanya Yoyakim menjadi taklukannya, tetapi kemudian ia berbalik dan memberontak melawan Nebukadnezar. 2 Kemudian, Allah mengirim gerombolan-gerombolan Kasdim, gerombolan-gerombolan Aram, gerombolan-gerombolan Moab, dan gerombolan-gerombolan bani Amon mendatangi Yuda untuk membinasakan negeri itu sesuai dengan firman yang disampaikan Allah dengan perantaraan hamba-hamba-Nya, para nabi. 3 Sesungguhnya, hal itu terjadi atas Yuda, sesuai dengan firman Allah, agar mereka tersingkir dari hadapan-Nya karena dosa-dosa Manasye dan semua yang dilakukannya, 4 termasuk darah orang tak bersalah yang ditumpahkannya. Manasye memang telah memenuhi Yerusalem dengan darah orang yang tak bersalah, dan Allah tidak mau memberi ampun.b
5 Riwayat Yoyakim selebihnya dan semua yang dilakukannya, bukankah semuanya tertulis dalam kitab hikayat raja-raja Yuda? 6 Lalu, Yoyakim dibaringkan bersama nenek moyangnya. Maka, Yoyakhin, anaknya, naik takhta menggantikan dia.
7 Raja Mesir tidak lagi keluar berperang dari negerinya karena raja Babel telah merebut semua daerah yang termasuk wilayah raja Mesir, dari Wadi Mesir sampai ke Sungai Efrat.
Yoyakhin, Raja Yuda
(2Taw. 36:9–10)
8 Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem tiga bulan lamanya. Nama ibunya ialah Nehusta binti Elnatan, dari Yerusalem. 9 Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah seperti yang dilakukan oleh ayahnya.
10 Pada waktu itu para pegawai Nebukadnezar, raja Babel, maju ke Yerusalem dan mengepung kota itu. 11 Nebukadnezar, raja Babel sendiri, juga datang ke kota itu sementara para pegawainya mengepung kota itu. 12 c Maka, Yoyakhin, raja Yuda, bersama ibunya, para pegawainya, para pembesarnya, dan para pegawai istananya keluar menyerahkan diri kepada raja Babel. Raja Babel, di tahun kedelapan pemerintahannya, menawan Yoyakhin. 13 Seperti telah difirmankan Allah, Nebukadnezar mengeluarkan dari sana semua perbendaharaan Bait Allah dan perbendaharaan istana raja, lalu mengerat segala perlengkapan emas Bait Suci Allah yang dibuat oleh Sulaiman, raja Israil. 14 Diangkutnya ke pembuangan seluruh penduduk Yerusalem, semua panglima, dan semua kesatria yang gagah perkasa, juga semua tukang dan pandai besi—sepuluh ribu orang jumlahnya. Tidak ada yang ditinggalkan, kecuali orang-orang miskin di antara rakyat negeri itu.
15 d Yoyakhin beserta ibunda raja, istri-istri raja, para pegawai istananya, dan para penguasa di negeri itu dibuangnya ke Babel. Diangkutnya mereka dari Yerusalem ke Babel sebagai orang-orang buangan. 16 Semua orang yang gagah perkasa sebanyak tujuh ribu orang, para tukang dan pandai besi sebanyak seribu orang, dan semua kesatria yang siap tempur, diangkut oleh raja Babel sebagai orang-orang buangan ke Babel. 17 e Kemudian, raja Babel menobatkan Matanya, paman Yoyakhin, menjadi raja menggantikan dia dan mengubah namanya menjadi Zedekia.
Zedekia, Raja Yuda—Runtuhnya Kerajaan Yuda
(2Taw. 36:11–21; Yer. 39:1–10; 52:1–30)
18 f Zedekia berumur dua puluh satu tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem sebelas tahun lamanya. Nama ibunya ialah Hamutal binti Yeremia, dari Libna. 19 Ia melakukan apa yang jahat di mata Allah seperti semua yang dilakukan Yoyakim. 20 g Di Yerusalem dan Yuda murka Allah dibangkitkan sehingga Ia membuang mereka dari hadirat-Nya.
Zedekia memberontak terhadap Raja Babel.
 
25
1 a Dalam tahun kesembilan pemerintahan Zedekia, tepatnya pada hari kesepuluh di bulan kesepuluh, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, dengan seluruh pasukannya ke Yerusalem. Ia berkemah mengepung Yerusalem dan membangun tembok pengepung di sekelilingnya. 2 Kota itu pun dikepung sampai tahun kesebelas pemerintahan Raja Zedekia. 3 Pada hari kesembilan bulan keempat, kelaparan merajalela di kota dan rakyat negeri itu tidak lagi memiliki makanan. 4 b Pada waktu itu tembok kota terbongkar. Maka, semua pejuang lari malam-malam melalui jalan pintu gerbang di antara kedua tembok yang terletak dekat taman raja sementara orang Kasdim mengepung kota itu. Mereka lari menuju Araba. 5 Akan tetapi, pasukan orang Kasdim mengejar Raja Zedekia dan berhasil menyusul dia di Dataran Yerikho sehingga tercerai-berailah seluruh pasukannya meninggalkan dia. 6 Kemudian, mereka menangkap Zedekia dan membawanya menghadap raja Babel di Ribla. Raja Babel pun menjatuhkan hukuman atas dia. 7 c Anak-anak Zedekia disembelih di depan matanya, lalu mata Zedekia dibutakan. Ia pun dibelenggu dengan rantai tembaga, lalu dibawa ke Babel.
8 Dalam tahun kesembilan belas pemerintahan Nebukadnezar, raja Babel, tepatnya pada hari ketujuh di bulan kelima, datanglah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pegawai raja Babel, ke Yerusalem. 9 d Ia membakar Bait Allah, istana raja, dan semua rumah di Yerusalem. Setiap rumah yang besar dibakarnya habis. 10 Kemudian, seluruh pasukan orang Kasdim yang menyertai kepala pasukan pengawal itu merobohkan tembok sekeliling Yerusalem. 11 Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu, mengangkut ke pembuangan sisa rakyat yang tertinggal di kota, para pembelot yang memihak kepada raja Babel, dan sisa-sisa khalayak ramai. 12 Tetapi, ia meninggalkan beberapa orang yang termiskin di negeri itu untuk dijadikan pemelihara kebun anggur dan peladang.
13 e Orang Kasdim menghancurkan tiang-tiang tembaga yang ada di Bait Allah, juga kereta-kereta penopang serta kolam tembaga yang ada di Bait Allah. Tembaganya mereka angkut ke Babel. 14 f Mereka pun mengambil kuali-kuali, penyodok-penyodok, sepit-sepit, pedupaan-pedupaan, dan semua perlengkapan tembaga yang dipakai untuk menyelenggarakan ibadah. 15 Kepala pasukan pengawal mengambil perbaraan-perbaraan, bokor-bokor, baik yang terbuat dari emas maupun yang terbuat dari perak. 16 Sementara itu, tembaga dari kedua tiang, kolam-kolaman, dan kereta-kereta penopang yang dibuat oleh Sulaiman untuk Bait Allah tak tertimbang beratnya. 17 Tinggi satu tiang adalah delapan belas hasta. Di atasnya terdapat kepala tiang dari tembaga setinggi tiga hasta dengan jala-jala dan buah delima berkeliling di bagian atasnya, semuanya dari tembaga. Tiang yang kedua demikian juga, dengan jala-jalanya.
18 Kemudian, kepala pasukan pengawal menangkap Imam Kepala Seraya, dan Zefanya, imam tingkat dua, serta ketiga orang penjaga pintu. 19 Di antara orang-orang yang masih ada di kota, ditangkapnya seorang pegawai istana yang menjadi pengawas para pejuang, lima orang penasihat raja, panitera panglima tentara yang mengerahkan rakyat negeri, dan enam puluh orang dari antara rakyat negeri. 20 Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu, menangkap dan membawa mereka menghadap raja Babel di Ribla. 21 Lalu, raja Babel menyuruh agar mereka dihajar dan dibunuh di Ribla, di Tanah Hamat.
Demikianlah orang Yuda dibuang dari tanahnya.
Gedalya Jadi Gubernur dan Dibunuh
(Yer. 40:5—41:18)
22 Kemudian, Nebukadnezar, raja Babel, mengangkat Gedalya bin Ahikam bin Safan menjadi gubernur atas rakyat yang memang masih ditinggalkannya di Tanah Yuda. 23 Ketika semua panglima pasukan beserta anak buahnya mendengar bahwa raja Babel telah mengangkat Gedalya menjadi gubernur, maka datanglah mereka menghadap Gedalya di Mizpa. Mereka adalah Ismail bin Netanya; Yohanan bin Kareah; Seraya bin Tanhumet, orang Netofa; Yaazanya, anak seorang Maakha; beserta anak buah mereka. 24 Kepada mereka serta anak buah mereka Gedalya bersumpah, “Janganlah takut kepada pegawai-pegawai orang Kasdim. Tinggallah di negeri ini dan takluklah kepada raja Babel maka keadaanmu akan baik.”
25 Akan tetapi, pada bulan ketujuh datanglah Ismail bin Netanya bin Elisama, seorang keturunan raja, beserta sepuluh orang lainnya. Ia menyerang dan membunuh Gedalya, juga orang-orang Yuda dan orang-orang Kasdim yang ada bersamanya di Mizpa. 26 g Maka, seluruh rakyat, dari yang kecil sampai yang besar, juga para panglima pasukan, segera menyingkir ke Mesir karena mereka takut kepada orang-orang Kasdim.
Raja Yoyakhin Dikasihani
(Yer. 52:31–34)
27 Pada tahun ketiga puluh tujuh masa pembuangan Yoyakhin, raja Yuda, Ewil-Merodakh naik takhta menjadi raja Babel. Dalam tahun itu juga, tepatnya pada hari kedua puluh tujuh di bulan kedua belas, ia memberikan kelapangan kepada Yoyakhin, raja Yuda, dan mengeluarkannya dari penjara. 28 Ewil-Merodakh berbicara baik-baik kepadanya dan memberikan kepadanya kedudukan di atas kedudukan raja-raja yang ada bersamanya di Babel. 29 Yoyakhin pun menanggalkan pakaian penjaranya, dan seumur hidupnya ia senantiasa makan di hadapan raja. 30 Raja senantiasa memberikan kepadanya jatah makanan sekadar keperluan sehari-hari, seumur hidupnya.